Anda di halaman 1dari 13

Perbandingan Sistem Pemerintahan Antara Negara Indonesia Dengan

Negara Perancis

Kelompok 5
Anggota :
1. Affifa Diah Wulandari -18.11.1001.3509.048
2. Niken Elisa Putri -18.11.1001.3509.091
3. Liony Fransisca Woy -18.11.1001.3509.096
4. Yulita Amalia Dewi -18.11.1001.3509.166
5. Ananda Putri Delima -18.11.1001.3509.165
6. Ignatius Sylverter Kevin -18.11.1001.3509.035
BAB I
PENDAHULUAN

• Latar belakang masalah


Negara dalam menjalankan tatanan pemerintahannya membutuhkan adanya sistem
pemerintahan guna memperlancar berjalannya roda pemerintahan didalamnya. Sistem
pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu struktur yang terdiri dari fungsi legislatif,
eksekutif dan yudikatif yang saling berkaitan dalam bekerja dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Menurut Sri Soemantri memaknai bahwa sistem pemerintahan berkaitan dengan
sistem hubungan antara eksekutif dan legislatif. Ada dan tidak adanya hubungan antara
eksekutif dan legislatif melahirkan adanya sistem pemerintahan parlementer dan
presidensial.
Sistem pemerintahan menjadi salah satu faktor penentu keberlangsungan kehidupan
bernegara, sistem pemerintahan pada suatu negara akan berjalan efektif apabila sistem yang
dipilih dan digunakan sesuai dengan karakter dan kondisi sosial dan politik negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
Berdasarkan pada kesepakatan para pendiri bangsa (Founding Fathers) dalam sidang
BPUPKI pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni dan tanggal 10 sampai 17 Juli 1945 negara
Indonesia merupakan negara dengan sistem pemerintahan presidensial. Selama perjalanannya,
Indonesia tidak hanya menganut sistem pemerintahan presidensial saja, akan tetapi pernah
juga menganut sistem pemerintahan parlementer yang menjadi bagian dari sistem
pemerintahan yang digunakan oleh negara Indonesia
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara indonesia menurut UUD 1945 sebelum amandemen
tertuang dalam penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara
tersebut sebagai berikut ;
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechstaat).
2. Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan Majelis Permusyawatan Rakyat yang selanjutnya
disebut MPR.
3. Sistem konstitusional.
4. Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR.
5. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi dibawah MPR.
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada DPR.
7. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan indonesia
menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Yang dimana kekuasaan
presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan.
Indonesia secara konstitusional menganut sistem pemerintahan presidensial yang
merupakan sistem pemerintahan negara republik yang dimana kekuasaan eksekutif dipilih
melalui pemilihan umum dan terpisah dari kekuasaan lainnya seperti legislatif dan yudikatif.
Adapun ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut ;
8. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
9. Kekuasaan eksekutif presdien diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh rakyat.
3. Presiden memiliki hak prerogratif untuk mengangkat dan memberhentikan para menteri.
4. Menteri-Menteri hanya bertanggung jawab kepada presiden.
5. Kekuasaan legislatif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Adapun pokok-pokok sistem pemerintahan setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagai
berikut :
6. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas, wilayah negara terbagi
dalam beberapa provinsi.
7. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan
adalah presidensial.
8. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu paket.
9. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
10. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), DPR dan DPD yang merupakan anggota
MPR.
11. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya
serta Mahkamah konstitusi.
12. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan yang ada
dalam sistem presidensial
B. Sistem Pemerintahan Negara Perancis
Republik Perancis atau yang memiliki nama The Fifth Republic menganut sistem
pemerintahan semi presidensiil dengan tradisi demokrasi yang kuat. Dikarenakan dalam
menjalankan roda pemerintahan, Presiden sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan dibantu oleh seorang Perdana Menteri.
Badan Lembaga Eksekutif
1) Presiden
Konstitusi Perancis saat ini memberikan kekuasaan lebih pada badan eksekutif yang
terdiri dari Presiden dan Perdana Menteri. Presiden memiliki jabatan resmi sebagai Kepala
Negara dan merupakan Komandan Tertinggi di Angkatan Bersenjata Nasional.
Presiden juga diberi kewenangan untuk mengajukan beberapa permasalahan kebijakan
tertentu seperti perjanjian-perjanjian di Uni Eropa ke dalam referendum nasional
2) Perdana Menteri
Perdana Menteri disini merupakan kepala atas Dewan Menteri atau Kabinet dimana
kabinet-kabinet ini sendiri ditunjuk oleh Presiden dengan rekomendasi dari Perdana
Menteri. Perdana Menteri bertanggung jawab atas kebijakan domestik. Perdana Menteri
menguasai otoritas signifikan sebagai pemimpin partai mayoritas atau koalisi di dalam
Majelis Nasional.
Badan Lembaga Legislatif atau Parlemen
Di Perancis, parlemen dapat membubarkan kabinet sehingga pihak mayoritas menjadi
penentu pilihan pemerintah. Di bawah konstitusi Republik Kelima, kewenangan badan
legislatif secara praktis mengalami pengurangan jika dibandingkan pada masa Fourth Republic.
Agenda dari badan ini secara kuat dipengaruhi oleh pemerintah (Presiden dan Perdana
Menteri) yang bahkan bisa memenangkan pengadopsian sebuah RUU tanpa melakukan
pemungutan suara secara actual.
Untuk urusan legislatif, Perancis menggunakan sistem parlemen 2 pintu (bikameral) yang
terdiri dari:
a) Majelis Nasional Perancis (National Assembly)
Majelis Nasional Perancis (National Assembly) adalah majelis rendah Parlemen Perancis
bikameral dibawah Republik Kelima. Memiliki kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga
pihak mayoritas menjadi penentu pilihan pemerintah
b) Senat (Perliament Sovereignity)
Senat merupakan bagian drai lembaga legislatif Perancis. Kewenangan Senat dibatasi. Dalam
artian, ketika terjadi ketidak sepahaman antara dua lembaga legislatif ini, maka keputusan final
tetaplah menjadi kewenangan Majelis Nasional.
Badan LembagaYudikatif
Sistem Yudikatif Perancis terdiri dari dua cabang. Cabang yang pertama
(pengadilan Administratif) mengurusi masalah yang berkaitan dengan peraturan
pemerintah atau sengketa antar lembaga-lembaga publik. Cabang yang kedua
(pengadilan umum) mengurusi kasus-kasus sipil dan kriminalitas warga Perancis.
Sistem Politik
Perancis menganut sistem dwi partai yang saling bertentangan satu sama lain. Partai
sayap kanan yang dikenal dengan Partai Persatuan untuk Gerakan Rakyat melawan
partai sayap kiri yang dikenal dengan Partai Sosialis Perancis.
C. Perbandingan Sistem Pemerintahan Antara Negara Indonesia Dengan Negara
Perancis.
1. Parlemen Perancis adalah bikameral dan parlemen Indonesia bikameral (DPR
dan DPRD).
2. Perancis dalam bidang eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden dan dan
dalam menjalankan kabinet dibantu oleh seorang Perdana Menteri, sedangkan
Indonesia hanya seorang presiden.
3. Sistem pemerintahan yang dipakai oleh Perancis adalah Semi Presidensil
sedangkan Indonesia memakai sistem Presidensil.
4. Parlemen Perancis terdiri dari Majelis Nasional dan Senat, dimana Majelis
Nasional memiliki kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak
mayoritas menjadi penentu pilihan pemerintah, sedangkan di Indonesia
Kabinet tidak dapat dibubarkan oleh Parlemen.
D. Kelebihan dan Kekurangan Dari Masing – Masing Sistem Pemerintahan.
1. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial Yang di Anut Negara
Indonesia.
 Kelebihan nya adalah :
1) Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
2) Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
3) Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
4) Kekurangan sistem pemerintahan presidensial adalah:
5) Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung parlemen sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak.
6) Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
7) Pembuat keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif
dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas.
8) Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.
2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Semi Presidensial Yang di Anut
Negara Perancis.
 Kelebihan nya Sistem Pemerintahan Semi Presidensial adalah :
1) Menggabungkan dua jenis sistem pemerintahan dengan mengambil kelebihan
dari setiap sistem pemerintahan tersebut.
2) Pemerintahan berjalan lebih stabil karena pusat kekuasaan tersebar dan tidak
mudah terjadi perubahan secara tiba-tiba.
3) Presiden dan menteri tidak dapat dijatuhkan selama masa jabatannya sehingga
bisa fokus dalam menjalankan program kerjanya.
 Kekurangan sistem pemerintahan semipresidensial, antara lain:
1) Suara rakyat terhadap pemegang kekuasaan terpilih kurang berpengaruh.
2) Sulit mengetahui penyelewengan kekuasaan yang dilakukan.
3) Pemerintahan dapat dipengaruhi oleh partai politik apabila pemegang kekuasaan
diusung partai tertentu.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara, antara
lain :
1) Memperoleh pengetahuan tentang ciri khas dari suatu sistem administrasi yang ada di
suatu masyarakat yang ada di dunia ini, dengan mengetahui ciri khas dari masing-
masing administrasi maka dapatlah diketahui perbedaan yang cukup menonjol di
antara masing-masing sistem administrasi Negara.
2) Mengungkapkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan sistem administrasi tertentu
dapat berhasil dengan baik pada suatu negara atau suatu masa tertentu tetapi
ternyata gagal waktu diterapkan di negara atau masa yang lain.
3) Menunjukkan berbagai faktor yang bersifat kultural, politik dan sosial maupun yang
lain yang dapat ikut berpengaruh terhadap kesuksesan dan/atau kegagalan dari suatu
sistem administrasi. Berarti dengan melakukan studi perbandingan betul-betul dapat
diketahui berbagai faktor yang ikut berperan dalam membentuk masing-masing
administrasi Negara
4) Menjelaskan mengapa perilaku birokrat dan birokrasi pada berbagai negara dan
budaya dapat berbeda satu sama lain. Perbedaan seperti ini hanya dapat ditemukan
jika studi perbandingan dilakukan dalam berbagai kelompok masyarakat Negara.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai