a.
b.
c.
d.
telusuri
1. Asas Dekonsentrasi.
Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah
pusat kepada pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi
vertical tingkat atasnya kepada pejabat-pejabat didaerah. Hal ini
tercantum didalam pasal satu huruf f Undang-undang No. 5 Tahun
1974. Cirri ciri dari asas ini adalah sebgai berikut:
Bentuk pemencaran adalah pelimpahan
Pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri (perseorangan)
Yang dipencar ( bukan urusan pemerintah) tetapi wewenang untuk
melaksanakan sesuatu.
Yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah tangga sendiri.
Oleh karena itu tidak semua urusan pemerintahan dapat diserahkan
kepada kepala daerah otonom menurut asas desentralisasi ini
merupakan salah satu yang membedakan antara asas desentralisasi
dengan asas dekonsentrasi. Menurut asas dekonsentrasi maka segala
urusan yang dilimpahkan oleh pemerintah pusat kepada pejabatnya
Perencanaan
Pelaksanaan
Pembiyaan
Perangkat pelaksanaan.
Berbeda dengan asas desentralisasi yaitu pelaksanaan
pemerintahan dilaksanakan oleh rumah tangga daerah otonom
sepenuhnya,
sehingga
penyelenggaraan
berbagai
urusan
pemerintahan pusat dilaksanakan oleh daerah sepenuhnya sebagai
bentuk urusan rumah tangga daerah tersebut.
Adapun unsur pelaksanaannya adalah segala instansi vertical yang
ada de daerah yang dikoordinir oleh kepala wilayah sebagai alat/
didalam
proses
pengambilan
keputusan.[1]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1281939369877263255#_ftn1]
Sentralisasi
dan
desentralisasi
mempunyai
kelebihan
dan
eksekutif kepala;
2)
keseragaman kebijaksanaan, praktek dan keputusan
terpelihara;
3)
yang
b. Kelebihan desentralisasi
1)
2)
Lihat komentar
Publikasikan
Pratinjau