BAB I
PERILAKU ORGANISASI
1.1 Pengertian
Kalau kita melihat sekali lagi bagan sejarah perkembangan organisasi, akan
terlihat bahwa bidang studi terakir tentang pengelolaan organisasi adalah Perilaku
Organisasi.
Menyatunya manusia dan organisasi itu dapat dilihat pada kehidupan kita
sehari-hari; dilahirkan dalam organisasi, dididik dan dibesarkan dalam organisasi,
hampir sepanjang waktu dalam hidupnya bekerja untuk organisasi. Waktu
senggang digunakan untuk bersantai, berdoa dll dalam lingkungan organisasi.
Bahkan kemudian nanti kita sakit dan mati tetap dalam lingkungan organisasi.
Singkatnya setiap orang tidak pernah terlepas dari lngkungan organisasi. Manusia
dan organisasi itu telah menyatu dan sulit dipisahkan. Sehingga boleh dikatakan
bahwa masyarakat kita adalah masyarakat organisasi. Berinteraksinya 2
komponen yakni manusia dan organisasi lalu menjadi objek peninjauan yang
sangat menarik, untuk dibahas dan didiskusikan atau menjadi titik pokok bahasan
khusus yakni ; Perilaku Organisasi.
PERILAKU ORGANISASI 1
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
Dari sejarah organisasi dan manajemen dapat dibaca bahwa pada 3 dekade
terakhir perubahan-perubahan pemikiran tentang organisasi itu selalu bersifat
fundamental, yang mengakibatkan aneka ragam pendekatan dan pergeseran
orientasi dasar studi tentang organisasi. Max Weber yang merupakan tokoh
pemikir birokrasi, telah merubah pola pikir yang bersifat deskriptif bergeser pada
pemikiran bersifat analitis, yang dianggap sebagai lompatan berpikir tingkat awal
yang mendasari pengkajian teori Perilaku Organisasi.
Warren Bennis menyatakan bahwa dalam waktu yang relatif singkat sistem
birokrasi itu akan hilang, digantikan oleh sistem sosial yang lebih baik (seperti yang
kita hayati dewasa ini). Dasar pernyataannya adalah dirasakannya masalah
kemanusiaan semakin berpengaruh dalam kehidupan organisasi, sifat
personalisasi akan menggeser mekanisme sistem birokrasi. Dengan kata lain;
faktor manusia akan lebih menentukan dan berkedudukan lebih mantap.
Analisanya adalah; setiap organisasi selalu mengandung 3 dimensi pokok: dimensi
tehnis, dimensi konsep dan dimensi manusia. Dimensi konsep selalu didasari
kedalaman alam pikir dan olah rasa manusia. Sedang dimensi tehnis selalu
didasari keterampilan dan keahlian manusia. Sehingga dari ketiga dimensi itu,
dimensi manusialah yang menjadi faktor penentu yang sangat dominan dari
eksistensi suatu organisasi. Dengan begitu organisasi dalam bentuk apapun, faktor
manusia tidak dapat hanya bersifat altenatif apalagi diabaikan. Sehingga model
birokrasi yang kurang respektif terhadap posisi manusia, secara lambat tetapi pasti
akan terdesak eksistensinya.
PERILAKU ORGANISASI 2
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
Gambar 1.1
Tiga Tingkatan Analisis atas Kejadian Organisasi
Faktor Organisasi
Lingkungan
Kelompok
Individu Faktor
Lingkungan
1. Tingkat Individu
Dalam analisis pada tingkat individu, kejadian-kejadian yang terjadi dalam
organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi
kepribadian dalam suatu situasi. Masing-masing orang dalam organisasi
membawa sikap, nilai dan pengalaman masa lalu yang berbeda-beda. Masing-
masing orang memiliki kepribadian tertentu yang mempengaruhinya dalam
berperilaku.
2. Tingkat Kelompok
Sekalipun kelompok terbentuk dari kumpulan individu-individu, kejadian-
kejadian yang terjadi pada suatu kelompok bukan sekedar penjumlahan dari
perilaku-perilaku individu. Kelompok mengembangkan norma-normanya sendiri
PERILAKU ORGANISASI 4
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
3. Tingkat Organisasi
Organisasi lebih dari sekedar penjumlahan individu-individu maupun
kelompok. Kejadian-kejadian yang terjadi dalam konteks struktur organisasi.
Struktur dan posisi seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap
interaksi sosial dalam organisasi. Dalam struktur organisasi hubungan pelaporan
yang bersifat hirarkhi memberikannya kekuasaan dan wewenang tertentu untuk
mempengaruhi individu yang lainnya dalam organisasi. Struktur organisasi
mempengaruhi bagaimana informasi dikomunikasikan dan keputusan dibuat.
Misalnya dalam struktur organisasi yang bersifat desentralisasi, maka
memungkinkan pada manajer pada tingkat bawah untuk ikut berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan. Hal ini meningkatkan status dan keanekaragaman
tugasnya.
1.4 Rangkuman
Perilaku organisasi merupakan bidang studi terakhir ketika organisasi
mengalami perkembangan, terurama dalam hal pengelolaan organisasi tersebut.
Mengapa bidang studi Perilaku Organisasi cepat berkembang? Karena Organisasi
itu sendiri sudah sedemikian kompleksnya dan cenderung semakin ruwet. Di
samping itu, unsur manusia yang mengawaki setiap organisasi, dengan segala
permasalahannya yang harus dihadapi oleh setiap manajer semakin kompleks
pula.
PERILAKU ORGANISASI 5
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
1.5 Latihan
Untuk memahami pengertian Perilaku Organisasi, mahasiswa diharapkan
dapat memberikan respon terhadap beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian dari Perilaku Organisasi menurut beberapa ahli yang
sudah dipelajari?
2. Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dapat dilakukan dengan tiga
tingkat analisis, sebutkan dan jelaskan!!!!
3. Pada waktu kita menganalisis perilaku pada tingkat individu, kelompok dan
organisasi, adalah sangat penting untuk mempertimbangkan faktor lingkungan
eksternal, jelaskan bagaimana pengaruh faktor eksternal tersebut
mempengaruhi pada masing-masing tingkat analisis?
BAB II
PERILAKU ORGANISASI 6
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
PERILAKU ORGANISASI 7
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
Ilustrasi :
Seorang manajer kepegawaian mempunyai kinerja yang lebih rendah dibanding
dengan manajer keuangan.
Pegawai dengan jenjang pendidikan S1, mempunyai sistem kerja yang lebih
baik dibanding dengan pegawai dengan jenjang pendidikan SMA.
Anggota Polisi A lebih cepat mengungkap kasus pembunuhan dibanding dengan
anggota Polisi.
Ilustrasi :
Anggota Polisi A lebih cepat naik pangkat daripada anggota Polisi B.
Seorang Kapolsek akan mengikuti perintah seorang Kapolres.
Seorang pimpinan akan mempertahankan kebijakannya meskipun sebagian
besar anggota tidak menyetujuinya.
4. Antropologi memusatkan pada sistem nilai atau norma yang dianut oleh
setiap anggota dari suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang
disepakati.
Ilustrasi :
Ketika seorang anggota Polisi menangkap seorang perampok, tidak langsung
menembaknya kecuali perampok tersebut mengancam anggota Polisi
tersebut.
Ketika berjumpa dengan anggota Polisi dengan pangkat yang lebih tinggi
seorang anggota Polisi dengan pangkat yang lebih rendah akan member
tanda hormat.
5. Ekonomi memusatkan perhatian pada alokasi sumber dana dan daya untuk
mencapai tujuan organisasi.
Slope pencapaian I
Sumber B
Prinsip Ekonomi 2. Efisiensi dan Efektif
PERILAKU ORGANISASI 8
HSP STIK-PTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
Ilustrasi :
Untuk menangkap seorang perampok di hutan terpencil diperlukan helicopter
dan satu regu Polisi.
2.6 Rangkuman
2.7 Latihan
Sebagai umpan balik terhadap materi tersebut, Saudara berikan jawaban atas
soal tersebut:
1. Bagaimana karakteristik Perilaku Organisasi ditinjau sebagai disiplin ilmu?
2. Diskusikan, Perilaku Organisasi ditinjau dari disiplin ilmu lain dan
implemantasinya dalam tugas-tugas kepolisian yang pernah dilalami.
PERILAKU ORGANISASI 10
HSP STIK-PTIK