Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian akhir semester mata kuliah
Akuntansi Keperilakuan.
Dosen pengampuh: Titi Umi Kalsum Hulopi, SE. M.Ak

DI SUSUN OLEH:
KARLINA (921422121)
AKUNTANSI E

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Dan Organisasi

Robert Kwick (1974) mendefinisikan perilaku sebagai tindakan atau perbuatan suatu
organisme atau makhluk hidup yang dapat diamati atau bahkan dapat dipelajari. Sunaryo
(2004) menyatakan perilaku adalah aktivitas yang muncul karena adanya stimulus dan
respon serta bisa diamati baik secara langsung ataupun tidak langsung. Skiner (1938)
memberikan pendapat terkait perilaku sebagai respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar.

Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang memiliki arti alat. Istilah ini
kemudian diserap kebahasa Latin me njadi organizatio. Banyak para ahli didunia ini yang
memberikan definisinya terkait organisasi. Mills dan Mills (2000: 58) menyatakan bahwa
organisasi adalah kumpulan khusus manusia yang aktivitas-aktivitasnya terkoordinasi
dan terkontrol guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. C. Argyris (dalam Dunsire,
1973: 112) memberikan definisi organisasi sebagai suatu strategi besar yang diciptakan
oleh individu-individu dengan maksud untuk mencapai berbagai tujuan yang
membutuhkan usaha dari banyak orang.

B. Perilaku Organisasi

Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya, menciptakan


suatu pengharapan, dan memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang mendedikasikan
dirinya pada suatu organisasi. Melalui organisasi seseorang dapat memperoleh imbalan
baik berupa materi maupun non materi atau kepuasan tertentu yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya maupun keluarganya sampai batas tertentu sesuai aturan
organisasi. Organisasi dapat dikondisikan menjadi lingkungan tempat kehidupan manusia
yang berhubungan pada setiap aspek.

Organisasi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan perilaku manusia dapat


mengubah organisasi dengan membentuk suatu kebiasaan yang lama kelamaan bisa
menjadi suatu budaya. Pada dasarnya perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari
determinan perilaku dan interaksi manusia dalam organisasi terkait dengan sikap dan
perilaku individu, perilaku kelompok dan struktur dalam organisasi. Perilaku organisasi
dapat juga dipahami sebagai suatu cara berpikir untuk memahami persoalan persoalan 2
Perilaku Organisasi Konsep dan Implementasi organisasi dan menjelaskan secara nyata
apa yang ditemukan dalam tingkah laku individu atau kelompok dalam organisasi berikut
tindakan pemecahan yang diperlukan. Perilaku manusia banyak menekankan aspek.

2
Perilaku manusia dalam organisasi menjadi perilaku organisasi memberikan arah dan
petunjuk bagi pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi organisasi di mana
manusia itu mendedikasikan dirinya. Misalnya organisasi bisnis, organisasi pemerintah,
organisasi kemasyarakatan, organisasi pendidikan, organisasi sosial dan sejumlah
organisasi lainnya sesuai ciri dan karakteristik organisasinya. Perilaku organisasi
dipengaruhi oleh ciri dan karakter setiap organisasi dan akan ditentukan dari perilaku
manusia yang ada dalam organisasi. Mengacu pada pemikiran tersebut, pada bagian ini
akan dikaji mengenai tantangan dan peluang perilaku organisasi yang efektif.

Perilaku organisasi (Organizational Behavior) adalah studi bagaimana manusia


berinteraksi dalam kelompok. Teori perilaku organisasi digunakan untuk memaksimalkan
output sumber daya manusia dari anggota kelompok. Perilaku organisasi dapat juga
didefinisikan sebagai bagian bidang studi yang menyelidiki bagaimana struktur organisasi
mempengaruhi perilaku di dalam organisasi. Perilaku organisasi mempelajari dampak
individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi. Ini
adalah bidang interdisipliner yang mencakup sosiologi, psikologi, komunikasi, dan
manajemen. Perilaku organisasi melengkapi teori organisasi, yang berfokus pada topik
organisasi dan intra-organisasi, dan melengkapi studi sumber daya manusia, yang lebih
berfokus pada praktik bisnis sehari-hari.

Lebih lanjut Gibson (1996) mendefinisikan perilaku organisasi sebagai bidang studi
yang mencakup teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari
persepsi individu, nilai-nilai, kapasitas pembelajar individu, dan tindakan-tindakan saat
bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat
lingkungan eksternal terhadap organisasi dansumberdayanya, misi sasaran dan straegi.
Definisi tersebut menegaskan kepada kita bahwa perilaku organisasi menggabarkan
sejumlah hal sebagai berikut:

1. Perilaku organisasi adalah cara berpikir. Perilaku ada pada diri individu,
kelompok, dan tingkat organisasi. Pendekatan ini menyarankan pada kita bahwa
pada saat mempelajari perilaku organisasi, maka harus diidentifikasi dengan jelas
tingkat analisisnya, apakah individu, kelompok dan/atau organisasi yang
digunakan. Perilaku organisasi adalah multi disiplin. Yaitu menggunakan prinsip ,
model, teori, dan metode-metode dari disiplin ilmu lain.

2. Perilaku organisasi berorientasi pada orientasi kemanusiaan. Manusia dan


perilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajar, perasaan, dan sasaran.

3. Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja. Sebuah organisasi akan berjalan


sesuai harapan apabila organisasi tersebut dapat memacu dan memaksimalkan
3
potensi individu didalamnya dengan baik dalam kinerja yang baik.

4. Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap perilaku


organisasi.

5. Metode ilmiah sangat penting dalam mempelajari perilaku organisasi, yaitu dalam
mempelajari variable dan keterkaitanya.

C. Hubungan Perilaku dengan Organisasi

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang. Mereka saling berinteraksi satu sama


lain, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan, dengan membawa perilaku masing-
masing. Dimulai dari tingkat individu, kelompok dan organisasi, perilaku tersebut akan
sangat membawa dampak bagi dinamika dan perkembangan suatu organisasi. Dampak
yang timbul bisa berupa dampak positif yang akan membawa kemajuan bagi organisasi,
dan dampak negatif yang akan berpengaruh buruk bagi organisasi.

Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat
yang sama manusia juga membutukan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh
sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling
membutuhkan dan menguntungkan. Untuk itu perlu mempelajari perilaku organisasi agar
bisa mengurangi dampak negatif yang mungkin muncul. Perilaku Keorganisasian
merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalamorganisasi,
meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi

D. Peran Manejer

Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi sangat penting, karena akan
menjadi sumber motivasi dan motivator bagi karyawan. manajer adalah seseorang yang
memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik dan diakui oleh
organisasi tertentu untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, dan mengatur
serta mengembangkan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai 10 Peran Manajer menurut Mintzberg yang dipublikasikan
dalam “Mintzberg on Management: Inside our Strange World of Organizations” pada
tahun 1990.

1. Sosok atau Figur

Seorang Manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial


dan juga bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang Manajer diharapkan
menjadi sumber inspirasi. Sebagai contoh, seorang Manajer biasanya akan
melakukan hal-hal seremonial seperti menghadiri acara pemootongan pita

4
peresmian, menandatangani dokumen legal (hukum), menyapa tamu perusahaan.

2. Pemimpin

Seorang Manajer bertugas sebagai pemimpin dalam Tim, departemen ataupun


organisasinya. Menyeleksi dan Melatih karyawanya serta mengelola kinerja dan
memotivasi karyawannya.

3. Penghubung

Seorang Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak


Internal perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya
berpartisipasi dalam pertemuan dengan perwakilan dari divisi/departemen lain atau
organisasi lainnya.

4. Pemantau

Dalam Peran Pemantau ini, seorang manajer berperan sebagai pencari


informasi yang berkaitan dengan industri dan organisasinya. Seorang Manajer juga
memantau tim yang dipimpinnya baik dari segi produktivitas, kinerja maupun
kenyamanan kerja anggota timnya.

5. Penyebar Informasi (Disseminator)

Setelah mendapatkan informasi, seorang manajer harus menyebarkan dan


mengkomunikasikan informasi tersebut ke orang lain yang ada di dalam
organisasinya atau mengkomunikasikan informasi tersebut ke anggota timnya
ataupun karyawan yang berkaitan lainnya di dalam perusahaan. Contoh peran
penyebar informasi seorang manajer seperti menyampaikan memo, email atau
laporan kepada bawahannya mengenai informasi dan keputusan yang telah
diambil.

6. Juru Bicara (Spokesperson)

Seorang Manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan


informasi tentang organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar.

7. Wirausahawan (Entrepreneur)

Seorang Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan


mengendalikannya untuk kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini adalah
memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru serta menerapkannya dalam
organisasi. Manajer harus merencanakan masa depan organisasinya, membuat
proyek-proyek perbaikan dan peningkatan kualitas dan produktivitas.

5
8. Pemecah masalah (Disturbance Handler)

Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam


operasionalnya. Ketika suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus
bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara
anggota timnya, manajer harus menjadi penengah dan mencarikan alternatif
strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.

9. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)

Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu


menentukan dimana sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan
hasil yang terbaik. Sumber daya yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga
kerja, material, mesin dan sumber daya lainnya.

10. Negosiator (Negotiator)

Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau


mengambil bagian dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk
memperjuangkan kepentingan bisnis perusahaannya.

E. Tingkatan manajer

1. Manajer Tingkat Bawah

Manajer ini merupakan orang yang menduduki posisi di tingkatan paling


bawah dan mengelola pekerjaan individu nonmanajerial yang terlibat dalam
produksi atau penciptaan produk organisasi. Mereka sering disebut penyelia,
tetapi bisa juga disebut manajer lini, manajer kantor, atau bahkan mandor.

2. Manajer Tingkat Menengah

Manajer tingkat menengah mencakup semua tingkatan manajemen antara


tingkatan paling rendah dengan tingkat puncak pada organisasi
tertentu.Manajer tingkat menengah mengelola pekerjaan para manajer lini
pertama dan mempunyai sebutan seperti kepala bagian atau kepala biro,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3. Manajer Tingkat Atas

Manajer yang menduduki posisi ini biasanya disebut manajemen puncak,


yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang mencakup seluruh
organisasi dan menyusun rencana serta sasaran yang akan memengaruhi
keseluruhan organisasi itu.

6
F. Fungsi manajer

1. Perencanaan

Fungsi perencanaan mencakup proses merumuskan sasaran, menetapkan


suatu strategi untuk mencapai sasaran tersebut, dan menyusun rencana guna
memadukan dan mengoordinasikan sejumlah kegiatan. Perencanaan adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.Manajermen gevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi
tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat
berjalan.

2. Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian mencakup proses menentukan tugas yang harus


dikerjakan, pihak yang harus mengerjakannya, cara tugas-tugas itu akan
dikelompokkan, hierarki pelaporan, dan pada tingkatan apa keputusan harus
diambil. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajerdalammelakukanpengawasandanmenentukanorangyangdibutuhkan
untuk melaksanakan tugas ugas yangtelah dibagi-bagi tersebut.

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa


yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua


anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha.

4. Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan seseorang


7
untuk memengaruhi, membimbing, dan mengarahkan atau mengelola orang
lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan bersama.
Dalam pengertian ini, seseorang yang ingin diakui sebagai pemimpin harus
memiliki kelebihan dalam beberapa fungsi yang dijelaskan di atas, yakni mulai
dari memengaruhi, membimbing, sampai pada kemampuan mengelola orang
lain. Kalau seseorang tidak dapat menjalankan semua fungsi ini,praktisia tidak
dapat diterima oleh kelompok tersebut sebagai pemimpin yangfungsional.

5. Pengendalian

Fungsi pengendalian menjelaskan bahwa setelah sasaran ditentukan,


rencana dirumuskan, pengaturan strukturnya ditetapkan (fungsi organisasi),
serta orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan diberikan motivasi, terdapat
sejumlah evaluasi untuk mengetahui apakah segala sesuatunya berjalan sesuai
rencana. Untuk menjamin agar segala sesuatunya berjalan sebagaimana
mestinya, para manajer harus memantau dan mengevaluasi kinerja. Kinerja
aktual harus dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

G. Keterampilan Manajemen

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer


membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
sebagai berikut:

1. Keterampilan Konseptual (conceptional skill)

Manajer tingakat atas harus memiliki konsep untuk memajukan sebuah


organisasi. Konsep tersebut harus dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya.

2. Keterampilan Berhubungan Dengan Orang Lain (humanity skill)

Manajer juga harus dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau


keterampilan berhubungan dengan orang lain yang disebut dengan keterampilan
kemanusiaan.

3. Keterampilan Teknis (technical skill)

Keterampilan teknis merupakan kemampuan menjalankan suatu pekerjaan


tertentu, misalnya menggunakan program computer, memperbaiki
mesin,dan lain-lain.

Selain keterampilan di atas, Ricky W. Griffin menambahkan tiga


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

8
1. Keterampilan Manajemen Waktu

Keterampilan yang merujuk pada kemampuan seoarang manajer untuk


menggunakan waktu yang di miliki secara bijaksana.

2. Keterampilan Membuat Keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan


cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan
adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok
manajer atas (top manager).

3. Keterampilan Interpesonal Skill

Interpersonal Skill (keterampilan interpersonal) sebagai kemampuan seseorang


secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja,
seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja
dalam satu tim. Adapun beberapa interpersonal skill (keterampilan interpersonal),
antara lain:

a. Keterampilan listening (mendengarkan)

Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan,
salah satunya ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah
menggunakan alat pendengaran (telinga), tetapi memiliki arti yang lebih luas
dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya.

b. Keterampilan providing feedback (memberikan umpan balik)

Umpan Balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada


seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya
terhadap anda atau orang lain.

c. Keterampilan persuading (membujuk)

Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan


sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan
sukarela kehendak seseorang.

H. Ciri-Ciri Organisasi
Organisasi bisa kita bedakan dengan meninjau ciri-ciri organisasi tersebut dimana
setiap organisasi memiliki ciri tersendiri untuk menuntukan organisasi itu seperti apa?

1. Ciri-ciri Organisasi secara umum

a. Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang mesti kita taati.
9
b. Mempunyai pendelegasian koordinasi dan wewenang tugas-tugas.

c. Adanya kerjasama secara terstruktur.

d. Mempunyai sasaran dan tujuan

e. Mempunyai komponen yaitu bawahan dan atasan

2. Ciri-ciri Organisasi menurut Steiner dan Berelson

a. Formalitas, termasuk ciri organisasi sosial yang merujuk kepada perumusan


tertulis suatu ketetapan-ketetapan prosedur, peraturan-pertauran, strategi. tujuan,
kebijaksanaan dan seterusnya;

b. Hierarki, termasuk ciri organisasi yang berdasarkan pada pola kewenangan dan
kekuasaan yang memiliki bentuk piramida berarti terdapat orang-orang tertentu
memiliki kewenangan dan kekuasaan yang tinggi dibandingkan orang biasa yang
ada di organisasi tersebut.

c. Besar dan Kompleksnya, termasuk cin organisasi sosial yang mempunyai banyak
anggota sehingga untuk hubungan sosial antar anggota tidak dilakukan secara
langsung atau impersonal yang biasa kita sebut sebagai gejala organisasi,

d. Durasi, termasuk ciri organisasi dimana keberadaan organisasi lebih lama


dibandingkan keanggotaan

3. Ciri-ciri Organisasi Modern

a. Cenderung spesialisasi

b. Adanya asas-asas Organisasi

c. Pengelolaan data semakin cepat

d. Unsur-unsur orgaanisasi yang lebih lengkap

e. Penggunaan staf yang lebih intensif

f. Organisasi yang bertambah besar


Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa ciri- ciri secara terperinci dari
organisasi adalah:

a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal;

b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(Interdependent Part) yang merupakan kesatuan kegiatan;

c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa pemikiran,


10
tenaga, dan lain-lain;

d. Adanya kewenangan, koordingasi dan pengawasan:

e. Adanya tujuan yang ingin dicapai:

f. Adanya komponen (atasan dan bawahan),

g. Adanya kerjasama (Cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang);

h. Adanya sasaran;

i. Adanya keterikatan format dan tata tertiba yang harus ditaati;

j. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas;


Berdasarkan pengertian dan definisi diatas, disamping adanya ciri-ciri yang dapat
kita gunakan dalam mengidentifikasi organisasi atau hanya berupa kumpulan barang
atau orang.Metode pengidentifikasian organisasi dapat dilihat dari unsur-unsur
pembentuk suatu organisasi.

I. Unsur-Unsur Organisasi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang ada kerjsama
dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetepi
saling terkait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah:

1. Man (Orang-orang)
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi,
yang menurut fungsi dan tingkatanny terdiri dari unsur warga organisasi yang menurut
fungsi dan tingkatannya teridiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manager yang memimpin suatu unit satuan
kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non
management/workers). Semua itu secara bersama- sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.

2. Kerja Sama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu- membantu akan suatu
pekerjaan/perbuatan/aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manager, dan pekerja (workers),
secara bersama- sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

3. Tujuan Bersama
11
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tuhan menggambarkan tentane
apa yang akan dicanai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy), strategi, anggaran
(adgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4. Peralatan
Perlaku dan Teori Organisasi Telman dalam buku ini Unsur yang keempat adalah
peralatan atau puipments yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, uang, dan
barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, kekayaan alam
dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain: (a) Kondisi atau situasi
yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak
kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan; (b)
Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
tranportasi yang harus dilakukan oleh organisasi; (c) Wilayah operasi yang dijadiakan
sasaran kegiatan organisasi.

6. Kekayaan Alam
Kekayaan alam yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim,
udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
Pendapat lain yang mengemukakan dan menglasifikasikan unsur-unsur
organisasi dilakukan oleh (Davis, 1981) dalam bukunya "Human Behavior at Work
Organizational Behavior" membagi unsur-unsur organisasi menjadi tiga unsur yaitu

1. Unsur Pertama, bahwa keikutsertaan atau partisipasi itu sesungguhnya adalah


keterlibatan perasaan dan mental, lebih daripada atau hanya keterlibatan secara
fisik atau jasmaniah;

2. Unsur Kedua, adanya sikap kesukarelaan dalam membantu suatu kelompok


dalam mencapai tujuan tertentu.

3. Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab termasuk rasa yang sangat menonjol dalam
menjadi anggota.

J. Tujuan Organisasi
Menurut Daft (2006, p.320-321) tujuan dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Tujuan strategis adalah pernyataan umum yang menjelaskan arah organisasi ingin

12
melangkah di masa depan. Pernyataan ini lebih mengarah ke organisasi secara
menyeluruh dan bukan menunjuk pada divisi atau departemen tertentu. Tujuan strategis
sering disebut tujuan resmi, karena merupakan maksud dari apa yang ingin dicapai oleh
organisasi
2. Tujuan taktis. Tujuan yang digunakan oleh manajemen tingkat menengah dan
menjelaskan apa yang harus dilakukan sub unit agar organisasi dapat mencapai
tujuannya secara keseluruhan.
3. Tujuan operasional. Tujuan ini bersifat akurat dan terukur.Tujuan dinyatakan dalam
bentuk angka dan rencana departemen menggambarkan bagaimana tujuan dapat
dicapai.
Berdasarkan pendapat Daft dapat disimpulkan ada tiga tujuan organisasi yaitu
strategis, taktis, dan operasional. Masing-masing strategi memiliki arah yang berbeda-
beda di mana tujuan strategis lebih bersifat umum yang menggambarkan apa yang ingin
dicapai oleh organisasi, sedangkan tujuan taktis merupakan langkah-langkah apa saja
yang harus dilakukan oleh tiap departemen/divisi untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemudian tujuan operasional mendeskripsikan secara rinci rencana departemen.

13
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, A. I. (2017). Akuntansi Keperilakuan: Akuntansi Multiparadigma. Jakarta:


Salemba Empat.

DUHA, Timotius (2018). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish

14

Anda mungkin juga menyukai