POLITIK DAN

KEPOLISIAN
 PENTINGNYA ILMU POLITIK

• MANUSIA MEMILIKI MINAT UNTUK BERKUASA

• POLITIK ADA PADA LINGKUP RUMAH TANGGA SAMPAI DENGAN
LINGKUP NEGARA
• ALAT PEMERINTAH (POLRI) MENYELESAIKAN PERKARA SECARA
DEMOKRATIS
 HAKIKAT POLITIK

• POLITIK JUGA DIARTIKAN SEBAGAI SERANGKAIAN KEGIATAN YANG TERKAIT DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
KELOMPOK, ATAU BENTUK LAIN DARI HUBUNGAN KEKUASAAN ANTAR INDIVIDU, SEPERTI DISTRIBUSI SUMBER DAYA ATAU STATUS.
• POLITIK ADALAH SENI KEMUNGKINAN (THE ARTS OF POSSIBLE) DAN PENYEBAB UTAMA MENGAPA POLITIK DAPAT DIKATAKAN
SEBAGAI SENI KEMUNGKINAN:
1. POLITIK DAN KEDUDUKAN MASIH TERLALU PENTING DI NEGERI INI

2. DALAM KONTEKS INDONESIA, PERTARUNGAN UNTUK MERAIH JABATAN POLITIK AKAN TERUS TERJADI DENGAN SENGIT KARENA
WARISAN MASA LALU.

3. MAKIN TERBATASNYA KESEMPATAN UNTUK MENDUDUKI JABATAN-JABATAN TERPILIH, DI SATU PIHAK, DAN JUMLAH PEMINAT
UNTUK JABATAN ITU YANG SELALU MEMBENGKAK DARI MASA KE MASA, DI LAIN PIHAK.

4. PERAN PARTAI POLITIK MASIH MENENTUKAN DALAM SYSTEM PEMILIHAN UMUM KITA.

5. TERBATASNYA KEMAMPUAN KEUANGAN PARTAI, MENJADI PENYEBAB LAIN DARI PEMIHAKAN PARTAI TERHADAP PEMILIK UANG
 NEGARA
• NEGARA MERUPAKAN ORGANISASI TERTINGGI DI ANTARA SATU KELOMPOK MASYARAKAT
YANG MEMPUNYAI CITACITA UNTUK BERSATU, HIDUP DALAM DAERAH TERTENTU DAN
MEMPUNYAI PEMERINTAHAN YANG BERDAULAT.
• (MAX WEBBER) YAITU SEKELOMPOK ORANG YANG MEMPUNYAI MOMONOPOLI
KEKERASAN YANG SAH
• (ROGER F. SOULTAN) YAITU ALAT / WEWENANG AUTHORITY YANG MENGATUR/
MENGENDALIKAN PERSOALAN BERSAMA ATAS NAMA MASYARAKAT
• JADI TEORI NEGARA YANG RELEVAN UNTUK MEMAHAMI TERBENTUKNYA NEGARA YAITU
DOMINASI KELOMPOK YANG KUAT TERHADAP KELOMPOK YANG LEMAH
 TEORI TERBENTUKNYA NEGARA:

1. TEORI KETUHANAN; NEGARA DIBENTUK OLEH TUHAN DAN PEMIMPIN-PEMIMPIN NEGARA DITUNJUK OLEH TUHAN RAJA DAN PEMIMPIN-
PEMIMPIN NEGARA HANYA BERTANGGUNG JAWAB; PADA TUHAN DAN TIDAK PADA SIAPAPUN (AQUINAS)

2. TEORI KEKUATAN; NEGARA YANG PERTAMA ADALAH HASIL DOMINASI DARI KOMUNIKASI YANG KUAT TERHADAP KELOMPOK YANG
LEMAH, NEGARA TERBENTUK DENGAN PENAKLUKAN DAN PENDUDUKAN (H.J. LASKI, L. DUGUIT, KARL MARX, OPPENHEIMER)

3. TEORI ORGANIS; ORGANIS TENTANG HAKIKAT DAN ASAL MULA NEGARA ADALAH SUATU KONSEP BILOGIS YANG MELUKISKAN NEGARA
DENGAN ISTILAH-ISTILAH ILMU ALAM. NEGARA DIANGGAP ATAU DISAMAKAN DENGAN MAKHLUK HIDUP, MANUSIA ATAU BINATANG
INDIVIDU YANG MERUPAKAN KOMPONEN-KOMPONEN NEGARA DIANGGAP SEBAGAI SEL-SEL DARI MAKHLUK HIDUP ITU.

4. TEORI HISTORIS; BAHWA LEMBAGA-LEMBAGA SOSIAL TIDAK DIBUAT, TETAPI TUMBUH SECARA EVOLUSIONER SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN MANUSIA

5. TEORI KEDAULATAN HUKUM; SEMUA KEKUASAAN DALAM NEGARA BERDASAR ATAS HUKUM

6. TEORI HUKUM ALAM; NEGARA TERJADI KARENA KEHENDAK ALAM YANG MERUPAKAN LEMBAGA ALAMIAH YANG DIPERLUKAN MANUSIA
UNTUK MENYELENGGARAKAN KEPENTINGAN UMUM.
 PERUBAHAN DARI OTORITER MENUJU DEMOKRASI:
TRANSISI, CONTEXTUAL & SYSTEMIC

• PROBLEMA TRANSISI (TRANSITION PROBLEMS)= YANG DIHADAPI SECARA

BERBEDA OLEH MASING-MASING NEGARA
• PROBLEM KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL PROBLEMS) MERUPAKAN MASALAH
EMPIRIC YANG JUGA TAK TERHINDARKAN. NEGARA DENGAN TINGKAT
KOMPLEKSITAS YANG RENDAH, AKAN LEBIH CEPAT MENCAPAI KONSOLIDASI
DEMOKRASI, SEBALIKNYA NEGARA YANG HARUS MENGHADAPI PERSOALAN
YANG RUMIT, AKAN LEBIH LAMA MENCAPAI KONDISI TERSEBUT
• PROBLEM SISTEMIK (SYSTEMIC PROBLEMS), BERUPA LAMBATNYA ATURAN
PERUNDANGAN YANG MENDUKUNG PERUBAHAN MENUJU DEMOKRASI
 PERKEMBANGAN POLITIK INDONESIA

• POLITIK MERUPAKAN POWER, SEJARAH DAN PENGARUH ( CARA-CARA UNTUK MENDAPATKAN KEKUASAAN)
• SISTEM YANG OTORITER MENJADI SISTEM DEMOKRATIS
• SETELAH PRESIDEN SOEHARTO TIDAK BERKUASA PROSES PEMERINTAHAN DIDASARKAN PADA HASIL
PILIHAN RAKYAT.
• MEMASUKI ERA REFORMASI MAKA

