Anda di halaman 1dari 16

Kelas Sore

MAKALAH PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA

(Ibu Salasiah. S.Sos. M.Si)

“Perbandingan Sistem Pemerintahan Antara Negara Indonesia


Dengan Negara Perancis “

Disusun Oleh Kelompok 5 :

 Affifa Diah Wulandari : 18.11.1001.3509.048


 Niken Elisa Putri : 18.11.1001.3509.091
 Liony Fransisca Woy : 18.11.1001.3509.096
 Yulita Amalia Dewi : 18.11.1001.3509.166
 Ananda Putri Delima : 18.11.1001.3509.165
 Ignatius Sylverter Kevin : 18.11.1001.3509.035

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat allah swt atas limpahan rahmat dan
karunia-NYA yang telah diberikan kepada kami, sholawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW serta saya
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu saya sehingga
kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Perbandingan Sistem
Pemerintahan Antara Negara Indonesia Dengan Negara Perancis”

Makalah ini disusun agar dapat mengetahui bagaimana sistem


pemerintahan dari 2 negara tersebut serta perbandingan dari 2 sistem
pemerintahan yang dianut 2 negara tersebut. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih sangat banyak


kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
diwaktu yang akan datang kami dapat menyesuaikan perbaikan menuju yang lebih
baik lagi. Semoga makalah yang kami susun ini bisa dijadikan bahan acuan dan
kedepannnya dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Samarinda, 4 Novemver 2021

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa aspek negara yang dimaksud adalah negara merupakan organisasi


dari sekelompok orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah, negara sebagai
asosiasi yang bertindak berdasarkan undang-undang yang dibuat pemerintah,
fungsi negara sebagai pemelihara ketertiban masyarakat umum, negara diberi
kekuasaan yang bersifat memaksa oleh undang-undang untuk menjaga ketertiban
masyarakat.

Negara dalam menjalankan tatanan pemerintahannya membutuhkan adanya


sistem pemerintahan guna memperlancar berjalannya roda pemerintahan
didalamnya. Sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu struktur yang
terdiri dari fungsi legislatif, eksekutif dan yudikatif yang saling berkaitan dalam
bekerja dan saling mempengaruhi satu sama lain. Menurut Sri Soemantri
memaknai bahwa sistem pemerintahan berkaitan dengan sistem hubungan antara
eksekutif dan legislatif. Ada dan tidak adanya hubungan antara eksekutif dan
legislatif melahirkan adanya sistem pemerintahan parlementer dan presidensial.
Sedangkan dalam kepustakaan dikenal adanya tiga sistem pemerintahan yaitu
sistem pemerintahan parlementer, sistem pemerintahan presidensial, dan sistem
pemerintahan semi- presidensial yang mengandung Sedangkan pemerintahan
adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan
kepentingan negara dan rakyatnya itu sendiri.

Sistem pemerintahan menjadi salah satu faktor penentu keberlangsungan


kehidupan bernegara, sistem pemerintahan pada suatu negara akan berjalan efektif
apabila sistem yang dipilih dan digunakan sesuai dengan karakter dan kondisi
sosial dan politik negara. Namun apabila sistem pemerintahan yang digunakan
tidak sesuai maka bisa dipastikan akan timbul kegagalan dalam penyelenggaran
pemerintahan unsur-unsur baik terdapat dalam sistem pemerintahan parlementer
dan sistem pemerintahan presidensial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan?
2. Bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia?
3. Bagaimana sistem pemerintahan di negara Perancis?
4. Apa saja perbandingan antara sistem pemerintahan negara Indonesia dan
Perancis?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari setiap masing-masing sistem
pemerintahan kedua negara tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mengetahui maksud dari sistem pemerintahan itu sendiri.
2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan apa yang dianut oleh negara
Indonesia.
3. Untuk mengetahui sistem pemerintahan yang dianut oleh negara Perancis.
4. Untuk dapat mengetahui apa saja perbandingan antara sistem pemerintahan di
Indonesia dan di Perancis.
5. Untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem
pemerintahan negara Indonesia dan Perancis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

Negara Indonesia sebagai negara yang sudah merdeka,tentu saja memiliki


landasan sebagai dasar dalam menjalankan pemerintahan negara. Awal mula
terbentuknya konstitusi di Indonesia diawali dari janji Jepang yang kemudian
membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) yang dalam bahasa Jepang disebut “Dokuritsu Zumbi Choosakai” yang
terbentuk pada tanggal 28 Mei 1945 dan mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945,
dengan terbentuknya BPUPKI secara legal mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dengan merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai negara
yang merdeka.

Berdasarkan pada kesepakatan para pendiri bangsa (Founding Fathers) dalam


sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni dan tanggal 10 sampai 17 Juli
1945 negara Indonesia merupakan negara dengan sistem pemerintahan
presidensial. Selama perjalanannya, Indonesia tidak hanya menganut sistem
pemerintahan presidensial saja, akan tetapi pernah juga menganut sistem
pemerintahan parlementer yang menjadi bagian dari sistem pemerintahan yang
digunakan oleh negara Indonesia selama masa berlakunya konstitusi RIS dan
UUDS 1950.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara indonesia menurut UUD 1945


sebelum amandemen tertuang dalam penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci
pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut ;

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechstaat).


2. Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan Majelis Permusyawatan Rakyat
yang selanjutnya disebut MPR.
3. Sistem konstitusional.
4. Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR.
5. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi dibawah
MPR.
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada DPR.
7. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan


indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Yang
dimana kekuasaan presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan
pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang stabil dan solid.

Indonesia secara konstitusional menganut sistem pemerintahan presidensial


yang merupakan sistem pemerintahan negara republik yang dimana kekuasaan
eksekutif dipilih melalui pemilihan umum dan terpisah dari kekuasaan lainnya
seperti legislatif dan yudikatif. Dalam sistem presidensial, presiden memiliki
posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendahnya dukungan
politik. Namun masih ada cara lain untuk mengontrol presiden, apabila presiden
dan/atau wakil presiden melakukan pelanggaran-pelanggaran tertentu dapat
diberhentikan melalui mekanisme yang telah diatur dalam UUD 1945.

Adapun ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut ;

1. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala


pemerintahan.
2. Kekuasaan eksekutif presdien diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan
dipilih langsung oleh rakyat.
3. Presiden memiliki hak prerogratif untuk mengangkat dan memberhentikan
para menteri.
4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada presiden.
5. Kekuasaan legislatif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

Adapun pokok-pokok sistem pemerintahan setelah amandemen UUD 1945 adalah


sebagai berikut :

1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas, wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem
pemerintahan adalah presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), DPR dan DPD yang
merupakan anggota MPR.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya serta Mahkamah konstitusi.
7. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk
menghilangkan kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Antara lain
adalah :
 Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul
DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden
meskipun secara tidak langsung.
 Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
 Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan
atau persetujuan DPR.
 Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk
Undang-Undang dan hak budget (anggaran).
B. Sistem Pemerintahan Negara Perancis
 Semi Presidensil

Republik Perancis atau yang memiliki nama The Fifth Republic menganut
sistem pemerintahan semi presidensiil dengan tradisi demokrasi yang kuat.
Dikarenakan dalam menjalankan roda pemerintahan, Presiden sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan dibantu oleh seorang Perdana Menteri. Hal ini
berbeda dengan sistem pemerintahan yang presidensiil secara murni dimana
Presiden hanya menjalankan pemerintahan seorang diri dengan hanya dibantu
kabinet.

 Badan Lembaga Eksekutif


1) Presiden

Konstitusi Perancis saat ini memberikan kekuasaan lebih pada badan eksekutif
yang terdiri dari Presiden dan Perdana Menteri. Presiden memiliki jabatan resmi
sebagai Kepala Negara dan merupakan Komandan Tertinggi di Angkatan
Bersenjata Nasional. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dengan masa jabatan 5
tahun. Satu dari kekuasaan paling penting yang dimiliki Presiden adalah
kewenangannya untuk membubarkan Majelis Nasional dan mengadakan
pemilihan baru atas badan legislatif. Presiden bersama dengan Sidang Nasional
dan Parliement Sovereignity akan mengangkat Dewan Konstitusi.
Presiden juga diberi kewenangan untuk mengajukan beberapa permasalahan
kebijakan tertentu seperti perjanjian-perjanjian di Uni Eropa ke dalam referendum
nasional. Kekuatan Presiden dapat dikatan kuat, karena walaupun Dewan Menteri
tersebut, dan Presidenlah yang mengetuai Sidang Kabinet (Sidang Menteri-
Menteri). Presiden memiliki fungsi sebagai:

a) Presiden Republik harus menjalankan dan menaati UUD.


