Dosen Pembimbing :
Bapak.Usep Saepudin, M.Pd
Kelompok 8 :
Gun Gun Gumilar
Moh Ihsan Juniawan
Widad Taufiq Setiawan
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang mana dengan
sebab limpahan Rahmat dan karunia-nya, kami semua bisa bekerja sama dan
menuntaskan penyususnan makalah ini . Sholawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada junjunan kita Nabi besar baginda Muhammad Saw, kepada
sahabat-sahabat nya , ahli Keluarga nya , Tabi’in dan Atba’ut Tabin sehingga
sampai kepada kita semua selaku ummatnya yang tercinta. Tidak lupa kami
ucapkan juga terimakasih kepada rekan dan teman kami yang telah memberikan
dukungan dan partisipasinya dalam menyelesaikan penyususnan makalah ini .
Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini masih banyak sekali
kesalahan dan khilaf . Maka oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun . Dan semoga selesainya penyusunan makalah ini dapat
membawa manfaat bagi kita semua. Amin.
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi sama sekali tidak dapat
dijadikan sebagai atas kemajuan di bidang moralitas. Peradaban manusia bukan
hanya ditentukan oleh tingginya nilai seni dan artefak yang diciptakannya,
luasnya ilmu pengetahuan yang dicapainya, maupun aplikasi teknologi yang
ditemukannya. Dalam banyak segi, kemajuan IPTEK justru membuat manusia
untuk bertindak korup dan melawan nuraninya.
Persoalan hati nurani manusia yang termuat dalam moralitas itulah yang
sesungguhnya menentukan kualitas peradaban manusia. Jika manusia
menginginkan IPTEK akan menjadi boomerang bagi dirinya dan menurunkan
martabatnya sebagai manusia, maka mau tidak mau manusia harus setiap saat
berpaling pada kaidah – kaidah moral.
Moral lebih ditekankan pada tingkah laku yang bersifat sepontan seperti
murah hati, rasa kasih saying dan kebaikan, jadi lebih ditekankan kepada
karakter dan sifat – sifat individu yang khusus yang kesemuanya tidak ada
dalam peraturan – peraturan hukum.
4
administrasi publik selain digunakan sebagai pedoman, acuan, referensi
administrasi publik, dapat pula digunakan sebagai standar untuk menentukan
sikap, perilaku, dan kebijakannya dapat dikatakan baik atau buruk.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Etika Publik
C. MANFAAT PENULISAN
1. Mampu menjelaskan apa itu Etika Publik
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
yang telah di tentukan bersama sehingga memberikan rasa puas pihak lain
yang berkepentingan.
7
C . PENTINGNYA ETIKA DAN AKUNTABILITAS PUBLIK
Salah satu pokok mengemuka dalam perdebatan kontestasi politik
adalah bagaimana komitmen para (calon) pemimpin melakukan pembaruan
dan perbaikan pelayanan publik. Tentu saja asal muasal dari debat tersebut
adalah problem lemahnya pelayanan publik seperti konflik kepentingan,
korupsi, dan birokrasi yang berbelit.
8
pelayan publik itu dituntut memiliki karakter-karakter moral publik seperti
kejujuran, tanggung jawab, ketulusan dan melayani.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penerapan etika akuntabilitas administrasi Publik memiliki banyak aspek
yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, seperti menjalankan asas-asas
birokrasi pemerintahan yang baik, dengan mewujudkan prinsip demokratis,
keadilan sosial dan pemerataan, serta mewujudkan kesejahteraan umum.
Melihat fakta yang ada, tak sedikit penyelenggara negara (pejabat publik)
belum mampu menerapkan prinsip etika akuntabilitasadministrasi publik yang
baik.
B. SARAN
Menjadikan Pancasila sebagai Etika Penyelenggaraan Negara.Menyadari
hakekat keberadaan Pemerintah sebagai PelayanMasyarakat.
9
Meyakini masih banyak aparatur negara yang bekerja baik sesuai etika dan
aturan, hanya saja tidak cukup seksi untuk disorot media. (bad news is good
news, good news is no news).
10
C. DAFATAR PUSTAKA
Ahmad Fauzi. 2011. Skripsi.
Development of Managerial
11
Performance: A Research
http://www.kumham-jakarta.info/download/karya-ilmiah/pelayananpublik/70-
etika-aparatur-dalam-pelayanan-publik/file
https://irvanamu.wordpress.com/category/makalah-etikaadministrasi-publik/
12
13