1. TNI DAN BIROKRASI BUKAN LAGI AKTOR POLITIK

2. TUMBUH BERBAGAI PARTAI POLITIK
3. DPR RI MENJALANKAN SEPENUHNYA FUNGSI LEGISLATIVE
4. IKLIM POLITIK INDONESIA KONTENPORER (KONTESTASI DAN PARTISIPASI)
 DEMOKRASI DAN DEMOKRATISASI
UNSUR PENTING DEMOKRASI Demokratisasi
1. TINGKAT KEMAKMURAN EKONOMI YANG CUKUP TINGGI • Yaitu Pergerakan dari sistem otoriter menuju bentuk
2. TERJADINYA DISTRIBUSI PENDAPATAN YANG CUKUP MEMADAI pemerintahan yang lebih demokratis
3. BERLAKUNYA EKONOMI PASAR • Demokratisasi di negeri ini selalu menggunakan
4. ADANYA PEMBANGUNAN EKONOMI DAN MODERNISASI SOSIAL idiom- idiom primordial dalam memperjuangkan
5. HILANGNYA SYSTEM FEUDAL DALAM MASYARAKAT
kepentingannya
6. TINGGINYA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT • Proses politik yang terjadi sering diwarnai oleh
7. TINGGINYA TINGKAT KONTESTASI DAN PARTISIPASI
berbagai praktik dagang politik (political
transactions) yang sangat subyektif ketimbang
8. STRUKTUR DEMOKRASI YANG TERLEMBAGAKAN
obyektif membela warganya.
9. KOMITMEN PEMIMPIN TERHADAP DEMOKRASI
10. TRADISI TOLERANSI DAN KOMPROMI YANG TINGGI
11. MENGHARGAI HUKUM DAN HAM
12. HOMOGENITAS SARA
 POLITIK IDENTITAS
• POLITIK YANG DIDASARI ATAS KESAMAAN BERANEGARAKAM BENTUK GERAKAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
• INSTRUMEN , CARA , STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MERAIH KEKUASAAN DENGAN MENGGUNAKAN
IDENTITAS SOSIOLOGI MASYARAKAT
IMPLEMENTASI
• 1.SOSIALISASI PENDIDIKAN POLITIK IDENTITAS DAN LITERASI DIGITAL
• 2.ARAHKAN PENYELENGGARA PEMILU AGAR MEMBERIKAN INFORMASI AGAR POLITIK IDENTITAS TIDAK
SALAH KAPRAH
• 3.PENEGAKAN HUKUM YANG TEGAS PENGATURAN TTG POLITIK IDENTITAS
• 4.MENJADIKAN MEDIA MASA MENJADI MITRA DAN MENYEBARKAN INFORMASI YANG BENAR TERHADAP
PEMILU .
• 5.MEMBERIKAN EDUKASI KEPADA MASYARAKAT SIPIL TENTANG BAHAYANYA POLITIK IDENTITAS DAN
SOSIALISASI PEMBELAJARAN POLITIK SEBAGAI PROSES DEMOKRASI YANG SANTUN , BUKANMENGHALALKAN
SEGALA CARA UNTUK MENDAPATKAN KEMENANGAN
 SISTEM PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA SETELAH
PERUBAHAAN UUD REPUBLIK INDONESIA 1945
SEBELUM
• Prinsip Negara Hukum
berdasarkan atas hukum bukan atas kekuasaan belaka dan
prinsip sistem konstitusinal tidak berdasar atas absolutisme
• MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara
majelis ini sangat super power yaitu (menetapkan Presiden
Soekarno sebagai Presiden seumur hidup, Presiden
Soeharto soeharto ditunjuk sebagai Presiden sebanyak tujuh
kali berturut-turut, dua kali memberhentikan Presiden dan
satu kali meminta Presiden untuk mundur)
• Presiden sebagai Penyelenggara Pemerintah Tertinggi
Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara
tertinggi dibawah MPR
• Kedudukan DPR
1. Posisinya sejajar dengan Presiden
2. Tidak dapat dibubarkan oleh Presiden
3. Tugasnya mengawasi Presiden
SETELAH
• PRINSIP NEGARA HUKUM
YAKNI NEGARA YANG MENEMPATKAN KEKUASAAN KEHAKIMAN SEBAGAI KEKUASAAN
YANG MERDEKA, MENGHORMATI HAK ASASI MANUSIA DAN PRINSIP DUE PROCESS OF LAW
• SISTEM KONSTITUSIONAL BERDASARKAN CHECK AND BALANCES
PEMBATASAN KEKUASAAN SETIAP LEMBAGA NEGARA OLEH UNDANG-UNDANG DASAR,
TIDAK ADA YANG TERTINGGI DAN TIDAK ADA YANG RENDAH, SEMUANYA SAMA DIATUR
BERDASARKAN FUNGSI-FUNGSI MASING-MASING
• LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DAN KEWENANGANNYA
1. MPR = TIDAK BERWEWENANG UNTUK MENGANGKAT PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN,
KARENA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DIPILIH SECARA LANGSUNG OLEH RAKYAT.
2. DPR = YAITU FUNGSI LEGISLASI, FUNGSI ANGGARAN, DAN FUNGSI PENGAWASAN SERTA
DIPILIH OLEH RAKYAT
3. DPD = MENGAKOMODIR DAN MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN-KEPENTINGAN
DAERAHNYA SEHINGGA MEMPERKUAT KESATUAN NASIONAL
4. BPK = MEMERIKSA PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
5. PRESIDEN = DAPAT DIJATUHKAN OLEH PARLEMEN (MPR) KARENA KETIDAK-SUKAAN
MPR ATAS KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PRESIDEN
6. KEKUASAAN KEHAKIMAN = TERDIRI ATAS MAHKAMAH AGUNG, KOMISI YUDISIAL,
MAHKAMAH KONSTITUSI
 STUDI KEKUATAN

LIMA FAKTOR TERCIPTANYA STUDI KEAMANAN MENURUT BUZAN

1. GREAT POWER POLITICS  RIVALITAS ANTARA AMERIKA DAN SOVIET
2. TECHNOLOGY  PENINGKATAN TEKNOLOGI DALAM SEKTOR MILITER MEMFASILITASI ANCAMAN
LINGKUNGAN HIDUP
3. EVENTS  FENOMENA MEMPENGARUHI RELASI ANTAR NEGARA YANG MEMILIKI POWER
4. ACADEMIC DEBATE  PERKENALAN BERBAGAI MACAM MASALAH EPISTEMOLOGIS DAN ONTOLOGIS
YANG SEBELUMNYA TIDAK MENJADI PERHATIAN BANYAK DALAM SUB-BIDANG.
5. INSTITUTIONALISATION  PENDIRIAN INSTITUSI KURSUS DAN PUSAT UNIVERSITAS DAN JURNAL YANG
CENDERUNG BERTINDAK KONSERVATIF, MEREPRODUKSI GARIS PEMIKIRAN YANG ADA DAN
PEKERJAAN, MESKIPUN INI JUGA DAPAT MENCERMINKAN PERGESERAN KE PRIORITAS BARU.