Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERILAKU KEORGANISASIAN

Oleh:

1. Ega Tamara (2015010066)


2. Nadia Darwis (2115010089)
3. Intan Safrida Leni (2015010046)
4. Miftahul Afwana (2015010082)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur atas kehadiran Allah Swt yang melimpahkan taufiq dan hidayah
nya sehingga dapat menyelesaikan makalah “PERILAKU KEORGANISASIAN”
ini dalam waktu yang telah ditentukan. Dengan adanya penulisan makalah ini
semoga dapat membantu dalam pembelajaran. Disamping itu saya menyadari
bahwa mungkin terdapat banyak kesalahan baik dari penulisan ataupun dalam
penyusunannya yang tidak saya ketahui.

Saya menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai


hasil yang sempurna oleh karena itu kritikan dan saran sangat diharapkan yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................2
1.3 TUJUAN ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................3

2.1 PENGERTIAN ORGANISASI .......................................................3


2.2 PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI..................................4
2.3 TUJUAN PERILAKU ORGANISASI............................................7
2.4 PERAN DAN FUNGSI MANAJER.................................................7
2.5 PELUANG DAN TANTANGAN PERILAKU ORGANISASI.....11
2.6  KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU PADA ORGANISASI.............12

BAB III PENUTUP ................................................................................14

3.1 KESIMPULAN........................................................................................15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya,
menciptakan suatu pengharapan, dan memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang
mendedikasikan dirinya pada suatu organisasi. Melalui organisasi seseorang dapat
memperoleh imbalan baik berupa materi maupun non materi atau kepuasan
tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maupun keluarganya sampai
batas tertentu sesuai aturan organisasi. Organisasi dapat dikondisikan menjadi
lingkungan tempat kehidupan manusia yang berhubungan pada setiap aspek.
Organisasi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan perilaku manusia dapat
mengubah organisasi dengan membentuk suatu kebiasaan yang lama kelamaan
bisa menjadi suatu budaya. Pada dasarnya perilaku organisasi adalah ilmu yang
mempelajari determinan perilaku dan interaksi manusia dalam organisasi terkait
dengan sikap dan perilaku individu, perilaku kelompok dan struktur dalam
organisasi. Perilaku organisasi dapat juga dipahami sebagai suatu cara berpikir
untuk memahami persoalan persoalan organisasi dan menjelaskan secara nyata
apa yang ditemukan dalam tingkah laku individu atau kelompok dalam organisasi
berikut tindakan pemecahan yang diperlukan. Perilaku manusia banyak
menekankan aspek aspek psikologi dari tingkah laku manusia dalam organisasi.
Perilaku manusia dalam organisasi menjadi perilaku organisasi memberikan
arah dan petunjuk bagi pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi
organisasi di mana manusia itu mendedikasikan dirinya. Misalnya organisasi
bisnis, organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi pendidikan,
organisasi sosial dan sejumlah organisasi lainnya sesuai ciri dan karakteristik
organisasinya. Perilaku organisasi dipengaruhi oleh ciri dan karakter setiap
organisasi dan akan ditentukan dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi.
Mengacu pada pemikiran tersebut, pada bagian ini akan dikaji mengenai
tantangan dan peluang perilaku organisasi yang efektif .

1
1.2     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam makalah
ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian organisasi
2.      Apakah pengertian perilaku organisasi
3.      Apakah sejarah perilaku organisasi
4.      Apakah peran dan fungsi manajer
5.      Peluang dan tantangan perilaku organisasi.

1.3.     TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan pengertian organisasi
2.      Menjelaskan pengertian perilaku organisasi
3.      Menjelaskan sejarah perilaku organisasi
4.      Menjelaskan h peran dan fungsi manajer
5.      Menjelaskan peluang dan tantangan perilaku organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    PENGERTIAN ORGANISASI
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok , yaitu
dalam arti statis dan dalam arti dinamis. Dalam pandangan statis, Organisasi
dipandang sebagai wadah atau sebagai alat (tool), sebagai jaringan dari
hubungan kerja yang bersifat formal, dan dipandang sebagai saluran hirarki
kedudukan yang ada dan  menggambarkan secara jelas tentang garis
wewenang. Jadi arti statis adalah Wadah kegiatan administrasi dengan
gambaran yang jelas tentang hirarki kedudukan atau wewenang dari suatu
kelompok.
Sedangkan dalam pandangan dinamis organisasi dianggap sebagai
sesuatu yang selalu bergerak mengadakan pembagian tugas sesuai dengan
sistem yang telah ditentukan dan sesuai pola organisasi tersebut, memandang
organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok orang yang melakukan kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama, dan organisasi itu akan mati, hal ini
merupakan tantangan yang harus diatasi. Organisasi digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa
aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya. Organisasi yang berhasil adalah
yang menanggapi dan menerima perubahan dengan cepat dan sukses dalam
meraih tujuannya.

3
Berdasarkan tanda-tanda yang dapat diukur, organisasi mengalami masalah bila :
1. Tingkat penderita sakit yang tinggi
2. Pengaturan waktu yang buruj dan tinggkat absensi yang tinggi
3. Pergantian karyawan tinggi
4. Tidak bersedia menerima tanggungjawab.
5. Tidak bersedia menerima perubahan
6. Standar kualitas yang buruk
7. Produktivitas rendah
8. Anggaran pelatihan yang rendah
9. Banyak komunikasi kebawah
10. Tujuan yang ditetapkan bertingkat rendah dan tidak menantang.
11. Banyak tingkat keahlian tunggal/para pekerja dengan pengalaman tunggal.
Cara mengatasi semua permasalahan diatas bisa dilakukan dengan
mengamati organisasi lain. Karena dengan cara mengamati organisasi lain bisa
memanfaatkan keberhasilan organisasi lain tersebut, selain itu dapat mempelajari
apa yang berbeda sehingga bias disesuaikan.
Dari pengertian organisasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi
dalah struktur social atau system kerjasama dua orang atau lebih yang
menunjukan saling ketergantungan dan saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menggunakan berbagai sarana dan prasarana yang ada.

2.2     PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI


Robbins (2005) mengemukakan bahwa perilaku organisasi adalah cara
berfikir yang meneliti dampak perilaku dari individu, kelompok, dan struktur
organisasi yang bertujuan untuk meraih pengetahuan dalam mengembangkan
efektifitas organisasi.
Definisi tersebut menegaskan kepada kita bahwa perilaku organisasi
menggabarkan sejumlah hal sebagai berikut :

4
1. Perilaku organisasi adalah cara berpikir. Perilaku ada pada diri individu,
kelompok, dan tingkat organisasi. Pendekatan ini menyarankan pada kita
bahwa pada saat mempelajari perilaku organisasi, maka harus
diidentifikasi dengan jelas tingkat analisisnya, apakah individu, kelompok
dan/atau organisasi yang digunakan.
2. Perilaku organisasi adalah multi disiplin. Yaitu menggunakan prinsip,
model, teori, dan metode-metode dari disiplin ilmu lain.
3. Perilaku organisasi berorientasi pada orientasi kemanusiaan. Manusia dan
perilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajar, perasaan, dan sasaran.
4. Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja. Sebuah organisasi akan
berjalan sesuai harapan apabila organisasi tersebut dapat memacu dan
memaksimalkan potensi individu didalamnya dengan baik dalam kinerja
yang baik.
5. Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap perilaku
organisasi.
6. Metode ilmiah sangat penting dalam mempelajari perilaku organisasi,
yaitu dalam mempelajari variable dan keterkaitanya.