b) Presiden sebagai penjamin, kemerdekaan nasional, kesatuan wilayah dan
hasil persetujuan serta perjanjian daerah.
c) Presiden Republik dapat membubarkan dewan nasional setelah
berkonsultasi dengan perdana menteri dan para ketua dewan nasional dan
senat.
d) Presiden menandatangani aturan-aturan dan dekrit yang telah ditetapkan
oleh dewan menteri.
e) Presiden adalah angkatan perang.
2) Perdana Menteri

Perdana Menteri dipilih oleh Majelis Nasional. Perdana Menteri disini


merupakan kepala atas Dewan Menteri atau Kabinet dimana kabinet-kabinet ini
sendiri ditunjuk oleh Presiden dengan rekomendasi dari Perdana Menteri. Perdana
Menteri bertanggungjawab atas kebijakan domestik. Perdana Menteri bertanggung
jawab atas kebijakan domestik. Perdana Menteri menguasai otoritas signifikan
sebagai pemimpin partai mayoritas atau koalisi di dalam Majelis Nasional.
Balance of Power (BoP) antara Presiden dan Perdana Menteri tergantung pada
Partai yang berpengaruh dalam badan legislatif.

Dalam artian, ketika Presiden memiliki dukungan kuat dari mayoritas


parlementer, maka ada tendensi dimana Perdana Menteri akan berperan sebagai
deputi dari Presiden. Sebaliknya, jika partai yang menaungi Presiden merupakan
salah satu partai minoritas maka Presiden harus menunjuk Perdana Menteri yang
berasal dari salah satu partai dari koalisi (partai mayoritas). Jika situasi ini terjadi
maka akan tercipta suatu power-sharing arrangement (kohabitasi) dimana
Presiden dan Perdana Menteri memiliki kecenderungan untuk mengawasi
pengaruh yang dimiliki satu sama lain.

 Badan Lembaga Legislatif atau Parlemen.

Di Perancis, parlemen dapat membubarkan kabinet sehingga pihak mayoritas


menjadi penentu pilihan pemerintah. Dalam menjalankan sistem pemerintahan di
perancis, kabinet yang anggotanya terdiri dari dewan-dewan menteri berada
dibawah kepemimpinan Perdana Menteri. Di bawah konstitusi Republik Kelima,
kewenangan badan legislatif secara praktis mengalami pengurangan jika
dibandingkan pada masa Fourth Republic. Agenda dari badan ini secara kuat
dipengaruhi oleh pemerintah (Presiden dan Perdana Menteri) yang bahkan bisa
memenangkan pengadopsian sebuah RUU tanpa melakukan pemungutan suara
secara aktual. Di atas telah dijelaskan pula bahwasannya Presiden (dalam situasi
tertentu) bisa membubarkan Majelis Nasional bahkan sebelum masa fungsi dari
Majelis ini berakhir namun terlepas dari kekuasaan Presiden tersebut, Majelis
Nasional juga memiliki otoritas untuk menjatuhkan pemerintahan legal jika suara
mayoritas absolut dari total anggota Majelis memutuskan untuk bertindak
demikian.

Untuk urusan legislatif, Perancis menggunakan sistem parlemen 2 pintu


(bikameral) yang terdiri dari:

a) Majelis Nasional Perancis (National Assembly)

Majelis Nasional Perancis (National Assembly) adalah majelis rendah


Parlemen Perancis bikameral dibawah Republik Kelima. National Assembly yang
mewakili konstituensi lokal dan dipilih langsung untuk masa jabatan 5 tahun,
memiliki kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak mayoritas
menjadi penentu pilihan pemerintah. Anggota Majelis Nasional terdiri dari 577
anggota.

b) Senat (Perliament Sovereignity)

Senat merupakan bagian drai lembaga legislatif Perancis. Senat memiliki masa
jabatan selama 6 tahun. Para anggota Senat bertugas di Luxembourg. Senat terdiri
dari setidaknnya 321 anggota yang masing-masing sebanyak 296 ditempatkan di
Perancis Metropolitan, 13 lainnya ditempatkan di daerah-daerah dan departemen
yang berada di luar Perancis, sisanya sebanyak 12 anggota ditujukan untuk warga
negara Perancis yang berada di luar negeri. Senator dipilih secara tidak langsung
oleh rakyat melainkan dipilih oleh para anggota departement, region, dan
commune. Kewenangan Senat pun juga dibatasi. Dalam artian, ketika terjadi
ketidak sepahaman antara dua lembaga legislatif ini, maka keputusan final
tetaplah menjadi kewenangan Majelis Nasional.

