Anda di halaman 1dari 70

MODUL PERILAKU ORGANISASI

JOU SEWA ADRIANUS,SE,MM

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI

Perilaku Organisasi terdiri dari dua kata yaitu; Perilaku dan Organisasi. Perilaku
secara phisikologis mengandung makna perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh
seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar yang dapat terukur maknanya.
Sedangkan organisasi adalah kumpulan dari orang-orang yang memiliki maksud dan
tujuan yang sama. Bertolak dari dua konsep diatas, maka untuk merumuskan
pengertian perilaku organisasi, penulis mengutip beberapa pendapat para Ahli
tentang prilaku organisasi adalah sebagai berikut :

a. Perilaku Organisasi menurut W. Jack Duncan, mengatakan suatu studi yang


berkaitan dengan aspek- aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau
suatu kelompok tertentu. Pandangan ini lebih mengarah pada manusia sebagai
super power penggerak organisasi. Organisasi tidak akan berguna apabila tidak
ada manusia yang mampu untuk menggerakan, merumuskan misi, visi dan tujuan
organisasi. Tingkah Laku manusia yang tercermin dalam organisasi pada
umumnya dapat dilihat secara langsung misalnya orang lagi melakukan pekerjaan,
membaca, mengetik, memimpin rapat, berdiskusi, merapikan tempat kerja dan
lain sebagainya dalam rangka menghidupkan aktivitas organisasi. Sedangkan
organisasi itu sendiri berneka ragam bentuknya,baik dalam bentuk Bisnis, Sosial
(Nier Laba), organisasi politik, militer, dan lain sebagainya. Penggabungan
perilaku dan organisai akan mengandung makna yang luas dalam kehidupan
organisasi.

b. Perilaku Organisasi menurut Walter R.Nord,mengatakan perilaku organisasi


mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tindakan manusia yang
tergabung dalam suatu organisasi,kelompok kerjasama, yang mempunyai
pengaruh terhadap manusia dan juga sebaliknya pengaruh manusia itu terhadap
organisasi.

c. Perilaku organisasi yang dikemukan oleh Gibson,merupakan penelaan


perilaku,sikap dan prestasi didalam suatu kerangka organisasi,penggunaan teori
dan prestasi manusia didalam suatu kerangka organisasi,seperti teori
psikologi,sosiologi, dan antropologi budaya dan bidang ilmu lainnya dalam
penentuan Visi,Misi,Tujuan dan Strateginya guna mencapai tujuan organisasi.

Berdasakan pemikiran para ahli diatas, diatas maka pengertian perilaku organisasi
dapat didefinisikan sebagai berikut ; Perilaku Organisasi adalah suatu tindakan yang
melibatkan banyak orang yang terdiri dari barbagai disiplin ilmu pengetahuan dan

1
teknologi dalam usaha memajukan organisasi yang tertuang dalam sikap, kinerja dan
prestasi untuk mewujudkan tujuan dari pada organisasi. Kehidupan dari pada
organisasi sangat tergantung pada sikap manusia untuk berani bertindak dan berbuat,
serta disiplin dalam tugas, mengatur jalannya organisasi dan mengendalikanya
dengan baik guna mencapai tujuan.

Penetapan kinerja dari organisasi pada umumnya didasarkan pada kelompok


input ( masukan ), autputs ( keluaran ), Autcome (hasil), Benefit (manfaat) dan
impact ( dampak). Indikator ini dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja
organisasi sebagai hasil dari perilaku orang- orang yang ada dalam organisasi.
Semakin baik kinerja yang ditunjukan oleh orang- orang dalam organisasi semakin
baik pula kinerja organisasi. Akuntabilitas dan good governance (2000:25 )

B. SEJARAH PERILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi pada mulanya berkembang di Amerika Selatan melalui


Laboratorium training, Riset Survei dan ulasan yang cemerlang dari Kurt Lewin.
Perkembangan ini terjadi karena adanya pesoalan organisasi yang cenderung semakin
rumit,disamping itu peroalan yang ditimbulkan oleh manusia dalam organisasi sangat
mempengaruhi keputusan manajemen. Keadaan ini menunjukan bahwa keberadaan
manusia dalam suatu organisasi merupakan awal dari perilaku organisasi.
Pada awal abad 20, perhatian para ahli mengenai penataan kembali organisasi
mencapai titik momentumnya. Untuk memahami lebih mendalam tentang terjadinya
perilaku organisasi kita menyimak tahapan- tahapan perkembangannya sebagai
berikut :

Max Weber

Weber sebagai pemikir ilmu sosial menawarkan model birokrasi sebagai salah
satu model ideal. Namun pada model ini perilaku yang nampak adalah pada struktur
yang ditimbulkan oleh rasa tidak percaya kepada kemampuan manusia untuk
menciptakan rasionalisasi,informasi yang baik dalam membuat keputusan yang
obyektif. Pengaturan hubungan kerja dalam organisasi dan adanya spesialisasi
prosedur dan aturan maka keputusan dapat dibuat secara konsisten dan sistimatis.
Konsep birokrasi ini Weber memiliki andil dalam menganalisis kehidupan perilaku
organisasi.

Henri Fayol

Fayol lebih menekankan pada orientasi fungsional dalam perilaku organisasi.


Menurut Fayol dalam organisasi terdiri dari unit dan subsistem sebagai berikut :
Unit keamanan dan perlindungan, Fungsi adminitrasi dan
perencanaan,oranisasi,pengarahan, koordinasi dan pengendalian namun subsitemnya

2
adalah aspek teknik dan komersial seperti kegiatan pembelian, produksi dan
penjualan dan kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah permintaan dan
pengendalian capital.
Frederick Winslow Taylor

Taylor yang mengembangkan principle of scientific management dengan tiga


prinsip dasar yaitu Efisiensi, Aturan hukum yang jelas dan Pengobatan terhadap
tindakan yang tidak efisien mengemukakan bahwa perilaku manusia merupakan
salah satu komponen dalam satu mesin produksi yang besar. Hanya kepada mereka
yang bisa bekerja seperti mesin akan mendapat tempat didalam sistim produksi.

Machiavelli

Ia mengatakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan


sebelumnya,dibutuhkan deskripsi tugas, dengan demikian setiap anggota organisasi
yang diatur secara hirarkir formal mempunyai hubungan yang bersifat interpersonal.
Semua ini ditetapkan dengan maksud agar setiap perilaku yang ditampilkan oleh
angota organisasi benar- benar sesuai dengan upaya mancapai tujuan organisasi yang
efektif dan efisien.

Masa Depresi

Masa Depresi ekonomi terjadi pada tahun 1930-an mempunyai dampak yang luas
terhadap hubungan kemanusiaan. Dalam situasi ini, management mulai
memperhatikan perilaku manusia dalam organisasi. Perhatian Manjemen terhadap
manusia dalam organisasi merupakan sumbangan tersendiri bagi perkembangan
perilaku organisasi hingga saat ini. Pada masa depresi manusia cenderung untuk
bertindak destruktif baik terhadap organisasi maupun diluar organisasi yang pada
umumnya oraginisasi selalu menjadi korban dari prilaku manusia itu sendiri.

Gerakan Serikat Buruh

Gerakan serikat buruh baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai
dampak terhadap kajian perilaku organisasi. Studi perilaku organisasi dimulai dari
setiap individu yang mendukung kerjasama dalam organisasi. Perilaku induvidu yang
bekerjasama dalam organisasi tersbut merupakan cikal bakal dari perkembangan
perilaku organisasi.

Howthorne

Hawthorne adalah seorang peneliti yang mengkaji hubungan antara kondisi fisik
tempat kerja dan produktivitas karyawan. Hasil dari penelitannya memberikan
informasi kepada management untuk melakukan perhatian khusus terhadap kondisi
kerja yang dapat membawa perubahan perilaku karyawan dalam bekerja. Perubahan
perilaku ini akan mendorong peningkatan produktivitas kerja bagi setiap karyawan.

3
Upaya- upaya yang dilakukan Howthorne mempunyai implikasi terhadap
pengembangan ilmu perilaku organisasi.

C. TUJUAN PERILAKU ORGANISASI

Tujuan perilaku organisasi lebih mengarah pada aktivitas individu dan organisasi.
Agar tujuan induvidu dan organisasi dapat terwujud maka tujuan perilaku organisasi
dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk menyeragamkan perilaku manusia yang ada dalam organisasi guna


mendukung pencapaian tujuan organisasi itu sendiri.
b. Untuk membangun kepercayaan dari setiap individu dalam mendukung kehidupan
organisasi.
c. Untuk memperbaiki dan menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi oleh
individu maupun secara kelompok dalam organisasi.
d. Untuk memberikan kewenangan kepada setiap individu berdasarkan kemampuan
yang dimiliki dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota
organisasi.
e. Untuk menciptakan transparansi, komunikasi baik scara vertikal maupun
horisontal dalam kehidupan berorganisasi.
f. Untuk memberikan dorongan , semangat dan kegairahan kerja bagi setiap
individu yang ada dalam organiasi.

D. RUANG LINGKUP PERILAKU ORGANISASI

Ruang lingkup perilaku organisasi meliputi perilaku manusia dan perbedaan


individu dalam organisasi, motivasi, imbalan, disiplin, stres, perilaku kelompok
penanganan konflik, kekuasaan dan politik serta kepemimpinan. Sedangkan ruang
lingkup untuk organisasi meliputi desain pekerjaan,komunikasi, Pengambilan
keputusan dan evaluasi prestasi kerja.
Ruang lingkup ini menjadi topik untuk membicarakan perilaku organisasi dalam
kehidupan nyata,baik organisasi perusahaan maupun organisai pemerintah dan lain
sebagainya.

E. SOAL - SOAL LATIHAN


I.. Jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut ini :
a. Jelaskan pengertian perilaku organisasi !
b. Uraikan secara singkat sejarah perkembangan perilaku organisasi !
c. Mengapa perilaku organisasi amat penting ?
d. Apa tujuan perilaku organisasi ?
e. Mengapa ruang lingkup perilaku individu berbeda dengan ruang lingkup
organisasi ?

4
II. Studi Lapangan
Amatilah organisasi yang ada disekitar anda, kemudian buatlah kajian yang
meliputi ; Sejarah terbentuknya organisasi, tujuan, aktivitas organisasi,hubungan
kerja antara sesama anggota dalam organisasi. Kemudian tuangkan hasil
pengamatan itu dalam bentuk kertas kerja.

III.. Kasus-

KOMINIKASI KERJA

Melini dipekerjakan oleh pimpinan pada bidang pelayanan makanan di


sebuah rumah sakit. Ia sudah menikah tetapi belum dikaruniai seorang anak.
Pekerjaan yang dilakukan mengharuskan Melini bekerja dari pukul 0,5 Pagi
sampai pukul 14 siang,selama 2 hari dalam 1 minggu. Pada hari lainnya ia bekerja
sesuai dengan jadwal reguler dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 17.30 soreh.
Melini sejak diangkat menjadi pegawai rumah sakit tidak mendapat informasi
tentang jam kerja lebih awal. Petugas kepegawaian lupa memberitahukannya.
Melini merasa yakin bahwa apabila jadwal kerja khusus dua hari itu telah
diberitahukan kepadanya,Ia tentunya telah mengetahuinya. Karena dengan syarat
itu ia tidak akan menerima pekerjaan tersebut.
Selama dua minggu pertama,pekerjaanya mengharuskan Malini untuk bekerja
pada giliran hari biasa untuk menerima instruksi cara melaksanakan pekerjaan.
Malini beranggapan bahwa ia bekerja dalam giliran hari biasa . Samar-samar
Malni ingat menjelang akhir dua minggu pertama, Penyelianya menyebutkan
sesuatu kepadanya tentang awal jadwal kerja regulernya.Tetapi ia tidak
memahami maksud penyelianya itu dan ia tidak harus datang lebih awal. Iabaru
tiba ditempat kerja pada pukul 08:30 pagi. Penyelianya menegur malini yang
dipandang kurang bertanggung jawab. Malini berkata bahwa ia tidak dapat
bekerja dengan jadwal lebih awal karena alasan keluarga dan kemudian
mengundurkan diri.
Pertanyaan :
a Apa masalah yang terjadi dengan Malini sehingga ia menarik diri.?
b. Apa sebab malini menarik diri ?
c Tentukan langkah- langkah pemecahan yang paling baik agar malini tidak
mengundurkan diri.
d. Buatlah rekomondasi yang tepat bagi Malini.

5
BAB II

MEMASUKI SUATU ORGANISASI

A. ALASAN ORANG MEMASUKI SUATU ORGANISASI

Dalam dunia moderen saat ini, agar dapat berhasil dalam cita- cita
seseorang tidak dapat meraih prestasi tinggi tanpa hidup berorganisasi.
Organisasi ini merupakan sarana untuk meraih prestasi yang gemilang bagi
orang yang sukses dalam menitip karier. Orang yang memasuki organisasi
tentunya paling tidak memempunyai tujuan antara lain untuk peningkatan
mutu hidup dan pemenuhan berbagai kebutuhan baik yang bersifat induvidu
maupun sosial.
James H. Donnely, mengatakan organisasi adalah kesatuan yang
memungkinkan orang untuk mencapai tujuan, yang tidak dapat dicapai secara
individu. Induvidu merupakan anggota dari organisasi, maka untuk
memperoleh keberhasilan lebih mudah secara kelompok dari pada dilakukan
secara perseorangan. Salah satu contoh misalkan Organisasi Bisnis atau
Koperasi simpan pinjam. Secara pribadi orang memasuki menjadi anggota
koperasi akan mendapat keuntungan dari koperasi tersebut dalam bentuk
Pinjaman Murah, Sisa Hasil Usaha dan lain sebagainya.Disisi lain dengan
menyimpan di Koperasi akan membantu orang lain dalam bentuk pinjaman.
Jumlah modal yang terbentuk dalam koperasi tersbut karena adanya
keterlibatan orang lain yang menjadi anggota koperasi tersebut.
Syarat- syarat orang memasuki suatu organisasi adalah :
a. Orang/Individu yang memiliki harkat dan martabat kemanusiaan.
b. Memiliki hak dan kewajiban terhadap aktivitas organisasi.
c. Orang yang bersangkutan baik secara pribadi memiliki ciri dan
karakteristik yang dapat membedakannya dengan orang lain yang artinya
yang bersangkutan belum menjadi anggota pada organisasi lain.
d. Orang yang mempunyai pemikiran pribadi,mempunyai tujuan,cita-cita
dan keinginan pribadi selain tujuan dan cita-cita dari organisasi.
e. Orang yang memiliki kebutuhan baik kebutuhan material maupun
kebutuhan spiritual yang tidak dapat terpenuhi secara pribadi dan bisa
dipenuhi melalui organisasi.

B. TUJUAN ORANG MEMASUKI SUATU ORGANISASI


Orang memasuki suatu oraganisasi tentu mempunyai tujuan. Sondang P.
Siagian mengatakan; Bahwa pemahaman tujuan organisasi oleh para anggota
belumlah cukup. Agar mempunyai makna yang positif tujuan organisasi itu
sendiri harus merupakan sesuatu yang bisa diterima oleh semua anggota
sebagai sesuatu yang layak untuk dicapai. Kelayakan ini dapat dilihat dari
berbagai segi misalnya dari segi politik berkenaan denga seseorang yang
mau memiliki kekuasaan dan berpengaruh terhadap orang lain. Demikian pula
jika orang memasuki organisasi bisnis tujuan yang mau dicapai adalah :

6
a. Ikut membantu memajukan usaha- usaha dalan organisasi yang ada.
b. Ikut ambil bagian dari tugas-tugas yang ada dalam organisasi
c. Mendapat imbalan dari organisasi untuk pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari.
d. Mencapai tujuan bersama sesuai kesepakatan organisasi.
e. Memliki status sosial sebagai akibat menjadi anggota organisasi.
Berdasarkan tujuan ini , maka peran dari individu- individu dalam organisasi
semakin besar dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas dari
organisasi. Sehingga organisasi tersebut benar- benar memilikireputasi dan
sukses dalam mengembangkan misinya.

C. SASARAN ORANG MEMASUKI SUATU ORGANISASI


Orang memasuki suatu organisasi tentu memiliki sasaran guna mendapat
dukungan dari organisasi. Untuk itu sasaran pribadi dan sasaran organisasi
sedapat mungkin harus dapat terintergrasikan dengan baik, sehingga tidak
terjadi benturan dari masing- masing sasaran tersebut. Keintergrasian sasaran
secara logis akan menimbulkan keterikatan individu pada organisasi yang
berdampak pada peningkatan prestasi kerja baik secara individu maupun
kinerja organisasi. Ketidak selarasan sasaran akan dihadapkan pada situasi
dimana tujuan pribadi akan lebih dominan yang berakibat pada pemborosan
dan hampir semua energi yang tersedia untuk aktivitas organisasi akan
semakin berkurang,dan hal ini akan mengganggu kinerja dari pada organisasi
itu sendiri. Keselarasan sasaran akan menciptakan hubungan yang harmonis
dan tukar menukar antar organisasi dengan para anggotanya akan dilakukan
dengan baik,sehingga efektivitas organisasi dapat terwujud.
Dalam meningkatkan Efektivitas organisasi, mekanisme yang harus
dilakukan meliputi; penetapan tujuan strategis,pencarian dan pemanfatan
sumberdaya secara efisien, menciptakan lingkungan yang berprestasi,
komunikasi leader dan pengambilan keputusan serta melakukan adaptasi dan
inovasi organisasi.
Sasaran organisasi pada umumnya meliputi tiga hal penting :
1. Menciptakan hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung antar
individu dalam sistim yang telah disepakati. Artinya setiap individu yang
ada dalam organisasi secara otamatis mentaati dan menghormati sistim
yang telah dibangun secara bersama dalam organisasi.
2. Penerapan fungsi manajemen dalam organisasi sehingga semua
komponen dalam organisasi dapat dikoordinasi dengan baik.
3. Bersifat efektif dalam hubungan dengan tujuan-tujuan organisasi
seluruhnya.

D. PROSEDUR ORANG MEMASUKI ORGANISASI


Prosedur perekrutan orang memasuki suatu organisasi pada umumnya
terdiri dari dua tahap guna mendapatkan anggota organisasi yang baik dan
berkualitas yaitu :
1. Seleksi Prospektif Organisasi
Dalam seleksi prospektif organisasi hal- hal yang perlu dilalui antara lain :

7
a. Menilai Formulir
Penilaian seseorang terhadap organisasi yang akan bergabung,melalui
informasi media masa, atau dilihat dari prospektus perusahaan.
Dengan informasi ini sebagai bahan pertimbangan organisasi tersebut
memiliki prospek yang baik dan dapat menjadi tempat untuk
pengembangan diri ataukah sebagai tempat untuk membantu perbaikan
kehidupan ekonomi bagi keluarganya. Karena pada dasarnya orang
memasuki suatu organisasi apabila organisasi tersebut dapat
memberikan dampak dalam kehidupannya lebih lanjut yang berkaitan
kehidupan ekonomi keluarganya dan kenyamanan batin sebagai
anggota organisasi.
b. Lamaran Lengkap
Lamaran lengkap dapat dilakukan apabila seseorang tertarik pada
organisasi. Ketertarikan orang terhadap organisasi pada umumnya
dilihat dari visi,misi organisasi. Pemahaman terhadap visi dan misi
dapat mengugah orang untuk berusaha melamar menjadi anggota dari
organisasi tersebut.
Adapun kelengkapan yang menjadi persyaratan lamaran antara lain ;
curriculum vitae ( daftar riwayat hidup), Pendidikan terakhir yang
dibuktikan dengan ijazah, Surat keterangan kelakuan baik dari polisi,
surat keterangan pengalaman kerja (kalau ada) serta sertifikat –
sertifikat ketrampilan khusus yang dianggap relevan dengan aktivitas
organisasi.
c. Wawancara
Pihak organisasi akan melakukan peneliti administrasi trhadap lamaran
yang masuk. Para pelamar yang dianggap memenuhi syarat oelh
organisasi akan dipanggil untuk melakukan wawancara. Wawancara
yang akan dilakukan kepada para pelamar dengan tujuan untuk
mengetahui wawasan para pelamar tentang organisasi maupun hal lain
yang berhubungan dengan kehidupan/kepribadian para pelamar dan
komitmen para pelamar dalam membangun organisasi kedepan.
d. Tes
Untuk menguji kemampuan para pelamar maka perlu dilakukan tes
kemampuan. Tes kemampuan baik secara tertulis maupun secara
lisan. Tes tertukis mencakup pengetahuan umum,
Psikhotes,pengetahuan khusus yng relevan dengan apa yang akan
dikerjakan dalam organisasi,maupun tes kemampuan berbahasa asing.