Lebih lanjut Gibson (1996) mendefinisikan perilaku organisasi sebagai


bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai
disiplin guna mempelajari persepsi indivdu, nilai-nilai, kapasitas pembelajar
individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam
organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat lingkungan eksternal
terhadap organisasi dan sumberdayanya, misi sasaran dan straegi.
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi
ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi,
dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik,
antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini
adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku
organisasi.

5
Unsur pokok dalam perilaku organisasi adalah orang, struktur, teknologi,
dan lingkungan tempat organisasi beroperasi. Apabila orang-orang berkgabung
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan, diperlukan jenis struktur
tertentu. Orang-orang juga menggunakan teknologi untuk membantu
penyelesaian pekerjaan, jadi ada interaksi antara orang, struktur, dan teknologi.
Disamping itu, unsur-unsur tersebut dipengaruhi oleh lingkungan luar. Masing-
masing unsur perilaku organisasi itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Orang
Orang-orang membentuk system sosail intern organisasi. Mereka terdiri dari
orang-orang dan kelompok, baik kelompok besar maupun kecil. Selain itu ada
juga kelompok tidak resmi dan informal. Orang-orang adalah makhluk hidup
yang berjiwa, berpikiran, dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk
mencapai tujuan mereka.Organisasi dibentuk untuk melayani manusia, dan
bukan sebaliknya orang hidup untuk melayani organisasi.
2. Struktur
Struktur menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi. Berbagai
pekerjaan yang berbeda diperlukan untuk melakukan semua aktivitas
organisasi. Orang-orang ini harus dihubungkan dengan cara tertentu yang
terstruktur agar pekerjaan mereka efektif. Semua hubungan ini menimbulkan
berbagai masalah kerjasama, perundingan, dan pengambilan keputusan yang
rumit.
3. Teknologi
Teknologi menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk
bekerja dan sumber daya itu mempengaruhi tugas yang mereka lakukan.
Teknologi yang dihasilkan menimbulkan pengaruh signifikan atas hubungan
kerja. Teknologi yang besar berguna sebagai sarana memungkinkan manusia
melakukan lebih banyak pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik. Tetapi
teknologi juga menghambat orang-orang dalam berbagai cara. Teknologi
mengandung kerugian dan juga maslahat bagi manusia.
4. Lingkungan.

6
Organisasi merupakan bagian dari system yang lebih besar yang memuat
banyak unsur lain, seperti pemerintah, keluarga, dan organisai lainnya. Semua
unsur ini saling mempengaruhi dalam suatu system yang rumit yang menjadi
corak hidup sekelompok orang. Suatu organisasi tidak dapat menghindar dari
pengaruh lingkunga luar. Lingkungan luar mempengaruhi sikap orang-orang,
mempengaruhi kondisi kerja, dan menimbulkan persaingan untuk memperoleh
sumber daya dan kekuasaan. Oleh sebab itu, lingkungan luar harus
dipertimbangkan untuk menelaah perilaku manusia dalam organisasi.

2.3     TUJUAN PERILAKU ORGANISASI


Menurut Robbins (2002) tujuan perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga,
yaitu menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan perilaku manusia.
1. Menjelaskan berarti kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui
factor-faktor penyebab perilaku seseorang atau kelompok. Penjelasan
fenomena dalam manajemen merupakan hal yang penting karena membantu
para manajer atau pemimpin tim dalam melakukan sasaran kelompok tim.
2. Meramalkan berarti perilaku organisasi membantu memprediksi kejadian
organisasi pada masa mendatang. Pengetahuan terhadap factor-faktor penyebab
munculnya perilaku individu atau kelompok membantu manajer meramalkan
akibat-akibat dari suatu program atau kebijakan organisasi.
3. Mengendalikan berarti bahwa perilaku organisasi menawarkan berbagai
strategi dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok. Berbagai strategi
kepemimpinan, motivasi dan pengembangan tim kerja yang efektif merupakan
contoh-contoh dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok.