 Badan Lembaga Yudikatif

Sistem Yudikatif Perancis terdiri dari dua cabang, dimana pada masing-masing
cabang terdapat semacam hierarki mahkamah agung. Cabang yang pertama
(pengadilan Administratif) mengurusi masalah yang berkaitan dengan peraturan
pemerintah atau sengketa antar lembaga-lembaga publik. Cabang yang kedua
(pengadilan umum) mengurusi kasus-kasus sipil dan kriminalitas warga Perancis.
Dalam pengadilan umum atau pengadilan yudisial terdapat dua jenis pengadilan.
Yaitu pengadilan sipil dan pengadilan kasus kriminalitas. Pengadilan sipil
bertugas untuk menangani kasus antar perseorangan atau perseorangan dengan
korporasi. Sedangkan pengadilan kriminal menangani kasus pelanggaran ringan
dan atau kasus pembunuhan.

 Sistem Politik

Perancis menganut sistem dwi partai yang saling bertentangan satu sama lain.
Partai sayap kanan yang dikenal dengan Partai Persatuan untuk Gerakan Rakyat
melawan partai sayap kiri yang dikenal dengan Partai Sosialis Perancis. Dalam
perjalanannya, partai dari sayap kanan yakni Partai Persatuan untuk Gerakan
Rakyat mempunyai Peran dominant di Perancis. Dua pengelompokkan yang
saling menentang secara politik: pertama sayap kiri, dipusatkan di sekitar Partai
Sosialis Perancis, dan lainnya sayap kanan, sebelumnya dipusatkan pada
Rassemblement pour la République (RPR) dan sekarang Persatuan untuk Gerakan
Rakyat (UMP). Cabang eksekutif kebanyakan terdiri dari anggota Union pour un
Mouvement Populaire (UMP). Terdapat juga sebuah partai sayap kanan radikal
yang bernama Front National.

a). Pemilihan Umum


1. Pemilu Eksekutif Pemilu eksekutif diadakan untuk memilih Presiden de la
Republik dan Premier Minister.
2. Pemilu Legislatif. Pemilu legislatif dilakukan dengan metode ‘scrutin
uninominal majoritaire a deux tours’ yang berarti pemilu dengan cara memilih
kandidat yang ada, dan pemilu diadakan dalam dua putaran apabila dalam
putaran pertama tidak ada kandidat yang berhasil mendapat suara mayoritas
yaitu seperemat dari jumlah suara yang masuk.
3. Assemblee Nationale. Assemblee Nationale dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilu legislatif yang diadakan selama lima tahun sekali. Anggota
Assemblee Nationale disebut dengan istilah depute. Terdapat 577 depute
dalam Assemblee Nationale yang mewakili seluruh 577 cincronscription
(daerah pemilihan) yang tersebar di seluruh wilayah Perancis, baik di 96
departements yang berada di wilayah France Metropolitaine walaupun di
wilayah outre-mer.

b). Senat (Perliament Sovereignity)

1. Pemilu di Tingkat Department.


Pemilu ini dilakukan untuk memilih anggota Department untuk duduk di
kursi Assemblee Nationale dari suatu wilayah tertentu. Sistem pemilihan
menggunakan sistem majoritaries a deux tours, dimana pemilihan berlangsung
dalam dua putaran. Kandidat bisa menang pada pemilu putaran pertama jika
mereka mendapat suara terbanyak. Pada pemilu putaran ke dua, kandidat dapat
menang jika mereka berhasil mendapat suara ¼ dari kursi di dalam Assemblee
Nationale.
2. Pemilu di Tingkat Region
Dewan region dibentuk berdasarkan hukum di Perancis pada tanggal 22
Desember 1789. Setiap region memilih seorang dewan umum yang dipilih
untuk jangka waktu sepanjang 6 tahun oleh rakyat Perancis secara langsung.
Sistem pemilu dewan regional menggunakan majoritaires a deux tours, dimana
pemilu berlangsung pada dua putaran. Untuk dapat terpilih pada pemilu
putaran pertama, para kandidat harus mendapat kan suara mayoritas dan ¼
suara. Di dalam putaran kedua, jika kandidat tidak mendapatkan suara
mayoritas, maka mereka harus memperoleh 12,5% suara untuk dapat
memenangkan pemilu tersebut.
3. Pemilu di tingkat Commune
Anggota pemerintahan di tingkat commune dipilih secara langsung
dengan masa jabatan 6 tahun. Model pemilu yang diselenggarakan tergantung
pada jumlah penduduk di commune tersebut. Pada commune yang
berpenduduk kurang dari 3.500 dan yang memiliki penduduk lebih dari itu
memiliki sistem yang berbeda. Hal ini terjadi pada kota-kota besar yang
memiliki penduduk yang banyak seperti paris, lyon dan marseille yang
memiliki prosedur tersendiri dalam melangsungkan pemilu di tingkat ini.
C. Perbandingan Sistem Pemerintahan Antara Negara Indonesia Dengan
Negara Perancis.

Negara Indonesia Negara Perancis


 Sistem presidensial (presidensiil) atau  Republik Perancis menganut sistem
disebut juga dengan sistem pemerintahan semi presidensiil.
kongresional, merupakan sistem  Presiden sebagai kepala negara dan
pemerintahan negara republik di mana kepala pemerintahan dibantu oleh
kekuasan eksekutif dipilih melalui seorang Perdana Menteri.
pemilu dan terpisah dengan kekuasan  Presiden memiliki jabatan resmi
legislatif. sebagai Kepala Negara dan merupakan
 Presiden sebagai kepala pemerintahan Komandan Tertinggi di Angkatan
sekaligus kepala negara. Bersenjata Nasional. Presiden dipilih
 Kekuasaan eksekutif presiden diangkat langsung oleh rakyat dengan masa
berdasarkan demokrasi rakyat dan jabatan 5 tahun.
dipilih langsung oleh mereka atau  Satu dari kekuasaan paling penting
melalui badan perwakilan rakyat. yang dimiliki Presiden adalah
 Presiden memiliki hak prerogratif (hak kewenangannya untuk membubarkan
istimewa) untuk mengangkat dan Majelis Nasional dan mengadakan
memberhentikan menteri-menteri yang pemilihan baru atas badan legislatif.
memimpin departemen dan non-  Perdana Menteri bertanggungjawab
departemen. atas kebijakan domestik.
 Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung  Parlemen dapat membubarkan kabinet
jawab kepada kekuasaan legislatif. sehingga pihak mayoritas menjadi
 Kekuasaan eksekutif tidak dapat penentu pilihan pemerintah.
dijatuhkan oleh legislatif.  Urusan legislatif, Perancis
 Kontrusksi bikameral mencerminkan menggunakan sistem parlemen 2 pintu
pandangan bahwa terdapat dua (bikameral) yang terdiri dari Majelis
perwakilan dalam lembaga legislatif di Nasional Perancis (National
Indonesia yang terdiri dari Dewan Assembly) dan Senat (Perliament
Perwakilan Rakyat dan Dewan Sovereignity).
Perwakilan Daerah.  National Assembly yang mewakili
 Dewan Perwakilan Rakyat Anggotanya konstituensi lokal dan dipilih langsung
terdiri atas wakil-wakil partai politik. untuk masa jabatan 5 tahun.
 DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi  Senator dipilih secara tidak langsung
anggaran, dan fungsi pengawasan. oleh rakyat melainkan dipilih oleh
 Anggota DPD dipilih dari setiap para anggota departement, region, dan
provinsi melalui pemilihan umum, dan commune.
jumlah anggota DPD di setiap provinsi  Prancis menganut sistem dwi partai
adalah sama. yang saling bertentangan satu sama
lain. Partai sayap kanan yang dikenal
dengan Partai Persatuan untuk
Gerakan Rakyat melawan partai sayap
kiri yang dikenal dengan Partai
Sosialis Perancis.
Pemilu eksekutif diadakan untuk
memilih Presiden de la Republik dan
Premier Minister
 Pemilu legislatif dilakukan dengan
metode ‘scrutin uninominal
majoritaire a deux tours’yang berarti
pemilu dengan cara memilih kandidat
yang ada.
 Assemblee Nationale dipilih langsung
oleh rakyat melalui pemilu legislatif
yang diadakan selama lima tahun
sekali.
 Anggota Assemblee Nationale disebut
dengan
Analisis Perbandingan Sistem Pemerintahan Kedua Negara Yaitu :

1. Parlemen Perancis adalah bikameral dan parlemen Indonesia bikameral (DPR


dan DPRD).
2. Perancis dalam bidang eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden dan dan
dalam menjalankan kabinet dibantu oleh seorang Perdana Menteri, sedangkan
Indonesia hanya seorang presiden.
3. Sistem pemerintahan yang dipakai oleh Perancis adalah Semi Presidensil
sedangkan Indonesia memakai sistem Presidensil.
4. Parlemen Perancis terdiri dari Majelis Nasional dan Senat, dimana Majelis
Nasional memiliki kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak
mayoritas menjadi penentu pilihan pemerintah, sedangkan di Indonesia
Kabinet tidak dapat dibubarkan oleh Parlemen.

D. Kelebihan dan Kekurangan Dari Masing – Masing Sistem


Pemerintahan.
1. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial Yang di
Anut Negara Indonesia.
 Kelebihan nya adalah :
 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung
pada parlemen.
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu.
 Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan
jangka waktu masa jabatannya.
 Kekurangan sistem pemerintahan presidensial adalah:
 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung parlemen
sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
 Pembuat keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-
menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi
keputusan tidak tegas.
 Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Semi Presidensial
Yang di Anut Negara Perancis.
 Kelebihan nya Sistem Pemerintahan Semi Presidensial adalah :
 Menggabungkan dua jenis sistem pemerintahan dengan mengambil
kelebihan dari setiap sistem pemerintahan tersebut.
 Pemerintahan berjalan lebih stabil karena pusat kekuasaan tersebar
dan tidak mudah terjadi perubahan secara tiba-tiba.
 Presiden dan menteri tidak dapat dijatuhkan selama masa
jabatannya sehingga bisa fokus dalam menjalankan program
kerjanya.
 Kekurangan sistem pemerintahan semipresidensial, antara lain:
 Suara rakyat terhadap pemegang kekuasaan terpilih kurang
berpengaruh.
 Sulit mengetahui penyelewengan kekuasaan yang dilakukan.
 Pemerintahan dapat dipengaruhi oleh partai politik apabila
pemegang kekuasaan diusung partai tertentu.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

Banyak kesamaan antara perancis dengan Indonesia,diantaranya:

1. Perancis dan Indonesia adalah negara kesatuan


2. Konstitusisi negara Perancis dan konstitusi negara Indonesia adalah
tertulis.
3. Kedua negara memiliki pemerintahan daerah dan mengenal dekonsentrasi
serta desentralisasi. Sistem pemerintahan daerah Perancis mirip dengan
sistem di Indonesia dimana disamping adanya daerah-daerah administratif
terdapat juga daerah otonom ,seperti misalnya departemen dan commune.
4. Parlemen Perancis dan Indonesia adalah bikameral Indonesia trikameral
( MPR, DPR, DPRD)

Perbedaan antara Negara Perancis dengan Indonesia:

1. Perancis dalam bidang eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden dan dan
dalam menjalankan kabinet dibantu oleh seorang Perdana Menteri, sedangkan
Indonesia hanya seorang presiden.
2. Sistem pemerintahan yang dipakai oleh Perancis adalah Semi Presidensil
sedangkan Indonesia memakai sistem Presidensil.
3. Parlemen Perancis terdiri dari Majelis Nasional dan Senat, dimana Majelis
Nasional memiliki kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak
mayoritas menjadi penentu pilihan pemerintah, sedangkan di Indonesia
Kabinet tidak dapat dibubarkan oleh Parlemen
Saran

Baik sistem pemerintahan presidensial yang diterapkan oleh Republik


Indonesia saat ini dan sistem pemerintahan semi presidensial yang diterapkan
pada pemeritahan Republik kelima Perancis merupakan sistem pemerintahan yang
dikehendaki oleh para Bapak Pendiri Bangsa dan Pendiri Negara, serta hal
tersebut adalah kehendak dari warga negara yang menuntut adanya perubahan
ketatanegaran dalam kedua negara. Oleh sebab itu maka baik sistem pemerintahan
presidensial yang diterapkan di Republik Indonesia dan sistem pemerintahan semi
presidesial yang diterapkan pada pemeritahan Republik kelima Perancis,
selarasnya diharapkan dapat diterapkan sebaik mungkin guna menjalankan tatanan
pemerintahan yang berjalan efektif pada kedua negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai