Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 3

 Anggota : Agung Gumelar


Deny Wahyu Sudrajat
Harnadi Sanjaya
Yogi Bahtiar
PEMIKIRAN POLITIK YUNANI
KUNO DAN
PEMIKIRAN POLITIK ZAMAN
ROMAWI KUNO
Latar Belakang Sejarah: Athena
& Sparta
ATHENA
 Kerap disebut Negara yg demokratis karena terdapat kebebasan
berpendapat.
 Pemerintahan Pericles berkembang pesat sistem pemerintahan
“demokrasi langsung”. Terdapat kebebasan berpendapat bagi warga
negaranya;
 Masyarakat Athena terbagi menjadi 3 strata: (1) Warga Negara;
berjumlah 100.000-200.000 orang. Sering berdiskusi dan mengembangkan
pemikirannya. Tempat mereka berdiskusi biasanya di lapangan (alun-
alun).
(2) Pedagang; kebanyakan berasal dari luar Athena. Pada waktu itu
orang Yunani menganggap berdagang adalah aktivitas yg kurang baik;
(3) Budak/Sahaja; merupakan kelompok masyarakat terbesar. Sejarah
menunjukkan kelompok ini memberikan sumbangsih terbesar bagi
keterbukaan pemikiran di Athena, krn kelompok budak dianggap telah
memberi kesempatan pada kelompok Warga Negara agar dpt
mengembangkan pemikirannya.
 Tahun 431-404 PERANG PELOPONNESIA; Athena runtuh atas serbuan
Sparta
SPARTA
 Sering dianggap sbg negara otoriter karena memiliki
kekuatan militer yg kuat.
 Pembagian masyarakat hampir sama dengan Athena,
tapi mereka memiliki kekuatan kelompok militer yg sangat
kuat. Semua warga negara (laki-laki & perempuan) wajib
mengikuti latihan militer.
 Perlakuan Sparta terhadap budak sangat keras sehingga
membuka peluang terjadinya pemberontakan. Oleh
karena itu keamanan di Sparta selalu dalam status siaga.
SOCRATES
 469 SM lahir Socrates. Julukannya adalah Bapak
Etika;
 Pasca perang Peloponnesia, di Athena lahir
gerakan intelektual yg disebut KAUM SOFIS.
Kelompok ini dianggap sbg guru pendidikan dan
filsafat. Kelompok inilah yang menentukan nilai
“baik” dan “buruk” bagi masyarakat.
 Pengajaran yg dilakukan kaum ini sangat
subyektif karena mengajarkan parameter nilai
kebajikan (kebaikan) ditentukan oleh manusia itu
sendiri (“Apa yg menurut manusia baik, maka hal
tersebut baik”)
 Ini dikritik oleh Socrates. Menurutnya perlu kriteria
yg jelas tentang “baik” dan “buruk.”
 Pekerjaan sehari-hari Socrates adalah berkeliling dan
berbicara tentang ETIKA. Ia sering berdialog dan bertanya
kepada pemuda di sekitarnya mengenai pemikiran mereka
sendiri (mis. “apa itu baik?” “apa itu buruk?”
 Socrates beranggapan bahwa manusia bisa menjadi baik
bila mengenai dirinya sendiri dan mengenal orang lain.
 Ide utamanya: EUDAMONIA (Arete) yg artinya “kebaikan.”
Eudamonia dapat dicapai melalui: a) pengetahuan; dan b)
intropeksi terhadap diri sendiri;
 Namun kelompok pemuda di Athena saat itu banyak
dikuasai oleh kaum Sofis sehingga timbullah kegoncangan
dalam masyarakat. Apalagi Socrates tidak begitu
mempercayai dewa-dewa Yunani kuno yang menjadi
landasan kaum Sofis. Ide Socrates dianggap menyesatkan
para pemuda.
 399 SM Socrates dihukum mati dengan meminum racun
cemara di hadapan masyarakat banyak, termasuk di
hadapan muridnya; yaitu PLATO.
PLATO (427-347 SM)
 Murid Socrates. Plato yang menuangkan pemikiran
Socrates melalui tulisannya.
 Plato seriang dianggap pemikir yg Idealis-Utopians
(imajinatif).
 Beberapa karyanya: Politea, Politicos, Undang-undang.
 Plato anti demokrasi dan anti individualisme karena di
hadapannya, gurunya meninggal di tengah suasana
demokrasi.
 Menurut Plato, sifat demokrasi Athena tidak baik. Hal-hal
yg bersifat demokrasi pada dasarnya bisa menimbulkan
akibat yg buruk.
 Hak kebebasan menjadi hal yg tidak baik karena
menyebabkan tidak ada seorang pun yg harus
didengarkan pendapatnya dan dihormati.
 Menurut Plato, segala sesuatu yang terbaik di dunia ini
dimulai dari “ide.” Namun ide manusia menjadi terbatas
karena sering menganggap lebih penting bentuk fisik
yang dilihat dari panca inderanya. Contoh: manusia gua;
kursi.
 Gagasan utamanya: Ide Kolektivisme. Hidup adalah untuk
negara demi kelancaran pemerintahan. Ide inilah yg kemudian
berkembang menjadi larangan kepemilikan pribadi dalam
bentuk apapun. Semua adalah untuk kepentingan negara.
Gagasan ini
 Negara ideal adalah negara yg tidak terlalu besar dan memiliki
UU.
 Pandangan Plato ttg “pemimpin” adalah:
a) pemimpin haruslah orang yg pintar dan tidak boleh memiliki
keluarga karena fokusnya terhadap negara bisa terpecah;
b) Pemimpin harus tercipta dari sistem pendidikan yg lama
sehingga orang yang sudah menjalaninya dianggap pintar dan
berhak menjadi RAJA. Konsep ini yg disebut THE PHILOSOPHER
KING;
 Menurutnya, masyarakat terbagi ke dalam tingkatan seperti
Piramida. Tingkatan atas adalah kelompok pemimpin, tingkatan
tengah adalah militer, dan tingkatan paling bawah adalah
pekerja yang berjumlah paling banyak.
 Jika ketiga strata masy tsb bekerja menurut fungsiya, maka
menurut Plato tercipta “keadilan” dan “harmoni.” Keadilan dan
harmoni adalah cerminan jiwa manusia dari ketiga strata tadi
yang secara makro disebut NEGARA.
ARISTOTELES (384-322 SM)
 Berasal dari Mesodania (Yugoslavia) dan pernah menjadi guru dari
Iskandar Agung.
 Merupakan murid Plato. Kebalikan dari gurunya, ia dianggap
sebagai pemikir yg Empiris-Realistis karena melihat fakta atau
kenyataan sebagai hal utama yg harus dianalisa.
 Kepemilikan adl hal yang penting. Artinya, manusia yang tidak
memiliki hak milik berarti tidak mempunyai andil dalam Negara.
 Pandangannya tentang negara dan individu:
1. Negara adalah hasil dari perkembangan yg alamiah, mulai dari
individu, keluarga, masyarakat, hingga menjadi negara.
2. Tujuan dibentuknya negara adalah untuk mensejahterakan
seluruh warganya.
3. Individu adalah Zoon Politicon, yaitu kecenderungan manusia utk
berpolitik. Karena itulah keberadaan negara dibutuhkan.
4. Stabilitas Negara dapat tercapai jika kelas menengah kuat dan
adanya konstitusi yang ideal.
Pemikiran Politik Zaman Romawi
Kuno
 Berbicara mengenai pemikiran politik zaman Romawi Kuno
tidak akan lepas sedikit banyaknya dari pengaruh Yunani Kuno.
Namun dari segi pemikiran politik Romawi memberikan
pemahaman berbeda kepada barat tentang teori imperium.
Teori imperium adalah teori tentang kekuasaan dan otoritas
neagra dimaman kedaulatan dan kekuasaan dianggap
sebgaia pendelagasian kekuatan rakyat kepada penguasa
negara. Tokohnya yang terkenal adalah Marcus Tullius Cicero
Dilahirkan pada tahun 106 SM di kota Arpinum, di antara Roma
dan Naples. Di usia 20-an ia telah bertindak sebagai pembela
di pengadilan, karena sejak kecil telah mendapat didikan hal-
hal klasik dan dipersiapkan berkarier dalam hukum. Ia
meninggalkan Roma menuju Athena dan Rhodes untuk
mempelajari filosofi dan retorika
 Cicero adalah manusia dengan tindakan. Tindakannya yang
paling terkenal adalah tatkala mensponsori sebuah Negara
bayangan berhukum militer dalam menanggapi suatu
konspirasi penggulingan kekuasaan dipimpin oleh Catiline,
seorang pemimpin rakyat jelata yang populer. Bermula tahun
55 SM, Cicero menulis catatan-catatan filosofinya. Hal ini
bersamaan dengan kekecewaan dan depresi yang hadir
sebgaian karena tragedi pribadi
 Selain itu, pemikiran politiknya adalah mengenai
persemkamuran, hukum alam, dan penguasa yang baik.
Persemakmuran di sini adalah “sebuah urusan rakyat”. Ia
menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang
alami, membuat masyarakat politik sebuah entitas organic
dan tidak sekedar sebuah perangkat. Kemudian mengenai
hukum alam, ia menegaskan bahwa hukum merupakan
konvensi-konvensi relative yang melayani penguasa.
Sedangkan keadilan adalah sebuah atribut universal yang
muncul dari akal dan dapat diakses oleh semua makhluk
rasional. Dan mengenai penguasa yang baik, ia
berpendapat bahwa penguasa yang baik memliki
pengetahuan moral sebagai tujuan dan menegaskan sifat
praktis dalam dirinya, seperti arti penting kejayaan sebagai
kekuasaan pemberi motivasi Ibid. Hlm 249.
Bentuk Negara dari Aspek Tujuan dan
Jumlah yg Memerintah

 Jika kekuasaan dipegang 1 orang & bertujuan


menciptakan kesejahteraan, maka bentuk
negara itu MONARKI. Lawannya adalah TIRANI
(diperintah 1 orang dan dijalankan secara
sewenang-wenang).
 Jika kekuasaan dipegang beberapa orang dan
bertujuan baik, maka bentuk negara itu adalah
ARISTOKRASI. Lawannya adalah negara
OLIGARKI.
 Jika kekuasaan dipegang oleh banyak orang
untuk kepentingan masyarakat maka bentuknya
adalah POLITEA. Lawannya adalah DEMOKRASI.
Kesimpulan
 Pemikiran-pemikiran politik terdahulu, mulai dari zaman
Yunani Kuno, Romawi Kuno, memiliki corak dan ciri masing-
masing. Yunani Kuno yang terkenal dengan polis-nya,
Romawi Kuno dengan teori imperium, abad pertengahan
dan zaman modern dengan pemikiran-pemikiran yang
lebih realistis, manusiawi dan tidak semena-mena. Meskipun
terkadang pendapat dari seorang tokoh pemikir politik
dapat dipengaruhi atau terpengaruh oleh pemikira politik
sebelumnya.
Realitanya saat ini, banyak negara yang menggunakan
teori-teori politik dari para tokoh politik terdahulu, baik
memang disadari atau pun tak tersadari. Namun hal ini
menjadi bukti bahwa pemikiran politik zaman-zaman
sebelumnya sangat memberikan pengaruh terhadap
kehidupan politik sebuah negara.
TERIMA KASIH
 Menurut Thucydides (seorang sejarawan Yunani dan penulis
dari Alimos) bahwa setelah Athena menjadi pemimpin
sekutu Delian, mereka memiliki kekuasaan tertinggi yang
dikenal sebagai Kekaisaran Athena. Mereka hampir
mengusir Persia dari daerah mereka di Aegean dan
supremasi wilayah yang diduduki lebih banyak. Kekuatan
angkatan laut Athena juga berkembang hari demi hari dan
membahayakan negara-negara perbatasan. Oleh karena
itu sparta ketakutan akan kekuasaan Athena yang tumbuh
kuat dan ekonomi yang makmur. Athena menguasai
sebagian besar wilayah Mediterania
 Pengertian Demokrasi Langsung adalah sistem
pemerintahan yang mewujudkan kedaulatan di
tangan rakyat pada suatu negara, setiap warga
negaranya dapat menyampaikan langsung tentang
persoalan dan pendapatnya kepada pihak eksekutif.
Jadi dalam demokrasi langsung adanya parlemen
(senat) hampir tidak diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai