Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MOHAMMAD IRHAM RIFAI

NIP : 198905302020121004

GELOMBANG ;3

ANGKATAN : 18

TUTOR : DEDI KUSNADI, S.IP

Perkembangan reformasi administrasi publik semakin berubah seiring perkembangan zaman


dan semakin kompleksnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik

1. Paradigma OLD PUBLIC ADMINISTRATION (OPA)

Pada awalnya atau sejarahnya Dalam paradigma OPA, gerakan untuk melakukan perubahan
yang lebih baik telah diprakarsai oleh Woodrow Wilson. Dimulai sejak awal lahirnya ilmu
administrasi publik yang dibidani oleh lahirnya tulisan Woodrow Wilson ini pada tahun 1887
dengan judul “The Study of Administration” .Ia menyarankan agar administrasi publik harus
dipisahkan dari dunia politik (dikotomi politik-administrasi).
Berdasarkan pengalaman Wilson, negara terlalu memberi peluang bagi para administrator
untuk mempratekan sistem nepotisme. Karenanya ia mengeluarkan doktrin untuk melakukan
pemisahan antara dunia legislatif (politik) dengan dunia eksekutif, dimana para  legislator
hanya merumuskan kebijakan dan para administrator hanya mengeksekusi atau
mengimplementasikan kebijakan.  Karaktristik paradigm old public administration adalah :

1. Struktur organisasi masih top down belum bottom Up, artinya aturan, perintah, atau


tugas-tugas yang diperintahkan oleh legislator atau pembuat keputusan harus secara
mentah diterapkan atau dikerjakan oleh administrasi atau implementator (top
down), tanpa melihat dan memahami keluhan, dan kendala dari pihak
implementator (bottom UP).
2. Menerapkan sistem rasionalitas, efisinsi dan evktivitas, apabila ketiga hal ini telah
tercapai maka kualitas pelayanan public dapat diatakan berhasil.
3. Sistemnya tertutup, yakni proses legislasi dan ekskusi kebiakan hanya dilakukan oleh
actor politik saja tanpa adanya stakeholder, dan pihak lain.artinya segala sesuatu
masih diatur oleh pemerintah dan tidak ada pihak lain.
4. Peraturan didewakan sebagai “tuan” yakni semua pejabad harus taat pada peraturan
yang diterapkan oleh pimpinan politik.
Perubahan paradigma OPA ke NPM di awali dengan Kritik terhadap paradigm Old
public administration
Dalam OPA Pemerintahan yang kaku dan sentralistik sebagaimana yang dianut oleh OPA,
karena masih kuatnya kewenangan penuh oleh pmerintah dalam membuat kebijakan, hal ini
berindikasi adanya kebijakan yang menguntungkan pemerintah saja tapi tidak dapat
mensejahterakan masyarakat umum. Kemudian paradigma OPA dan kurang relevan dalam
menempatkan persoalan-persoalan publik karena memiliki landasan filosofis dan ideologis
yang kurang sesuai (inappropriate) dengan administrasi Negara yakni menerapkan prinsip
keterbukaan dan responsifnes, sehingga perlu dibuatnya paradigma baru dan terlahirnya lah
paradigma NPM

2. Paradigm NEW PUBLIC ADMINISTRACY/MANAGEMENT (NPM)

Karena Melihat gagalnya konsep old public administracy para ilmuan amerika seprti david
Osborn dan ted gebler menyarankan suatu system baru yakni new public managemen (NPM),
yakni Konsep NPM juga memiliki keterkaitan dengan permasalahan manajemen kinerja
sektor publik karena pengukuran kinerja menjadi salah satu prinsip NPM yang utama.
Gerakan NPM pada awalnya terjadi di negara-negara maju di Eropa, akan tetapi pada
perkembangannya konsep NPM telah menjadi suatu gerakan global, sehingga negara-negara
berkembangpun juga terkena pengaruh penyebaran global dari konsep ini. Adapun
karaktristik dari Nw Public managemen, yang diknal dengan konsep Reiventing govrment
adalah :

 Pemrintahan yang katalis :

yakni pemerintah berperan untuk mengarahkan, bukan mengayuh, sderhananya pemerintah


membuat dan menetapkan kebijakan, administrasi dibantu oleh swasta sebagai pihak ketiga
sebagai implementator dari kebijakan teresbut.

 Pemerintahan yang memberdayakan rakyat :

yakni memberikan kewenangan kepada mayrarakat melalui pemberdayaan masyarakat untuk


menunjang kemajuan ekonomi Negara, contohnya pemerintah memfasilitas dan menerapkan
pendidikan dan pelatihan usaha kecil menengah kepada masyarakat supaya masyarakat dapat
menjadi mandiri memenuhi ekonomi mereka sendiri
 Pemerintahan yang kompetitif

Yakni membangun semangat kompetisi atar wilayah untuk saling menampilkan kreasi daerah
dan potensi yang dimiliki daerah untuk menggaet ktertarikan dari investor.

 Pemerintahan yang digerakkan oleh visi

Menerapkan sistem berdasarkan tujuan bukan pada aturan.

