Erliana Hasan
D.1 Ontologi
Adalah hakikat apa yang dikaji. Ontologi ilmu meliputi apa hakekat ilmu itu,
apa hakekat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah,
yang tidak terlepas dari persepsi filsafati tentang apa dan bagaimana (yang) Ada itu
(being, sein, het zijn). Ilmu pemerintahan secara obyek materi adalah negara
sedangkan obyek fomanya adalah hubungan pemerintah dengan publik dalam kaitan
kewenangan dan pelayanan. Ontologi ilmu pemerintahan, meliputi :
1. Hubungan pemerintah dengan yang diperintah
2. Tuntutan yang diperintah (jasa publik layanan civil)
3. Pemerintah
4. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
5. Pemerintah yang dipandang mampu memenuhi kewajiban dan tanggung
jawab tersebut
6. Bagaimana membentukpemerintah yang sedemikian itu
7. Bagaimana pemerintah menunaikan kewajiban dan memenuhi tanggung
jawabnya
8. Bagaimana supaya kinerja pemerintah sesuai dengan tuntutan yang
diperintah.
D.2 Epistemologi
Adalah bagaimana caranya memperoleh yang dikaji (penegetahuan/ilmu)
secara benar , berkaitan dengan metodologi ilmu pemerintahan dan ciri khas ilmu
pemerintahan
Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana dan tatacara menggunakan sarana
tersebut untuk mencapai mencapai pengetahuan.
Jika seorang atau suatu kelompok kita jadikan variabel X dan orang atau
kelompok lain kita jadikan variabel Y. Jika X disebut pemerintah (P) dan Y yang
diperintah (YD), maka hubungan antara P dan YD telah terjadi suatu kegiatan yang
disebut pemerintahan atau peristiwa, gejala-gejala pemerintahan. Pengkajian
terhadap peristiwa atau gejala-gejala pemerintahan yang terjadi baik sekali lalu
maupun berulang telah menjadi sumber bahan konstruksi ilmu pemerintahan.
D.3 Aksiologi
Adalah mengapa dan untuk apa maanfaat suatu ilmu bagi kehidupan manusia.
Aksiologi meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna
terhadap kebenaran atau kenyataan.
Secara konkrit aksiologi ilmu pemerintahan dilihat pada peran pemerintahan
melalui sudut pandang pendekatan historis meliputi berbagai sejarah peristiwa /
kejadian dimana pemerintah menerapkan keadilan, menyelengarakan demokrasi,
menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan desentralisasi, mengatur
perekonomian, menjaga persatuan, memelihara lingkungan, melindungi HAM,
meningkatkan kemampuan masyarakat, meningkatkan moral masyarakat yang
dilandasi berbagai aturan yang mengikutinya baik tertulis maupun tidak tertulis yang
dibuat pemerintah (negara).