Anda di halaman 1dari 14

APA ITU PERILAKU ORGANISASI?

Disusun guna untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi


Dosen Pengampu: Heru Baskoro, S.Sos., MM

Disusun Oleh:
1. Nur Alfa Litasania (210301226)
2. Idzni Dian Fadhilah (210301227)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Perilaku Organisasi”. Atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Heru Baskoro, S.Sos., MM selaku dosen pengampu, yang memberikan materi pendukung,
bimbingan, dan masukan kepada kami.
2. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Gresik, 16 Maret 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi......................................................................................2
2.2 Elemen-Elemen Perilaku Organisasi.............................................................................3
2.3 Ruang lingkup Perilaku Organisasi................................................................................3
2.4 Disiplin dalam Perilaku Organisasi................................................................................4
2.5 Tantangan dan Peluang Perilaku Organisasi..................................................................5
2.6 Daya Tarik Mengembangkan Model Perilaku Etis........................................................6
2.7 Pentingnya Keterampilan Interpersonal.........................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku organisasi adalah suau disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku
tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya
terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok maupun organisasi). Perilaku
organisasi juga dikenal sebgai sudi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang
talaah akademikkhususyang memplajrai organisasi, degan mmanfaatkan metode-
metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu perilaku organisasi?
2. Apa saja elemen-elemen perilaku organisasi?
3. Apa saja ruang lingkup perilakuorganisasi?
4. Bagaimana disiplin dalam bidang perilaku organisasi?
5. Apa saja tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi?
6. Apa yang menjadi daya tarik dalam mengembangkan model perilaku etis?
7. Mengapa keterampilan interpersonal itu penting?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perilaku organisasi
2. Untuk mengetahui elemen-elemen perilaku organisasi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup yangada dalam perilaku organisasi
4. Untuk mengetahui apa saja disipin dalam bidang perilaku organisasi
5. Untuk mengetahu tantangan dan peluang unuk perilaku organsasi
6. Untuk mengetahui daya tarik mengembangkan model perilaku etis dalam perilku
organisasi
7. Untuk mengetahui mengapa keterampilan impersonal penting

1
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Perilaku Organisasi (Organization Behavior [OB] merupakan sebuah bidang
studi yang menginvestasi pengaruh individu, kelompok, dan struktur terhadap
perilaku di dalam organisasi ,untuk tujuan penerapan pengetahuan demi peningkatan
efektivitas organisasi.
Perilaku organisasi adalah sebuah bidang studi yang merupakan area
keterampilan yang jelas dengan tubuh keilmuan yang umum. Hal ini mempelajari tiga
penentu perilaku dalam organisasi , yaitu individu, kelompok, dan struktur. Selain itu,
perilaku organisasi menerapkan pengetahuan yang diperoleh mengenai individu,
kelompok, dan efek dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja
dengan lebih efektif.
Perilaku organisasi adalah studi mengenai apa yang orang-orang lakukan dalam
sebuah organisasi dan bagaimana perilaku mereka memengaruhi kinerja organisasi.
Oleh karena perilaku organisasi sangat berpusat secara khusus pada situasi terkait
pekerjaan , maka ia menekankan perilaku dalam hubungannya dengan pekerjaan,
kerja, ketidakhadiran , perputaran pegawai, produktivitas, kinerja manusia, dan
manajemen.

Pengertian menurut para ahli :


1. Menurut Prof. Joe Kelly, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi itu membentuk,
tumbuh dan berkembang.
2. Menurut Drs. Adam Indrawijaya dalam bukunya yang berjudul Prilaku Organisasi,
menyebut bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang kajian yang mempelajari
semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota
terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota.
3. Menurut Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang kajian
yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat
khusus(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotanya dan
pengaruh lingkungan.