2.4    PERAN DAN FUNGSI MANAJER


1. Fungsi Manajer
Menutu Henry Fayol manajer menjalankan semua fungdi manajemen
yaitu, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan (merencanakan, mengorganisasikan, kepemimpinan dan
mengendalikan)

7
a. Fungsi perencanaan.
Fungsi perencanaan meliputi menyusun rencana kegiatan organisasi
meliputi rencana jangka penjang, jangka menengah dan jangka pendek.

b. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian meliputi tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa-
siapa yang melakukan, bagaimana tugastugas itu dikelompokan, siapa
yang melapor pada siapa, dimana keputusan harus diambil.
c. Fungsi kepemimpinan
Yaitu berfungsi mengarahkan, memotivasi, memilih saluran komunikasi
efektif atau memcahkan konflik antar anggota.
d. Fungsi pengendalian.
Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. apakah perlu ada perbaikan dan lain
sebagainya.

2. Peran manajer
Menurut Henry Mintzerberg, seorang manajer melakukan sepuluh peran,
dimana sepuluh peran itu dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Peran antar pribadi
figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi  untuk kegiatan-
kegiatandiluar organisasi.
Pemimpin  (leader)  :  manajer  mengkoordinasi,mengendalikan,
memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya.
penghubung (liaison) : manajer menghubungkan  personal-personaldi
semua tingkatan manajemen.
b. Peran informasi
Peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk
menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar
( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi

8
lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yg dimilikinya.
c. Peran keputusan
yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang
yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber-
sumber dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di
dalam organisasi.

3. Keterampilan manajer.
Robert Katz mengidentifikasi tiga keterampilan, yaitu:
a. Keterampilan teknis
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat
yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

b. Keterampilan manusiawi
Keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada
atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.

c. Keterampilan konseptual.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses

9
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

a.       Keterampilan manajemen waktu


Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai
manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia
bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih
kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang
uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

b.      Keterampilan membuat keputusan


Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan
cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.

10
2.5      PELUANG DAN TANTANGAN PERILAKU ORGANISASI
Organisasi sebagai suatu kelompok dipengaruhi oleh perilaku-perilaku,
baik yang datangnya dari internal organisasi maupun dari eksternal organisasi.
Dewasa ini banyak tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para manajer
maupun pimpinan untuk menggunakan konsep perilaku organisasi. Hal ini
dikarenakan begitu cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi
baik perubahan dari dalam organisasi (internal) maupun dari luar organisasi
(eksternal). Tantangan dan peluang tersebut antara lain:

1. Globalisasi
Didalam menanggapi globalisasi, supaya dapat bekerja secara efektif dengan
berbagai individu, kelompok. Hal ini membutuhkan pengertian tentang kultur,
bagaimana beradaptasi dengan style/gaya manajemen yang berbeda-beda sehingga
dengan perbedaan tersebut dapat memodifikasi secara praktis.

2. Keanekaragaman angkatan kerja


Keragaman angkatan kerja berarti organisasi semakin heterogen dalam hal
gender, ras, usia, dan etnik. Keragaman yang terdapat di dalam organisasi adalah
membuat mereka lebih akomodatif terhadap kelompok individu yang berbeda-
beda dengan mengenali gaya hidup, kebutuhan keluarga dan gaya kerja mereka,
kergaman ini juga dapat membantu masing-masing individu menghargai
perbedaanakan berusaha membaur dan menyesuaikan diri.

3. Mempebaiki kualitas dan produktifitas


Dalam usaha perbaikan kualitas dan produktivitas. Tom Rossi menerapkan
program total kualiti manajemen (TQM). TQM adalah suatu filosofi manajemen
yang menggerakkan/mencapai hasil secara konstan yang dicapai dari

11
pengembangan/ perbaikan kepuasan konsumen untuk proses organisasi secara
keseluruhan.
Pendekatan yang dipakai dalam TQM yaitu reenginering, dimaksud dengan
reenginering adalah mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan menjadi
lebih dapat dilaksanakan/dikerjakan dan jika struktur organisasi dikreasi/dibangun
dari kondisi awal mulanya.

4. Memperbaiki keterampilan menangani orang


Didalam usaha perbaikan ketrampilan manusia/orang tidak lepas dari teori dan
konsep yang relevan sehingga dapat membantu memprediksi perilaku manusia
dan menerapkan/menempatkan manusia pada posisi pekerjaan yang sesuai. Untuk
itu perlu ada usaha peningkatan/perbaikan antar personal.

5. Memperbaiki perilaku etis


Perilaku etis saat ini banyak di hadapi oleh karyawan diberbagai perusahaan
dan pendidik maupun tenaga kependidikan diberbagai organisasi jujur, objektif,
adil dan memanusiakan manusia

2.6    KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU PADA ORGANISASI


Perilaku organaisasi merupakan bidang ilmu terapan yang di bentuk dari sejumlah
bidang yang berkaitan dengan perilaku. Bidang-bidang yang utama adalah
psikologi dan psikologi sosial, sosiologi dan antropologi.

1. Psikologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mengukur, menjelaskan, dan mengubah
perilaku manusia dan makhluk lain. Psikologi industtri/organiasasi mempokuskan
ddengan permasalahan rasa lelah, bosan, dan faktor lain yang relevan dengan
kondisi-kondisi kerja yang menghalangi kinerja yang efisien, selain itu juga
mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, keepektifan
kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, proses

12
pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi
karyawan, rancangan kerja, dan stres karyawan.

2. Psikologi Sosial
Bidanng utama yang banyak di teliti oleh psikologi sosial adalah perubahan
cara menerapkannya dan cara mengurangi hambatan terhadap penerimaannya.
Selain itu kita juga menemukan psikologi, psikolog sosial yang memberikan
kontribusi signifikan dalam bidang pengukuran pemahan, dan perubahan sikap,
pola komunikasi dan pembangunan kepercayaan.

3. Sosiologi
Sosiolog mempelajari manusia dalam kaitannya dangan lingkungan sosial dan
kultur mereka. Barang kali yang terpenting, sosiolgi telah memberikan kontribusi
untuk penelitian tentang kultur organisasi struktur dan teori organisasi formal,
teknologi organisasi, komuniksi, kekuatan dan konflik.

4. Antropologi
Adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktifitas-
aktifitas mereka.

13
14
BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang.
Jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah
bisnis, meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi
industri dan ekonomi industri pula. Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia
bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah
penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin
penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan
nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun
bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-
asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis.
Setiap organisasi mempunyai budaya yang berbeda-beda. Tidak aka nada
dua organisasi yang mempunyai budaya yang sama persis. Ini biasanya sangat
berpengaruh pada siapa pendirinya

15
DAFTAR PUSTAKA

Cane, Sheila, 1998, Kaizen Strategies for Winning Through People, (alih Bahasa
Martin Widjokongko),interaksara, Batam
Hermino, Agustinus,2013,Assesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan,PT.
Gramedia, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Keterampilan_manajer
http://m.friendfeed-media.com/747282a46f5f6c356acab201aeb5a79eeb44eae0 tgl
20-03-2014, jam 22.38
WIB.http://rochimsidik.files.wordpress.com/2013/01/materi-perilaku-
organisasi.pdf
http://www.referenceforbusiness.com/management/Or-Pr/Pioneers-of-
Management.html
Sunyoto, Danang, 2013, Teori, Kuisioner,dan Proses Aalisis Data Perilaku
Organisasi, Jakarta, Center  Academic Publishing Cervice
Veitthzal Rivai, Prof, Dr, 2012, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali
Press, Jakarta.
Winardi,S.E,Prof,DR, 1990, Asas-Asas Manajemen, Mandar Maju, Bandung, 

16

Anda mungkin juga menyukai