2. Interview Pekerjaan
Interview merupakan salah satu bentuk penyaringan yang dilakukan oleh
Organisasi untuk menyeleksi para karyawan. Interview ini baru bisa
dilakukan apabila pelamar sudah lulus dalam seleksi tertulis. Interview
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kemampuan mental dan
perilaku dari calon anggota. Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam interview
adalah hal yang menyangkut dengan kepribadian pelamar seperti : alamat

8
tempat tinggal, anggota keluarga, susunan keluarga, latar belakang
pendidikan. Selanjutnya menanyakan hal- hal yang berkaitan dengan
pekerjaan khususnya pertanyaan yang relevan dengan jenis dan sifat usaha
yang dilakukan oleh organisasi. Dalam mengikuti tes Interview seorang
calon harus berpenampilan menarik seperti datang tepat waktu,berpakaian
rapi, bersikap sopan dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan tenang.
Dengan penampilan menarik pelamar memiliki peluang besar untuk menjadi
anggota organisasi yang baik dan bakal diterima.

E. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG MEMASUKI


SUATU ORGANISASI

Orang memasuki suatu organisasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu


faktor Internal yaitu faktor yang datang dari dalam diri seorang yang
mendorong dia untuk masuk dalan organisasi. Dan faktor Eksternal adalah
faktor yang datang dari organisasi itu sendiri.
Faktor Internal yang mempengaruhi seseorang untuk masuk dalam organisasi
adalah :
a. Faktor Ekonomi
Seseorang memasuki suatu organisasi mempunyai keinginan bahwa
melalui organisasi kebutuhan ekonomi nya dapat terpenuhi. Misanya
masuk menjadi anggota salah satu Koperasi, dengan menjadi anggota
koperasi ia memperoleh kemudahan untuk mendapat fasilitas yang
dipersiapkan oleh koperasi bagi anggotanya. Contah fasilitas yang
dipersipkan koperasi bagi anggotanya penyediaan modal untuk usaha bagi
anggota, memberikan jaminan kredit serta fasilitas lainya yang dibutuhkan
oleh anggota.

b. Faktor Sosial
Orang memasuki suatu organisasi dapat memberikan rasa bangga atas
prestasi yang diraih, misal dapat meduduki jabatan puncak. Dengan
jabatan ini otamatis status sosial dari orang tersebut sudah semakin baik
dan lebih tinggi dari orang lain.

c. Faktor Politik
Seseorang yang ingin memegang jabatan politis hanya dapat dicapai
melalui pembinaan karier jalur politik,walaupun ada yang tidak melalui
jalur politik. Partei politik merupakan kendaraan untuk menjadi Gubernur
bahkan presiden.
Selain faktor internal diatas, juga faktor eksternal yang diciptakan oleh
organisasi yang mendorong orang masuk dalam organisasi antara lain :
a. Kualitas Dari Organisasi Itu sendiri
Sistim pembinaan,gengsi yang ditimbulkan,fasilitas yang dimiliki dan
kemudahan lain bagi orang yang mau bergabung menjadi anggota
organisasi merupakan daya tarik tersendiri .Kondisi yang diciptakan ini

9
mengugat minat orang untuk ambil bagian untuk menjadi angota
organisasi .
b. Aktivitas anggota suatu organisasi,serta sifat dan pekerjaan mereka adalah
daya tarik bagi seseorang untuk menjadi anggota organisasi. Misalnya
Polri atau TNI dengan penampilan dan aktivitasnya membuat seseorang
tertarik untuk menjadi anggota Polri atau TNI.demikian pula dengan
organisasi lainnya.

c. Teman sejawatan maupun Non sejawatan.


Sistim darurat,informasi dari suatu organsiasi juga dapat menjadi penting
mempengaruhi seseorang dalam memasuki suatu organisasi. Organisasi
Orari Misalnya, sistim informasi dan keakraban antara anggota yang
kompak dan akrab,adalah daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk
bergabung dalam organisasi itu.

d. Figur Pemimpin
Tokoh yang terpilih untuk menjadi pemimpin organisasi apabila ia adalah
panutan masyarakat itu juga menjadi unsur penting membuat orang untuk
bergabung dalam organisasi yang ersangkuta.

F. LATIHAN SOAL- SOAL


a. Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa orang memasuki suatu organisasi ?
2. Apa syaratnya seseorang boleh masuk dalam organisasi?
3. Uraiakan secara singkat apa tujuan orang masuk dalan suatu organisasi ?
4. Mengapa sasaran pribadi harus singkron dengan sasaran organisasi?
5. Bagaimana prosedur orang memasuki suatu organisasi ?
6. jelaskan faktor eksternal dan internal yang dapat mendorong orang
untuk berorganisasi!

b. Buatlah kajian dalam bentuk pelaporan dengan cara Survey mengapa


orang masuk dalam suatu organisasi yang ada dalam lingkungan anda.

c. Hasil survey akan diprosentasikan dalam kelas selama 1 jam.

10
BAB III
TEORI MOTIVASI

A. PENGERTIAN MOTIVASI

Teori tentang motivasi banyak dikemukan oleh para ahli. Namun untuk
pemahaman tentang pengertian motivasi ada beberapa konsep yang
dikemukakan oleh para ahli berikut ini :

Motivasi menurut Wahjosumidjo( 1984: 31) mengatakan Motivasi merupakan


suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara
sikap,kebutuhan,presepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seeorang.
Berkaitan dengan definisi ini motivasi lebih diarahkan pada diri sendiri dalam
melakukan pekerjaan. Pekerja bisa termotivasi apabila ada dorongan yang
lahir dari kehendak hatinya berdasarkan atas sebuah kebutuhan.

Kemudian Motivasi menurut James G March dan Herbert A Simon


( 1985:450) memberikan batasan motivasi sebagai suatu statemen tentang
kondisi- kondisi dimana seseorang dapat dibujuk oleh para anggotanya untuk
melanjutkan partisipasinya untuk menjamin ketahanan organisasi. Dalam
pengertian ini memberikan gambaran bahwa motivasi itu bisa terjadi apabila
ada pihak lain yang ikut mendorong agar kemajuan organisasi dapat
ditingkatkan.

Maslow mengemukakan bahwa motivasi itu bisa terjadi apabila kebutuhan--


kebutuhan dari para anggota dapat terpenuhi. Maslow lebih menekankan pada
teori kebutuhan, hanya manusia yang terpenuhi kebutuhannya akan
termotivasi untuk melakukan apa saja untuk kemajuan organisasi.

Pendapat ketiga para ahli diatas, sebagai rujukan untuk merumuskan


pengertian motivasi. Dengan demikian motivasi adalah suatu proses yang
terjadi pada diri seseorang baik yang timbul dari dalam dirinya atau diluar
dirinya oleh karena ada suatu kebutuhan yang dapat memuaskan baik bagi
dirinya maupun organisasi.

B. TUJUAN /SASARAN MOTIVASI


Tujuan Motivasi pada dasarnya adalah untuk memperbaiki prestasi dan
semangat kerja anggota dalam organisasi. Walaupun dalam organisasi
memiliki orang yang cukup kompeten dalam pekerjaan. Tetapi tanpa ada
motivasi yang baik, maka akan sungguh mengganggu semangat dan gairah
kerja anggota organisai. Untuk mewujudkan tujuan organisasi,maka sasaran
motivasi yang diberikan harus tepat,sehingga tidak menimbulkan
kecemburuan dalam organisasi. Wahjosumidjo mengelompokan sasaran
para anggota yang perlu dimotivasi menjadi beberapa tipe orang yaitu :

11
a. Orang Yang Belum Matang.
Tipe orang yang belum matang memiliki ciri- ciri sebagai berikut : Tidak
efektif dalam bekerja.belum dapat memotivasi dirinya sendiri, menghndar
dari tanggung jawab, tidak kompeten dan selalu membutuhkan arahan dan
perintah.

b. Orang Yang lebih Efektif


Tipe orang yang lebih efektif dibandingkan dengan yang belum matang,
masih dibutuhkan perintah dan instruksi dan dapat diberikan tanggung
jawab.

c. Orang Yang Cakap


Tipe orang yang cakap adalah orang yang mendekati kematangan,dapat
mengambil inisiatip, sudah dapat memberikan tanggung jawab dan
wewenang yang lebih besar.

d. Orang yang Matang


Tipe orang yang yang sudah matang biasnya sangat efektif dalam
pekrjaan, motivasi dari dalam dirinya sendiri, berkemauan keras dan siap
memikul tanggung jawab, ahli dalam melaksanakan tugas, mampu
mengarahkan diri sendiri untuk bekerja baik dan berprestasi tinggi.
Berdasarkan tipe diatas, maka mereka yang perlu diberika motivasi adalah
mereka yang belum matang, orang yang efektif dan orang yang cakap.
Sedangkan orang yang sudah matang tidak perlu dimotivasi.

C. TEORI MOTIVASI
Wahdjosumidjo dalam bukunya Kepemimpinan dan Motivasi,membagi teori
motivasi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Teori Hedonisme
Hedonisme mempunyai sudat pandangan yang mengatakan bahwa
manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan
yang penuh kesukaan dan kemewahan. Untuk itu setiap tawaran yang baik
dan menguntungkan akan menjadi prioritas,ketimbang pekerjaan yang
memberatkan dirinya sendiri. Orang lebih suka bersenang- senang dan
berpesta pora dan berpenampilan mewah dari pada sepi dan romol.

2. Teori Naluri
Teori naluri menghubungkan kelakukan manusia dengan macam- macam
naluri. Pada umumnya manusia memiliki tiga naluri yaitu; naluri untuk
mempertahankan diri, naluri untuk mengembangkan diri, dan naluri untuk
mengembangkan jenis. Kebiasaan dan kelakuan manusia digerakan oleh
ketiga Naluri ini. Dengan demikian untuk menggerakan orang harus

12
memperhatikan naluri yang menjadi fokus perhatian agar orang mau
melakukan apa yang kita inginkan.

3. Teori Reaksi Kebudayaan


Teori reaksi kebudayaan mengatakan bahwa kelakuan manusia tidak
berdasarkan pada naluri,melainkan pola-pola kelakuan yang dipelajari dari
kebudayaan dimana seseorang itu hidup. Orang berkelakuan paling
banyak sesuai dengan ruang lingkup kebudayaannya. Oleh karena itu
dalam memberikan motivasi harus mengetahui latarbelakang seseorang.

4. Teori Daya Pendorong


Teori daya pendorong adalah semacam naluri,tetapi hanya suatu dorongan
kekuatan yang luar biasa terhadap sesuatu arah yang diinginkan. Misalnya
daya dorong pada jenis kelamin lain. Sehingga banyak orang selalu
berusaha untuk mengejar daya pendorong ini dengan cara yang berbeda-
beda untuk bisa memperoleh kepuasan. Untuk itu dalam memotivasi perlu
memperhatikan daya pendorong ini.

5. Teori Kebutuhan
Dalam teori kebutuhan lebih mementingkan apa yang dibutuhkan oleh
seseorang yang menjadi motivasi bagi dirinya untuk bisa berekpresi dan
melakukan pekerjaan. Berkaitan dengan ini Maslow menggolongkan
kebutuhan manusia dalam lima tingkat kebutuhan.
a.Kebutuhan Fisiologis Yaitu kebutuhan akan Papan, Sandang danpangan
b. Kebutuhan akan rasa aman (security Needs) aman dalam kerja,
aman dalam perjalanan, dan aman dalam menyimpan harta benda.
c.Kebutuhan Sosial ( Social Needs) kebutuhan akan rasa cinta, tolong
menolong dan lain sebgainya.
d. Kebutuhan akan Prestise(esteem Needs) berhubungan dengan
status sosial pangkat, kedudukan dalam organisasi, dan lain sebagainya.
e.Kebutuhan akan kemampuan diri (self Actualization ) mengembangkan
kemampuan mental dan kemampuan kerja melalui pendidikan
akademis,seminar dan lain sebagainya.

D. KLASIFIKASI DALAM MOTIVASI


Motivasi dalam praktek dapat di klasifikasikan dan tiga kelas yang terdiri
dari :
1. Motivasi kekuatiran ( Fear Motivation )
Dalam motivasi ini, orang mengerjakan sesuatu karena takut akan
konsekwensi atau akibat yang ditimbulkan oleh pekerjaan tersebut. Dalam
organisasi motivasi kekuwatiran dilakukan oleh karyawan dalam
hubungan dengan peraturan dan instruksi yang dikenakan padanya.
Ketidak sungguhan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan akan
dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Misalnya hukuman jabatan
dan lain sebagainya sebagai konsekwensi dari kelalaian dalam pekerjaan.
2. Motivasi Insentif ( Incentive motivation)

13
Motivasi ini biasanya berkaitan dengan kontraprestasi yang dicapai oleh
karyawan dalam pekerjaan. Bentuk motivasi yang diterima oleh karyawan
dalam bentuk penghargaan, pujian atau honorarium yang bersifat
mendorong semangat dan kreatifitas kerja karyawan.
3. Motivasi Sikap
Motivasi ini lebih diarahkan pada sikap atau tabiat manusia. Motivasi
sikap dihadapkan dengan tujuan pribadi dalam pekerjaan,bukan
berdasarkan tujuan yang ditetapkan oleh orang lain. Dalam motivasi ini
dapat dipraktekan dengan mnulis setiap tujuan yang harus diselesaikan
secara tuntas.

E. JENIS MOTIVASI
Secara umum motivasi dikelompokan dalam dua jenis yaitu :
a. Motivasi Mikro
Motivasi mikro biasanya berkaitan dengan kebiasaan pimpinan dalam
memberikan motivasi kepada karyawannya agar dapat meningkatkan
produktivitasnya. Bentuk motivasi mikro ini biasanya berkaitan dengan
kesejahteaan pegawai, Prestise dan promosi jabatan guna menjaga
kepercayaan karyawan baik terhadap lembaga maupun kewibawaan
atasan. Motivasi ini mempunyai peranan yang amat besar dalam
menciptakan kualitas pribadi dan pemantapan kelembagaan dimasa yang
akan datang.

b. Motivasi Makro
Motivasi makro menitikberatkan pada faktor lingkungan yang akan
mempengaruhi karyawan untuk bekerja. Misalnya Budaya kerja pada
suatu kelompok masyarakat adat. Untuk motivasi ini pimpinan harus
mengetahui latarbelakang kehidupan budaya dari orang- orang yang
dipimpinya.

F. POLA MOTIVASI
Paul Hersey membagi motivasi dalam pola- pola sebagai berikut :
a. Motivasi Afiliasi
Motivasi ini mempunyai kecenderungan bahwa manusia pada umumnya
selalu ingin berhubungan dengan orang lain,dan berusaha untuk menjadi
bagian dari kelompok tertentu. Hubungan yang terjadi akan memudahkan
bagi dia dalam melengkapi kebutuhan yang diinginkannya.

b. Motivasi Kekuasaan
Motivasi kekuasaan dimiliki dalam diri setiap orang yang ingin
memegang salah satu kedudukan. Baik dalam organisasi maupun
organisasi kemasyarakatan. Ada dua jenis kekuasaan yang membuat
orang tunduk dan taat. Kekuasaan karena posisi jabatan atau kuasa
pribadi. Kuasa karena posisi jabatan seperti pada lembaga- lembaga
formal namun kuasa pribadi memperoleh pengaruh karena

14
kepribadiannya. Orang tunduj dan taat kerena memiliki kepribadian yang
baik.

c. Motivasi Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan untuk mengendalikan faktor- faktor
lingkungan baik fisik maupun sosial. Mereka yang memiliki kompetensi
ini,tidak menunggu terjadinya sesuatu tetapi memperkasai untuk
mengubah lingkungan kearah yang lebih baik.

G. MACAM - MACAM MOTIVASI


Motivasi pada umumnya digolongkan dalan 5 macam yaitu :
1. Motivasi Tunggal.
Motivasi tunggal terjadi pada seseorang yang melakukan kegiatan untuk
memenuhi salah satu kebutuhan saja. Misalnya seorang pegawai
mengikuti kuliah dengan harapan setelah tamat dapat memperoleh
kenaikan golongan.
2. Motivasi Mejemuk
Motivasi Mejemuk terjadi apabila orang melakukan suatu kegiatan untuk
memenuhi beberapa kebutuhan yang diinginkan. Misalnya selain
kenaikan golongan, juga memiliki ilmu pengetahuan, menambah wawasan
dan memperluas pergaulan.
3. Motivasi Biogenetik.
Motivasi biogenetik berkaitan dengan kebutuhan biologis seseorang.
Motivasi biogenetik berkembang apabila ada dorongan dari seseorang
melalakukan suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan organismenya.
4. Motivasi sosiogenetik.
Motivasi sosiogenetik biasanya berasal dari lingkungan kebudayaan
tempat dimana orang tinggal dan berkembang. Sehingga motivasi ini tidak
berkembang dengan sendirinya,tetapi berdasarkan hubungan sosial dengan
kebudayaan setempat.
5. Motivasi Teogenitik
Motivasi ini biasanya berhubungan dengan manusia sebagai makluk
ciptaan. Oleh karena itu setiap individu akan selalu berusaha untuk
berkomunikasi dengan tuhannya berdasarkan keyakinannya masing-
masing.

H. LATIHAN SOAL - SOAL :


a. Jawablah pertanyaan berikut ini :
1. Uraikan secara singkat pengertian motivasi menurut anda .
2. Mengapa motivasi menjadi amat penting dalam dunia kerja ?
3. Apa sebab motivasi yang diberikan selalu tidak sesuai dengan
keinginan karyawan ?.
4. Jelaskan perbedaan yang prisipil teori motivasi menurut Paul Harsey.
5. Tulislah perbedaan pokok dari kelima macam motivasi yang anda
pelajari.

15
b. Disekeliling anda ada banyak perusahaan yang mempekerjakan para
karyawan lebih dari 10 orang. Buatlah pengamatan secara ilmiah
bagaimana perilaku motivasi yang diberikan selama ini. Buatlah laporan
dalam bentuk kertas kerja,dan didiskusikan dalam kelas selama 2 jam.

16
BAB IV

TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK

A. PENGERTIAN PEMBENTUKAN KELOMPOK


Dalam kehidupan sehari- hari manusia selalu hidup bersama dengan
orang lain. Namun dalam konsep kelompok selalu diartikan bahwa terjadi
interaksi yang saling bergantungan antara manusia yang satu dan yang lainnya
untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga misalnya merupakan salah satu
kelompok kecil yang ada dalam masyarakat. Keberhasil keluarga menunjukan
keberhasilan orang- orang yang ada dalam keluarga. Hal ini berbeda dengan
kelompok yang bukan keluarga. Kelompok yang bukan keluarga biasanya
dibangun untuk menjalin kerjasama antara orang- orang dalam suatu wadah
atau kelompok tertentu. Berkumpulnya orang- orang dalam organisasi
mempunyai kecenderungan untuk lebih akrab, karena kesamaan tugas,
kedekatan tempat kerja, sering berjumpa atau kesamaan kesenangan.
Berkaitan dengan hal ini ada beberapa para ahli mencoba untuk memberikan
rumusan mengenai pengertian kelompok.
Stephen P Robbins mengatakan kelompok ( grup) adalah dua individu
atau lebih yang saling berinteraksi dan saling bergantung serta saling
bergabung untuk mencari sasaran –sasaran tertentu.
W. Mc.David dan M harari mengatakan kelompok dari sisi organisasi
merupakan suatu sistim yang terorganisir yang terdiri dari dua atau lebih yang
saling berhubungan yang diatur dalam sistim,fungsi dan norma-norma dalam
kelompok untuk masing- masing anggota.
Marvin E Shaw memberikan pengertian kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih karyawan yang saling berinteraksi satu sama lain sedemikian
rupa sehingga perilaku atau prestasi anggota dapat dipengaruhi oleh perilaku
atau prestasi anggota lain. Pengertian kelompok berdasarkan pendapat para
ahli diatas dapat dirumuskan sebagai berikut ; kelompok adalah kumpulan
dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain yang
didasarkan atas sistim, fungsi,norma dan prestasi yang saling mempengaruhi
satu sama lain untuk mewujudkan tujuan bersama dalam kelompok.

B. ALASAN PEMBENTUKAN KELOMPOK


Ada beberapa alasan penting orang membentuk kelompok dalam msyarakat
1. Keamanan
Orang membentuk kelompok/menjadi anggota suatu kelompok untuk
mendapatkan rasa aman dari suatu ancaman.
2. Kekuasaan
Orang yang masuk dalam kelompok informal mempunyai peluang untuk
dilatih kemampuanya mempengaruhi orang lain.Sehingga pada akhirnya ia
bisa menjadi pemimpin baik dalam kelompok maupun kelompok lain.
3. Status
Status seseorang akan mendapat pengakuan dari orang lain apabila ia
memeliki salah satu kedudukan dalam suatu kelompok atau organisasi.

17
Orang akan memberikan rasa hormat kepada yang bersangkutan dalam
kehidupan bermasyarakat.
4. Pencapaian Tujuan
Orang bekerjasama dalam suatu kelompok secara fisik dan mental dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Secara fisik tenaga yang terkumpul
banyak akan menghasilkan ide yang lebih baik apabila didukung dengan
kemampuan mental intelektual yang tinggi akan memudahkan kelompok
tersebut mencapai tujuannya.

C. TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK


Dalam pembentukan kelompok baik dalam masyarakat maupun dalam
organisasi tentu memiliki konsep teori yang melandasi kehidupan kelompok
tersebut. Ada tiga konsep teori yang melandasi orang hidup dalam kelompk
adalah :
1. Teori Aktivitas
Dalam teori aktivitas ada interaksi dan sentimen yang mempengaruhi
seseorang untuk berkelompok.Titik kulminasi seseorang dalam
kelompok paling banyak dipengaruhi oleh faktor perasaan dan
emosional. Oleh karena itu George Homans(1950) mengkategorikan
kedalam tiga elemen teori aktivitas :
a. Semakin banyak aktivitas sseorang yang dilakukan dengan orang
lain (shared), maka semakin banyak interaksinya dan semakin kuat
tumbuhnya sentimen mereka.
b. Semakin banyak interaksi diantara orang- orang,maka semakin
banyak kemungkinan aktivitas dan sentimen yang dikeluarkan
kepada orang lain.
c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang
lain dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang
lain,maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan
interaksinya.
2. Teori Keseimbangan ( a belance theory of group formation) yang
dikembangkan oleh Theodore Newcomb bahwa seseorang akan tertarik
pada orang lain atas dasar kesamaan sikap dalam menanggapi suatu
persoalan. Terutama nilai-nilai yang sama sikapnya seperti hal
agama,politik, gaya hidup,perkawinan,pekerjaan dan otoritas yang ada
disekitarnya.
3. Teori Pertukaran (Exchange Theory)
Interaksi yang terjadi mempunyai konsekwensi adanya biaya , hasil dan
hadiah. Interaksi positip apabila hadia/hasil lebih besar dari biaya. Hal
ini akan menimbulkan daya tarik dan afiliasi dalam kehidupan kelompok.
4. Teori Tugas kelompok
Tugas kelompok dapat dikelompokan atas tugas yang sederhana dan
rumit. Tugas rumit adalah tugas yang cenderung baru dan tak rutin.
Sedangkan tugas sederhana adalah tugas rutin dan terbuka. Berdasarkan
hipotesis bahwa semakin rumit tugas, maka semakin banyak kelompok

18
itu mendapatkan manfaat dari hasil diskusi antara anggota kelompok
mengenai metode kerja dan alternatifnya.

D. BENTUK- BENTUK KELOMPOK


Kelompok- kelompok yang berkembang dalam masyarakat pada umumnya
dapat dikelompokan kedalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk atas persetujuan
manajerial dalam organisasi atau berdasarkan intruksi pemerintah untuk
menyelesaikan suatu tugas tertentu secara efisien dan efektif dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan. Berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab maka kelompok formal dapat dibedakan atas dua bentuk :
a. Kelompok Komanda ( Command Group )
Kelompok yang ditetapkan berdasarkan bagan organisasi untuk
menyelesaikan tugas rutin dalam organisasi. Kelompok ini terdiri dari
atasan dan bawahan yang bekerja dan bertanggung jawab kepada
pimpinan. Misalnya Biro administrasi mahasiswa.
b. Kelompok Tugas ( task group)
Kelompok tugas pada umumnya terdiri dari para karyawan yang
bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu.
Misalnya karyawan gotong royong menyelesaikan evaluasi diri bagi
salah satu jurusan.
Kelompok Informal adalah kelompok yang dibentuk tidak secara formal
melalui struktur organisasi atau instruksi tertentu. Kelompok informal ini
dapat dibedakan kedalam dua bentuk yaitu :
a. Kelompok persahabatan
Kelompok yang dibentuk karena ada kesamaan seperti ;
umur,hobi,latarbelakang budaya, daerah seasal dan kesamaan politik
dan sbagainya.
b. Kelompok Kepentingan
Kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran bersama.Misalnya
pelayan hotel yang mengumpulkan semua tip yang mereka peroleh dan
dibagi sama rata..
2. Kelompok Berdasarkan Keanggotaan dan Berdasarkan Kesukaan
Kelompok berdasarkan keanggotaan biasanya lahir berdasarkan atas
ketentuan formal. Misalnya mahasiswa yang lulus dari suatu perguruan
tinggi otamatis menjadi Alumni dari perguruan tinggi tersebut.
Kelompok berdasarkan atas kesukaan biasanya perasaan para anggota
untuk lebih terikat pada ketentuan dan kepentingan serta berusaha
menyesuaikan diri dengan kepentingan kelompok.
3. Pembagian Kelompok Berdasarkan jumlah Anggota.
Pembagian kelompok berdasarkan jumlah orangnya dapat terdiri dari dua
orang, tiga orang dan lebih dari tiga orang. Ciri dari kelompok dua orang
interaksi yang terjadi karena saling menyukai. Kelompok yang terdiri dari
tiga orang cirinya dapat membuat kelompok lebih erat atau sebaliknya bisa
pecah. Karena mudah sekali muncul perasaan cemburu, iri hati dan rasa

19
disingkirkan. Sedangkan kelompok yang anggota lebih dari tiga orang atau
dalam kelompok besar tingkat keaktifan anggotanya tidak merata dan
usaha untuk menemukan kesepakatan menjadi lebih sulit. Sehingga pada
kelompok yang lebih besar kecenderungan untuk memiliki pemimpin
sangat besar.

E. TAHAP –TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK


Tahapan perkembangan kelompok pada umunya dikategorikan kedalam 4
tahap yaitu :
a. Tahap Orientasi
Tahap orientasi ini setiap anggota kelompok mencoba untuk memahami
tujuan, peranan anggota kelompok dan masing- masing anggota perlu
mempelajari untuk dapat memberikan sumbangan pikiran mengenai tujuan
dan sasaran dari kelompok tersebut.
b. Tahap Konfrontasi
Tahap ini setiap anggota kelompok akan memperjuangkan untuk
mendapat kekuasaan dan mempengaruhi anggota yang lainnya untuk
mencapai sasaran. Untuk mencapai harapan dan sasaran kelompok harus
mendapat tantangan agar kelompok bisa maju,sekalipun terjadi konflik,hal
itu merupakan suatu proses meningkatkan kematangan kelompok
ketingkat yang lebih tinggi. Apabila konflik yang terjadi sangat keras dan
tidak fungsional maka kelompokakan menjadi kelompok yang tidak
efektif dan tidak pernah naik pada tingkat kelompok yang lebih tinggi.
c. Tahap Deferensiansi
Pada tahap ini yang lebih utama adalah pembagian tugas dan tanggung
jawab kepada para anggota dan bagaimana menilai prestasi masing-
masing anggota kelompok.Perbedaan kemampuan dari masing –masing
anggota mengarah kepada spesialisasi berdasarkan pada keahlian yang
dimiliki oleh setiap individu. Jika anggota dapat menyelesaikan
perbedaan antara individu dalam kelompok, maka kelompok tersebut telah
mencapai harapan dan tujuannya.
d. Tahap Kolaborasi
Tahap ini merupakan kematangan dari suatu kelompok. Dimana setiap
anggota kelompok ada rasa kekompokan dan komitmen yang tinggi
terhadap kelompoknya. Perbedaan masing- masing individu dibiarkan saja
terjadi, sehingga konflik yang terjadi dapat diidentifikasikan dan dipecah
melalui diskusi. Keputusan yang diambil rasional tidak ada unsur paksaan
semuanya didasrkan atas kesadaran untuk meningkatkan keterlibatan
anggota kelompok.

F. SOAL- SOAL LATIHAN


1. Jawablah Pertanyaan dibawah ini menurut pemahaman anda.
a. Apa yang dimaksudkan dengan kelompok. ?
b. Mengapa orang harus membentuk kelompok ?
c. Jelaskan dasar teori yang dapat mendorong orang untuk hidup
berkelompok.

20
d. Uraikan secara singkat bentuk- bentuk kelompok yang ada dalam
masyarakat.
e. Bagaimana tahapan perkembangan suatu kelompok ?.
2. Tugas
Amatilah kelompok yang ada dalam masyarakat dan kategorikan
sesuai teori yang anda pelajari. Kemudian buatlah kesimpulan hasil
kajiannya.

21
BAB V
KEPEMIMPINAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh
seseorang untuk mengaruhi orang lain. Ada beberapa pendapat para ahli
mengenai kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1. Menurut George R.Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri orang seseorang
untuk mempengaruhi orang lain dalam bekerjasama secara sadar dalam
tugas untuk mencapai apa yang diinginkan.

2. Menurut Robert T, Irvin R. Wischler,Fred Massarik


Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam
mencapai tujuan umum.

3. Menurut Harold Koontz dan Cyril O.Donnel


Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam
mencapai tujuan umum.

4. Menurut Ordway Tead


Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang- orang agar mau
bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan.

Pendapat keempat para ahli diatas, dapat penulis rumuskan pengertian


kepemimpinan adalah : Suatu kekuatan yang ada dalam diri seseorang
untuk mempengaruhi orang lain dalam bekerjasam guna mencapai tujuan
individu maupun kelompok dalam organisasi. Dari pengertian ini maka
kepemimpinan mempunyai peranan yang amat penting dalam menghidupkan
suatu organisasi.

B. SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat kepemimpinan telah dirangkum oleh Kimbal Wiles dalam bukunya “
Supervision for Better schools adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan adalah satu peranan kelompok. Ini berarti berhasilnya
seorang pemimpin sangat tergantung pada kerjasama dalam kelompok.
2. Kepemimpinan bergantung pada frekwensi interaksi. Artinya seorang
pemimpin hanya berada dalam ruangan saja tanpa interaksi dengan orang
lain maka ia kurang lancar menjalankan roda kepemimpinannya.
3. Status kedudukannya tidak memberi peluang yang baik untuk
menjalankan kepemimpinan. Ini berarti pemimpin kurang adanya
bekerjasama dengan orang lain, untuk memanfaatkan kesempatan yang
disediakan oleh organisasi.
4. Kepemimpinan dalam suatu organisasi harus menyebar dan mengembang.
Ini berarti seorang pemimpin bukan saja menduduki suatu jabatan dan

22
memimpin sekelompok manusia, tetapi lebih dari itu yakni melaksanakan
fungsi managerialnya.
5. Norma –norma suatu kelompok menentukan kepemimpinan. Artinya
seorang pemimpin harus menyongko norma- norma yang mendukung
kepemimpinanya.
6. Kualitas kepemimpinan dan berfungsi sebagai bawahan dapat bertukat
tempat. Artinya bahwa seorang pemimimpin yang baik, harus menjadi
bawahan yang baik. Pada suatu saat tertentu seorang bawahan dapat pula
menjadi seorang pemimpin.
7. Orang- orang yang selalu sering mengadakan himbauan dan terang-
terangan ingin dikendalikan,bukan mengendalikan kurang layak menjadi
pemimpin. Untuk itu seorang pemimpin harus berani mejatuhkan
hukuman kepada orang yang melalaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Dan berani membuat rencana bersama untuk mendorong semangat untuk
melaksanakan tugas dengan senang hati,menolong anggota kelompoknya
danmengevaluasi kemajuan yang mereka capai bersama.
8. Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dalam menjalankan
tugas kepemimpinan. Ini berarti tngkah laku seorang pemimpin harus bisa
diterima oleh anggota kelompoknya.
9. Kepemimpinan berganti dari suatu situasi ke situasi lain.Ini berarti tipe
orang yang sama tidak mungkin mampu memimpin pada kelompok yang
lainnya.
Untuk menjadi seorang pemimpin dalam suatu kelompok atau organisasi baik
besar maupun kecil . Ia harus memiliki hal- hal berikut ini :
a. Berinisiatif artinya memiliki ide segar dan selalu berinteraksi dengan
orang lain dan tidak duduk menunggu.
b. Mempunyai kemauan untuk bekerjasama dengan semua golongan tanpa
adanya perbedaan.
c. Melakukan komunikasi dengan semua para anggota organisasi yang
berkaitan dengan gagasan dalam rangka membangun organisasi.
d. Tau menempatkan diri sehingga semua orang menghormatinya.
e. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang timbul.
f. Menjadi seorang pelayan.

C. CIRI –CIRI DAN TUGAS SEORANG PEMIMPIN


Alfred Carnard membagi Ciri dan tugas seorang pemimpin adalah sebagai
berikut :
1. Ciri seorang pemimpin
a. Pemahaman manusia,ia harus dapat menghayati perasaan orang-orang
yang dipimpinnya.
b. Objektivitas, Kemampuan untuk melihat situasi dan keadaan
sebagaimana adanya, sehingga sanggup bekerja jujur dan sama rata
terhadap semua orang yang dihadapi.
c. Kepercayaan pada dirinya,mengetahui keinginan sendiri dan
mempercayai keputusan yang diambil sendiri.

23
2. Tugas- tugas pokok seorang pemimpin.
a. Penetapan sasaran- sasaran yang mau dicapai oleh perusahaan.
b. Penyusunan perencanaan kebijakan umum,dimana dipadukan berbagai
pandangan dan aspek yang timbul dari sasaran itu.
c. Persiapkan rencana kegiatan baik berjangka pendek maupun panjang.
d. Pelimpahan wewenang pada jabatan yang lebih rendah dan para
pelaksana.
e. Memberi Intruksi.
f. Melakukan koordinasi tugas dan pelaksanaan
g. Pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab
h. Evaluasi dan perbaikan.

D. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN.
Pendekatan kepemimpinan pada umumnya dikelompokan dalam dua
kelompok pendekatan antara lain :
a. Pendekatan Postur
Postur tubuh seorang pemimpin menjadi faktor penentu yang dapat
membedakan dengan orang lain yang bukan pemimpin. Misalnya kondisi
fisik yang kuat, energik,tegap dan kuat. Berpendidikan dan wawasan
luas,berasal dari lingkungan sosial yang dinamis, adaptif,agresif,emosional
stabil,populer dan kooperatif,memiliki kemauan untuk maju,tanggung
jawab tinggi, berinisiatif cakap dan komunikatif.

b. Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini lebih mendasarkan pada profil seorang pemimipin.
Keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh gaya
kepemimpinannya apakah otoriter atau demokrasi. Jika otoriter maka
semua keputusan akan lebih mengatur sendiri dan sulit untk bekerja sama
dengan orang lain. Dan ini merupakan kegagalan bagi pemimin yang
otoriter.

E. MODEL KEPEMIMPINAN
Model kepemimpinan memberikan gambaran bagaimana pemimpin itu
bertindak dalam organisasi untuk menggerakan orang –orang sesuai sasaran
yang telah ditetapkan.Berdasarkan pola tindak seorang pemimpin dalam
organisasi maka ada enam model pemimpin yang menjadi sorotan dalam
proses kepemimpinan.
1. Birokrasi
Ciri pemimpin birokrasi selalu berorientasi pada peraturan organisasi,
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Pemimpin bertindak
kalem, diplomatik,kompromi dan memeberi kesempatan kepada bawahan
untuk menyampaikan gagasan dalam memecahkan masalah.

2. Permissif
Cirinya bahwa pemimpin selalu membuat orang merasa senang dengan
pekerjaan, memberikan kebebasan kepada semua anggota, pemimipin

24
tidak mau tahu dengan tugas bawahan yang penting semua tugas dapat
berjalan baik.

3. Laissez-faire
Cirinya pemimpin memberikan kebebasan kepada setiap anggota
kelompok prinsipnya untuk memajukan organisasi. Dilain fihak amat
merugikan karena mengabaikan bakat dan ketrampilan yang dimiliki oleh
karyawan. Segala keputusan dibuat sendiri.dan bertentangan dengan
demokrasi.

4. Participative
Cirinya meningkatkan motivasi dengan melibatkan anggota kelompok
dalam proses pengambilan keputusan. Tujuanpun ditetapkan bersama-
sama untuk mencapainya. Dan sulit mengambil keputusan pada saat- saat
gawat jika semua anggota tidak berada ditempat.

5. Autokratis
Cirinya pemimpin yang menentukan tujuan dan memilih cara untuk
mencapainya. Menetapkan kewajiban dan peran setiap anggota kelompok.
Membagikan otoritasnya pada anggota stafnya. Menunggu diperintah dari
atas. Pemimpin memandang dirinya yang amat penting dalam organisasi.
Anggota takut salah dalam melaksanakan tugas.

6. Demokrasi
Cirinya memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk
menyusun rencana dan jadwal kerja,setiap lini harus mampu mengambil
keputusan sendiri.kebebasan untuk memberi saran dan pikiran untuk
kemajuan organisasi. Akrab antara anggota kelompok. Semua orang
bersemangat melaksanakan tugas.

Selain dari model diatas ada model kepemimpinan yang dipandang cukup
efektif adalah :

Nomothetic
lebih mementingkan tujuan ,pemimpin ketat dalam tugas peraturan dan
undang-undang menjadi pedoman. Pemimpin diharapkan dapat memenuhi
tuntutan organisasi.

Idiographic
menempatkan kesejahteraan individu sebagai yang utama. Pemimpin
memandanga jabatan sebagai suatu kesempatan, ia memperlakukan bawahan
sangat hati- hati. Peraturan dan undang-undang ditekan seminimum mungkin.
Dan desentralisasi kepemimpinannya. Dekat dengan bawahandan berusaha
semua pegawai merasa senang.

25
Transactional
Bersifat kompromi dan menggaristengahi kedua model diatas. Pemimpin
corak ini memperhatikan kebutuhan dan berusaha untuk mencapai tujuan
organisasi dengan memanfaatkan pegawai dan berusaha untuk memadukan
mereka untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang sukses harus
memiliki tiga hal :
a. Membangun hubungan kerjasama yang baik antara pemimpin dengan
anggota kelompok.
b. Melaksanakan tugas sesuai job deskripsi berdasarkan struktur organisasi
yang ada.
c. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan steak holders .

