Apa yang dicapai administrasi dewasa ini mnerupakan hasil dari rangkaian perjalanan
sejarah yang panjang. Administrasi publik suatu fenomena sosial yang bersifat universal,
telah tumbuh bersama-sama dengan timbulnya masyarakat yang mempunyai pemerintah.
Fungsi administrasi publik sudah sejak zaman dahulu dan hal ini dapat dilihat bagaimana
raja-raja memerintahkan kekuasaannya dan meningkatkan kemakmuran rakyatnya
(Keban, 2004:26).
Secara etimologi kata seni berasal dari bahasa Inggris yaitu arts dan bahasa
Yunani artes yang berarti kemahiran yang diperoleh seseorang dari bakat dan
pengalamann. Seni adalah kekuatan pribadi seseorang yang kratif ditambah dengan
keahlian dalam menampilkan karyanya.
Defenisi seni menurut Syafie, dkk(1999)
Seni merupakan kemampuan dan kemahiran dari seseorang untuk mewujudkan cipta,
rasa dan karsa yang dimiliki yang bersangkutan dalam tugas dan fungsinya sebagai
seorang seniman. Dengan demikian,administrasi publik sebagai seni yaitu, bagaimana
seseorang administrasi publik mampu menyelenggarakan,menata dan mengurus
organisasi itu negara.
Literatur mengenai sejarah ilmu administrasi publik sangat terbatas, namun bukan berarti
bahwa administrasi publik pada zaman dahulu kurang berperan atau tidak diterapkan.
Sebab administrasi publik sesungguhnya sudah ada semenjak dahulu, karena administrasi
publik timbul dalam suatu masyarakat yang terorganisasi (Thoha, 1984:16-17).
Di Cina Kuno telah diterapkan telah diterapkan administrasi yang baik yang berasal dari
pemikiran Confucius.yaitu :
Administrasi publik harus tetap dalam keadaan publik yang mempunyai sifat
mulia,tidak angkuh dan berkemampuan. Dengan kata lain, bahwa pelayanan
publik harus memiliki moralitas yang baik.
Di Mesir kuno,menurut pengamatan Max weber merupakan negara paling tua, yang
memiliki “administrasi birokrasi”. Dimana saat itu, terdapat sistem pengaturan air secara
public, kolektif, untuk seluruh negara.
Zaman Romawi kuno,melalui karya Marcus Tullius Cicero “de officis” mengungkapkan
bahwa mereka yang telah di anugerahi kemampuan untuk mengadministrasikan urusan-
urusan publik seharusnya menepikan rasa kebencian, dan sebagai gantinya senantiasa
memberikan arahan dalam kegiatan pemerintahan. Mereka yang berniat untuk melibatkan
diri dalam urusan-urusan pemerintahan seharusnya tidak mengabaikan 2 petunjuk Plato:
Administrasi public mempunyai fungsi dan kegiatan yang begitu banyak dan kompleks,
sehingga ada upaya untuk menjadikannya suatu cabang dan disiplin limu pengetahuan
baru yang disebut ”Ilmu Administrasi Publik”. Ilmu Administrasi Publik adalah ilmu
pengetahuan (cabang ilmu administrasi) yang secara khas melakukan studi (kajian)
terhadap fungsi intern dan ekstern dari struktur-struktur dan proses yang terdapat di
dalam bagian sangat penting dari sistem dan aparatur pemerintahan (Admosudirdjo).
Selanjutnya dikatakan bahwa istilah administrasi public (Public Administration) atau
dalam bahasa Belanda Openbaar Bestuur lahir di Amerika Serikat pada tahun 1887
(akhir abad ke-19) yang di perkenalkan oleh Woodrow Wilson dengan tulisannya yang
berjudul “The Study of Public Administration”.
Ilmu Administrasi Publik sebenarnya telah berkembang lebih dahulu di Eropa daripada di
Amerika Serikat. Hal ini tampak dari pendapat Wilson bahwa Negara-negara di Eropa
telah secara sungguh-sungguh melatih para pegawai negerinya dan secara serius pula
mempelajari ilmu administrasi(Sugandha, 1989:34). Karena itu, Amerika pun harus
meniru metode yang digunakan orang Eropa, meminjam cara-cara mereka dalam
menciptakan efisiensi, namun jangan membawa ke Amerika Serikat sistem kerajaan dari
mereka atau autokrasinya((bentuk)pemerintahan dengan kekuasaan mutlak pada diri
seseorang kediktatoran). Negara Amerika hendaknya mencari cara bagi penyempurnaan
sistem republic demokrasi konstitusionalnya melalui suatu ilmu baru. Artinya, ada
perbedaan signifikan antara administrasi administrasi public yang dikembangkan di
Eropa dengan Amerika antara lain administrasi public Eropa lebih banyak dipengaruhi
oleh hukum. Bahkan administrasi public dipandang sebagai aparat hukum yang
pelaksanaan tugasnya di atur dalam hokum administrasi Negara. Perkembangan ilmu
administrasi public di sana berawal dari ilmu tata usaha Negara yang membahas struktur,
pembagian wewenang, kekuasaan dalam Negara, kemudian hukum administrasi Negara
mengatur hubungan antara warga Negara dengan pemerintahan.
Sedangkan di Amerika Serikat dan Inggris ilmu administrasi public berinduk pada ilmu
politik yang membahas bagaimana kekuasaan-kekuasaan di peroleh. Di Eropa ilmu tata
usaha Negara melahirkan ilmu pemerintahan atau kekuasaan-kekuasaan dan keabsahan
kegiatan dilakukan oleh eksekutif.
Sedangkan di Amerika Serikat dan Inggris ilmu politik melahirkan ilmu administrasi
public. Para pelopor ilmu administrasi public di Amerika telah mendapatkan pendidikan
sebagai ilmuwan politik, dan bukan dibina sebagai ahli hukum atau ekonomi sehingga
mereka cenderung memandang administrasi public sebagai bagian dari ilmu politik.
Kemudian usaha untuk lebih memperkenalkan ilmu administrasi public dilanjutkan oleh
Leonard D. White dengan bukunya sebagai text book pertama dalam administrasi public
yang diterbitkan pada tahun 1926. Lalu disusul dengan terbitnya buku Willoughby pada
tahun 1927.
b) Pendekatan Sejarah
Pendekatan sejarah berusaha untuk memahami sistem perkembangan administrasi public
dalam konteks masa lalu tertentu. Dengan asumsi bahwa kejadian masa lalu selalu
berkaitan dengan masa sekarang meskipun dalam berbagai cara dengan pola yang
bervariasi. Pendekatan ini mencakup banyak pusat perhatian :
peradaban tertentu atau kisah perjuangan tertentu
prestasi administrasi dari rezim politik tertentu
filosofi administrasi dari partai politik tertentu
latar belakang dan kekuatan yang menggerakan muncul gerakan manajemen ilmiah
dan organisasi industri, teknologi modern yang berorientasi pada masyarakat.
Secara etimologis istilah paradigm berasal dari bahasa Yunani “Paradiegma” yang terdiri
atas dua kata yaitu yaitu “para” yang artinya di samping, di sebelah dan “deknay” yang
artinya memperlihatkan, model. Disamping itu, istilah ini juga memiliki beberapa arti
yaitu:
Thomas Kuhn(1970), paradigm adalah cara pandang, nilai-nilai, prinsip dasar atau cara
memecahkan suatu masalah yang dianut masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu.