Anda di halaman 1dari 18

TEORI KONSTITUSI

HUKUM TATA NEGARA


KELOMPOK 2
KEMAS ABU BAKAR NIM : 502015155
TEORI KONSTITUSI

MATERI PERKULIAHAN
HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
KONSTITUSI
Konstitusi secara harfiah berarti
pembentukan yang berasal dari bahasa
Perancis Constituir yang berarti
membentuk. Secara istilah berarti peraturan
dasar (awal) mengenai pembentukan negara.
Dalam bahasa Belanda disebut Grondwet
yang berarti Undang-Undang Dasar
ISTILAH KONSTITUSI
Konstitusi Contitutio = Jus atau Ius berarti
Hukum atau prinsip
Constitution (Inggris)
Constitutie dan Grondwet (Belanda)
Verfassung dan gerundgesetz (Jerman)
Droit Constitutionnel dan Loi Constitutionnel (Perancis)
Staatsregeling = Grondwet (Belanda)
Konstitusi = Undang Undang Dasar (UUD)

Dalam bahasa Yunani Kuno kata konstitusi berasal dari


Politeia dan dlm bahasa latin berasal dari kata
Constitutio
Dalam Yunani Kuno tidak dikenal istilah Constitutio atau
Jus sbgmn di Romawi
ISTILAH KONSTITUSI
Pengertian konstitusi di zaman Yunani kuno
masih bersifat materil. Artinya blm diformalkan
sebagaimana konstitusi zaman sekarang ini
Aristoteles misalnya membedakan antara
konstitusi dengan hukum biasa berdasarkan
adanya pengertian kata Politeia dan Nomoi.
Politeia dapat diartikan sebagai konstitusi.
Sedangkan Nomoi diartikan sebagai Undang-
Undang biasa
PENGERTIAN KONSTITUSI
Herman Heller membagi pengertian Konstitusi
menjadi:
Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam
masyarakat sebagai suatu kenyataan, karenanya
mengandung pengertian politis dan sosiologis;
Konstitusi merupakan suatu kaedah yang hidup dalam
masyarakat, karenanya mengandung pengertian yuridis;
Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-
undang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
Konstitusi (Jimly Asshiddiqie)
menentukan pembatasan kekuasaan organ-
organ negara,
mengatur hubungan antara lembaga-
lembaga negara yang satu dengan yang lain,
mengatur hubungan kekuasaan antara
lembaga-lembaga negara dengan warga
negara.
Materi Konstitusi
Mr. J.G. Steenbeek menggambarkan apa yang
seharusnya menjadi isi dari konstitusi:
Adanya jaminan terhadap HAM dan warga negaranya;
Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara
yang fundamental;
Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas
ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental;
Materi Konstitusi
Mr. J.G. Steenbeek menggambarkan apa yang
seharusnya menjadi isi dari konstitusi:
Adanya jaminan terhadap HAM dan warga negaranya;
Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara
yang fundamental;
Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas
ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental;
Materi Konstitusi
Materi muatan konstitusi meliputi HAM, susunan
ketatanegaraan yang mendasar, pembagian tugas dan
kewenangan ketatanegaraan. Menurut Logeman, een
staat is enn machtsorganitatie. Organisasi dibagi-bagi
menjadi urusan pemerintah pusat atau daerah, infra
struktur dan suprastruktur politik.

Karena kecenderungan kekuasaan untuk korup,


sebagaimana dikatakan oleh Lord Acton, yaitu Power
tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely.
Maka perlu dibentuk Konstitusi sebagai pembatas
kegiatan dan kemampuan pemerintah.
Konstitusi sebagai dokumen
non-politik
Implementasi the highest/supreme law of the
land
Konstitusi Ekonomi

Konstitusi Sosial

Konstitusi Kesejahteraan
Fungsi Konstitusi (Jimly
Asshiddiqie)
Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan
warga negara.
Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara
ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.
Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan
yang asli (yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ
negara.
fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity)
fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan
(identity of nation).
fungsi simbolik sebagai pusat upacara (center of ceremony).
fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik
dalam arti sempit hanya di bidang politik maupun dalam arti luas
mencakup bidang sosial dan ekonomi.
fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat
(social engineering atau social reform), baik dalam arti sempit maupun
dalam arti luas.
KLASIFIKASI KONSTITUSI
Konstitusi terdiri dari:
1. Konstitusi dalam arti luas yaitu konstitusi
tertulis dan tidak tertulis
2. Konstitusi dalam arti sempit yaitu konstitusi
tertulis atau Udang-Undang Dasar (UUD)
KLASIFIKASI KONSTITUSI
1. C.F. Strong: konstitusi tertulis atau tidak tertulis
merupakan pembedaan yang keliru, karena tidak
ada konstitusi yang benar-benar tertulis dan tidak
tertulis.
Konstitusi Inggris dikatakan tak tertulis, tetapi ada
beberapa hukum tertulis atau undang-undang yang
telah memodifikasi konstitusi tersebut, misalnya:
The Bill of Right (1689) adalah sebuah hukum
tertulis.
Konstitusi AS merupakan konstitusi tertulis, namun
bbrp kebiasaan atau konvensi tak tertulis telah
tumbuh dan berkembang
KLASIFIKASI KONSTITUSI
Misalnya: pasal II bagian I konstitusi
(bersama dengan amandemen ke 12) yang
menyatakan bahwa untuk memiliki Presiden
rakyat harus memilih elector yang akan
bersidang dan memilih dengan suara
mayoritas siapapun yang mereka kehendaki
Oleh karenanya, klasifikasi konstitusi tertulis
dan tidak tertulis merupakan sesuatu yang
tidak nyata
Nilai Konstitusi
(Karl Louwenstein)

Karl Loewenstein dalam bukunya reflection of the value of constitutions


mengemukakan ada 3 macam nilai konstitusi. Artinya jenis penilaian terhadap
pelaksanaan norma-norma atau bunyi pasal-pasal konstitusi dalam kenyataannya.

Nilai Normatif
Nilai konstitusi dimana seluruh ketentuan yang termuat di dalamnya benar-benar
dijalankan secara murni dan konsekwen.

NilaiNominal
Nilai konstitusi dimana ditemukan satu atau beberapa ketentuan yang termuat di
dalamnya yang tidak berjalan dalam praktek kenegaraan, baik oleh pemerintah maupun
lembaga negara lainnya.

NilaiSemantik
Nilai konstitusi dimana seluruh ketentuan yang termuat di dalamnya dapat berubah
sesuai dengan penafsiran penguasa negara tersebut.
Sifat Konstitusi
Rigid dan Fleksible
- Ditinjau dari metode pengubahannya;
- Ditinjau dari kemungkinannya mengikuti perkem-bangan
masyarakat.

Tertulis dan tidak tertulis


Mayoritas negara-negara di dunia memiliki konstitusi
yang bersifat tertulis. Sementara konstitusi tidak tertulis
hanya dapat ditemukan di Inggris dan Israel.
SELESAI

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai