Anda di halaman 1dari 10

TEORI ADMINISTRASI

NEGARA/PUBLIK
Mengapa Birokrasi(Polri) perlu belajar ilmu Politik…?

Setiap pemikiran tentang Administrasi Negara/Publik harus bermula dengan ilmu politik. Ilmu politik adalah
disiplin induk, dan hampir semua perintis teori administrasi negara (khusus dari Amerika) adalah ahli ilmu
politik. Ilmu politik khususnya teori politik, secara tradisional telah menjadi focus pertimbangan yang paling
lengkap dari pemikiran filosofis dan normatif yang sekarang nampaknya sentral dalam administrasi
negara/publik. Namun, administrasi negara/publik telah senantiasa lebih sekaligus kurang daripada ilmu
politik…..”,(H.G. Frederickson: 2003).
BIDANG KAJIAN ILMU ADMINISTRASI
NEGARA/PUBLIK
Administrasi Negara/Publik telah dikembangkan sebagai kajian
akademis melalui 5 paradigma yang saling tumpang tindih. Tiap
fase dari paradigma tersebut memiliki ciri-ciri tertentu sesuai locus
dan focus-nya.

Menunjukkan dimana atau tempat bidang


locus Administrasi Negara/Publik secara institusional
berada…=> Birokrasi Pemerintahan.

Focus Menunjukkan sasaran spesialisasi dari bidang


studi Administrasi Negara/Publik….
=> Administrasi/Manajemen.
PARADIGMA ADMINISTRASI
NEGARA/PUBLIK
1 Paradigma 1. DIKOTOMI POLITIK ADMINISTRASI
(1900-1926)
Paradigma dikotomi politik ditandai oleh terbitnya buku Frank J. Goodnow (1900) dan
Leonard D. White (1926). Dalam bukunya Politics and Administration, Goodnow yang
menegaskan, bahwa ada dua fungsi negara beserta organ- organnya, yaitu politik dan
administrasi. Politik bertalian dengan kebijakan- kebijakan atau ekspresi dari
kehendak negara, sedangkan administrasi bertalian dengan pelaksanaan dari kebijakan-
kebijakan tersebut

Penggiat paradigm ini menyatakan, bahwa kebijakan yang dijalankan hanya dapat
dijamin berhasil jika administrasi dikeluarkan dari politik. Menurut Wilson, bidang
administrasi adalah suatu bidang bisnis. Administrasi terletak di luar bidang politik,
masalah-masalah administrasi bukanlah masalah-masalah politik. Dengan pemisahan
ini, administrasi publik dapat bertindak bebas nilai (value-free). Administrasi Publik
harus berlokus di birokrasi pemerintah, tetapi tidak dipersoalkan apa fokusnya.
2 Paradigma 2. PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI (1927-1937)
Paradigma ini, ditandai dengan terbitnya buku teks kedua dalam administrasi publik,
karya Willoughby berjudul Principles of Public Administration, pada 1927. Buku ini
menegaskan bahwa ada prinsip-prinsip ilmiah tertentu mengenai administrasi, bahwa
prinsip-prinsip tersebut dapat ditemukan, dan bahwa para administrator akan menjadi
ahli dalam pekerjaannya jika mereka mempelajari bagaimana menerapkan prinsip-
prinsip tersebut.

Paradigma ini, terutama berkenaan dengan “fokus” administrasi publik, yakni


keahlian esensial dalam bentuk prinsip-prinsip administrasi. Lokus administrasi
publik tidak menjadi persoalan karena dianggap bahwa prinsip administrasi berlaku di
semua setting administrasi, yakni organisasi publik maupun privat, tanpa ada batasan
kultural. Prinsip-prinsip administrasi diajukan oleh Gulick & Urwick, 2 orang
kepercayaan Presiden Franklin Delano Roosevelt. Tujuh prinsip tersebut dikenal dengan
akronim POSDCoRB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting, Budgeting).
3 Paradigma 3. ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGAI ILMU POLITIK (1950 -
1970).
Pada paradigma ini, administrasi publik kembali ke disiplin induknya, yaitu ilmu politik.
Pengaruh dari gerakan mundur ini adalah adanya pembaruan definisi mengenai lokus
yakni di birokrasi pemerintah, tetapi melepaskan hal yang berkaitan dengan fokus.
Periode ini dianggap sebagai upaya untuk meninjau kembali segala jalinan konseptual
antara administrasi publik dan politik.

Fase paradigm ke 3 ini, merupakan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan
konseptual antara administrasi negara dengan ilmu politik. Akan tetapi, konsekuensi
dari usaha ini ialah keharusan untuk merumuskan bidang ini paling sedikit dalam
hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial. Pada fase penekanan kajian
administrasi negara pada wilayah kepentingan (area of interest) atau sebagai sinonim dari
ilmu politik.
4 Paradigma 4. ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ILMU ADMINISTRASI (1956-
1970)
Melihat posisinya sebagai “warga kelas dua” dalam ilmu politik, maka tokoh
administrasi publik mulai mencari alternatif lain untuk menjadikan administrasi sebagai
ilmu. Opsi manajemen (kadangkala disebut ilmu administrasi atau manajemen umum)
merupakan alternatif yang sehat bagi sejumlah besar sarjana administrasi publik. Sebagai
suatu paradigma, manajemen menyediakan suatu fokus, bukan lokus.

Manajemen menyediakan teknik-teknik yang membutuhkan keahlian dan spesialisasi,


tetapi dalam setting kelembagaan apa keahlian itu harus diterapkan, tidaklah penting
administrasi adalah administrasi dimanapun ia dijumpai atau diterapkan.
5 Paradigma 5. ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ADMINISTRASI NEGARA (1970)

Pembaruan dalam tahap peradigma yg ke 5 ini locus Administrasi Negara tidak semata-mata
pada ilmu murni administrasi, tetapi juga teori organisasi. Dalam dua setengah dekade terakhir
perhatian terhadap teori organisasi ditujukan terutama pada bagaimana dan mengapa organisasi
itu bekerja, bagaimana dan mengapa orang berperilaku dalam organisasi, dan bagaimana dan
mengapa keputusan-keputusan diambil. Selain itu, pertimbangan penggunaan teknik-teknik
ilmu manajemen ke dalam lingkungan pemerintahan dalam paradigm ke 5 ini juga menjadi
perhatian.

Dalam perkembangan selanjutnya administrasi negara menambah perhatiannya terhadap


wilayah ilmu kebijakan publik (policy science), politik, ekonomi, dsb. Dan akhirnya, Locus
ilmu adm. negara adalah pada birokrasi pemerintahan, masalah-masalah publik dan
kepentingan publik. Sedangkan focus-nya adalah teori organisasi, ilmu manajemen,
kebijakan publik dan political-economy, dsb.
ADMINISTRASI NEGARA/PUBLIK DAN
POLITIK
Keberadaan locus dan focus administrasi negara pada paradigm ke 5 ini, kemudian berimplikasi
pada peran Administrasi Negara dalam Sistem Politik => dalam negara demokrasi.

ADMINISTRASI
BIROKRASI
PUBLIK

APARAT
MIFTAH THOHA, 2008: 87
PEMERINTAH/BIROKRAT

 MANAJEMEN
PUBLIK
 KEBIJAKAN PUBLIK
POLITIK DAN ADM. KEPOLISIAN

POLITIK

PEMERINTAH

POLRI

LIHAT UU NO. 2 TAHUN 2002 PASAL 2


Thank you!
Any Questions…..?

Anda mungkin juga menyukai