F.CIRI-CIRI PRIBADI SEORANG PEMIMPIN


a. Seorang pemimpin harus memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi
Wiliems seorang phisikologi dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa
seseorang dengan tingkat kecerdasan IQ 115-119 cocok untuk menduduki
beberapa posisi manajer tetapi jarang berhasil menduduki jabatan
perusahaan reksasa.
Manajer IQ dibawa 115 kurang mampu kompetisi dengan manajer lainnya
dan lebih cocok untuk menjadi kepala pengawas.
Seseorang dengan IQ diatas 135 kadang- kadang tidak disukai dan
membosankan dengan tugas rutinnya. Bagi seseorang yang IQ berkisar
antara 120- 135 mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin dengan baik
dan efektif.
b. Kematangan emosional
Pemimpin yang sukses memiliki kematangan emosional dan stabil. Bentuk
kematangan emosi memiliki kepercayaan diri,mampu mengarahkan para
bawahan dengan tenang dan berhati-hati.
c. Dorongan motivasi
Seorang pemimpin termotivasi untuk memiliki kekuatan untuk
mengedalikan situasi. Seorang pemimpin yang baik mendorong bawahan
untuk berprestasi yang tinggi.
d. Memiliki ketrampilan memecahkan masalah.
Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan yang luas yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.
e. Ketrampilan memimpin.
Ciri pemimpin yang efektif berkaitan dengan tugas adalah :Inisiatif,
keinginan prestasi , berorientasi pada tugas atau pekerjaan, semangat dalam
menjalankan tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Ciri sosial seorang
pemimpin yang efektih antara lain: kesanggupan administratif, ketrampilan
berhubungan satu sama lain, kebijaksanaan dan diplomasi, kemampuan
menyusun kerja sama,popularitas, partisipasi sosial dan penampilan
menarik.
f. Kemampuan manajemen
Pemimin harus memiliki kemamuan managerial yang baik dalam
penyusunan perencanaan, pengarahkan ,pengendalian dan pengawasan serta

26
membuat evaluasi pekerjaan tepat sasaran,sehingga efisien dalan tugas dan
tanggung jawab dapat tercapai.

G. SOAL – SOAL LATIHAN


1. Jawablah pertanyaan berikut ini : 1.
a. Jelaskan pengertian pemimpin menurut versi saudara !
b. Uraikan secara singkat sifat-sifat kepemimpinan.
c. Mengapa orang membutuhkan seorang pemimpin?
d. Bagimana tipe pemimpin yang anda impikan ?
e Kapan seorang pemimpin di katakan berhasil dalam memimpin?

2. Amatilah seorang pemimpin yang anda sukai kaitkan dengan ciri


kepribadian seorang pemimpin,buatlah evaluasi secarah ilmiah dalam
bentuk kertas kerja untuk didiskusikan dalam kelas.
3. Buatlah ringkasan mengenai kepemimpinan sebanyak halaman tulis
tangan.

27
BAB VI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu sarana untuk mempertemukan ide atau gagasan


dari seorang kepada orang lain. Unuk memahami pengertian komunikasi
yang benar mari kita kutip pendapat para ahli berikut ini .

Williem C.Himstreet danWayne Murlin Buty mengatakan : Komunikasi


adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui
suatu sistem,baik dengan simbol-simbol,sinyal-sinyal,maupun perilaku atau
tindakan.

Menurut Murphy mengatakan : komunikasi adalah seluruh proses yang


diperlukan untuk mencapai pikiran orang lain.

Menurut Harwood mengatakan Komunikasi adalah proses untuk


membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali
ingatan-ingatan.

Menurut T Hani Handoko mengatakan kumunikasi adalah proses pemindahan


pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dariseorang kepada orang
lain.
Berdasarkan definisi diatas ada nampak dua aliran yaitu aliran yang
berorientasi pada sumber (source orentasi ) dan yang berorientasi pada
penerima(receive oriented).Komunikasi berorintasi pada sumber lebih
menekankan pada produksi pesan-pesan yang efktif.Sedangkan komunikasi
berorientasi pada penerima komunikasi berhubungan dengan semua kegiatan
yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang akan menggunakannya
walaupun memiliki keterbatasan.Komunikasi membutuhkan sarana untuk
menyampaikan pesan seprti radio,tv, wajah,sikap dan gerak-gerik,suara,kata-
kata tertulis telegam,VA,SMS,telepon dan apa saja sesuai perkembangan
teknologi komunikasi termtakir. Ide dan sarana ini biasanya digunaka dalam
oganisasi maupun di luar organisasi

B. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.


Untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan komunikasi merupakan sarana.
Utama bagi pimpinan untuk mengatur para bawahan dalam bentuk
memberikan arahan, pengengdalian dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas.
Komunikasi dalam organisasi berdasarkan alirannya dapat dibedakan menjadi
empat bentuk komunikasi. :
2. Komunikasi atas ke bawah (downward communication )
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan sesuai hirarki organisasi.
Komunikasi yang terjadi dalam bentuk pemberian tugas dan tanggung

28
jawab,penjelasan tentang visi,misi dan tujuan yang mau dicapai oleh
perusahaan dan lain sebagainya.
3. Komunikasi dari bawah keatas
Komunikasi yang dibangun untuk mengetahui informasi mengenai
prestasi dan pelaksanaan kerja karyawan yang berhubungan dengan
kebijakan organisasi. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk laporan
tertulis, lisan, kotak saran atau dalam bentuk rapat dan diskusi dan
sebagainya.
4. Komunikasi Horisontal
Komunikasi yang terjadi pada level hirarki yang sama dalam suatu
organisasi. Misalnya antara manajer keuangan dan personalia yang
berkaitan dengan pengembangan dan kesejahteraan karyawan.
5. Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini terjadi dari orang- orang yang memiliki hirarki yang
berbeda dan tidak memiliki hubungan dan wewenang secara langsung.
Misalnya komunikasi antara kepala bagian produksi dan kepala seksi
personalia.

C. MADIA KOMUNIKASI
Media komunikasi merupakan sarana yang digunakan untuk mengirim berita.
Ada dua media komunikasi yang dipakai untuk mengirim berita yaitu media
internal dan media komunikasi eksternal.
Media komunikasi internal yang sering dipergunakan adalah surat,telepon,
rapat, dialog dan kunjungan.
Saluran komunikasinya terdiri dari :
* Saluran media komunikasi kebawah tertulis dalam bentuk urain tugas,
buku pedoman,majalah/buletin, memo/nota,papan pengumuman,laporan
tahunan dan penyusunan anggaran.
 Saluran media komunikasi keatas tertulis dapat dilakukan dengan berbagai
cara misalnya; kotak saran, mengadakan suggesstion plan dan lain
sebagainya.
 Saluran media komunikasi horisontal tertulis dilakukan untuk koordinasi
dalam pelaksanaan tugas antar unit kerja sehingga sesuai dengan rencana.
Macam-macam saluran media komunikasi lisan seperti
Laporan,telepon,pertemuan,wawancara,kunjungan,koferensi dan lain
sebagainya.
Media komunikasi eksternal adalah media yang digunakan untuk jangkauan
yang lebih luas. Contohnya:
Pers, ini sebagai alat penghubung untuk menyebarkan berita kepada publik
dan juga ilmu pengetahuan.
Radio untuk menyampaikan berita, keterangan dan pendapat kepada publik.
Filem dan Televisi mempunyai fungsi untuk memberikan berbagai informasi
dalam bentuk keterangan, pendapat, pendidikan dan hiburan.
Pameran merupakan salah satu jenis madia visual yang sering dipergunakan
baik oleh pemerintah maupun swasta.

29
D. UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI
Untuk kelancaran komunikasi ada tujuh unsur utama agar komunikasi bisa
berhasil yaitu :
 Pengirim atau komunikator
Pengirim (komunikator)adalah orang yang mempunyai berita yang akan
diinformasikan kepada orang lain. Untuk itu berita yang mau disampaikan
harus jelas sehingga dapat dimengerti oleh komunikan.

 Penyandian (encording)
Penyandian merupakan isyarat yang dilakukan oleh komunikator dalam
bentuk simbol yang dapat dimengerti oleh komunikan misalnya tanda
jejak dan lain sebagainya.
 Pesan
Berita yang mau dikirim oleh komunikator kepada komunikan dalam
bentuk perintah, instruksi,usul,saran baik lisan maupun tertulis.
 Saluran
Saluran adalah alat komunikasi yang digunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan informasi kepada komunikan. Ada tiga macam saluran
yang dapat dipakai untuk menyampaikan informasi : Pertama Informasi
yang bersifat audible yaitu informasi yang dapat didengar secara langsung
seperti telepon,radio, lonceng dan sirene. Kedua Informasi yang bersifat
visual yaitu informasi yang bisa dilihat seperti : surat,
pengumuman,edaran,majalah,gambar poster dan lain-lain. Ketiga
Informasi yang bersifat audio-visual yaitu informasi yang dapat didengar
dan dilihat televisi,film pamaren dan lain-lain.
 Penerima (komunikan)
Orang yang menafsir dan menerima informasi yang dikirim.
 Penafsiran
Proses penerjemahan sandi atau pesan yang dikirim.
 Umpan balik
Merupakan respon /tanggapan yang diberikan oleh penerima informasi.
Ig.Wursanto membedakan respon menjadi enam macam :
a. Respon Langsung ( direct response) dengan memberikan jawaban
secara singkat.
b. Respon tidak langsung ( indirect response) memerlukan jangka waktu
karenamenyangkut media yang digunakan.
c. Respon yang kurang dimengerti (Zero response)
d. Respon yang dapat dimengerti (positive response) antara konikator dan
konmunikan ada saling pengertian.
e. Respon yang bersifat netral( netral response) artinya respon yang
diberikan komunikan tidak memberikan dukungan atau menatang.
f. Respon bersifat negatif (negative response) artinya komunikan tidak
memberikan dukungan kepada komunikator.

30
E. KLASIFIKASI KOMUNIKASI
Komunikasi dapat diklasifikasi kedalam beberapa macam yaitu :
1. Menurut lawan komunikasi
Menurut lawan komunikasi dapat dibedakan komunikasi pribadi yaitu
komunikasi yang terjadi antara dua orang. Dan Komunikasi umum yaitu
kominikai yang terjadi lebih dari satu orang.
2. Menurut jumlah yang berkomunikasi
Komunikasi perorangan dan komunikasi kelompok/group
3. Menurut cara penyampian.
Komunikasi komunikasi lisan dan tertulis
4. Menurut Maksud komunikasi.
 Memberi perintah dapat dibedakan menjadi perintah inti dan perintah
pelaksana, perintah lisan dan tertulis dan perintah bentuk
tugas,perintah bentuk permintaan dan perintah bentuk usul.
 Memberi selamat/nasehat.
 Memberi saran.
 Berpidato
 Memberi ceramah
 Meeting
 Berunding
 Pertemuan
 Wawancara
6. Menurut kelangsungan
Komunikasi langsung dan tidak langsung.
7. Menurut perilaku
Komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi diantara anggota
organisasi dan komunikasi Informal yaitu komunikasi yang terjadi antara
para anggota organisasi atas kehendak sendiri.
8. Menurut ruang lingkup
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung dalam organisasi.
Dan komunikasi Eksternal komunikasi yang terjadi antara organisai
dengan pihak luar.
9. Menurut aliran Informasi
Komunikasi keatas, kebawah,horisontal,diagonal, satu arah dan dua arah.

F. KEBERHASILAN DAN RINTANGAN DALAM KOMUNIKASI


1. Keberhasilan komunikasi
Keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh dua faktor yang pertama
adalah pemilihan data. Data menjadi sumber informasi bagi setiap orang
untuk pengambilan keputusan. Validitas data sangat tergantung pada
kegunaan, kebenaran dan ketepatan data. Data yang akurat dan actual akan
memperlacara proses komunikasi. Kedua teknik komunikasi. Komunikasi
efektif apabila ada kejelasan isi berita , keterangan yang disampaikan
tidak boleh bertentangan antara satu dengan yang lainnya, keterangan
yang diperlukan sesuai dengan kemampuan orang serta keterangan yang

31
tersedia. Kemudian keseragaman istilah untuk menghindari kesalah
pahaman dan kesimpang siuran berita.
2. Rintangan dalam komunikasi
Hambatan yang seringkali terjadi dalam komunikasi antara lain :
a. Rintangan teknis ( kurang sarana, kondisi fisk dan penguasaan teknik)
b. Rintangan perilaku ( apriori, prasangka,suasana otoriter, apatis dan
egosentris)
c. Rintangan bahasa ( lisan,tulisan ,gerakgerik dan lain sebagainya).
d. Rintangan struktur ( perbedaan Jabatan, perbedaan tingkat)
e. Rintangan jarak ( geografik, sulit dijangkau)
f. Rintangan latarbelakang ( latar belakang sosial dan latarbelakang
pendidikan.

G. LATIHAN SOAL – SOAL


1 Jawablah pertanyaan berikut Ini :
a. Mengapa komunikasi begitu penting pada saat ini ?
b. Apa manfaat komunikasi bagi anda ?
c. Berilah definisi komunikasi menurut pendapat anda !
d. Bagaimana komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi ?
e. Jelaskan secara singkat media komunikasi pada zama ini.
f. Terangkan unsur-unsur komunikasi secara singkat!
g. Komunikasi yang berkembang saat ini dapat diklasifikasikan
berapa macam ? jelaskan.
h. Uraikan secara singkat faktor keberhasilan dan rintangan dalam
komunikasi.

2. Buatlah kajian tentang komunikasi yang berada dalam lingkungan


anda pergroup dalm bentuk kertas kerja untuk didiskusikan bersama
dalam kelas.
3. Buatlah ringkasan sebanyak 5 halaman tentang komunikasi.

32
BAB VII
KELOMPOK DALAM ORGANISASI

A. PENGERTIAN KELOMPOK
Kelompok dalam organisai merupakan salah satu komponen yang turut
menentukan aktivitas organisasi. Tetapi dapat pula menjadi ancamam bagi
organisasi apabila kelompok yang dibentuk melanggar aturan dan tatakerja
yang ada dalam organisasi. Untuk mengetahui definisi kelompok mari kita
menyimak pendapat para ahli berikut ini :
1. Stephen P Robins mengatakan kelompok adalah dua invidu atau lebih
yang saling berinteraksi dan saling bergabung untuk mencari sasaran-
sasaran tertentu.
2. J.W.David dan Harari mengatakan bahwa kelompok dari sisi organisasi
sebagai suatu sistim yang terorganisir yaitu terdiri dari dua orang atau
lebih yang saling berhubungan sehingga sistim menunjukan beberapa
fungsi dan mempunyai norma-norma yang mengatur tentang fungsi dari
kelompok dan masing- masing anggota.
3. Schelu mengatakan bahwa kelompok adalah suatu koordinasi rasional
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui
pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggung
jawab.
4. Herbert A Simon mengatakan kelompok sebagai pola komunikasi yang
kompleks dan hubungan –hubungan lain didalam kelompok manusia.
Berdasakan pengertian yang dikemukan oleh para ahli diatas maka
kelompok dapat didefinisikan sbegai berikut :” suatu wadah yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang saling ber interaksi dalam suatu sistim yang
mempunyai fungsi dan norma yang terorganisir dengan baik guna mencapai
tujuan bersama.”.

B. FUNGSI DARI KELOMPOK


Kelompok berdasarkan pengertian diatas mempunyai tiga fungsi penting
antara lain :
1. Untuk memenuhi kebutuhan pokok kelompok
Kebutuhan kelompok yang paling dominan dalam menghidupkan
aktivitas kelompok adalah dana, ruangan / gedung dan fasilitas.
Semuanya ini akan digunakan untuk menunjang kehidupan organisasi.
2. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam kelompok.
Hidupnya sebuah kelompok dalam aktivitasnya diatur dengan peraturan
dan norma kelompok berdasarkan pada standar yang telah ditetapkan.
Baik yang berlaku dalan kelompok atau menggunakan standar
masyarakat yang actual sehingga mampu untuk mengahadapi
persaingan. Misalkan tanggung jawab kelompok untuk menghasilkan
sebuah produk berdasarkan standar ISO 9000 dan lai sebagainya.

33
3. Menghasilkan barang atau jasa.
Setiap kelompok yang dibentuk bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk baik barang atau jasa. Actualisasi dari produk yang akan
dihasilkan sangat tergantung pada pimpinan kelompok yang akan
memimikirkan peningkatan dan penyempurnaan hasil produksinya.
4. Angota kelompok saling mempengaruhi dan dipengaruhi
Untuk meningkatkan kualitas kelompok, maka setiap orang dalam
kelompok harus dapat memberikan ide baru, program baru dan isu baru
dalam perkembangan kelompok. Ide baru,program baru dan isu baru
jika diproses dengan baik akan memberikan ciri khas bagi kelompok itu
sendiri.

C. JENIS- JENIS KELOMPOK


Kelompok yang ada dalam masyarakat dapat dikelompok kedalam 4 Jenis
1. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok yang dibentuk berdasarkan atas
kesepakatan yang dilandasi dengan sifat gotong royong,loyalitas dan
memiliki nilai-nilai yang ditaati dan dihargai bersama oleh anggota
kelompok. Misalnya kelurga atau kelompok kekerabatan.
2. Kelompok formal dan informal.
Kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk berdasarkan
keputusan manejerial dalam organisasi untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu. Misalnya kelompok komando dan kelompok tugas. Kelompok
komando adalah bawahan yang mempunyai peran untuk melaporkan
langsung pada pimpinan. Sedangkan kelompok tugas terdiri dari
beberapa karyawan dalam melaksanakan tugas. Kemudian kelompok
Informal adalah kelompok yang dibentuk berdasarkan atas kesepakatan
tanpa melalui struktur. Misalnya kelompok persahabatan dan kelompok
kepentingan. Kelompok persahatan dibentuk karena kesamaan hobi,
umur, asal daerah, politik dan lain sebagainya. Kelompok kepentingan
pada umumnya dibentuk karena ada kesamaan kepentingan untuk
kemakmuran bersama.Misalnya koperasi.
3. Kelompok terbuka dan tertutup
Kelompok terbuka anggotanya terbuka untuk siapa saja yang memiliki
rasa tanggap untuk perubahan dan pembaharuan. Tetapi berbeda dengan
kelompok tertutup. Dalam kelompok tertutup sulit untuk menerima
perubahan dan kuno dalam beradabannya.
4. Kelompok referensi
Kecenderungan yang terjadi dalam kelompok referensi orang selalu
menilai dan menevaluasi tentang dirinya, sejauhmana kemajuan yang
telah dicapai dalam kelompok. Dalam proses penilaian dengan
menggunakan parameter orang lain (Social Comporison ) akan menjadi
bahan referensi untuk kemajuan kelompoknya. Disamping itu ada yang
disebut Social validation (pengesahan sosial) dengan menilai
sikap,kepercayaan dan nilai nilai yang berkaku pada kelempok lain. Jika

34
perbuatan sikap dianggap sah maka akan menjadi referensi bagi
kelompoknya.

D. CIRI- CIRI KELOMPOK.


J.W Dunca membedakan ada 4 ciri pokok dalam kelompok antara lain.
1. Common motives leading to group interaction
Kelompok yang dibentuk paling tidak memiliki satu tujuan.
2. Members who are affected differontly by their interaction
Hubungan dalam suatu kelompok harus memberikan pengaruh kepada
setiap anggotanya. Tingkat pengaruh tersebut diantara anggota tidak
berbeda.
3. Group Structure with diffirent degrees of status.
Dalam kelompok selalu ada perbedaan tingkat/status karena itu ada
pimpinan dan pengikut.
4. Standard norus dan values
Kelompok yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama disertai pola
tingkah laku dan sistim nilai bersama. Dan setiap anggota kelompok
diharapkan mengikuti pola yang ada.

E. ELEMEN- ELEMEN DALAM KELOMPOK


Elemen dasar dalam kelompok yang saling berkaitan satu sama lain :
1. Struktur Soisal
Merupakan aturan hubungan yang ada dalam suatu organisasi.
Davis Scott membedakan dalam dua komponen yaitu : Struktur
normatif dan struktur tingkah laku. Struktur normatif mencakup nilai,
norma yang berlaku dalam kelompok. Struktur tingkah laku berfokus
pada tingkah laku yang dilakukan dan bukan resep tingkah laku.
2. Partisipan
Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan
kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Partisipasi dalam organisasi
sangat bergantung pada kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki
oleh setiap orang yang ada dalam organisasi. Perbedaan ketrampilan
dalam organisasi selalu diikuti dengan power dan otonomi dalam tugas
dan tanggung jawab.
3. Tujuan (goal)
Tujuan merupakan satu titik sentral yang harus dicapai oleh organisasi.
Oleh karena itu tujuan dibatasi sebagai suatu konsepsi akhir yang
diinginkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
4. Teknologi
Teknologi menjadi tuntutan kemajuan dari organisasi dengan
menggunakan peralatan dan fasilitas serba moderen. Semua organisasi
pada umumnya mempunyai teknologi tetapi bervariasi dalam teknik dan
kemahiran dalam memproduksikan suatu produk.

35
5. Lingkungan
Lingkungan organisasi turut mempengaruhi kehidupan organisasi.oleh
karena itu organisasi harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang lebih besar untuk dapat terus hidup dan berkembang.

F. LATIHAN SOAL
1. Jawablah pertanyaan berikut ini :
a. Apa yang dimaksudkan dengan kelompok? Jelaskan menurut versi
anda.
b. Mengapa kelompok begitu penting dalam organisasi ?.
c. Jelaskan perbedaan antara kelompok dan organisasi.
d. Mengapa orang harus membentuk kelompok ?
e. Uraikan secara singkat jenis- jenis kelompok yang ada dalam
masyarakat.
f. Mengapa faktor lingkungan amat penting dalam mendukung
keberhasilan organisasi?
2. Amatilah kelompok- kelompok yang ada disekitar anda dan buatlah
analisis mengenai perbedaannya, ciri-cirinya, fungsinya,tujuan, dan sifat
dari kelompok tersebut. Kerjakan secara kelompok untuk didiskusikan
di kelas.
3 Buatlah rangkuman mengenai teori diatas sebanyak 2 halaman dengan
tulis tangan.

36
BAB VIII
TEORI KONFLIK

A. PENGERTIAN KONFLIK

Konflik merupakan benturan antara orang - orang baik yang ada dalam
organisasi maupu diluar organisasi untuk mewujudkan keinginannya. Untuk
mengetahui pengertian konflik, mari kita simak pendapat para ahli berikut
ini :
1. Konflik menurut pendapat Alfonsius sirait mengatakan: konflik
organisasi adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih anggota
organisasi atau kelompok.
2. Konflik menurut pendapat T Hani handoko mengatakan: konflik adalah
segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antar dua pihak
atau lebih.
3. Konflik menurut Winardi mengatakan: konflik berarti adanya
pertentangan pendapat antara orang- orang,kelompok- kelompok atau
organisasi.
4. Konflik menurut Killman dan Thomas sesuai pendekatan psikologis
mengatakan ; konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan
antara nilai atau tujuan – tujuan yang ingin dicapai,baik yang ada dalam
diri individu maupun dalam hubungan dengan orang lain.
5. konflik menurut Sukanto Reksohadi prodjo mengatakan : Konlik adalah
peristiwa dimana orang atau kelompok saling bertentangan dan
berperilaku tak puas.
Aneka ragam pengertian konflik yang di kemukan oleh para ahli diatas,
maka pengertian konflik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Konflik adalah pertentangan yang terjadi baik secara fisik maupun
argumentasi dan diplomasi dalam rangkah mempertahankan ide, nilai dan
tujuan yang ingin dicapai baik secara individu,kelompok maupun organisasi.

B. PEMAHAMAN TENTANG KONFLIK


Pemahaman orang tentang konflik berbeda – beda antara yang satu dengan
lainya. Ada yang mengatakan konfli adalah hal yang amat berbahaya dalam
kehidupan organisasi sehingga sedini mungkin harus dicegah. Namun dipihak
lain mengatakan konflik tidak perlu dihindari karena dengan konflik akan
mendatangkan perubahan bagi kehidupan organisasi selanjutnya. Disisi lain
mengatakan konflik itu tidak bisa dihindari dan bahkan dibutuhkan dalam
organisasi tetapi perlu dikelolah dengan baik dengan cara mengurangi yang
negative dan mengambil manfaat dari konflik tersebut untuk memperbaiki
kehidupan organisasi. Organisasi yang jarang konflik seringkali lamban
dalam perkembangannya jika dibandingkan dengan organisasi yang sering
konflik. Dengan demikian konflik itu perlu terjadi tapi pada batas kewajaran
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi.

37
C. KONFLIK YANG TERJADI DALAM ORGANISASI
Konflik yang terjadi dalam organisasi pada umumnya dapat dibedakan dalam
dua bentuk yaitu konflik fungsional dan konflik disfungsional. Konflik
Fungsional yaitu konflik yang terjadi antara kelompok dalam organisai atau
antara departemen dalam rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan
organisasi. Konflik ini sekaligus menumbuhkan adanya kreatifitas karena
perbedaan pendapat dapat menghasilkan ide dan solusi yang terbaik untuk
memperbaiki kinerja organisasi. Misanya konflik yang terjadi karena sistim
kerja yang berada pada satu komando dan keputusan setiap pekerjaan hanya
bergantung pada pimpinan tertinggi tapi dirobah dan diberikan kepercayaan
pada departemen yang mengerjkannya. Kemudian Konflik disfungsional
merupakan konfik yang terjadi antar kelompok yang merusak atau
menghalangi pencapaian tujuan organisasi atau kelompok. Konflik ini
merugikan individu,kelompok atau organisasi yang bersangkutan. Misalnya
ketidak sesuaian antara dua orang dalam kelompok yang berbuntu pada
kemacetan aliran kerja. Maka seluruh aktivitas kelompok/sorganisasi dengan
sendirinya terganggu.

D. JENIS – JENIS KONFLIK


Konflik yang terjadi pada umumnya dapat digolongkan kedalam 6 jenis
yaitu :
1. Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi pada diri seseorang karena ada masalah pribadi seperti
tidak trampil, kurangnya pengetahuan untuk bekerja atau kala dalam
persaingan dan lain sebagainya. Konflik pribadi ini membuat orang tidak
semangat dan mangkir dalam pekerjaan. Untuk menangani konflik pribadi
ini dibutuhkan bimbingan dan konseling agar orang tersebut dapat
ditolong untuk mengatasi masalah pribadi yang terjadi.
2. Konflik Antar Individu
konflik ini terjadi karena perbedaan kepentingan antara masing- masing
individu dalam organisai. Misalnya perebutan jabatan dan lain sebagainya.
3. Konflik Antar anggota kelompok.
Konflik antar anggota kelompok adalah konfik subtantif atau komnflik
afektif .Konflik ini terjadi karena perbedaan latar belakang keahlian
misalnya antara dua orang ahli menghasilkan kesimpulan yang berbeda
atas data yang sama yang disebut konflik subtantif. Dan tanggapan yang
bersifat emosional terhadap suatu situasi yang terjadi disebut konflik
afektif.
4. Konflik Antar kelompok
Konflik antara kelompok terjadi karena setiap kelompok mengejar
kepentingan atau tujuan kelompok masing-masing. Misalnya antara bagian
produksi dan pemasaran. Misalnya bagian produksi menginginkan jadawal
yang tetap dan bagian pemasaran menginginkan jadwal yang flesibel
sesuai dengan fluktuasi pasar.

38
5. Konflik dalam organisasi.
Konflik dalam organisasi dapat dibedakan kedalam 4 jenis konflik yaitu:
Konflik vertikal, horisontal, lini – staf dan konfik peran. Konflik vertikal
merupakan konflik yang terjadi antara atasan dan bawahan karena
perbedaan informasi dalam organisasi. Misalnya konfik menuntut
perbaikan kesejahteraan. Konflik horisontal terjadi antara karyawan yang
memiliki hirarki yang sama dalam organisasi. Konflik lini –staff terjadi
karena perbedaan pandangan tentang keterlibatan staf ahli dalam proses
pengambilan keputusan oleh menejer lini. Dan konflik peran yang terjadi
karena seseorang memiliki lebih dari satu peran. Misalnya seseorang yang
memangku jabatan manager merangkap ketua serikat karyawan.
6. Konflik antar organisasi
Konflik ini terjadi karena keduanya saling ketergantungan antara yang
satu dengan lainnya. Misalnya Organisasi pabrik tergantung pada
organisasi pemasok bahan atau distributor. Ketergantungan ini
menyebabkan ada yang dikorbankan.

E. SUMBER- SUMBER KONFLIK.


Sumber konflik dalam organisasi pada umumnya dapat dikelompok sebagai
berikut :
1. Pembagian sumberdaya (Shared resources).
Konflik persaingan sumberdaya tidak akan terjadi apabila berkelimpahan
dan orang dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan. Apabila
sumberdaya yang tersedia terbatas atau langkah maka akan terjadi
perebutan atau konflik. Hal ini bisa dihindari apabila ada kesepakatan
untuk distribusi secara adil.
2. Perbedaan Tujuan (differences in goals)
Perbedaan tujuan dari setiap kelompok atau unit akan menimbulkan
konflik. Perbedaan kepentingan ini sangat mengganggu kehidupan
organisasi. Untuk itu sedini mungkin dihindari agar aktivitas organisasi
tidak terganggu.
3. Ketergantungan aktivitas kerja ( Interdependence of work activities)
Saling ketergantungan kerja memungkinkan konflik tingkat tinggi atau
menjadi kerjasama yang baik sangat tergantung pada cara penanganannya.
Tetapi sering kali dapat terjadi konflik apabila beban kerja yang berbeda
dan memberatkan pada kelompok tertentu,maka akan saling menunduh
bahwa masing-masing pihak tidak bertanggung jawab. Disamping itu
konflik bisa terjadi apabila beban kerja sama dan penghargaan yang
diberikan tidak merata antara masing- masing kelompok hal ini juga akan
mnimbulkan konflik.
4. Perbedan dalam penilaian ( differences of values or perceptions).
. Perbedaan dalam sikap,nilai dan presepsi seringkali menimbulkan konflik.
Misalnya ada kelompok ingin menghasilkan produk dengan berkualitas
tinggi dengan prosedur yang rumit,akan ditolak oleh bagian produksi

39
yang menyukai desain yang simpel dan biaya rendah. Maka ketidak
sesuaian ini dapat menyebabkan konflik.
5. Gaya individu dan ambisius organisasi ( Individual styles and
organizational ambiquities)
Dalam organisasi ada orang yang suka debat dan argumen dan apabila
hal ini berada pada batas-batas yang terkendali maka akan mendorong
anggota untuk memperbaiki prestasi atau pekerjaan mereka. Tetapi ada
orang yang meruncing perdebatan menjadi konflik akibatnya menjadi
perang terbuka. Sebenarnya sesuatu yang ringan yang dibicarakan akan
menjadi berat. Konflik sering terjadi karena ada individu yang memiliki
sifat berpetualangan dan senang berdebat, kepentingan organisasi yang
ambisius dan tujuan yang tidak jelas, dan hal ini menimbulkan konflik.

F. PERUBAHAN YANG TERJADI AKIBAT KONFLIK ORGANISASI


Konflik dalam organisasi akan membawa perubahan dalam kehidupan
organisasi selanjutnya. Adapun perubahan – perubahan yang terjadi adalah :
1. Terjalin hubungan yang erat sesama anggota organisasi.
Orang akan lebih loyal dan toleransi semakin tinggi antara sesama
organisasi karena trikat pada norma-norma dan tujuan organisasi.
2. Lahirnya pemimpin baru
Lahirnya pemimpin baru karena ada anggota yang lebih pandai dan
mampu mengatasi konflik berat yang terjadi dalam organisasi. Karena
perannya yang amat besar maka ia dipercayakan oleh anggota organisasi
untuk menjadi pemimpin.
3. Lahirnya pandangan yang sesat.
Pandangan yang sesat muncul karena mengganggap kemampuan dan
ketrampilan mereka lebih unggul dari kelompok lain. Dan berusaha
memperbesar kekurangan saingan mereka dan menutup kekurangan
sendiri.
4. Memilih wakil yang kuat
Untuk menghadapi kelompok yang lain,masing-masing mereka memilih
wakil yang kuat yang dapat menahan tekanan dari kelompok lain yang
menjadi saingannya. Sehingga mereka unggul dan menang dalam
pertentangan
5. Membutakan pandangan.
Setiap kelompok berusaha berjuang sesuai kemampuan mereka masing-
masing dengan berpikir secara cermat dan kritis . Perasaan takut kalah
menyebabkan kedua belah pihak buta melihat kesamaan usul saran
mereka yang jika dipahami ada kesamaan paham untuk menyelesaikan
masalah.

G. METODE PENYELESAIAN KONFLIK


Konflik yang terjadi pada umumnya dapat diselesaikan melalui ketiga metode
berikut ini:
1. Metode Dominasi dan Supresi

40
Dalam metode ini lebih banyak memberikan penekanan kepada pihak
yang konflik yang menimbulkan situasi menang kalah, dan pihak yang
kalah harus mengalah karena otoritas yang tinggi dari pimpinan. Bentuk
supresi yang diberikan kepada para pihak yang konflik adalah sebagai
berikut :
a. Memaksa
Memaksa merupakan tindakan otoriter yang lebih mengandalkan
kekuasaan dalam penyelesaian konflik.
b. Membujuk
membujuk merupakan cara yang lebih diplomatik dalam menekan
konflik sehingga memperkecil kemungkinan luasnya konflik sehingga
secara sepihak membujuk orang lain untuk mengikuti keinginan kita.
c. Menghindari
Untuk menekan konflik dengan menentukan sikap menghindari puara-
pura bahwa tidak ada konflik,mengulur – ulur waktu dan berusaha
untuk menangguhkan tindakan.
d. Keinginan Mayoritas
Untuk menyelesaikan konflik dengan pemungutan suara dengan
demikian siapa suara terbanyak adalah pemenang.

2. Kompromis
Kompromis merupakan salah satu bentuk penyelesaian konflik dengan
memberikan himbauan untuk menyelesaikan konflik dengan jalan damai.
Bentuk kompromis adalah sebagai berikut :
a. Separasi
Seperasi dapat dilakukan dengan memisahkan pihak- pihak yang
konflik untuk mencari pemecahan.
b. Arbitrasi
Penyelasaian konflik dengan menggunakan pihak yang ketiga dimana
hasil dari keputusan pihak ketiga harus ditaati oleh pihak yang konflik.
c. Menyogok
Salah satu pihak yang konflik menerima suatu imbalan untuk
mengakhiri konflik yang terjadi.

3. Intergrati
Metode ini lebih mengarahkan bahwa pihak-pihak yang konflik secara
terbuka bersama – sama mencari pemecahan yang dapat diterima oleh
semua pihak. Oleh karena itu penyelesaian konflik secara intergratif
dibutuhkan konsensus bersama dan konfrontasi dalam menyatakan
pandangan dan alasan terjadi konflik sehingga dapat dicari
penyelesaiannya.

41
H. LATIHAN SOAL-SOAL
a. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini :
2. Mengapa Konflik bisa terjadi ?
3. Apa yang dimaksudkan dengan konfik dan buatlah definisi tentang
konflik ?
4. Jelaskan ciri- ciri orang yang konflik !
5. Uarikan secara singkat konflik- konflik yang terjadi dalam organisasi!
6. Berdasarkan konflik yang terjadi baik dalam organisasi maupun diluar
organisasi dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis. Sebutkan dan
jelaskan secara singkat.
7. Bagaimana manfaat dari sebuah konflik?
8. Jika anda dihadapkan dengan konflik , apa ang harus anda lakukan
agar konflik itu bisa berakhir.
9. Mana yang lebih baik, Hidup penuh konflik ataukan hidup tanpa
konflik jelaskan jawaban anda secara logis dan sistimatis.

b. Kasus
Andre dan Bary berselisih mengenai siapa yang bertanggung jawab atas
kekeliruan pemeriksaan keamanan perlengkapan listrik. Pendapat mereka
sama-sama kuat,meraka sama- sama menunjukan tanggung jawab yang
besar menyangkut keamanan. Mereka berdebat kusir dengan nada
tinggi,lalui menemui jalan buntu.kemudian mereka kembali ketempatnya
masing-masing sambil berpikir bahwa yang paling baik adalah bersikap
saling mengacuhkan. Andre menganggap Bery tidak ada. Begitu pulah
Bery. Masing-masing bersiteguh bersikap demikian sampai salah satu
mengalah dan meminta maaf. Mereka tidak saling berteguh sapa.
Selesaikan kasus Andre dan Bary secara baik sehingga kduanya bisa puas
dan harmonis dalam pekerjaan.

42
BAB 1X
SISTIM IMBALAN

A. PENGERTIAN IMBALAN
Imbalan (Compensation) dalam dunia bisnis biasanya diartikan dengan
balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan /tenaga kerja atas
pengorbanan yang telah diberikan berupa tenaga, pikiran, waktu,
ketrampilan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa . Untuk
mempertegas pemahaman kita mengenai imbalan dapat dikutip pendapat para
ahli berikut ini.
1. Ahmad S.Ruky mengatakan Imbalan/Compensation/Remuneration
Mempunyai cakupan : semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk pekerja dan diterima atau dinikmati oleh pekerja, baik
secara langsung, rutin atau tidak langsung.
2. Sondang P Siagian mengatakan imbalan adalah pembenahan salah satu
bentuk penghargaan kepada para karyawan atas sumbangannya kepada
organisasi yang terutama tercermin dari prestasi krjanya.
3. Konveksi ILO merumuskan Imbalan termasuk Upah atau gaji biasa,pokok
atau minimum dari setiap elemen tambahan yang dibayarkan langsung
atau tidak langsung,baik dalam bentuk uang tunai atau barang oleh
perusahaan kepada pekerja dalam kaitannya dengan hubungan kerja.
Pengertian imbalan yang dikemukan para ahli diatas,maka definisi imbalan
dapat dikatakan sebagai berikut : Imbalan adalah penghargaan yang diberi
oleh perusahaan kepada para karyawan baik dalam bentuk uang maupun
natural secara langsung maupun tidak langsung atas prestasi yang telah
diberikannya.

B. JENIS IMBALAN
Pemberi Penghargaan kepada karyawan atas prestasi yang telah diberikan
kepada perusahaan menurut Gibson membedakan kedalam dua jenis :
1. Imbalan Intrinsik
Imbalan yang diberikan berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri seperti :
a. Penyelesaian Pekerjaan
Kemauan dan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan baik merupakan hal yang baik bagi setiap orang. Dampak yang
dirasakan dengan menyelesaikan tugas dengan baik adalah imbalan
terhadap dirinya sendiri misalnya rasa puas dan bangga akan
pekerjaannya. Dengan demikian dorongan motivasi diri akan nampak
dalam setiap melakukan pekerjaan.
b. Pencapaian prestasi
Prestasi yang dicapai berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan yang
menantang akan membutuhkan keseriusan, tanggung jawab dan
keahlian khusus untuk mencapainya. Untuk itu pihak organisasi atau
perusahaan harus mempertimbangkan perbedaan kemampuan para
bawahaannya dan tingkat prestasi yang pernah diraihnya dalan

43
pekerjaan. Perbedaan ini akan memberikn kepercayaan pada diri
karyawan dalam melakukan pekerjaan.
c. Otononi dalam pekerjaan.
Otonomi dalam pekerjaan dalam arti memberikan kesempatan kepada
setiap karyawan untuk bebas melakukan apa saja guna kemajuan
organisasi. Dengan demikian mereka dapat merasakan manfaat
otonomi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
d. Pertumbuhan pribadi
Pertumbuhan pribadi biasanya berkaitan dengan peluang dan
kesempatan yang tersedia bagi karyawan untuk mengembangkan
keahlian dan bakatnya dalam meningkatkan kariernya yang kelak
berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

2. Imbalan Ekstrinsik
Imbalan Ekstrinsik ini adalah imbalan yang diperoleh karyawan dari hasil
pekerjaan mereka. Yang termasuk dalam imbalan ekstrinsik ini adalah :
a. Gaji
Gaji merupakan imbalan yang diterima oleh karyawan tetap setiap
bulan. Gaji ini biasanya terima dalam jumlah yang utuh walaupun
mereka tidak masuk kerja. Kecuali ada peraturan khusus dari
organisasi dalam bentuk sanksi potong gaji bila yang tidak hadir, baru
jumlahnya tidak utuh.
b. Upah
Upah biasanya diterima oleh karyawan yang dibayar perjam, perhari
atau perminggu. Besarnya kecilnya upah yang diterima sangat
bergantung pada tingkat kehadiran dalam pekerjaan.
c. Bonus
Bonus biasanya diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi.
Besarnya bonus yang diterima tergantung pada ketentuan dan
besarnya prestasi yang diberikan oleh setiap karyawan.
d. Jaminan Sosial (Fringe benefit )
Jaminan sosial memberikan rasa aman bagi karyawan dalam
pekerjaan. Bentuk jaminan sosial yang dapat diberikan kepada
karyawan adalah jaminan hari tua, asuransi tenaga kerja dan jaminan
kesehatan dan lain sebagainya.
e. Profit Sharing
Kebijakan yang diambil oleh pihak perusahaan dalam mendorong
partisipasi dan prestasi dari para karyawan dengan memberi bagian
tertentu dari laba perusahaan.
f. Penghargaan dan pengakuan
Bagi karyawan yang memiliki prestasi yang baik perlu mendapat
pengakuan dan penghargaan atas jerih paya yang pernah
disumbangkan bagi kemajuan organisasi.
g. Promosi
Peningkatan jabatan yang mempunyai dampak terhadap perbaikan
imbalan dan kesejahteraan.

44
h. Persahabatan
Persahabatan dalam anggota kelompok formal atau tidak formal dalam
menyelenggarakan suatu upacara mempunyai pengaruh terhadap
imbalan. Dalam organisasi formal biasanya ditugaskan kepada
kayawan untuk memimpin suatu acara tentunya sudah
memperhitungkan sejumlah imbalan yang akan diberikan kepadanya.

C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTIM IMBALAN


Faktor – faktor yang mempengaruhi sistem imbalan dapat dikategorikan
sebagai berikut :
a. Tingkat upah dan gaji yang berlaku.
Tingkat gaji dan upah yang berlaku tidak dapat ditetapkan begitu saja oleh
organisasi tetapi juga memperhatikan ketersedianya karyawan yang
memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk semua lini organisasi.
Kelangkaan karyawan dalam organisasi akan sangat mempengaruhi
penetapan upah dan gaji bagi setiap karyawan.
b. Biaya hidup.
Biaya hidup yang ada pada suatu daerah sebagai bahan pertimbangan bagi
organisasi dalam pemberian gaji. Bagi daerah yang biaya hidupnya tinggi
akan diberikan tunjangan khusus dalam memperbaiki kesejahteraan
karyawan. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh organisasi sebagai
motivasi kepada karyawan.
c. Tuntutan serikat Pekerja
Dalam organisasi yang mmiliki serikat karyawan akan dihadapkan
dengan tututan perbaikan kesejahteraan bagi karyawan, apabila sistim
penggajian yang diterima tidak lagi sesuai dengan biaya hidup yang
berlaku saat ini. Dan ini sering terjadi konflik antara serikat karyawan
dengan pihak manajemen apabila tuntutan tidak terpenuhi .
d. Tingkat produktivitas yang dicapai karyawan.
Tingkat produktivitas yang dicapai karyawan dalam pekerjaan perlu
diberikan sejumlah imbalan untuk mendorong semangat dan prestasi karja
karyawan. Jika produktivitas yang dicapai kurang diperhatikan oelh pihal
organisasi maka semangat kerja mereka akan menurun.
e. Peraturan perundangan.
Pemerintah mempunyai kepentingan untuk memberikan perlindungan
kepada karyawan dengan mengeluarkan peraturan penggajian oleh
departemen tenaga kerja. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi eksploitasi
dari majkan kepada karyawan.
f. Kemampuan untuk membayar
Kemampuan untuk membayar merupakan salah satu komponen biaya
baik biaya produksi atau biaya umum yang berdampak pada peningkatan
biaya organisasi. Semakin tinggi biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan atau organisai maka semakin kecil keuntungan yang diperoleh.
Dan ini menjadi bahan pertimbangan bagi organisasi dalam memberikan
imbalan kepada karyawan.

45
D. TUJUAN IMBALAN
Pemberian imbalan kepada karyawan bertujuan untuk memberikan
ketenangan dan kenyamanan kepada karyawan dalam pekerjaan agar meraka
baga atas pekerjaan yang mereka lakukan. Bertolak dari pemikiran ini maka
tujuan dari pemberian imbalan adalah sebagai berikut :
a. Untuk menarik tenaga kerja potensial yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi yaitu sesuai job spesifikasi yang sudah dibuat.
b. Untuk mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja dalam perusahaan
c. Untuk meraih keunggulan kompetitif dalam menghadapi para pesaing.
d. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
e. Mampu menyesuaikan pembayaran gaji sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

E. METODE PEMBERIAN IMBALAN


. Dalam pemberian imbalan kepada karyawan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode-metode berikut ini:
a. Sistim Jabatan
Sistim pembayaran gaji kepada karyawan berdasarkan pada tingkat
jabatan yang ada dalam organisasi. Mulai dari jabatan yang paling tinggi
sampai pada jabatan yang paling rendah.
b. Sistim Kompa Rasio
Sistim pembayaran gaji kepada karyawan dengan menentukan angka
tengah garis bayaran yaitu sebuah indeks yang disebut kompa rasio.
c. Sistim Ketrampilan
Sistim pembayaran gaji berdasarkan ketrampilan yang dimiliki oleh setiap
karyawan.
d. Sistim Waktu
Sistim pembayaran gaji dengan menggunakan standar waktu perjam,
perhari atau perminggu atau bulan. Sistim ini dapat berlaku untuk
karyawan tetap dan tidak tetap.
e. Sistim Hasil
Sitim pembayaran berdasarkan kepada kesatuan unit yang dihasilkan
seprti perpotong, perliter, perkg, dan tidak berdasarkan lamanya waktu.
f. Sistim Borongan
Sistim pembayaran berdasakan atas volume pekerjaan dan lamanya
bekerja. Dalam sistim ini karyawan dapat memperoleh upah besar atau
kecil tergantung pada kecermatan kakulasi.

F. SOAL- SOAL LATIHAN


1. Jawablah pertanyaan berikut ini :
a. Apa yang dimaksudkan dengan imbalan menurut pendapat saudara ?
b. Berilah komentar mengenai jenis-jenis imbalan yang diberikan kepada
para karyawan !
c. Bagimana perbedaan antara imbalan Intrinsik dan imbalan Ekstrinsik ?
d. Kapan profi sharing dapat diberikan kepada karyawan?

46
e. Uraikan secara singkat faktor- fsktor yang mempengaruhi sistim
Imbalan !
f. Jelaskan tujuan dibrikan imbalan kepada karyawan !
g. Mana yang paling baik menurut anda dari keenam metode pemberian
imbalan !
2. Amatilah sistim penggajian yang diberikan oleh perusahaan disekitar anda
dengan sitim pegawai negeri buatlah dalam bentuk makalah sebanyak 5
halaman untuk di diskusikan.( Buat dalam kelompok).

47
BAB X
DESAIN PEKERJAAN

A. PENGERTIAN DESAIN PEKERJAAN


Desain pekerjaan sangat dibutuhkan oleh organisasi, didalam mengerjakan
pekerjaan dan sekaligus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
menduduki lowongan pekerjaan yang tersedia. Desain pekerjaan juga sebagai
alat ukur kinerja dari pada organisasi. Pemahaman mengenai desain pekerjaan
dapat kita ikuti pendapat para ahli berikut ini.
1. Winardi mengatakan; Desain pekerjaan sebagai perencanaan pekerjaan
yang dilakukan secara sadar dan bertujuan yang termasuk didalamnya
semua aspek struktural dan sosialnya dan efeknya atas pekerjaan yang
bersangkutan.
2. Gary Dessler mengatakan : desain pekerjaan adalah proses
memformulasikan rencana-rencana untuk mengisi lowongan masa depan
berdasarkan suatu analisis dan posisi yang diharapkan dapat menjawab
tujuan organisasi.
3. Fred Herzberg mengatakan : desain pekerjaan sebagai perbaikan faktor-
faktor motivator utama yang terdiri dari prestasi, penghargaan, tanggung
jawab, kemajuan dan kesempatan untuk tumbuh dan bertujuan untuk
memperbaiki kinerja organisasi.
4. G.R.Terry dan L.W.Rue mengatakan Perancangan ( Desain ) Pekerjaan
adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikerjakan selang
satu jangka waktu yang akan datang dan apa yang akan dilakukan agar
tujuan –tujuan dapat dicapai.
5. T Hani Handoko mengatakan Desain pekrjaan adalah fungsi penetapan
kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara
organisasional.
Pengertian desain pekerjaan yang dikemukakan oleh para ahli diatas atara
yang satu dengan yang lainnya hampir sama, namun semua pengertian tentang
desain pekerjaan mempunyai sasaran yang sama untuk kelancaran kerja dalam
organisasi. Untuk itu Desain Pekerjaan dapat dirumuskan kembali sebagai
berikut : Desain pekerjaan adalah suatu proses yang dilakukan oleh pihak
manajemen dalam merumuskan tugas dan tanggung jawab setiap lini dalam
organisasi serta menetapkan kriteria sumberdaya yang cocok untuk
mengerjakan pekerjaan dalam rangka meraih prestasi,penghargaan, dan
kemajuan dalam mencapai tujuan organisasi.

B. MANFAAT DAN TUJUAN DESAIN PEKERJAAN


Desain pekerjaan mempunyai tujuan dan manfaat untuk kehidupan kerja
organisasi. Bagi organisasi yang tidak memiliki desain pekerjaan sering kali
terjadi konflik kepentingan dan kesimpang siuran dalam melakukan
pekerjaan. Untuk itu desain pekerjaan mempunyai manfaat untuk mengatur
aliran kerja dan penugasan sesuai kebutuhan organisasi, serta meng

48
optimalisasikan pekerjaan secara efektif dan efisien didalam pelaksanaan
tugas. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari desain pekerjaan adalah :
a. Menciptakan kerjasama yang harmonis untuk semua lini yang ada dalam
organisasi.
b. Memudahkan dalam proses bimbingan ,araham serta pengawasan
sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan rencana.
c. Menghindari sedini mungkin terjadinya duplikat pekerjaan yang dapat
merugikan organisasi.
d. Memperbaiki mekanisme dan hirarkir kerja kehidupan organisasi.
e. Mengembangkan potensi dan kreativitas karyawan didalam melakukan
pekerjaan.

C. TEKNIK MENDESAIN PEKERJAAN


Dalam mendasain pekrjaan Frederik Taylor mengemukakan ada beberapa
teknik dalam merancang desain pekerjaan secara menual melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Putuskan tingkat pemecahan tugas Yang maksimum.
2. Uraikan pekerjaan yang komplek menjadi bagian yang lebih sederhana
3. tentukan cara yang lebih efektif dan efisien didalam melaksanakan tiap
bagian dari pekerjaan tersebut.
4. Pilih dan latihlah para pekerja untuk melaksanakan tugas yang terpisah itu
dengan cara yang baik dan berikan penghargaan kepada mereka yang
berprestai diatas rata-rata.
Disamping itu Fred.Herzberg mengemukakan beberapa kriteria dalam
merancang pekerjaan yang mampu memberikan dorongan yang tepat kepada
karyawan perseorangan adalah sebagai berikut :
1. Variasi maksimal.
Variasi maksimal perlu dirancang untuk mengatasi rasa jenuh,bosan dan
lelah dalam pekrjaan, maka diupayakan adanya variasi sehingga mampu
memecahkan masalah dan menghilangkan stress.
2. Pekerjaan bermakna.
Pekerjaan bermakna adalah pola aktivitas yang saling berkaitan sehingga
semua pekerjaan menjadi semakin berarti.
3. Siklus Kerja
Siklus kerja memberikan gambaran tentang waktu yang digunakan dalam
melakukan suatu pekerjaan . Apabila waktu pendek atau terlalu lama akan
menimbulkan ketidak efisienan yang pada akhirnya berdampak pada
frustrasi dan apabila terlalu lama akan menimbulkan kebosanan.
4. Keleluasan dalam mempengaruhi kuantitas dan kualitas keluaran.
Walaupun standar minimun telah ditetapkan oleh pihak manajemen,
namun para pekerja lebih suka untuk cenderung melewati dan jika diberi
kebebasan,maka mereka akan menentukan standar yang lebih tinggi.
5. Penerapan manajemen hasil
Peningkatan prestasi seringkali didorong oleh hasil yang dicapai. Dan ini
menjadi salah satu bentuk motivasi yang penting bagi pekerja.

49
6. Penghargaan
Pekerjaan yang telah dilaksanakan hendaknya dapat menimbulkan
penghargaan terhadap keahlian.prhatian,pelayanan,usaha atau
kekuatandari pelaksana kerja.
7. Kontribusi
Kontribusi pekerjaan terhadap tujuan perusahaan mengenai pelayanan
kepada pelanggan harus jelas. Sehingga terarah dan bertanggung jawab.
Selain kriteria perseorangan juga kriteria untuk pekerjaan tingkat kelompok
sehingga memudahkan didalam melakukan pekerjaan yaitu :
1. Saling ketergantungan
Saling ketergantungan merupakan salah satu ciri bekerja dalam
kelompok.Untuk memperkuat keterpaduan kelompok dalam menjalankan
tugas,sistim dan rotasi pekerjaan, komunikasi dengan rekan sekerja dan
letak tatalaksana tempat kerja mempengaruhi kelancaran dalam pekerjaan.
2. Saling mendukung
Saling mendukung antara sesama anggota kelompok amat penting untuk
membangun kerjasama apabila ada anggota kelompok yang bermasalah
dengan mudah dapat diatasi.
3. Otonomi relatif
Setiap kelompok perlu diberikan tanggung jawab tertentu untuk
pengalokasian tugas,disiplin,aturan keluaran dan standar kualitas dalam
batas lingkup operasinya sendiri.
Untuk mendukung kriteria-kriteria diatas, maka ada 4 pendekatan desain
pekerjaan yang mengurangi standarisasi, spesialisasi dan pengedalian yaitu :
1. Rotasi kerja
Rotasi pekerjaan mengarah kepada perbaikan mekanisme kerja dengan
cara memperbanyak variasi tugas dan mengurangi jenis kerja yang
monoton.
2. Perluasan kerja
Perluasan kerja dengan memberi berbagi tugas dalam pekerjaan
merupakan pola kerja yang biasa dilakukan untuk kelancaran pekerjaan.
3. Pemerkayaan pekerjaan
Pemmerkayaan pekerjaan merupakan salah satu cara perluasan kerja
vertikal dengan memberi pesan tambahan kepada para pekerja seperti
Inspeksi,penyelian atau pelayanan purna jual dan sebagainya.
4. Kelompok kerja otonomi.
Merupakan penciptaan tim kerja yang dikelompokan sendiri dan terdiri
dari berbagai ketrampilan untuk bertanggung jawab dalam satu tugas
seperti perakitan kendaraan.

D. ANALISIS DESAIN PEKERJAAN


Analisis pekrjaan adalah teknik untuk menghimpun,mengolah dan
menyajikan informasi pekerjaan secara sistematik,tepat dan jelas untuk
keperluan penyusunan kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan tenaga kerja.
Dalam penyusunan analisis jabatan ada tiga hal penting yang saling berkaitan
yaitu :

50
1. Informasi pekerjaan
Infomasi pekerjaan merupakan bahan dasar untuk penyusunan kegiatan-
kegiatan yang menyangkut tenaga kerja dan pembagian tugas. Pekerjaan
yang dibutuhkan untuk mengelolah tenaga kerja adalah :
a. Identitas jabatan
Identitas jabatan terdiri dari : Nama jabatan, Kode jabatan dan ikthisar
jabatan.
b. Keluaran (output) Jabatan
Keluaran jabatan merupakan hasil akhir yang diperoleh karyawan
dalam melaksanakan jabatan baik berupa barang atau jasa..
c. Masukan (Input) jabatan
Masukan (input) jabatan adalah informasi yang diproses karyawan
dalam jabatan untuk memperoleh output.
d. Peralatan jabatan
Peralatan yang digunakan untuk proses dari input menjadi output oleh
karyawan.
e. Pelaksanaan kerja
 Kewajiban adalah suatu usaha untuk memperoleh output jabatan
 Tugas adalah langkah-langkah pokok yang merupakan penjabaran
dari kewajiban.
 Kegiatan yaitu penjabaran dari tugas yang ditentukan oleh norma
waktu atau norma hasil.
 Unsur (elemen) adalah penjabaran dari tugas atau kegiatan yang
merupakan komponen terkecil suatu pekerjaan yang tidak perlu
dianalisis lebih jauh mengenai aspek mental maupun aspek fisik
yang tercakup didalamnya.
 Tanggung jawab adalah suatu keharusasn bagi pemegang jabatan
untuk memberi penjelasan/jawaban dan menerima diri sebagai
penyebab utama mengenai hal/kejadian.
f. Hubungan jabatan
Promosi jabatan,Mutasi jabatan, kerjasama dengan jabatan lain,
jabatan bawahan dan atasan langsung.
g. Kondisi kerja
Keadaan tempat kerja, resiko kerja golongan kepangkatan dan
penggajian.
h. Syarat jabatan
Syarat jabatan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
pemegang jabatan, agar dapat melaksanakan tugas-tugas jabatan
dengan baik. Adapun persyaratan jabatan yang diperlukan adalah ;
ketrampilan kerja,pengetahuan,pendidikan formal,pengalaman
kerja,bakat, tempramen dan minat kerja.
i. Lain-lain
Penjelasan jabatan terutama jabatan yang belum dikenal kepada
masyarakat umum. Kemudian dalam pelaksanaan analis harus
mencatumkan tanggal pelaksanaan tugas, nama responden dan nama
analis.

51
2. Istilah dalam analis jabatan
a. Analisis jabatan
Analisis jabatan atau analisis pekerjaan adalah teknik untuk
memperoleh,mengolah dan menyajikan fakta pekerjaan secara
sistimatis tepat dan jelas.
b. Unsur pekerjaan
Unsur atau elemen pekerjaan ialah komponen yang tidak perlu di
analisis lebih jauh dalam perencanaan kerja.
c. Kegiatan
Usaha dalam pekerjaan yang dapat ditentukan oleh norma waktu atau
norma hasil.
3. Tugas
Tugas ialah sekelompok kegiatan yang berurutan yang membentuk
komponen utama dalam suatu kehidupan kerja atau jabatan.
a. Karakteristik tugas
*Menyerap bagian yang berarti dalam waktu tugas.
*Dikerjakan untuk memperoleh hasil
*Memenuhi tanggung jawab karyawan yang dibebani
*Dikerjakan berdasarkan standar dan prosedur tertentu baik yang
ditetapkan maupun yang belum ditetapkan.
*Membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang saling berkaitan.
b. Macam- macam tugas
Tugas dapat dibedakan menjadi tugas sikliks dan tugas non siklis.
Tugas siklis adalah tugas yang dikerjakan bergantian untuk
menyeimbangkan beban kerja dan untuk menghindari kejenuhan dan
tugas non siklis adalah tugas yang dalam keadan darurat dikerjakan
oleh karyawan lain dan yang pekerjaannya lain.
Dilihat dari penjabaran fungsi tugas pokok dari organisasi ( Tupoksi)
maka tugas dapat dibedakan : Tugas pokok,tugas tidak pokok dan
tugas tambahan.
Menurut frekwensi pelaksanaan maka tugas terdiri dari tugas
harian,tugas periodek dantugas insidental.
c. Kedudukan
Kedudukan ialah sekumpulan tugas,tanggung jawab dan wewenang
seorang karyawan.
d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sekelompok yang serupa atau mirip dalam tugas-
tugas pokoknya.
e. Jabatan
Jabatan adalah pekerjaan yang sudah melembaga dalam suatu
organisasi atau telah membudaya dalam masyarakat.
e. Tanggung jawab
f. Tanggung jawab adalah hal yang menjadi keharusan pemegang jabatan
untuk menjelaskan dan menanggung akibatnya.
g. Wewenang

52
Hak dari pemegang jabatan untuk bertindak.
4. Pola analisis pekerjaan
Langkah- langkah dalam analisis pekerjaan adalah :
a. Persiapan.
Tahapan persiapan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Merancang bentuk dan merencanakan penyelenggaraan analisiss
pekerjaan.
2. memiliki pengertian dan kemauan untuk bekerja sama dari semua
pihak.
3. mendapat gambaran mengenai Fungsi, arus proses dan unit-unit
dalam organisasi.
4. Melakukan inventarisasi pekerjaan dan tenaga kerja.
b. Pengumpulan data
Pengumpulan data untuk menyusun analisis pekerjaan dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa teknik seperti : Observasi, wawancara,
Kuesioner, pelaporan,pembahasan tim ahli, partisipasi kerja, analisis
publikasi dan verifikasi.
5. Memilih teknik analisis pekrjaan yang terbaik.
Untuk mnentukan metode analisis terbaik perlu dipertimbangkan faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Jenis pekerjaan penyelian dan profesional cocok dengan menggunakan
kuesioner dan wawancara. Pekerjaan-pekerjaan rutin dapat ditangani
dengan metode observasi dan log books.
b. Tempat yang jauh dari organisasi.
Cabang dan anak perusahaan yang berada jauh dari organisasi induk
cocok dengan menggunakan kuesioner dan log books
c. Persiapan yang dilakukan analis
Mempersiapkan daftar pertanyaan dan menguji dilapangan untuk
mengetahui kemutakiran untuk memperoleh data dan banyaknya
waktu yang akan digunakan.
d. Sikap dan Tanggapan Karyawan
Wawancara merupakan yang palin baik karena memiliki peluang
untuk menjelaskan dan menanggapi sikap karyawan
6. Mendasain format analisis pekerjaan.
Untuk mendasain format pekerjaan langkah – langkah yang perlu
dilakukan adalah :
a. Melakukan Identifikasi pekerjaan secara jelas.
b. Membangun bagan struktur organisasi
c. Memperjelas hubungan tugas dan fungsi
d. Menyusun uraian pekerjaan dari masing- masing unit dalam struktur.
e. Menetapkan spesifikasi jabatan

E. DESKRIPSI PEKERJAAN
Deskripsi pekerjaan adalah dokumen tertulis serba lengkap yang
mengidentifikasikan pekerjaan yang harus dikerjakan beserta tanggung
jawabnya serta hubungannya dengan pekerjaan-pekerjaan lain,

53
persyaratan,frekwensi dan ruang lingkupnya. Pada umumnya deskripsi
pekerjaan memiliki karakteristik sama waluapun penulisasnya beraneka
ragam.
Deskripsi pekerjaan secara umum dapat dibedakan kedalam deskripsi generik
dan deskripsi spesifik.
Deskripsi Generik memuat secara umum tentang pekerjaan tanpa
mengidentifikasikan tugas-tugas dan tanggung jawab secara spesifik.
Sedangkan Deskripsi Spesifik memuat kewajiban dan tugas-tugas suatu
pekerjaan yang dijelaskan secara cermat. Juga ditunjukan hubungan
pekerjaan-pekrjaan spesifik lainya pada unit terkecil dalam organisasi.
Kemudia format deskripsi pekerjaan memuat :
a. Judul pekerjaan,unit organisasi dan tanggung jawab.
b. Rangkuman pekerjaan
c. Kewajiban dan tanggung jawab.
d. Interaksi
e. Disusun oleh,disetujui oleh dan tanggal.
Dalam penyusunan deskripsi pekerjaan penyusun harus yakin tidak akan
terjadi tumpang tidih (over lap) dalam melakukan pekerjaan.

Proses penyusunan deskripsi pekerjaan dapat dilakukan sebagai berikut :


a. Susun semua kewajiban dan tanggung jawab secara berurutan.
b. Nyatakan setiap tanggung jawab secara ringkas dan terpisah.
c. Mulailah pernyataan dengan kata kerja aktif
d. Gunakan istilah kuantitatif sedapat mungkin.
e. Hindarilah generalisasi
f. Abaikan kewajiban kecil atau tugas yang muncul sekali-kali yang sifatnya
umum bagi semua jenis organisasi.

F. SPESIFIKASI PEKERJAAN
Spesifikasi pekerjaan (Job spesification) merupakan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh seorang pelaksana pekerjaan agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawab serta siap bekerjasama dengan orang-orang
disekelilingnya.
Isi spesifikasi pekerjaan hendaknya didasarkan pada kenyataan sebenarnya
sebagaimana pekerjaan yang akan dilakukan saat ini. Maksudnya untuk
menghindari pekerjaan yang tidak realistis.
Dalam penyususnan spesifikasi pekerjaan perlu dirumuskan terlebih dahulu
pelaksana ideal, kemudian baru mencari calon yang yang mendekati pelaksana
ideal tersebut. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan
pelaksana ideal adalah :
a. Fisik menyangkut penampilan fisik, pendengaran,kemampuan
berkomunikasi, dan lain sebagainya.
b. Pendidikan yang berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan
c. Pengalaman bekerja menyangkut penguasaan suatu bidang tugas yang
pernah dipimpin.

54
d. Kecerdasan umum berkaitan dengan kemampuaan batas atas dan batas
bawah yang dimiliki oleh calon.
e. Bakat- bakat khusus yang dimiliki
f. Minat berkaitan dengan minat intelektual ,praktis,konstruktif,fisik
aktif,sosial maupun artistik.
g. Kondisi yang berkaitan kehidupan pribadi para calon.

F. LATIHAN SOAL-SOAL
1. Jawablah pertanyaan –pertanyaan berikut ini :
a. Mengapa desain pekerjaan amat penting bagi suatu organisasi ?
b. Bagaimana definisi desain pekerjaan menurut anda berdasarkan
pendapat para ahli diatas ?
c. Uraikan secara singkat tujuan dan manfaat desain pekerjaan !
d. Mana kesamaan dan perbedaan antara pendapat Fred.Taylor dan
Herzberg mengenai teknik perancangan pekerjaan !
e. Berilah gambaran apa isi desain pekerjaan !

2. Kerjakan secara bersama-sama penyusunan analisis pekerjaan dan analisis


spesifikasi untuk salah satu organisasi yang ada disekitar anda sesuai teori
yang telah anda peroleh. Buatlah dalam bentuk laporan tugas untuk
didiskusikan bersama.

55
BAB XI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk bertindak
dalam pelaksanaan tugas sesuai mekanisme yang telah disediakan untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Untuk memperjelas
pengertian pengambilan keputusan,maka dipaparkan beberapa pendapat
para ahli berikut ini:
1. Herbert A simon mengatakan pengambilan keputusan adalah sebuah
proses intelektual yang bersifat dasar bagi perilaku manusia dan kita
dapat mengatakan bahwa setiap orang dalam sebuah organisasi
merupakan seorang pembuat keputusan dalam derajad dan arti yang
berbeda-beda.
2. John Deway mengatakan pengambilan keputusan adalah suatunproses
yang mencakupi beberapa tahap yang saling terjalin,dan bukanlah suatu
perbuatan yang terpisah.
3. Churman mengatakan pengambilan keputusan adalah aktivitas
manajemen berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang
telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau
suatu konflik dalam manajemen.
4. Fishbun mengatakan pengambilan keputusan adalah suatu pilihan
tentang suatu bagian tindakan.

Berbagai pendapat para ahli diatas tentang pengambilan keputusan, maka


pengambilan keputusan dapat dirumuskan sebagai berikut : Pengambilan
keputusan adalah suatu proses evaluasi terhadap alternatif-alternatif yang
diajukan untuk pemecahan masalah yang ada dalam organisasi yang
tercermin dalam tindakan nyata untuk mencapai sasaran dan tujuan
organisasi.

B. JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Teori tentang keputusan oleh para ahli telah melakukan klarifikasi terhadap
jenis keputusan yangberbeda-beda. Dan perbedaan itu hanya pada
terminologinya saja. Kita akan menggunakan perbedaan jenis keputusan yang
diterima umum berdasarkan saran Herbert simon,yang membedakan
keputusan menjadi dua jenis yaitu :
1. Pembuatan keputusan yang diprogramkan
Keputusan yang diprogramkan oleh setiap organisasi merupakan
kesempatan bagi pihak manajemen untuk mengimplementasikan karena
keputusan yang dibuat sesuai dengan prosedur kerja standar yang rutin.
Keuntungannya, pihak manajemen dapat mencurahkan seluruh waktu dan
tenagan untuk tugas-tugas penting dalam organisasi.

56
2. Pembuatan keputusan yang tidak diprogramkan.
Pembuatan keputusan yang tidak diprogramkan ini bisanya orang
dihadapkan dengan persoalan yang tidak teridentifikasi dengan baik dan
bersifat sangat kompleks,karena hanya sebagian parameter yang
diketahui. Bentuk pengambilan keputusan yang tidak diprogramkan
misalnya;Perluasan perusahaan, pembuatan produk baru, manjemen
sumberdaya manusia, membeli dan menyewa,merger dan lain sebagainya.

C. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN


Dalam pembuatan keputusan agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan
harus melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan, sasaran khusus dan ukurannya.
Dalam setiap pengambilan keputusan pihak manajemen memerlukan
tujuan dan sasaran serta hasilnya sebagai ukuran keberhasilan
organisasi. Tujuan dan sasaran ini menjadi kompas tercapainya sebuah
keputusan.
2. Identifikasi masalah.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan benar apabila semua
masalah dapat teridentifikasi dengan baik.Denga terindetifikasi masalah
maka tujuan dan sasaran pengambilan keputusan dapat terukur sesuai hasil
yang diharapkan.
3. Pengajuan alternatif.
Pengajuan alternatif merupakan tahapan dalam pengambilan keputusan.
Dengan pengajuan alternatif maka dapat mengetahui baik buruknya
keputusan yang akan diambil.
4. Evaluasi Alternatif.
Setiap alternatif yang diajukan dilakukan evaluasi baik buruknya alternatif
tersebut, dan diambil alternatif yang memberikan hasil yang
menguntungkan. Evaluasi alternatif mengacu pada:
a.. Kepastian ( Certainty)
Artinya setiap alternatif yang digunakan untuk pengambilan keputusan
memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai probabilitas hasil yang
mau dicapai.
b. Ketidak pastian(Uncertainty)
Artinya setiap alternatif yang digunakan untuk pengambilan keputusan
tidak mengetahui hasil dan probabilitasnya.
c. Resiko ( Risk)
Artinya setiap alternatif yang digunakan memiliki resiko yang harus
dipertimbangkan sehingga tidak merugikan organisasi.
5. Memilih alternatif
Memilih alternatif sudah mempertimbangkan pencapaian tujuan dan
sasaran. Dan alternatif yang dijadikan keputusan pada umumnya memiliki
tingkat keuntungan yang tinggi dan dapat diterima oleh semua pihak yang
ada dalam organisasi.Dengan demikian keputusan itu dapat diamankan
dan dilaksanakan dengan baik.

57
6. Pengendalian dan evaluasi
Sebuah keputusan yang sudah disepakati dan dilaksanakan harus terus
dilakukan pengedalian dan evaluasi. Pengendalian dimaksudkan agar
penerapan keputusan sesuai dengan kesepakatan agar tidak terjadi
penyimpangan. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
penerapan keputusan tersebut dapat mencapai hasil nyata jika
dibandingkan dengan sebelumnya.

D. TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan yang efektif pada umumnya dapat melalui beberapa
tahap adalah sebagai berikut :
1. Siap menerima tantangan
Bila keputusan yang di ambil mendapat sorotan dan tantangan maka siap
untuk menerima dan memberikan prtanggung jawaban sehingga tidak
menimbulkan problem baru sebagai akibat penerapan keputusan tersebut.
2. Mencari Alternatif
Bila keputusan mendapat hambatan dalam implentasi maka perlu mencari
jalur alternatif agar keputusan tersebut tetap efektif.
3. Penilaian alternatif
Pada tahap ini kelebihan dan kekurangan setiap alternatif perlu
dipertimbangkan dengan cermat agar tidak terjadi eror yang dapat
menghambat pencapaian tujuan dan sasaran dari sebuah keputusan yang
sudah diambil.
4. Bersifaf mengikat
Keputusan yang telah diambil dan disepakati sesuai jalur bersifat mengikat
dan sarat dalam penerapannya.
5. Berpegang pada keputusan
Keputusan yang telah diambil dan dilaksanakan menjadi pegangan dalam
pelaksanaan kerja. Bahkan keputusan itu menjadi dasar setiap kegiatan
yang dilakukan organisasi.
Robert Mc Namara mengemukakan ada 6 tahapan dalam pengambilan
keputusan berdasarkan pengalamannya sebagai sekretaris petahanan AS dan
juga sebagai presiden Ford Motor Compny adalah sebagai berikut :
a. Sebelum kita mulai,tetapkan sebuah sasaran.
b. Kumpulkan dan susunlah semua fakta- fakta yang penting.
c. Identifikasikan problem dan sebab-sebab yang menimbulkannya.
d. Carilah pemecahannya adan ajukan alternatif pemecahan
e. Alternatif pemecahan tersebut harus berdasarkan kriteria kputusan
tertentu.
f. Tetapkan beberapa tindakan-tindakan guna menghindari terjadinya
kegagalan dalam bentuk kontrol.

58
E. PENGARUH PERILAKU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dalam organisasi. Namun
dalam pembuatan keputusan harus mempertimbangkan faktor- faktor berikut
Ini :

1. Faktor Nilai ( Value).


Nilai dalam pengambilan keputusan mempunyai pengaruh antara lain :
a. Dalam menetapkan sasaran: Pertimbangan nilai perlu sekali dalam
pemilihan kesempatan dan penentuan prioritas.
b. Dalam pemilihan alternatif orang harus mempertimbangkan nilai yang
terkandung dari berbagai macam kemungkinan, sehingga alternatif
yang diambil benar-benar tidak mengganggu kelangsungan hidup
organisasi iu sendiri.
c. Dalam pemilihan alternatif nilai dari orang yang mengambil keputusan
mempunyai pengaruh terhadap alternatif yang dipilih.
d. Dalam fase evaluasi dan Pengawasan pertimbangan nilai sangat
menentukan karena nilai meresap dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Kepribadian.
Dalam pembuatan keputusan faktor phisikologis seperti Sikap,
kepercayaan, dan kebutuhan induvidu juga ikut berpengaruh didalam
pembuatan dan pengambilan keputusan.
3. Kecenderungan mengambil resiko.
Dalam pengambilan keputusan banyak resiko yang seringkali diabaikan
oleh pengambil keputusan. Tetapi apabila keputusan yang diambil tanpa
mengabaikan resiko yang bakal terjadi maka ada alternatif lain yang
ditawarkan untuk mengurangi resiko yang bakal terjadi.
4. Kemungkinan ketidak cocokan.
Apabila terjadi ketidak cocokan ,maka ketidak cocokan ini dikurangi
dengan mengakui terjadinya kesalahan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi ketidak
cocokan adalah sebagai berikut :
a. Mencari informasi yang mendukung kebijaksanaan dari sebuah
keputusan.
b. Secara selektif memahami( menyimpangkan) informasi dengan
sesuatu cara yang dapat mendukung keputusan mereka.
c. Meperbaiki sikap, sehingga mereka mempunyai pandangan yang baik
terhadap alternatif yang ditetapkan sebelumnya.
d. Menjelaskan pentingnya segi- segi negatif dan mempertinggi unsur-
unsur positip dari sebuah keputusan.

59
G. SOAL LATIHAN

Jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang dimaksudkan dengan perilaku pengambilan keputusan ?


2. Mengapa perilaku pengambilan keputusan dirasakan sangat penting ?
3. Kapan sebuah keputusan dipandang sangat akurat ?
4. Berilah gambaran mengenai jenis- jenis keputusan dalam perilaku
pengambilan keputusan ?
5. Bagaimana pross pembuatan/pengambilan keputusan, uraikan secara
singkat ?
6. Bagaimana model- model pengambilan keputusan? Jelaskan !
7. Langkah- langka apa yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan,
uraikan secara sistimatis ?

60
BAB X11
PERILAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK

A. PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK


Perilaku individu dalam kelompok sangat menentukan cirikhas dari kelompok
tersebut. Pemahaman mengenai perilaku individu/kepribadian dapat kita
simak pendapat para ahli berikut ini :
a. Gordon Allport mengatakan kepribadian/individu adalah organisasi
dinamis dari masing- masing sitem psikofisik yang menentukan
penyesuaian terhadap lingkungan.
b. Robbins mengatakan bahwa kepribadian adalah cara sseorang berintereksi
dengan orang lain.
c. Adam Ibrahim Indrawijaya mengatakan kepribadian/individu suatu
tindakan diperlukan pengamatan atas setiap aspek perilaku mereka sebagai
manusia untuk itu akan dibahas aspek kepribadian yang dapat dilihat dari
barbagai segi pandangan seorang manager. Personalia,misalnya dapat
melihatnya dari jalan pikiran seorang pegawai,atau melalui pangamatan
atas konflik yang terjadi.manager lainya dapat pula megamati aspek
perangai seseorang,seperti kebiasaan bersaing,irihati atashasil orang
lain,dan sebagainya guna untuk mempelajari kepribadian seseorang yang
mencakup sifat khas,perilaku dan tempramen seseorang.[dalam perilaku
organisasi, (1983;25) Dari beberapa definisi diatas,penulis menarik
kesimpulan bahwa kepribadian adalah sebagai perilaku yang dimiliki oleh
setiap individu dalam bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.

B. FAKTOR- FAKTOR KEPRIBADIAN


Beberapa faktor yang mempengaruhi kepribadian dalam organisasi dan
manajemen adalah sebagai berikut:
1.Tempat pengendalian (locus of control)
Beberapa orang berpendapat bahwa mereka adalah otonom artinya mereka
dapat menguasai nasib mereka sendiri dan karna itu memikul tanggung
jawab pribadi mengenai apa yang tejadi dengan mereka .mereka melihat
pengendalian diri dari kehidupan mereka , yang datang dari dalam diri
mereka sendiri.
2.Toleransi kedwiartian (tolerance of ambriqrity)
Toleransi kedwiartian yaitu kecenderungan merasakan situasi yang
mengendung dua arti yang timbul apakah situasi itu tidak dapat disusun
secara memadai oleh individu karna tidak adanya syarat (cues) yang cukup
dalam banyak situasi kerja yang meliputi perubahan dalam
teknologi,struktur dan personalia ,faktor toleransi kedwiartian sangat
penting untuk memshsmi atau meramalkan reaksi pelaku.

C.TUJUAN DAN SASARAN INDIVIDU


Tujuan individu menurut Herbert G.Hicks antara lain sebagai berikut ;
*Tukar menukar hubungan

61
Pada pokoknya , suatu pertukaran hubungan individu terdapat diantara
individu dan organisasi . Individu mengharapkan intensifnya melebihi
permintaan-permintaan yang dibuatnya .untuk melebihi pembiayaan guna
mempertahankanya dalam organisasi dalam suatu hubungan yang berhasil
dengan baik keduanya yaitu individu dan organisasi merasakan berbagai
keuntungan dari perkumpulan yang melebihi biaya yang
dikeluarkan .perwujudan [fenomeha] ini telah diganbarkan sebagai sefk
sinergistika organisasi.terjadinya kegagalan atau sinergi yaitu jika out-put
organisasi berada dalam kualitas atau kuantitas dari sejumlah input.
* Sasaran individu
Sasaran individu terutama difokuskan pada individu dan kepuasan .Tujuan
seorang lelaki atau perempuan melalui organisasi .

Tujuan pribadi pada umumnya adalah penting pada pembentukan dan


pemeliharaan organisasi tanpa tujuan, maka organisasi tidak akan dapat
dibentuk kalau suatu organisasi ada yang berhenti untuk memuaskan
tujuan pribadi haruslah diubah karena kepribadiannya.
Pengkajian yang penting bagi organisasi dengan demikian bermula dengan
pengkajian kebutuhan dan tujuan yang dicita-citakan oleh individu.

D . KEBUTUHAN-KEBUTUHAN INDIVIDU
Teori kebutuhan secara hirarki dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Maslow membedakan teori kebutuhan dalan lima tingkatan kebutuhan
Yaitu :
* Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
Merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang
merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makanan, minuman,
perumahan, oksigen ,tidur,dan sebagainya
* Kebutuhan rasa aman (security needs)
Meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja
jaminan akan kelangsung pekerjaanya dan lain sebagainya.
* Kebutuhan sosial (social needs)
Yaitu kebutuhan untuk persahabatan dan interaksi yang Lebih erat
dengan orang lain. Dalam organisasi akan Berkaitan dengan kebutuhan
akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik dan
sebagainya.
* Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang.

* Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)


Aktualisasi diri berkaitan dengan proses perkembangan akan potensi
yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukan
kemampuan, keahlian diri potensi yang dimiliki seseorang. Aktualisasi
diri merupakan proses yang berlangsung terus-menerus dan tidak pernah
terpuaskan.

62
2. Teori ERG
Teori ERG dari Clayton Alderfer juga menganggap bahwa kebutuhan
manusia tersusun dalam suatu hirarki. Kalau teori hirarki kebutuhan dari
Maslow menganggap bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam 5 (lima)
hirarki maka teori ERG menganggap bahwa kebutuhan manusia memiliki
3 ( tiga) hirarki kebutuhan yaitu:
* Kebutuhan eksistensi (existence needs)
Kebutuhan berupa semua kebutuhan yang termasuk dalam kebutuhan
fisiologis dan material dan kebutuhan rasa aman seperti kebutuhan akan
makanan , pakaian, perumahan dan keamanan. Kalau dalam organisasi
kebutuhan ini termasuk didalamnya seperti upah, kondisi kerja jaminan
sosial dan sebagainya.
*Kebutuhan akan keterikatan (relatedness needs)
Kebutuhan ini sama dengan kebutuhan sosial dari Maslow. Kebutuhan
akan keterikatan dengan pengembangan potensi seseorang termasuk
kebutuhan aktualisasi diri kepuasan atas kebutuhan pertumbuhan oleh
orang-orang yang terlibat dalam suatu tugas tidak saja ingin menggunakan
dan menunjukan kemampuanya secara maksimal tetapi juga untuk dapat
mengembangkan kemampuan –kemampuan baru.
*Kebutuhan pertumbuhan (Growth needs)
Meliputi kebutuhan yang dengan pengembangan potensi seseorang
termasuk kebutuhan aktualisasi diri. Kepuasan atas kebutuhan
pertumbuhan oleh orang-orang yang terlibat dalam suatu tugas tidak saja
ingin menggunakan dan menunjukan kemampuanya secara maksimal
tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan baru.

3. Teori dua faktor


Teori ini dikemukakan oleh Herzberg yang dihasilkan dari suatu penelitian,
hasil penelitian menyimpulkan dua hal atau dua faktor yaitu :
* Ada sejumlah kondisi ekstrinsik pekerjaan yang apabila kondisi itu tidak
ada, menyebabkan ketidak mampuan diantara karyawan.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan meliputi:
- Gaji
- Jaminan pekerjaan
- Kondisi kerja
- Status
- Kebijakan perusahaan Kualitas Supervisi
- Kualitas hubungan antar pribadi dengan atasan, bawahan dan sesama
pekerja
- Jaminan sosial
* Sejumlah kondisi intrinsik pekerjaan, yang apabila kondisi tersebut ada
daat berfungsi sebagai motivator yang dapat menghasilan prestasi kerja
yang baik.
Tetapi jika kondisi atau faktor-faktor tersebut tidak ada, tidak akan
menyebabkan adanya ketidakpuasan. Faktor-faktor tersebut meliputi :
- Prestasi

63
- Pengakuan
- Pekerjaan itu sendiri
- Tanggung jawab
- Kemajuan-kemajuan
- Pertumbuhan dan perkembangan pribadi

4. Teori kebutuhan Mc Clelland


Mc Clelland meneliti tiga jenis kebutuhan yaitu :
* Kebutuhan akan prestasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan ada tiga karakteristik dari orang yang
memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi.
Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tidak akan berprestasi baik tampa
intensif finansial
*Kebutuhan afiliasi
Merupakan suatu keinginan untuk melakukan hubungan yang bersahabat
dan hangat dengan orang lain. Orang-orang yang memiliki kebutuhan
afiliasi yang tinggi mencari kesempatan ditempat kerja untuk memuaskan
kebutuhan tersebut . Sebaliknya untuk karyawan yang memiliki kebutuhan
akan di afiliasi yang rendah seharusnya ditempatkan pada suatu tugas yang
memungkinkan merekabekerja secara independen, karena suka bekerja
sendirian.
*Kebutuhan akan kekuasaan
Adalah kebutuhan yang mempengaruhi dan mengendalikan orang lain dan
bertanggung jawab kepadanya. Orang yang memiliki kebutuhan tinggi
akan kekuasaan memiliki ciri-ciri seperti:
- Keinginan untuk mempengaruhi secara langsung terhadap orang lain
- Keinginan untuk mengandalkan pengendalian terhadap orang lain
- Adanya suatu upaya untuk menjaga hubungan pimpinan pengikut
5. Teori keadilan
Menurut J. Stacy Adam dalam teori keadilan tentang motivasi
mengemukakan, manusia ditempat kerja menilai tentang inputnya dalam
hubungan dengan pekerjaan dibandingkan dengan hasil yang ia peroleh.
Dalam teori keadilan , masukan (inputs) meliputi faktor-faktor seperti :
- Tingkat pendidikan
- Keahlian
- Upaya
- Masa kerja
- Kepangkatan
- Produktivitas
Sedangkan hasil (output) adalah semua imbalan yang dihasilkan dari
pekerjaan seseorang seperti :
- Gaji
- Promosi
- Penghargaan
- Prestasi dan
- Status

64
E. PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDU
Perbedaan individu menurut Gibson dalam Praktek manajemen yang efektif
mengharuskan kita memperhatikan perbedaan individual dan apakah mungkin
kita harus mempertimbangkan sewaktu merancang pekerjaan, melaksanakan
wawancara untuk mengevaluasi hasil pekerjaan , atau mengembangkan strategi
untuk mendorong prestasi yang mantap. Selain memahami perbedaan individual
kita perlu menggukur perbedaan, mencari hubungan antar variabel dan
menemukan hubungan beberapa faktor penting khusus yang menyebabkan
perbedaan individual dalam perilaku meliputi :

1. Persepsi
Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang
individu . Oleh karena tiap-tiap orang memberi arti kepada stimulus, maka
individu yang berbeda akan “melihat” barang yang sama mempunyai arti yang
lebih penting untuk memahami perilaku dari situasi itu sendiri.
2. Sikap
Sikap merupakan faktor yang menentukan perilaku karena, sikap itu
berhubungan dengan persepsi,kepribadian,belajar dan motivasi sikap adalah
kesiapan mental yang diorganisasikan lewat pengalaman yang mempunyai
pengaruh itu terhadap tanggapan seseorang kepada orang lain, obyek dan
situasi yang berhubungan dengannya.
3. Belajar
Belajar merupakan salah satu proses fundamental yang mendasar.
Perilaku,Sebagian besar perilaku dalam organisasi adalah perilaku yang
diperoleh dengan belajar . Tujuan dan reaksi emosional dapat dibelajar
keterampilan seperti memprogram komputer atau menasehati karyawan yang
mengalami kesukaran semua itu dapat dipelajari.
Belajar didefinisikan sebagai proses terjadinya perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku sebagai akibat dari praktek.

F. INDIVIDU DAN ORGANISASI


Masuknya individu pada suatu organisasi adalah dengan adanya berbagai
harapan sejumlah keuntungan dari organisasi dan mereka mengharapkan adanya
kontribusi tertentu bagi mereka. Ketika seseorang memasuki organisasi berbagai
teori tingkah laku diharapkan darinya. Penghargaan itu juga akan dihadiahkan
dengan demikian keduanya yaitu individu dan organisasi mempunyai ekspekasi
yang serba bersama antara satu sama lain.
 Peranan tinkah laku
Peranan (Tugas) dapat dibedakan seperti memperkirakan ragam/cara tngkah
laku sebagai akibat posisi dengan hak-hak yang sama dapat mempunyai
batasan tugas yang berbeda. Pada waktu yang sama organisasi tersebut dapat
mengalami berbagai ketentuan itu kembaliyang diakibatkan masuknya
anggota baru organisasi tersebut.
 Penyesuaian
Perbedaan sistem nilai terkadang tidak dapat ditunjukan kembali,hal ini
seringkali mudah untuk dikompromikan yang menyebabkan keduanya yaitu

65
anggota dan yang tinggal pada organisasi untuk menjalani penyusuaian dan
perubahan.
 Penyusuaian dan keberhasilan organisasi
Dalam suatu hubungan yang penuh keberhasilan, keduanya yaitu baik
organisasi dan individu mengatur permintaan dari yang lain. Hasilnya
adalah keseimbangan organisasi dengan keduanya yaitu individu dan
organisasi yang menimbulkan sedikit perbedaan. Kewenangan baru
organisasi itu adalah faktor yang utama, semakin besar kemampuan anggota
baru memperhatikan dan membiasakan diri,semakin banyak pula
penyusuaian organisasi yang dapat dijalankan.
 Kebutuhan untuk melanjutkan penyesuaian
Penyesuaian organisasi dan individu tidak akan terjadi hanya kalau para
anggota baru terlibat dalam organisasi tersebut. Sewaktu terjadinya
berbagai perubahan dan kualitas kemampuannya sehinngga individu dan
kelompok dapat bertahan maka penyusuaian secara organisasi dan individu
dapat diminta.
 Kepentingan individu dan tujuan
Kepentingan terhadap individudan tujuan terhadap organisasi merupakan
faktor esensial dalam pembentukan organisasi dan kelanjutan adalah
dikarenakan individu dan nilai-nilainya , berbagai kebutuhan dan tujuan
sehingga organisasi dibentuk dan selanjutnya berfungsi dan pada ahirnya
individu menentukan apakah keberadaan organisasi itu dan apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang. melalui penyusuaian para individu
mengadakan penyesuaian diri terhadap organisasi dan pada giliranya
terhadap berbagai permintaan. Hubungan yang penuh keberhasilan
merupakan hasil dari suatu proses penyusuaian diri yang dijalankannya.

H. SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pengertian kepribadian menurut versi anda !
2. Uraikan secara singkat faktor yang mempengaruhi kepribadian.
3. Apa tujuan dan sasaran individu dalam organisai ?
4. Dimana letak perbedaan antara teori maslaw dengan Teori ERG !
5. Bagaimana cara mengukur perbedaan individu dalam organisasi ?

66
XIII
BUDAYA ORGANISASI

A. PENGERTAN BUDAYA ORGANISAS


Budaya organisasi saat ini hangat dibicarakan pada level organisasi
maupun perusahaan.Banyak hal yang diseminarkan dan lokakarya untuk
mengungkapkan bahwa budaya organisai/perusahaan penting dan memiliki
banyak manfaat langsung maupun tidak langsung bagi kemajuan perusahaan.
Budaya organisasi terdiri dari kata budaya (culture) diartikan sebagai
filoofis,idiologi,nilai-nilai,asumsi-asumsi,keyakinan,sikap,norma dan harapan
yang dimiliki bersama dan mengikat suatu organisasi atau sekelompok orang
yag membangun hidup bersaa.Sedangkan organisasi/perusahaan adalah
kumpulan orang-orang yang ada didalamnya memiliki cita-cita yang sama
untuk mewujudkan tujuan organisasi/perusahaan yag telah dittapkan. Untuk
mengetahui makna dan konsep budaya organisasi dapat kita simak pendapat
parah ahli berikut ini.
Eliot Jacques dalam Nimran (1999;154) budaya organisasi/perusahaan
adalah cara brfikir dan melakukan sesuatu yang metradisi, yang dianut bersama
oleh semua anggota organisasi dan para anggoa baru wajib mempelajari atau
menerimanya sebagai bagian dari organisasi/ perusahaan. Kemudian Wheelen
dan Hunger 1986 dalam Nimran 1999;155 Budaya organisasi/perusahaan
adalah himpuan dari kepercayaan,harapan,dan nilai-nilai yang dianut bersama
oleh anggota organisasi/ perusahaan dan diwariskan dari satu genrasi ke
generasi berikutnya. Seangkan Grifi dan Ebert mengatakan budaya
organisasi/perusahaan adaah pengalaman,searah,keyakinan,dan norma-norma
bersama yang menjadi ciri oganisasi/perusahaan. Dari ketiga pendapat diatas
memiliki ketiga unsur utama ialah ; Dipelajari, dimiliki bersama dan
diwariskan dari genrasi ke geeras.
Para menejer atau pemimpin adalah memelihara, melestarikan dan
mengarahkan usaha-usaha produktif setiap karawan untuk bekerja sesua tradisi
untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan yang telah ditetapkan.

B. PERANAN BUDAYA ORGANISASI


Wheelen dan Hanger (1986) secara spsifik mengatakan peran pentig budaya
organisasi/perusahaan adalah ;
1.Membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekrja
2.Dapat dipakai untuk mengembangkann keterikatan pribadi degan
perusahaan
3.Membantu stabilitas organisas/perusahaan sebagai suatu sistim sosial.
4.Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma-norma perilaku
yang sudah terbentuk.,
C. TAHAPAN PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI
Tahapan pembentukan budaya organisasi dapat dimulai dari ;
1,Pendiri dengan ide atau gagasan tentang pendiran usaha baru.

67
2,Pengusaha melibatkan para pemikir sebaga tenaga ahli untuk merancang
visi da misi serta tujuan perusaha didirikan.
3. Kemudian menetapkan serangkai tindakan untuk membuat
organisasi,menyusun anggaran, menetukan jenis dan tempat usaha dan lain
sebagainya.
4. Merekrut para karyawan untuk bekerja sama dengan pengusaha sehingga
melahirkan budaya dan sejarah perusahaan.
D.CARA KARYAWAN MENGETAHUI BUDAYA ORGANISASI.
1.Mempelajari budaya organisasi melalui kerja keras para pendiri mulai dari
ide, usaha pembentukan, hambatan-hambatan,maju mundurnya,
berkembang dan menjadi besar.Hal ini penting menjadi motivasi bagi para
karyawan untuk bekerja keras ikut terlibat dalam memajukan perusahaa.
2.Mengetahui ritual-ritual yang dimiliki oleh organisasi yang sudah mengakar
dan menjadi bagian hidup dari perusahaan.
3.Mengenl simbul-simbul atau lambang seperti; pakaan seragam,atribut-
atribut,ruang kantor,fisik bangunan dan unsur-unsur penting sebagai unsur
budaya yang harus diperhatikan seperti nilai,keyakinan,norma danlainya
yang menjadi milik bersama.
4.Bahasa yang dipergunakan dalam organisasi dalam mentransformas nilai.
Bahasa jargon yang khas yang hanya dipahami untuk kalangan terbatas.agar
tidak diketahui oleh pihak lain.
E.SOAL LATIHAN
1. Mengapa setiap organisasi/perusahaan harus memiliki budaya oganisasi ?
2.Bagaimana orang bisa mengetahui ia berasal dari satu organisasi?
3.Apa yang membedakan Unika Widya Mandia dengan Undana?
4. Mengapa orang harus tau budaya organsasi dan apa untungnya?
5. Apa kesulitan yang dihadapi apabila anda tidak mengetahui budaya
organsasi.

68
Daftar Pustaka

Ajis S.A Djaha., .Perilaku Organisasi Fisip Undana., Kupang 2001


Adam Ibrahim Indrawijaya,.Perilaku Organisasi, Sinar Baru,
Bandung 1983
Bernard Barelson,.Teori Dan Perilaku., PT Bina Aksara.,Jakarta 1994
Basu Swasta .,Azas-azas Manajemen Modern ,Liberty, Yogyakarta 1984
Djatmiko Mayuti Yayat.,Perilaku Organisasi, Alfa Beta Bandung 2002
Gipson Ivanicevich Donnelly.,Perilaku organisasi – Perilaku, Struktur Proses,
Jilid 1, Edisi kelima (Terjemahan Djarkasi) Erlangga, Jakarta 1992
Gitosudarmo Indriyo dan Sudita I Nyoman ,Perilaku
Keorganisasian ,BPFE,Yogyakarta 1997
Harold Koontz, Cyrill o’Donnell, Heinz Wuihrich,Manajemen Edisi
Kedelapan Jilid 1 Erlangga, Jakarta1992
Herbert Hicts G. Ray Guliet,Teori dan Tingkah laku Organisasi, Bina Aksara
Jakarta 1987
Ig. Winandi,Manajemen kepegawaian 1, Yogyakarta,1994
Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita., Perilaku Keorganisasian., BPFE
Yogyakarta
Indra Wijaya Adam,Perilaku Organisasi Sinar Baru, Bandung 1989
James G.March & Herbert A .Simon ,Organization,Erlangga,Jakarta 1985
Keith Davis dan John W. Newstrom.,Perilaku Dalam Organisasi Jilid 2., Edisi
Ketujuh (Terjemahan Agus Dharma) Erlangga.,Jakarta 1993
Kosen Stan, Aspek manusiawi Dalam Organisasi., Erlangga, Jakarta 1986
Miftah Thoha., Perilaku Organisasi: Konsep dasar dan aplikasi, Raja Grafindo
Persada.,Jakarta 1996
Moh.Adsan . ,Kepemimpinan Efektif Dalam Perusahaan, Liberty,
Yogyakarta 1982
Melayu S . P .Hasibuan., Manajemen : Dasar,Pengertian dan masalah ,Bumi
Aksara., Jakarta 2001
Onong Uchjana Effendy,Psikologi Manajemen dan Administrasi,Penerbit
Mandar Maju Bandung 1989
Paul Hersey,Manajemen Perilaku Organisasi ,Erlangga ,Jakarta 1994
Prakoso Hadi., Perilaku Keorganisasian, Penerbitan Universitas
Terbuka.,Jakarta 2001
Purwanto Djoko,Komunikasi Bisnis,Erlangga,Jakarta 1999
Reksohadi Prodjo Sukamto dan Handoko Hani.T,Organisasi
Perusahaan ,BPFE Jakarta 1982
Sfeers M,Richard,Efektivitas Organisasi .,Erlangga ,Jakarta 1985
Siagian S.P.,Teknik Menumbuhkan Dan Memulihkan Perilaku
Organisasi,W.Jati Masagung ,.Jakarta 1987
Sutarto,Dasar-dasar Kepemimpinan administrasi ,Gaja Mada Unversity Press
1991
Thomas Gordon, Menjadi Pemimpin Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 1995

69
Wahdjosumidjo,Kepemimpinan dan Motivasi, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta 1984
Wursutanto,Ig,Etika Komunikasi Kantor,Kanisius,Yogyakarta 1999

70

Anda mungkin juga menyukai