Perilaku organisasi mencakup topik-topik inti:


 Motivasi
 Perilaku dan kekuasaan pemimpin
 Komunikasi interpersonal
 Struktur dan proses kelompok
 Pengembangan dan persepsi sikap
 Proses perubahan
 Konflik dan negoisasi
 Rancangan kerja
2.2 Elemen-Elemen Perilaku Organisasi
Ada 4 elemen penting yang mempengaruhi perilaku organisasi. 4 elemen ini
berasal dari internal dan eksternal organisasi.
1. Manusia
Manusia adalah sistem sosial di dalam internal organisasi. Mereka terdiri dari individu
ataupun kelompok tertentu. Artinya, kelompok tersebut bisa dalam jumlah yang kecil
atau besar, informal atau formal, resmi ataupun tidak resmi.
Pada dasarnya, kelompok manusia ini sifatnya dinamis, artinya mudah dibentuk,
berubah, dan juga bubar. Manusia yang membuat kelompok ini lalu akan mencoba
berbagai cara agar bisa mencapai tujuan dan sasaran yang sudah dibuatnya.
Sehingga, adanya organisasi akan membantu melayani setiap orang dan bukan orang
yang ada untuk melayani organisasi tersebut.
2. Sruktur
Struktur adalah hubungan pada setiap orang yang terdapat di dalam suatu organisasi.
Mereka yang berada di dalam suatu organisasi tentu diberikan peran yang berbeda,
dan mereka mempunyai hubungan tertentu dengan yang lainnya.
Struktur ini kan mengarah pada pembagian kerja, sehingga setiap orang bisa
melakukan tugas ataupun pekerjaannya agar bisa mencapai tujuan organisasi.
Seluruhnya akan saling berkaitan agar bisa mencapai tujuan secara lebih
terkoordinasi.Sehingga, struktur organisasi ini akan berkaitan dengan kekuasaan dan
juga tugas. Mereka yang memiliki wewenang dan lainnya memiliki kewajiban untuk
mematuhi wewenang tersebut.
3. Teknologi
Teknologi mampu menanamkan kondisi fisik dan juga ekonomi dimanapun orang
bekerja. Sifat dari teknologi ini akan sangat tergantung dari sifat organisasi dan juga
akan turut mempengaruhi pekerjaan ataupun kondisi kerja perusahaan. Sehingga,
teknologi akan membawa efektivitas dan juga memberikan batasan setiap orang
dengan berbagai caranya.
4. Sistem Sosial
Sistem sosial ini akan menyediakan lingkungan eksternal tempat organisasi bergerak.
Sistem sosial ini akan memberikan pengaruh pada sikap orang, kondisi kerja dan yang
paling penting adalah mampu memberikan persaingan untuk sumber daya dan juga
kekuasaan.

2.3 Ruang Lingkup Perilaku Organisasi


a) Perilaku Individu – Studi perilaku individu adalah suatu studi terkait kepribadian
individu, pembelajaran, sikap, motivasi dan juga kepuasaan kerja.
b) Perilaku Antar Individu – adalah suatu studi yang dilakukan dengan adanya
komunikasi antara setiap karyawan diantara mereka sendiri dan bawahan mereka,
memahami kualitas dari kepemimpinan orang, dinamika kelompok, konflik yang
terjadi pada kelompok, kekuasaan, dan juga politik.
c) Perilaku Kelompok – perilaku kelompok ini akan mempelajari terbentuknya suatu
organisasi, struktur organisasi, dan efektivitas organisasi dan berbagai upaya
kelompok yang dilakukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi.
3
2.4 Disiplin dalam Bidang Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi merupakan sebuah ilmu perilaku terapan yang dibangun atau
kontribusi sejumlah disiplin perilaku, terutama sikologi dan psikologi sosial,
sosiologi, serta antropologi. Kontribusi teruatama pada individu atau analisis tingkat
mikro, sedangkan disiplin lainnya berkontribusi dalam pemahaman konsep-konsep
makro, seperti proses kelompok dan organisasi.

Psikologi
Psikologi mencoba untuk mengukur, menjelaskan, serta mengubah perilaku manusia
dan hewan hewan lain.
Psikologi sosial
Satu area psikologi yang menggabungkan konsep psikologi dan sosiologi untuk fokus
pada pngaruh manusia terhadap sesamanya.
Sosiologi
Studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosialnya dan budaya.
Antropologi
Studi tentang masyarakat untuk mempelajari keberadaan manusia dan aktivitasnya.

4
2.5 Tantangan dan Peluang Perilaku Organisasi
 Merespons Tekanan Ekonomi
 Merespons Globalisasi
 Mengelola Keragaman Tenaga Kerja
Salah satu tantangan yang paling penting untuk organisasi adalah keragaman tenaga
kerja, konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dari segi jenis kelamin,
umur, ras, etnis, orientasi seksual, dan inklasi kelompok sebaran lainnya. Keragaman
tenga kerja mengakui tenaga kerja pria dan wanita banyak kelompok ras dan
etnis,individu dengan kemampuan fisik dan psikologis yang beragam, serta orang-
orang dengan umur dan orientasi seksual yang berbeda.
 Meningkatkan Layanan Pelanggan
Pekerja layanan termasuk perwakilan pembantu teknis, pekerja konter cepat saji,
pegawai,penjualan, perawat, teknisi mobil, konsultan,perencana keuangan dan
pramuari. Karakteristik bersama dari pekerjaan mereka adalah interaksi substansial
denan pelanggan organisasi. Peilaku organisasi dapat membantu manajer
meningktkan kesuksesan dengan menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku pekerja
yang memengaruhi kepuasan pelanggan.
 Meningkatkan Keterampilan Bermasyarakat
 Bekerja dalam Organisasi Jaringan
Organisasi jaringan memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi bekerja
bersama-sama meskipun terpisah jarak jauh. Kontraktor independen dapat
bertelekomunikasi melalui komputer ke tempat kerja di seluruh dunia dan mengubah
pemberi kerja sesuai dengan permintaan atas perubahan layanan mereka.
 Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja Saat Bekerja
Satu tantangan terbesar untuk memelihara kesejahteraan pekerja adalah realitas baru
yang banyak pekerja tidak akan pernah dapat menghindari dari tempat kerja virtual.
Teknologi komunikasi memungkinkan banyak pekerja teknisdan profesional
melakukan pekerjaannya di rumah.
 Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Meskipun tekanan kompetitif di kebanyakan organasisai semakin pesat, beberapa
organisasi mencoba merealisasikan untuk keunggulan kompetitif dengan mendorong
sebuah lingkungan kerja yang positif. Sebuah area pertumbuhan nyata dalam riset
perilaku organisasi adalah pembelajaran organisasi positif (disebut juga
perilakuorganisasi positif), yaitu sebuah area riset perilaku organisasi yang fokus
mengenai bagaimana organisasi mengembangkan kekuatan manusia mendorong
vitalitas dan kegembiaan, serta menampilkan potensi.
 Meningkatkan Perilaku Etis
Dilema etis atau pilihan etis merupakan situasi setiap individu diminta untuk
mendefinisikan tindakan yang bnar dan salah.

5
2.6 Daya Tarik Mengembangkan Model Perilaku Organisasi
1) Masukan (input)
Adalah variabel seperti kepribadian, struktur kelompok, dan budaya organisasi
yang berujung pada proses. Variabel-variabel ini menetapkan tahap untuk apa
yang akan terjadi dalam sebuah organisasi kemudian. Banyak ditentukan di awal
hubungan pekerjaan. Misalnya, karakteristik beragam individu, kepribadian, serta
nilai-nilai dibentuk oleh kombinasi warisan genetik individu dan lingkungan masa
kecil. Struktur kelompok, peran, dan tanggung jawab tim khususnya ditugaskan
segera sebelum atau sesudah sebuah kelompok dibentuk. Akhirnya, struktur dan
budaya organisasi biasanya merupakan hasil dari pengembangan dan perubahan
bertahun- tahun seiring organisasi beradaptasi dengan lingkungannya dan
membangun kebiasaan dan norma
2) Proses
Jika masukan adalah seperti kata benda dalam perilaku organisasi, proses adalah
seperti kata-kerja. Proses adalah tindakan-tindakan yang individu, kelompok, dan
organisa terlibat di dalamnya sebagai hasil dari masukan dan berujung pada hasil
tertentu. Pada level individu, proses mencakup emosi dan suasana hati, motivasi,
persepsi, pengambilan keputusan. Pada level kelompok, hal ini mencakup
komunikasi, kepemimpinan, kekuasaan dan politik, serta konflik dan negosiasi.
Akhirnya, pada level organisasi, proses mencakup sumber daya manusia dan
praktik perubahan.
3) Keluaran
Keluaran (output) adalah variabel-variabel kunci yang ingin Anda jelaskan atau
prediksi dan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel lainnya. Apa keluaran utama
dalam perilaku organisasi? Peneliti telah menekankan keluaran level individu seperti
sikap dan kepuasan kinerja tugas, perilaku kewargaan, dan perilaku penarikan. Pada
level kelompok, kohes: dan pendayagunaan adalah variabel dependen.
a. Sikap dan setres
Sikap adalah evaluasi yang dubuat pekerja positif atau negatif mengenai obyek
orang-orang atau peristiwa. Sedangkan stres yaitu proses psikologis tidak
menyenangkan yang terjadi sebagai respons atas tekanan lingkungan.
b. Kinerja Tugas
Merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas
utamanya.
c. Perilaku Kewargaan
Perilaku kebebasan menentukan yang bukan bagian dari persyaratan pekerjan
formal pekerja, tetapi berkontribusi pada lingkungan psikologis dan sosial tempat
kerja yang disebut perilku kwargaan (citizenship behavior). Organisasi yang
sukses membutuhkan pekerja yag melakukan lebih dari tanggung jawab pekerjaan
biasa yang dilakukan.
d. Perilaku Penarikan
Serangkain tindkan yang pekerja ambil untukmemisahkan dirinya dari organisasi.
e. Kohesi Kelompok
Tingkat dukungan anggota kelompok dan validasi satu sama lain dalam kerja.

6
f. Pendayagunaan Kelompok
Merujuk pada kuantitas dan kualitas darikeluaran kerja suatu kelompok.
g. Produktivitas
Level tertinggi dari analisis dalam perilaku organisasi adalah organisasi
keseluruhan . sebuah organisasi produktif jika mencapai sasarannya dengan
mengubah masukanmenjadi keluaran pada baya paling rendah hal itu
produktivitas membutuhkan baik efektivitas maupun efisiensi.
 Produktivitas: kombinasi efektvitas dan efisiensi dari sebuah organisasi.
 Efektivitas: tingkat organisai memenuhi kebuuhan klien atau pelanggan.
 Efisiensi: tingkatsebuah organisasi dapat mencapai akhirnya pada biaya
terendah.
h. Ketahanan
Ketahan organisasi merupakan tingkat sebuah organisasi yang dapat ada dan
bertumbuh selama waktu yang lama.

2.7 Pentingnya Keterampilan Interpersonal


Mengembangkan keterampilan interpersonal bagi para manajer dapat membantu
organisasi menarik dan mempertahankan pekerja yang berkinerja tinggi. Tanpa
memandang kondisi pasar tenaga kerja, pekerja yang mengagumkan penawaran.
Hubungan sosial yang positif juga diasosiasikan dengan stres yang lebih rendah dan
keinginan untuk keluar yang lebih rendah. Memiliki manajer dengan keterampilan
interpersonal yang baik memungkinkan tempat kerja menjadi lebih menyenangkan,
serta riset mengindikasikan bahwa pekerja yang memahami bagaimana berhubungan
baik dengan manajernya dengan dialog suportif dan proaktivitas akan membuat ide-
ide mereka lebih dapat di terima sehingga meningkatkan kepuasan kerja.

