Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM PEMERINTAHAN

Di susun oleh:
Dian Setiawan

L200110020

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmatNya maka dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan semampunya. Makalah
Kewarganegaraan ini dibuat dengan tujuan melengkapi tugas makalah kewarganegaraan
serta agar mengetahui tentang Sistem Pemerintahan yang terdiri dari penjelasan, kelebihan
dan kekurangan dari sistem pemerintahan antara Presidensial dan Parlementer. Penyelesaian
makalah ini juga bersumberkan dari beberapa referensi dari pengetahuan yang kami miliki
seputar hal ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu,
diharapkan saran dan kritik sebagai penyempurnaan makalah ini.

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I

: Pendahuluan
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan

Bab II

: Pembahasan
A Pengertian Sistem Pemerintahan
B macam-macam sistem pemerintahan

Bab III

: Pembahasan
A. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat dan Inggris

Bab IV

: Penutup
A Kesimpulan
B Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu negara berdiri atas beberapa unsur, misalnya adanya wilayah,
rakyat, diakui negara lain dan kedaulatan. Namun suatu negara tidak akan
berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu sistem yang mengatur gerak
atau langkah negara yang akan mereka majukan. Karena negara akan
bersifat pasif dan negatif jika tidak melakukan gerak gerik apapun.
Dengan adanya sistem, maka rakyat dapat menjalankan kehidupannya
dengan teratur, sistem juga dapat mengontrol arah kemajuan sebuah
negara. Dengan adanya cita-cita serta tujuan negara maka kerja sistem
akan lebih efektif. Sistem yang digunakan sebuah negara untuk mengatur
gerak langkah perjalanan sebuah negara inilah yang disebut sistem
pemerintahan.
Tidak banyak orang yang mengerti tentang sistem pemerintahan,
apalagi tentang macam macamnya. Dengan adanya makalah ini kami
berharap akan menambah wawasan pengetahuan masyarakat tentang
sistem pemerintahan baik di indonesia maupun di negara lain, sehingga
masyarakat dapat mengontrol sistem kerja pemerintah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Sistem Pemerintahan?
2. Apakah macam-macam sistem pemerintahan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pemerintahan.
2. Untuk mengetahui macam macam sistem pemerintahan.
3. Untuk membandingkan sistem pemerintahan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Apakah Pengertian Sistem Pemerintahan?
Istilah sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu:
sistem dan pemerintahan. Sistem berarti keseluruhan yang terdiri dari
beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara
bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya,
sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu ketergantungan antara
bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan
baik akan mempengaruhi keseluruhnya itu.
Pemerintahan dalam arti luas mempunyai pengertian segala urusan
yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya
dan kepentingan negara itu sendiri. Dari pengertian itu, maka secara
harfiah sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu bentuk
hubungan antar lembaga negara dalam menyelenggarakan kekuasaankekuasaan negara untuk kepentingan negara itu sendiri dalam rangka
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
Menurut Moh. Mahfud MD, sistem pemerintahan negara adalah
mekanisme kerja dan koordinasi atau hubungan antara ketiga cabang
kekuasaan yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif (Moh. Mahfud MD, 2001:
74). Dengan demikian dapat disimpulkan sistem pemerintahan negara
adalah sistem hubungan dan tata kerja antar lembaga-lembaga negara
dalam rangka penyelenggaraan negara.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut..
B. Apakah macam-macam sistem pemerintahan?
Pada umumnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Negara-negara ada dua yaitu
sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Kalaupun ada sistem

pemerintahan lain ,itu merupakan variasi dari kedua sistem tersebut. nama Parlementer
menunjukkan bahwa dalam sistem itu para Menteri harus mempertanggung jawabkan kinerja
eksekutifnya pada pihak presiden.
Negara Inggris adalah Negara pertama yang menjalankan sistem Parlementer, Inggris disebut
sebagai Mother of Parlementer (induk parlementer). Sedangkan Amerika merupakan
pelopor dari system presidensial. Kedua jenis system pemerintahan itu umum berlaku di
Negara demokrasi.

1.

Sistem Pemerintahan Parlementer


Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem atau keseluruhan prisip penataan
hubungan kerja antar lembaga Negara yang secara formal memberikan peran utama kepada
parlemen atau badan legislatif dalam menjalankan pemerintahan Negara. Presiden hanya
menjadi symbol kepada Negara saja. Contoh, kedudukan satu di Inggris, raja di Muangthai,
dan Presiden di India.
Seperti halnya di Inggris, dimana seorang raja tak dapat diganggu gugat, maka jika
terjadi perselisihan antara raja dengan rakyat, Menterilah yang bertanggung jawab terhadap
segala tindakan raja. Sebagai catatan, dalam pemerintahan kabinet parlementer, perlu dicapai
adanya keseimbangan melalui mayoritas partai untuk membentuk kabinrt atas kekuatan
sendiri. Kalau tidak, dibentuk suatu kabinet koalisi berdasarkan kerja sama antar beberapa
partai.

1. KARAKTERISTIK PARLEMEN
a. Parlemen, melalui pemimpin partai yang menguasai mayoritas kursi parlemen, menyusun
kabinat (dewan Menteri). pembentukan kabinet itu akan menyusun sendiri susunan kabinet
jika ia merasa tidak memerlukan koalisi, atau melakukan tawar-menawar dan menyusun
bersama kabinet dangan pemimpin partai politik lain yang akan dilibatkan dalam kabinet
koalisi.
b. Perdana Menteri dan para Menteri berasal dari kalangan anggota parlemen dan akan tetap
menjadi anggota parlemen, sehingga hakikat kabinet hanyalah sebuah komisi dari parlemen.
c. Kepala Negara/Raja berperan sebagai penegak bila terjadi pertentangan antara parlementer
dan kabinet.
2. PRINSIP PARLEMENTER
i. Rangkap Jabatan

Konstitusi nagara yang menganut sistem parlementer akan menentukan bahwa mereka
yang menduduki jabatan Menteri harus merupakan anggota Parlemen. prinsip ini berada
dengan ajaran trias politika. Karena dalam trias politika melarang adanya rangkap jabatan
atau tumpang tindih pejabat diantara tiga cabang kekuasaan yang ada.
ii. Dominasi Resmi Parlemen
Parlemen tidak saja membuat undang-undang baru, melainkan juga memiliki
kekuasaan untuk merevisi atau mencabut undang-undang yang berlaku dan menentukan
apakah sebuah undang-undang bersifat konstitusional/tidak. Kemacetan kerja atau deadlock
antar legislatif dan eksekutif yang umum terjadi dalam sistem presidensial tidak ditoleransi
dalam sistem parlementer. Dalam sistem ini kemacetan dipecahkan dengan mengubah
keanggotaan dan perilaku salah satu/kedua belah pihak (parlemen dan kabinet).
3. KELEBIHAN PARLEMENTER
a) Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
b) Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif.
c) Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
4. KELEMAHAN PARLEMENTER
a) Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
b) Kelangsungan kedudukan badan eksekutif tidak bisa ditentukan berakhir sesuai masa
jabatannya.
5. INDUK SISTEM DAN CONTOH PENGARUHNYA
1.INDUK SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
a.

Kepala Negara (raja/ratu)


Inggris adalah negara kerajaan. Karena itu, kepala negara Inggris selalu adalah
raja/ratu. Raja menganggap dirinya mempunyai hak suci dari Tuhan untuk memerintah dunia.
Raja-raja Inggris umumnya juga mempunyai lembaga penasihat yang ditentukan sendiri oleh
raja, yang anggotanya hanya dari kalangan bangsawan dan pemimpin gereja. Mereka
umumnya dipanggil bersidang oleh raja apabila negara memerlukan pajak.

b. Parlemen
Cikal bakal parleman di Inggris adalah Witanagemot, yaitu dewan penasehat raja yang
terdiri atas para pangeran, bangsawan, dan pejabat gereja yang dipilih dan dihentikan oleh
raja. Lembaga ini kemudian dikenal dengan parlemen. Semakin sering raja memerlukan

tambahan dana semakin sering parlemen bersidang, yang akan memperkuat kedudukan
parlemen dan mematangkan kelembagaan parlemen itu sendiri.
c. Kabinet
Cikal bakal kabinet di Inggris adalah sebuah kelompok orang yang disebut CABAL
yang dijadikan sebagai penasehat inti dan sekaligus penghubung dirinya dengan parlemen.
Pemerintahan dikendalikan oleh perdana menteri dan kabinetnya. Sehingga merekalah yang
bisa dipersalahkan atau diminta pertanggungjawaban.
2. CONTOH PENGARUH
UUD 1945 dan konstitusi RIS 1949 di Indonesia UUD disusun oleh para pemimpin
bangsa Indonesia sendiri. Jadi ,awal dirancang menggunakan sistem presidansial. Beberapa
anggota BPUPKI menggunkan konstitusi Amerika Serikat sebagai rujukan dalam membahas
rancangan Hukum Dasar. Konstitusi Ris1949 disusun melalui KMB yang berlangsung di Den
Haag,Belanda dan melibatkan utusan Pemerintah Belanda. Karena itu,Indonesia pun
menggunakan sistem pemerintahan parlementer seperti yang digunakan oleh negara Belanda.

