SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat allah swt atas limpahan rahmat dan
karunia-NYA yang telah diberikan kepada kami, sholawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW serta saya
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu saya sehingga
kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Perbandingan Sistem
Pemerintahan Antara Negara Indonesia Dengan Negara Perancis”
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas, wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem
pemerintahan adalah presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), DPR dan DPD yang
merupakan anggota MPR.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya serta Mahkamah konstitusi.
7. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk
menghilangkan kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Antara lain
adalah :
Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul
DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden
meskipun secara tidak langsung.
Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan
atau persetujuan DPR.
Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk
Undang-Undang dan hak budget (anggaran).
B. Sistem Pemerintahan Negara Perancis
Semi Presidensil
Republik Perancis atau yang memiliki nama The Fifth Republic menganut
sistem pemerintahan semi presidensiil dengan tradisi demokrasi yang kuat.
Dikarenakan dalam menjalankan roda pemerintahan, Presiden sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan dibantu oleh seorang Perdana Menteri. Hal ini
berbeda dengan sistem pemerintahan yang presidensiil secara murni dimana
Presiden hanya menjalankan pemerintahan seorang diri dengan hanya dibantu
kabinet.
Konstitusi Perancis saat ini memberikan kekuasaan lebih pada badan eksekutif
yang terdiri dari Presiden dan Perdana Menteri. Presiden memiliki jabatan resmi
sebagai Kepala Negara dan merupakan Komandan Tertinggi di Angkatan
Bersenjata Nasional. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dengan masa jabatan 5
tahun. Satu dari kekuasaan paling penting yang dimiliki Presiden adalah
kewenangannya untuk membubarkan Majelis Nasional dan mengadakan
pemilihan baru atas badan legislatif. Presiden bersama dengan Sidang Nasional
dan Parliement Sovereignity akan mengangkat Dewan Konstitusi.
Presiden juga diberi kewenangan untuk mengajukan beberapa permasalahan
kebijakan tertentu seperti perjanjian-perjanjian di Uni Eropa ke dalam referendum
nasional. Kekuatan Presiden dapat dikatan kuat, karena walaupun Dewan Menteri
tersebut, dan Presidenlah yang mengetuai Sidang Kabinet (Sidang Menteri-
Menteri). Presiden memiliki fungsi sebagai:
Senat merupakan bagian drai lembaga legislatif Perancis. Senat memiliki masa
jabatan selama 6 tahun. Para anggota Senat bertugas di Luxembourg. Senat terdiri
dari setidaknnya 321 anggota yang masing-masing sebanyak 296 ditempatkan di
Perancis Metropolitan, 13 lainnya ditempatkan di daerah-daerah dan departemen
yang berada di luar Perancis, sisanya sebanyak 12 anggota ditujukan untuk warga
negara Perancis yang berada di luar negeri. Senator dipilih secara tidak langsung
oleh rakyat melainkan dipilih oleh para anggota departement, region, dan
commune. Kewenangan Senat pun juga dibatasi. Dalam artian, ketika terjadi
ketidak sepahaman antara dua lembaga legislatif ini, maka keputusan final
tetaplah menjadi kewenangan Majelis Nasional.
Sistem Yudikatif Perancis terdiri dari dua cabang, dimana pada masing-masing
cabang terdapat semacam hierarki mahkamah agung. Cabang yang pertama
(pengadilan Administratif) mengurusi masalah yang berkaitan dengan peraturan
pemerintah atau sengketa antar lembaga-lembaga publik. Cabang yang kedua
(pengadilan umum) mengurusi kasus-kasus sipil dan kriminalitas warga Perancis.
Dalam pengadilan umum atau pengadilan yudisial terdapat dua jenis pengadilan.
Yaitu pengadilan sipil dan pengadilan kasus kriminalitas. Pengadilan sipil
bertugas untuk menangani kasus antar perseorangan atau perseorangan dengan
korporasi. Sedangkan pengadilan kriminal menangani kasus pelanggaran ringan
dan atau kasus pembunuhan.
Sistem Politik
Perancis menganut sistem dwi partai yang saling bertentangan satu sama lain.
Partai sayap kanan yang dikenal dengan Partai Persatuan untuk Gerakan Rakyat
melawan partai sayap kiri yang dikenal dengan Partai Sosialis Perancis. Dalam
perjalanannya, partai dari sayap kanan yakni Partai Persatuan untuk Gerakan
Rakyat mempunyai Peran dominant di Perancis. Dua pengelompokkan yang
saling menentang secara politik: pertama sayap kiri, dipusatkan di sekitar Partai
Sosialis Perancis, dan lainnya sayap kanan, sebelumnya dipusatkan pada
Rassemblement pour la République (RPR) dan sekarang Persatuan untuk Gerakan
Rakyat (UMP). Cabang eksekutif kebanyakan terdiri dari anggota Union pour un
Mouvement Populaire (UMP). Terdapat juga sebuah partai sayap kanan radikal
yang bernama Front National.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Perancis dalam bidang eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden dan dan
dalam menjalankan kabinet dibantu oleh seorang Perdana Menteri, sedangkan
Indonesia hanya seorang presiden.
2. Sistem pemerintahan yang dipakai oleh Perancis adalah Semi Presidensil
sedangkan Indonesia memakai sistem Presidensil.
3. Parlemen Perancis terdiri dari Majelis Nasional dan Senat, dimana Majelis
Nasional memiliki kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak
mayoritas menjadi penentu pilihan pemerintah, sedangkan di Indonesia
Kabinet tidak dapat dibubarkan oleh Parlemen
Saran