Anda di halaman 1dari 4

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

a. Pengertian Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara


Konsep hak dan kewajiban warga negara dan negara merupakan hubungan antara
warga negara dengan negara.

Persoalan mendasar dalam hubungan antara negara dan warga negara adalah masalah
hak dan kewajiban. Negara dan warga negara sama-sama memiliki hak dan kewajiban
masing-masing.

Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki
pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan
untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb),
kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal yang
harus dilaksanakan.

Jadi, hak dan kewajiban negara warga negara memiliki hubungan yang timbal balik
dengan hak dan kewajiban negara. Hal yang dimiliki oleh warga negara berakibat pada
kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara. Sebaliknya, hak negara berakibat pada
kewajiban yang mutlak dipenuhi oleh warga negara.

Contoh-contoh Hak Warga Negara :


a. Pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
b. Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan (pasal 28)
c. Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1)
d. Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan kerkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi (pasal 28B ayat 2)
e. Mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapat pendidikan
dn memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya (pasal 28C ayat 1)
f. Memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat 2)
g. Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1)

Contoh-contoh Kewajiban Warga Negara:


a. Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat
1)
b. Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan beregara (pasal 28j ayat 1)
c. Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
makasud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain untuk memenuhi tuntutan yang adil yang sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis (pasal 28j ayat 2)
d. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara (pasal 30 ayat 1)
e. Untuk pertahanan dan keamanan Negara melaksanakan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (pasal 30 ayat 2)
f. Mengikuti pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2)

b. Konsep Bangsa, Negara, dan Warga Negara


1. Konsep negara

Ada banyak definisi tentang Negara antara lain:

1. Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed)


oleh sejumlah pejabat, yang berhasil menuntut dari warganegaranya ketaatan pada
peraturan perundang-undangan melalui penguasaan yang monopolistis dan syah
2. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengikuti
adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan kelompok
manusia tersebut
3. Negara adalah suatu perserikatan yang melaksanakan suatu
pemerintahanmelalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk
memaksa demi ketertiban social. Masyarakat ini berada dalam suatu wilayah
tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain di luarnya.
unsur negara meliputi:
1. Wilayah
Darat, laut, udara
2. Rakyat/penduduk
Sekumpulan orang yang telah sadar bernegara dan menempati wilayah tertentu
3. Pemerintah
Badan yang berfungsi dan mengurus negara
4. Kedaulatan
Wewenang/kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya
dengan berbagai cara (internal souvereignity
5. Pengakuan internasional (deklaratif)
Diakui oleh negara lain baik de facto maupun de yure (External souvereignity)-Unsur
sekunder
SIFAT NEGARA
1. Memaksa
Agar peraturan perundang-undangan ditaati (tertib)
Memakai kekerasan fisik secara legal
2. Monopoli
Menetapkan tujuan bersama masyarakat
Suatu aliran yang bertentangan dengan tujuan bersama dilarang.
3. Mencakup semua
Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua
Mencegah pembiaran seseorang/kelompok berada di luar ruang lingkup
aktivitas negara
2. Konsep Bangsa
Konsep bangsa (nation) memiliki dua (2) pengertian yaitu bangsa dalam arti
sosiologis antropologis dan bangsa dalam arti politis (Badri Yatim, 1999), Dalam
istilah laincultural unity dan political unity (AT Soegito, 2004)
1. Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis (cultural unity) adalah
persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota
persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat.
Jadi mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh kesamaan ras, budaya,
keyakinan, bahasa , keturunan dan sebagainya. Contoh ; bangsa Kasmir, bangsa
Yahudi, bangsa Kurdi, bangsa Jawa, bangsa Batak,
2. Bangsa dalam pengertian politik (political unity) adalah suatu masyarakat dalam
suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai
suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa dalam arti politik adalah
bangsa yang sudah bernegara. Contoh; bangsa Indonesia, bangsa India, bangsa
Jerman

3. Konsep warga negara


• Warganegara: warga suatu negara yang ditetapkan undang-undang
• Kewarganegaraan: hal-hal yang berkaitan dengan hubungan antara negara
dengan warga negara yang mengakibatkan adanya hak dan kewajiban dari kedua
belah pihak.
• Pewarganegaraan: tatacara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan melalui permohonan

ASAS KEWARGANEGARAAN:
1. Asas perkawinan
a. Asas persamaan hukum
Asas ini menekankan bahwa suami istri hendaknya tunduk pada hukum yang sama,
karena itu suami istri tidak boleh memiliki kewraganegaraan yang berbeda, salah satu
dari mereka hendaknya menyesuaikan diri dengan kewarganegaraan istri/suami.
b. Asas persamaan derajat
Asas ini menekankan bahwa suami dan istri memiliki derajat yang sama, karena itu
mereka juga memiliki hak yang sama dalam menentukan kewarganegaraan mereka.
Mereka berhak untuk memiliki kewrganegaraannya masing-masing.
2. Asas kelahiran
a. Ius sanguinis ( law of the blood)
Asas ini menekankan bahwa kewaeganegaraan seseorang ditentukan berdasar garis
keturunan.
b. Ius soli (law of the soil)
Asas ini menekankan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasar
tempat/Negara dimana ia dilahirkan.

WARGANEGARA INDONESIA:
• Yang menjadi warganegara Indonesia adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
asing yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara
• Kewarganegaraan Indonesia hanya dapat diperoleh berdasarkan persyaratan
yang berdasarkan UU kewarganegaraan
ASAS KEWARGANEGARAAN INDONESIA:
1. Ius sanguinis
a. Ayah dan ibu warganegara Indonesia
b. Ayah warganegara Indonesia, ibu asing
c. Ibu warganegara Indonesia, ayah asing
d. Ibu warganegara Indonesia, ayah tak punya kewarganegaraan
e. Anak dari ibu Indonesia diluar perkawinan yang sah.
f. Anak ibu WNA, diakui ayah Indonesia sebelum umur 18 th
2. Ius soli secara terbatas
a. Lahir di Indonesia tidak jelas status kewarganegaraan ortu.
b. Lahir di Indonesia, ortunya tidak diketahui
c. Lahir di Indonesia ortu tidak punya kewarganegaraan
3. Asas kewrganegaraan tunggal
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
a. Anak lahir di luar Indonesia, dari ortu Indonesia, negara tempat
kelahiran memberi kewarganegaraan anak tsb
b. Anak WNI, diluar perkawinan syah, belum 18th,belum kawin diakui
ayahnya yang berwarganegara asing
c. Anak WNI, belum 5th, diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA.
d. Hanya sampai 18th/sudah kawin.

Anda mungkin juga menyukai