2.

Sistem Pemerintahan Presidensial


Sistem presidensial adalah sistem atau keseluruhan prinsip penataan hubungan kerja
antar lembaga negara melalui pemisahan kekuasaan negara, dimana presiden memainkan
peran kunci dalam pengelolaan kekuasaan eksekutif.
Dalam sistem ini,kedudukan eksekutif,seorang presiden menunjuk pembantu-pembantunya
yang akan memimpin deprtemennya dan mereka itu bertanggung jwab kepada presiden.
Pelaksana kekuasaan kehakiman menjadi tanggung jawab MA dan kekuasaan legislatif
berada ditangan DPR. Contohnya adalah Amerika Serikat dengan check and balance.
Sedangkan Indonsia adalah pembagian kekuasaan (distribution of power).

1. KARAKTERISTIK PRESIDENSIAL
a. Presiden adalah kepala negara sekaligus adalah kepala pemerintahan.
b. Para menteri bertanggung jab kepada presiden, bukan kepala parlemen. Mereka tetap
menduduki jabatannya sebagai menteri selama masih dipercaya oleh Presiden.
c. Masa jabatan menteri sangat bergantung pada kepercayaan parlemen, melainkan tergantung
para Presiden.
2. PRINSIP PRESIDENSIAL
a. Pemisahan jabatan atau larangan rangkap jabatan

Berbeda dari sistem presidensial rangkap jabatan justru dilarang. Seorang anggota
parlemen tidak boleh merangkap menjadi menteri,demikian juga sebaliknya. Misalnya,di
Amerika Serikat. Disana tidak seorangpun diperbolehkan menduduki lebih dari satu jabatan
dalam ketiga cabang kekuasaan yang ada.
b. Kontrol dan keseimbangan
Untuk mencegah kemungkinan cabang kekuasaan memperbesar kekuasaannya
sendiri,masing-masing cabang kekuasaan diberi kekuasaan untuk mengontrol Presiden
dengan menolak RUU yang diajukan,menolak memberi persetujuan terhadap calon pejabat
bawahan langsung Presiden dan mengadili serta memberhentikan Presiden. Presiden diberi
kekuasaan untuk mengontrol kongres dengan hak veto atas UU yang telah disetujui
kongres,dan mengontrol MA dengan mengajukan calon MA.
3.
a.
b.
c.

KELEBIHAN PRESIDENSIAL
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya.
Masa jabatan badan eksekutif lebih dengan jangka waktu tertentu.
Penyusunan progam kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.

4. KELEMAHAN PRESIDENSIAL
a. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas.
b. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak.
5. INDUK SISTEM DAN CONTOH PENGARUHNYA
1.INDUK SISTEM PRESIDENSIAL
a. Pemisahan kekuasaan negara
Untuk mencegah tiga bahaya yaitu (tirani, pemerintahan massa,dan peluasan
kekuasaan),mereka membentuk pemerintahan negara AS bedasarkan prinsip pemisahan
kekuasaan negara. Konstitusi sudah sepakat bahwa pemerintah yang baru akan terdiri dari 3
cabang dan masing-masing memiliki kekuasaan yang berbeda :
1
2
3

legislatif = lembaga pembentukan UU


eksekutif = lembaga pelaksana UU
yudikatif = lembaga pengadil pelanggar UU
Presiden berwenang memilih anggota kabinet dan memecatnya jika ia menginginkannya.

b.

Sistem checks dan balances


Amerika Serikat di bangun sistem checks and balances untuk mencegah satu cabang
kekuasaan menguasai cabang kekuasaan yang lain. Di Amerika terjadi pemisahan kekuasaan

negara ke dalam tiga cabang kekuasaan. Sedangkan Presiden ialah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan.
2.CONTOH PENGARUHNYA
Filipina menggunakan sistem presidensial karena negara ini penuh berada dalam
kekuasaan Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat bahkan juga memfasilitasi
penyusunan konstitusi Filipina menjelang kemerdekaan negara ini. Negara-negara lain seperti
Kolombia,Kostarika,Meksiko,dan Venezuela juga menggunakan sistem pemerintahan
presidensial,dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat sebagai modelnya.
Sistem parlementer dan sistem presidensial umum diterapkan di negara-negara sekarang
ini. Kedua sistem pemerintahan tersebut mempunyai perbedaan sistem parlementer. Presiden
hanya sebagai simbol saja bertanggung jawab adalah parlemen/kabinet. Didalam sistem
pemerintahan presidensial, presiden memainkan peran kunci dalam pengelolaan kekuasaan
eksekutif. Didalam sistem presidensial tidak diperbolehkan rangkap jabatan karena sudah ada
ketentuan dalam pembagian kekuasaan.

Perbedaan/Perbandingan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial

Hal

Parlementer

Presidensial

Kepala Negara

Presiden atau Raja

Presiden

Kepala Pemerintahan

Perdana Menteri

Presiden

Mentri-mentri

Berasal dari Parlemen


dan disetujui oleh
Perdana Menteri

Dipilih dan diangkat oleh


Presiden dan
berkedudukan sebagai
Pembantu Presiden

Parlemen bisa
membubarkan
kabinet?

Ya

Tidak

Kabinet bisa
membubarkan
parlemen?

Ya

Tidak

Masa Jabatan kabinet


Tertentu?

Tidak

Ya

Kadang-kadang

Tidak secara langsung


,hanya apabila eksekutif
dianggap melakukan
pelanggaran hukum,maka
Parlemen (DPR) akan
menggunakan fungsi
pengawasan

Parlemen

Tidak ada,semua lembaga


negara memiliki
kekuasaan sesuai
bidangnya masing-masing

Parlemen Mengawasi
Eksekutif?

Pusat Kekuasaan

Program-program
kebijaksanaan
kabinet harus
disesuaikan dengan
tujuan politik
sebagian besar
anggota parlemen.

Ya, ( karena jika tidak


sesuai ,maka anggota
parlemen dapat
menjatuhkan kabinet
dengan memberikan
mosi tidak percaya
kepada pemerintah.)

Tidak

BAB III
PEMBAHASAN
SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT
Sistem pemerintahan Amerika Serikat didasarkan atas konstitusi (UUD) tahun 1787.
Namun, konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali amandemen. Amerika Serikat
memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam kehidupan masyarakat sehingga
dianggap sebagai benteng demokrasi dan kebebasan.
Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang telah berjalan sampai sekarang diusahakan tetap
menjadi sistem pemerintahan demokratis. Sistem pemerintahan yang dianut ialah demokrasi
dengan sistem presidensial. Sistem presidensial inilah yang selanjutnya dijadikan contoh bagi
sistem pemerintahan negara-negara lain, meskipun telah mengalami pembaharuan sesuai
dengan latar belakang negara yang bersangkutan.

Berikut ini adalah skema sistem pemerintahan di Amerika Serikat :

1. Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah:


a) Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal) yang terdiri atas
50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di Washington dan pemerintah negara

bagian (state). Adanya pembagian kekuasaan untuk pemerintah federal yang memiliki
kekuasaan yang didelegasikan konstitusi. Pemerintah negara bagian memiliki semua
kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintah federal.
b) Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Antara
ketiga badan tersebut terjadi cheks and balances sehingga tak ada yang terlalu menonjol dan
diusahakan seimbang.
c) Kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden. Presiden berkedudukan sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu paket
(ticket) oleh rakyat secara langsung. Dengan demikian, presiden tak bertanggung jawab
kepada kongres (parlemennya Amerika Serikat) tetapi pada rakyat. Presiden membentuk
kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang mencakup departemen ataupun lembaga non
departemen.
d) Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres terdiri atas 2
bagian (bikameral), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of Representative).
Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh
rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara bagian punya 2 orang wakil. Jadi
terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The Senate of United State. Masa jabatan Senat
adalah enam tahun. Akan tetapi dua pertiga anggotanya diperbaharui tiap 2 tahun. Badan
perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipih langsung untuk
masa jabatan 2 tahun.
e) Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari
pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin tegaknya kebebasan dan
kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.
f) Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai yang menentukan
sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik.
Dalam setiap pemilu, kedua partai ini saling memperebutkan jabatan-jabatan politik.
g) Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan di Amerika Serikat.
Pemilu di tingkat federal, misalnya pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden,

pemilu untuk pemilihan anggota senat, pemilu untuk pemilihan anggota badan perwakilan. Di
tingkat negara bagian terdapat pemilu untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta
pemilu untuk anggota senat dan badan perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat
pemilu untuk memilih walikota/dewan kota, serta jabatan publik lainnya.
h) Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan pemerintahan
federal. Tiap negara bagian dipimpin oleh gunernur dan wakil gubernur sebagai eksekutif.
Ada parlemen yang terdiri atas 2 badan, yaitu Senat mewakili daerah yang lebih rendah
setingkat kabupaten dan badan perwakilan sebagai perwakilan rakyat negara bagian

SISTEM PEMERINTAHAN INGGRIS


Negara Inggris dikenal sebagai induk parlementaria (the mother of parliaments) dan
pelopor dari sistem parlementer. Inggrislah yang pertama kali menciptakan suatu parlemen
workable. Artinya, suatu parlemen yang dipilih oleh rakyat melalui pemilu yang mampu
bekerja memecahkan masalah sosial ekonomi kemasyarakatan. Melalui pemilihan yang
demokratis dan prosedur parlementaria, Inggris dapat mengatasi masalah sosial sehingga
menciptakan kesejahteraan negara (welfare state).
Sistem pemerintahannya didasarkan pada konstitusi yang tidak tertulis (konvensi). Konstitusi
Inggris tidak terkodifikasi dalam satu naskah tertulis, tapi tersebar dalam berbagai peraturan,
hukum dan konvensi.
Berikut ini adalah skema sistem pemerintahan di Inggris :

1. Pokok-pokok Pemerintahan Inggris adalah:


a) Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom yang terdiri
atas England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara. Inggris berbentuk kerajaan (monarki).
b) Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta para menteri),
sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan demikian, pelaksanaan
pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana menteri.
c) Raja/ratu/mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler dengan tidak
memiliki kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan, kedaulatan dan persatuan
negara.
d) Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu House of
Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis Rendah adalah badan
perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai
politik. House of Lord atau Mejelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan
dengan berdasarkan warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih besar
daripada House of Lord. Inggris menganut Parliament Soverengnity, artinya kekuasaan yang
sangat besar pada diri parlemen.

e) Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Kabinet inilah
yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari
House of Commons. Perdana menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of

Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of
Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi tidak percaya.
f) Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan. Para pemimpin
oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai
oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintah.
g) Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat 2 partai yang saling bersaing dan
memerintah. Partai tersebut adalah Partai Konservatif dan Partai Buruh. Partai yang menang
dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan
partai yang kalah menjadi partai oposisi.
h) Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih. Meskipun
demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak, termasuk
memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah.
Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah
daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris
terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales dan Greater London
Kesimpulan Tabel
Karakteristik
Demokrasi
Kebijakan
Keadaan Dalam Pemerintahan
dan Negara
Kontrol Terhadap Pemerintah
Stabilitas Nasional
Kekuasaan

Presidensial
(-)
(-)

Parlementer
(+)
(+)

(+)

(-)

(-)
(+)
(+)

(+)
(-)
(-)

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
1.

Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalm mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu : dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Sistem ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan
kepala negara dikepalai oleh presiden/ raja.
2. Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
3. Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
5. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada

mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi,


pengkhianatan terhadap neagara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa
dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang
wakil presiden akan menggantikan posisinya. Model ini dianut oleh Amerika Serikat,
Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara Amerika Latindan Amerika Tengah.
Sistem ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala
negara.
2. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
3. Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kepada kekuasaan eksekutif bukan
kepada kekuasaan legislatif.
5. Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

B. DAFTAR PUSTAKA
1
2

Budiyanto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga
Azan Sumarwan dan Dianah, SistemPemerintahan,

(http://witantra.wordpress.com/2008/05/30/sistem-pemerintahan).
Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstitusi

4
5
6

Press, 2005.
Argama, Rizki. 2006. Konstitusi Kekuasaan Inggris. Yogyakarta : Media Perkasa
Abubakar, Suardi. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Yudistira
http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/perbandingan Amerika Serikat dengan Inggris.

Anda mungkin juga menyukai