1. Fungsi manajemen ada 4 yaitu:


a) Fungsi perencanaan: mencakup mendefinisikan tujuan, menyusun strategi
keseluruhan uuk mencapai tujuan tersebut, serta mengembangkan serangkaian
rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan aktivitas.
b) Pengorganisasian (organizing): menentukan tugas-tugas apa yang akan
dikerjakan, siapa yang mengerjakannya." bagaimana tugas-tugas ini
dikelompokkan, siapa yang melapor pada siapa, dan di mana keputusan harus
dibuat.
c) Kepemimpinan (leadership): suatu fungsi yang mencakup memotivasi pekerja,
mengarahkan aktivitasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif
dan menyelesaikan konflik.
d) Pengendalian (controlling): aktivitas pengawasan untuk memastikannya
tercapai sesua rencana dan mengoreksi setiap deviasi signifikan.

7
2. Peran Manajemen
Pada basis observasinya, Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer melaksanakan 10
peran atau serangkaian perilaku yang berbeda dan berhubungan satu sama lain.
Kesepuluh peran ini terutama bersifat (1) interpersonal, (2) informasional, atau (3)
memutuskan.

1) Peran Interpersonal Semua manajer diharuskan untuk melaksanakan tanggung


jawab yang sifatnya seremonial dan simbolis. Peran ini mencakup merekrut,
melatih, memotivasi, dan mendisiplinkan pekerja. Peran ketiga dalam kelompok
interpersonal ini adalah peran perantara, atau menghubungi pihak lain yang
memberikan informasi pada manajer.

2) Peran Informasional Semua manajer pada tingkat tertentu, memperoleh


informasi dari luar organisasi dan institusi, khususnya melalui media berita
(termasuk internet) dan berbicara dengan orang lain untuk mempelajari perubahan
selera masyarakat, apa yang mungkin sedang direncanakan pesaing, dan
sebagainya. Mintzberg menyebut ini sebagai peran pengawas. Manajer juga
bertindak sebagai penyalur untuk menghantarkan informasi kepada para anggota
organisasi. Ini adalah peran penyebar. Selain itu, manajer menjalankan peran juru
bicara saat mewakili organisasi terhadap pihak luar.

3) Peran Memutuskan Mintzberg mengidentifikasi empat peran yang


membutuhkan keputusan. Dalam peran wirausaha, manajer mengawali dan
mengawal proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi.
Sebagai pengendali gejolak, manajer mengambil tindakan korektif untuk
merespons masalah yang tidak terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya,
manajer bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya manusia, fisik,
dan moneter. Terakhir, manajer menjalankan peran negosiator, yakni mereka
mendiskusikan isu dan tawar-menawar dengan unit lain untuk memperoleh
keuntungan bagi unitnya.

3. Keterampilan Manajemen
Cara lain untuk mengetahui apa yang dilakukan manajer adalah dengan
melihat keterampilan atau kompetensi yang dibutuhkannya untuk mencapai
tujuannya.
a. Keterampilan Teknis mencakup kemampuan untuk mengaplikasikan
pengetahuan atau keterampilan khusus.
b. Keterampilan Manusia kemampuan untuk memahami, berkomunikasi,
memotivasi, dan mendukung orang lain, baik dalam individu maupun
kelompok, mendefinisikan keterampilan manusia.
c. Keterampilan Konseptual Manajer harus memiliki kemampuan mental
untuk menganalisis dan mendiagno situasi yang kompleks. Tugas-tugas ini
membutuhkan keterampilan konseptual.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajer perlu mengembangkan keterampilan interpersonalnya, atau orang, agar
efektif dalam pekerjaannya. Perilaku organisasi menginvestigasi dampak individu,
kelompok, dan struktur atas perilaku dalam sebuah organisasi, dan ia menerapkan
pengetahuan uttak membuat organisasi bekerja dengan lebih efektif. Secara khusus,
perilaku organisasi fokus mengenai bagaimana meningkatkan produktivitas;
mengurangi absen, perputaran pekerja dan perilaku menyimpang di tempat kerja:
serta meningkatkan perilaku kewargan organisasi dan kepuasan kerja.

8
DAFTAR PUSTAKA

P. Robbins, Stephen dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi. Edisi 16.
Jakarta: Salemba Empat.
https://accurate.id/marketing-manajemen/perilaku-organisasi-adalah/. Diakses pada
tanggal 16 Maret 2023
iv

Anda mungkin juga menyukai