 Pemerintahaan wirausaha

Pelayan public memuaskan kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi, karena pada OPA
birokrasi hanya melayani kepntingan atasan, bukan kepentingan pelanggan (masyarakat).

 Pemerintahan wirausaha

Didasarkan pada kerugian keuangan pmrintah, olehkarena itu birokrasi daerah harus
memberikan penghasilan dari layanan public, hal ini dibutuhkan untuk membantu
menyokong keuangan pemrintah (artinya birokrasi baik pengurusan surat-sirat atau hal
lainnya dijual, sehingga pelayanan public itu mnjadi malhal)

Perubahan paradigma NPM ke NPS karena adanya Kritik terhadap paradigm New
Public management
Dalam era new public management menjadikan birokrasi jadi semakin mahal, dimana para
birokrat menjual birokrasi kepada “pelanggan” dimana dampaknya adalah birokrasi hanya
melayani orang yang berduit, sementara syarakat yang ekonomi rendah kurang diprioritaskan.
Kemudian disisi lain Dalam pandangan NPM, organisasi pemerintah diibaratkan sebagai
sebuah kapal. Menurut Osborne dan Gaebler, peran pemerintah di atas kapal tersebut hanya
sebagai nahkoda yang mengarahkan (steer) lajunya kapal bukan mengayuh (row) kapal
tersebut. Urusan kayuh-mengayuh diserahkan kepada organisasi di luar pemerintah, yaitu
organisasi privat dan organisasi masyarakat sipil ,pemerintah yang hanya sebagai pengarah
memberikan pemerintah energi ekstra untuk mengurus persoalan-persoalan domestik dan
internasional yang lebih strategis, misalnya persoalan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan perdagangan luar negeri. NPM tidak memikirkan siapa sebenarnya pemilik kapal (who
owned the boat). Artinya siapa melayani siapa? Maka berangkat dari kritik ini tercetuslah
paradigma NPS

3. Paradigm NEW PUBLIC SRVICES (NPS)

Konsep New Public Service  mulai dikenal melalui tulisan Janet V. Dernhart dan Robert B.
Dernhart yang berjudul “The New Public Service, Serving not Steering” yang diterbitkan
penerbit ME Sharpe,Inc. New York pada tahun 2003. Akar dari NPS dapat ditelusuri dari
berbagai ide tentang demokrasi. NPS berakar dari beberapa teori, yang meliputi:

1. Teori tentang demokrasi kewarganegaraan; perlunya pelibatan warganegara dalam


pengambilan kebijakan dan pentingnya deliberasi untuk membangun solidaritas dan
komitmen guna menghindari konflik.
2. Model komunitas dan masyarakat sipil; akomodatif terhadap peran masyarakat sipil
dengan membangun social trust, kohesi sosial dan jaringan sosial dalam tata
pemerintahan yang demokratis.
3. Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru; administrasi negara harus
fokus pada organisasi yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan (human beings) dan
respon terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan isu-isu sosial lainnya

Berikut dibawah ini tabel perbandingan paradigma OPM, NPM dan NPS

New Public New Public


Aspek Old Public Administration
Management Service

Dasar teoritis
Teori
dan fondasi Teori politik Teori ekonomi
demokrasi
epistimologi

Rasionalita
s strategis
Rasionalitas Teknis dan atau
dan model Rasionalitas Synoptic (administr rasionalitas rasionaitas
perilaku ative man ekonomi (economic formal
Manusia man (politik,
ekonomi dan
organisasi

Konsep Kepentingan public secara politis Kepentingan public Kepentingan


dijelaskan dan diekspresikan mewakili agresi public
adalah
hasil
kepentingan
dalam aturan  hukum dialog dari
individu
kepentingan berbagai
publik nilai

Responsivitas
pelayanan  Client dan consituen Customer Citizen’s
publik

Peran
Rowing Steering Serving
pemerintah

Koalisi
Untuk organisasi ataorganisa
Pencapaian
Untuk badan pemerintah privat dan non si public,
tujuan
provit non provit
dan privat

Multiaspek:
akuntabilit
as
hukum,
Bekerja sesuai
nilai-
Hierarki administratif dengan kehendak
Akuntabilitas nilai,
dengan jenjang yang tegas pasar (keinginan
komunitas,
pelanggan)
norma
politik,
standar
profesional

Diskresi
dibutuhkan
tetapi
Diskresi Diskresi diberikan
Diskresi terbatas dibatasi
administrasi secara luas
dan
bertanggung
-jawab

Struktur
kolaboratif
dengan
Desentralisasi
kepemilikan
organisasi dengan
Struktur Birokratik yang ditandai yang
kontrol utama
organisasi dengan otoritas top-down berbagi
berada pada para
secara
agen
internal
dan
eksternal

Pelayanan
Asumsi terhadap
publik
motivasi
Gaji dan keuntungan, Semangat entrepren dengan
pegawai
proteksi eur keinginan
dan
melayani
administrator
masya

Anda mungkin juga menyukai