Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KEWARGANEGARAAN”

TEKNIK INFORMATIKA

STMIK PRANATA INDONESIA

2018

Disusun oleh :

M.Fakhri Haykal

NIM : 10xxxxxxxx
 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah program pendidikan yang memuat bahasan
tentang masalah kebangsaan, kewarganegaraan dalam hubungannya dengan negara, demokrasi, HAM
dan masyarakat madani (civil society) yang dalam implementasinya menerapkan prinsip-prinsip
pendidikan demokratis dan humanis.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL


( UU RI 20/2003) :

“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK


SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA” (Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003).

PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :

“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN BAN
BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN
MENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB”

( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003).

 IDENTITAS NASIONAL

Faktor yang menentukan pembentukan kelompok “bangsa” :

 Faktor genetis (keturunan) : suku bangsa, keluarga, rumpun.


 Geografis : iklim, keadaan tanah, kekayaan alam setempat, fauna, flora.
 Historis : kejadian-kejadian/peristiwa-peristiwa penting, bencana alam, pergolakan, nasib
bersama.
 Psikologis : sikap, cara khas bertindak dan bereaksi sehingga menjadi kebiasaan dan watak khas.

Faktor Pembentukan Identitas Bangsa :

 Primordial
 Sakral
 Tokoh
 Bhineka Tunggal Ika
 Sejarah
 Perkembangan ekonomi
 Kelembagaan
NEGARA” DAN “BANGSA :

 “Negara” adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi unsur-unsur rakyat, wilayah,
pemerintah serta kedaulatan.
 “Bangsa” adalah kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama mencapai cita-cita dan tujuan
bersama, terlepas dari perbedaan etnik, ras, agama ataupun golongan asalnya.
 Kesadaran kebangsaan adalah perekat yang akan mengikat batin seluruh rakyat.

UNSUR-UNSUR NEGARA :

 Rakyat : orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara dan
mendukung negara yang bersangkutan;
 Wilayah : daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat
negara, menjadi sumber kehidupan rakyat negara (darat, laut dan udara);

Pemerintah yang berdaulat : adanya penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan
pemerintah, memiliki kedaulatan baik ke dalam (memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya)
maupun ke luar (negara mampu mempertahankan diri dari serangan negara lain).

SIFAT NEGARA :

 Memaksa : memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan ketertiban dengan memakai kekerasan


fisik secara legal;
 Monopoli : memiliki hak menetapkan tujuan bersama masyarakat, melarang sesuatu yang
bertentangan dan menganjurkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat;
 Mencakup semua : semua peraturan dan kebijakan negara berlaku untuk semua orang tanpa
kecuali.

Fungsi Pokok Negara :

 Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan


dalam masayarakat (stabilisator);
 Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya;
 Pertahanan : untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar;
 Menegakkan keadilan : melalui badan-badan pengadilan.

Faktor pembentukan bangsa Indonesia :

 adanya persamaan nasib,


 adanya keinginan bersama untuk merdeka
 adanya kesatuan tempat tinggal
 adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa
 NASIONALISME & BELA NEGARA

Kewarganegaraan (Citizenship) memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dengan warga negara.

 Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang
dengan negara
 Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, adanya ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan iakatan tanah air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir
dari penghayatan warga negara yang bersangkutan.
 Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika
hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.
 Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.

Unsur yg menentukan kewarganegaraan :

 Unsur darah keturunan (Ius Sanguinis)


 Unsur daerah tempat kelahiran (Ius Soli)
 Unsur pewarganegaraan (Naturalisasi) dengan syarat dan prosedur yang berlainan antara satu
negara dengan negara lain.

 Hak dan Kewajiban Warga Negara

Pengertian hak

 Menurut Prof. Dr. Notonagoro :


Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Pengertian kewajiban

 Menurut Prof Notonagoro


Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Status kewarganegaraan

 Apatride: istilah utk org2 yg tdk memp status kewarganegaraan


 Bipatride: istilah utk org2 yg memp status kewarganegaraan rangkap (dwi-kewarganegaraan)
 Multipatride: istilah utk org2 yg memp status kewarganegaraan 2 atau lebih
Warga negara Indonesia berdasar UU no 12 thn 2006 psl 4 :

1. orang orang bangsa indonesia dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan undang
undang sebagai warga negara.
2. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga
negara Indonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu warga negara
indonesia
4. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu asing
5. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah asing dan ibu warga negara Indonesia
6. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu warga negara indonesia dan ayah tidak
mempunyai kewarganegaraan atau hukum warga negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak itu.
7. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia
8. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu seorang warga negara asing yang diakui
oleh seorang ayah warganegara indonesia sebagai anaknya dan pengakuan tersebut dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun dan atau tidak kawin.
9. Anak yang lahir di wilayah negara Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya tidak
diketahui
11. Anak yang lahir di wilayah negara RI dari seorang warga negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan
12. Anak dari seseorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah dan ibu meninggal dunia sebelum mengucapkan atau menyatakan janji setia.

Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia

 Karena kelahiran
 Karena pengangkatan
 Karena dikabulkannya permohonan
 Karena pewarganegaraan
 Karena perkawinan
 Karena turut ayah dan atau ibu
 Karena pernyataan
Bukti memperoleh kewarganegaraan Indonesia

 Akta kelahiran
 Surat bukti kewarganegaraan (kutipan pernyataan sah buku catatan pengangkatan anak asing)
 Surat bukti kewarganegaraan (petikan keputusan Presiden)krn permohonan/pewarganegaraan
 Surat bukti kewarganegaraan (surat edaran menteri kehakiman...) krn pernyataan

Karakteristik Warga Negara yg Demokrat

 Rasa hormat dan tanggungjawab


 Bersikap kritis
 Membuka diskusi dan dialog
 Bersikap terbuka
 Rasional
 Adil
 Jujur

Hak Warga Negara

Pekerjaan & Penghidupan layak 🡪 Ps. 27 (2) UUD 1945

 Bela negara 🡪 Ps. 27 (3) UUD 1945


 Berpendapat 🡪 Ps. 28 UUD 1945
 HAM 🡪 Ps. 28A s.d 28J UUD 1945
 Kemerdekaan memeluk agama 🡪 Ps. 29 (2) UUD 1945
 Ikut usaha hankamneg 🡪 Ps. 30 (1) UUD 1945
 Pendidikan 🡪 Ps. 31 (1) UUD 1945 [20%]
 Mengembangkan budaya 🡪 Ps. 32 (1) UUD 1945
 Ekonomi & kesejahteraan sosial 🡪 Ps. 33 UUD 1945
 Mendapat jaminan keadilan sosial 🡪 Ps. 34 UUD 1945

Kewajiban Warga Negara

 Taat Hukum & Pemerintahan 🡪 Ps. 27 (1) UUD 1945


 Bela Negara 🡪 Ps. 27 (3) UUD 1945
 Ikut usaha hankamneg 🡪 Ps. 30 (1) UUD 1945
Hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara :

 Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah;


 Hak negara untuk dibela;
 Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat;
 Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil;
 Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara;
 Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat;
 Kewajiban negara memberi jaminan sosial;
 Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

Hak dan kewajiban warga negara di bidang pendidikan :

 UU tentang Sistem Pendidikan Nasional;


 UU tentang Guru dan Dosen.

Hak dan kewajiban warga negara di bidang pertahanan :

 UU tentang Pertahanan Negara;


 UU tentang Kepolisian Negara R.I.
 UU tentang Tentara Nasional Indonesia.
 Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik :
 UU tentang Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di Muka Umum;
 UU tentang Pers;
 UU tentang Partai Politik;
 UU tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD;
 UU tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; dan lain-lain.

 DEMOKRASI INDONESIA

KONSEP DAN NILAI DEMOKRASI

 DEMOCRACY/DEMOKRASI :
Bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak sama dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

Montesque : kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan tiga lembaga/institusi

1. Legislatif : Pemegang kekuasaan membuat UU


2. Eksekutif : Melaksanakan Undang-undang
3. Yudikatif : Memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan UU

Abraham Lincoln : pemerintahan rakyat dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

Aristoteles : kebebasan setiap warganegara dalam memilih cara hidupnya


CIRI-CIRI DEMOKRASI

Menurut UUD 1945 :

1. Adanya jaminan HAM ( Pasal 28 A-J UUD 45)


2. Adanya jaminan kemerdekaan bagi warga negara untuk berkumpul dan beroposisi
3. Perlakuan dan kedudukan sama bagi seluruh warganegara dlam hukum (pasal 27 ayat 1)
4. Kekuasaan yang dikontrol oleh rakyat melalui perwakilin yang dipilih rakyat
5. Jaminan kekuasaan yang telah disepakati Bersama

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI :

1. Keterlibatan warganegara dalam pembuatan keputusan


2. Persamaan kedudukan didepan hukum
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan warganegara
4. Sstem perwakilan
5. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
6. Pemilu yang bebas, jujur dan adil
7. Jaminan Hak Asasi Manusia
8. Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan

JENIS–JENIS DEMOKRASI BERDASARKAN PRINSIP IDEOLOGI

1. Demokrasi Liberal kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan kepentingan
umum
2. Demokrasi Rakyat, demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan lebih mengutamakan
kepentingan umum atau negara
3. Demokrasi Pancasila, demokrasi yang ada di Indonesia bersumber pada nilai-nilai sosial budaya
bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat untuk kepentingan Masyarakat

4 bentuk demokrasi

1. Konsep protective democracy : Sistem yang layak diterapkan karena merupakan pelindung
masyarakat dan perlakukan semena-mena dari penguasa
2. Developmental democracy : Hanya dengan demokrasi manusia terus meningkatkan kualitas diri
dan masyarakatnya
3. Equilibrium democracy atau pluralist democracy : warganegara menjadi fungsional bagi
demokrasi karena partisipasi yg intensif sesungguhnya dipandang tdk efisien bagi individu yg
rasional.
4. Participatory democracy : kita tdk dapat mencapai partisipasi yg demokratis tanpa perubahan
lebih dulu dalam ketidakseimbangan sosial dan kesadaran sosial, tetapi juga kita tdk dapat
mencapai perubahan dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial tanpa peningkatan
partisipasi lebih dulu.
 NEGARA HUKUM (RULE OF LAW)
 Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan
atas hukum. Karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan
apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
 Hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada
konstitusi (berisi kesepakatan/konsensus bersama) atau hukum dasar negara. Dengan demikian
di dalam negara hukum, kekuasaan negara berdasar atas hukum bukan kekuasaan belaka serta
pemerintahan negara berdasarkan pada konstitusi. Negara berdasarkan atas hukum
menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi sehingga ada istilah supremasi hukum.

International Commission of Jurists

Rumusan syarat-syarat (ciri-ciri) pemerintahan yang demokratis di bawah ‘Rule of Law’ (yang dinamis)

 Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individu konstitusi harus pula
menentukan cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
 Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
 Pemilihan Umum yang bebas.
 Kebebasan menyatakan pendapat.
 Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
 Pendidikan kewarganegaraan

Pilar-pilar utama untuk menyangga tegaknya satu Negara Hukum modern (The Rule of Law, ataupun
Rechtsstaat)

1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law):


Adanya pengakuan normatif dan empirik akan prinsip supremasi hukum, yaitu bahwa semua
masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law):
Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum dan pemerintahan, yang diakui secara
normatif dan dilaksanakan secara empirik.
3. Asas Legalitas (Due Process of Law):
Dalam setiap Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam segala bentuknya
(due process of law), yaitu bahwa segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas
peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis.
4. Pembatasan Kekuasaan
Adanya pembatasan kekuasaan Negara dan organ-organ Negara dengan cara menerapkan
prinsip pembagian kekuasaan secara vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal.
5. Organ-Organ Eksekutif Independen:
Dalam rangka membatasi kekuasaan itu, di zaman sekarang berkembang pula adanya
pengaturann kelembagaan pemerintahan yang bersifat ‘independent’.
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak:
Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak (independent and impartial judiciary).
7. Peradilan Tata Usaha Negara:
Dalam setiap Negara Hukum, harus terbuka kesempatan bagi tiap-tiap warga negara untuk
menggugat keputusan pejabat administrasi Negara dan dijalankannya putusan hakim tata usaha
negara (administrative court) oleh pejabat administrasi negara.
8. Peradilan Tata Negara (Constitutional Court):
Di samping adanya pengadilan tata usaha negara yang diharapkan memberikan jaminan
tegaknya keadilan bagi tiap-tiap warga negara, Negara Hukum modern juga lazim
mengadopsikan gagasan pembentukan mahkamah konstitusi dalam sistem ketatanegaraannya.
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Adanya perlindungan konstitusional terhadap hak asasi manusia dengan jaminan hukum bagi
tuntutan penegakannya melalui proses yang adil.
10. Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat):
Dianut dan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin peran
serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kenegaraan, sehingga setiap peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang
hidup di tengah masyarakat.
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare Rechtsstaat):
Hukum adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diidealkan bersama. Cita-cita hukum itu
sendiri, baik yang dilembagakan melalui gagasan negara demokrasi (democracy) maupun yang
diwujudkan melalaui gagasan negara hukum (nomocrasy) dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan umum.
12. Transparansi dan Kontrol Sosial:
Adanya transparansi dan kontrol sosial yang terbuka terhadap setiap proses pembuatan dan
penegakan hukum, sehingga kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam mekanisme
kelembagaan resmi dapat dilengkapi secara komplementer oleh peran serta masyarakat secara
langsung (partisipasi langsung) dalam rangka menjamin keadilan dan kebenaran

Tujuan Negara Hukum

 S. Tasrif: 1) Kepastian hukum (tertib/order); 2) Kegunaan (kemanfaatan/utility); dan 3) Keadilan


(justice).
 Ahmad Dimyati: 1) Pencapaian keadilan, 2) Kepastian hukum, dan 3) Kegunaan (kemanfaatan).
Kesimpulan:
 Pencapaian Keadilan, sesuai dengan asas Ius quia iustum (hukum adalah keadilan, dan Quid
ius sine justitia (apalah arti hukum tanpa keadilan).
 Hukum adalah untuk mengatur hubungan, baik warga masyarakat maupun negara, The law
is a tool to “social control” and “social engineering”.
 Hukum dilaksanakan untuk mencapai kepastian.
 HAK ASASI MANUSIA

HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

 HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG ANUGERAH TUHAN YME
 HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD ESENSINYA
 SBG ANUGERAH ALLAH SWT (MUSTHAFA KEMAL PASHA)
 HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG POTENSINYA SBG
MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI)
 HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT PD ESENSINYA SBG
ANUGERAH ALLAH SWT

HAM meliputi bidang:

a. Hak asasi pribadi (personal rights)

Hak kemerdekaan, Hak menyatakan pendapat, Hak memeluk agama.

b. Hak asasi politik (political rights)

Hak utk diakui sbg warga negara 🡪 Hak memilih & dipilih, Hak

berserikat, Hak berkumpul.

c. Hak asasi ekonomi (property rights)

Hak memiliki sesuatu, Hak mengadakan perjanjian, hak bekerja,

hak mendapat hidup layak.

d. Hak asasi sosial & kebudayaan (Social & cultural rights)

Hak mendapatkan pendidikan, Hak mendapat santunan, Hak pensiun,

Hak mengembangkan kebudayaan, Hak berekspresi.

e. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm hukum & pemerintahan

(Rights of Legal Equality)

f. Hak utk mendapat perlakuan yg sama dlm tata cara peradilan &

perlindungan (Procedural rights)


HAM DI INDONESIA

Pengakuan Bangsa Indonesia-HAM

a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama

“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”

b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat

“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …” landasan idiil pengakuan &
jaminan HAM di Indonesia.

c. Batang Tubuh UUD 1945

- Pasal 28 A Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan

- Pasal 28 B Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan hidup-tumbuh-
berkembang utk anak, Hak perlindungan dr kekerasan & diskriminasi

- Pasal 28 C Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan & memperoleh manfaat iptek &
seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan hak scr kolektif

- Pasal 28 D Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak perlakuan sama di hadapan


hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN

- Pasal 28 E Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-tempat tinggal, Hak
kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.

- Pasal 28 F Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari-memperoleh-memiliki-


menyimpan-mengolah-menyampaikan informasi

- Pasal 28 G Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn ketakutan, Hak bebas dr
penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat manusia, Hak memperoleh suaka politik

- Pasal 28 H Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan khusus utk peroleh
kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi

- Pasal 28 I Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani, Hak tdk dituntut atas
dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati

d. Ketetapan MPR

- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003.
Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan
keturunan, Hak keadilan, Hak kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak
kesejahteraan, Kewajiban, perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000

ttg Pengadilan HAM

- Ps 4 🡪 Hak utk hidup, Ps 10 Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16 Hak utk mengembangkan diri, Ps 17 s.d.
19 Hak utk memperoleh keadilan, Ps 20 s.d. 27 Hak atas kebebasan pribadi, Ps 28 s.d. 35 Hak atas rasa
aman, Ps 36 s.d. 42 Hak atas kesejahteraan, Ps 43-44 Hak turut serta dlm pemerintahan, Ps 45 s.d. 51
Hak wanita, Ps 52 s.d. 66 Hak anak

HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI

 Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan, menjamin perlindungan dan
penegakan atas hak-hak dasar manusia
 Unsur utama demokrasi:
a. Kontrol rakyat atas proses pembuatan keputusan politis
b. Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali
 Konsep pokok demokrasi:
a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
b. Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)
 Unsur pokok pemerintahan demokrasi:
a. Pengakuan atas HAM
b. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan

HAK AZASI MANUSIA

Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999 tentang HAM dalam pasal 1

Hak Asasi Manusia adaläh :

seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demikehormatan dan perlindunganharkat dan martabat manusia.

Prinsip-prinsip Pelaksanaan HAM di Indonesia

1. Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban


2. Bersifat Relatif
3. Keterpaduan
4. Keseimbangan
5. Kerjasama Internasional yang saling menghormati
6. Taat pada peraturan
7. Keterkaitan Sistem Politik
8. Kesamaan Harkat dan Martabat
9. Prinsip memperoleh dan menuntut perlakuan yang sama
10. Perlindungan Masyarakat
11. Mendhulukan Hukum Nasional
12. Tanggung jawab Pemerintah
Hambatan penegakkan HAM

A. Faktor Kondisi Sosial-Budaya.


B. b. Faktor Komunikasi dan Informasi,
1) Letak geografis Indonesia yang luas
2) Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun secara baik
3) Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih sangat terbatas.
C. Faktor Kebijakan Pemerintah.
1. Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya
jaminan hak asasi manusia.
2. Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak asasi manusia
sering diabaikan.
D. Faktor Perangkat Perundangan.
1) Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil konvensi internasional tentang hak asasi
manusia.
2) Kalaupun ada, peraturan perundang-undangannya masih sulit untuk diimplementasikan.

E. Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement).

1) 1)Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi mengabaikan prosedur
kerja yang sesuai dengan hak asasi manusia.
2) 2)Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai masih belum
layak sering membuka peluang ‘jalan pintas’ untuk memperkaya diri.
3) 3)Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak
konsekuen, dan tindakan penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

SANKSI INTERNASIONAL ATAS PELANGGARAN HAM

1.Di berlakukannya travel warning terhadap warga negaranya

2.pengalihan investasi atau penanaman modal asing

3.Pemutusan hubungan diplomatik

4.Pengurangan bantuan ekonomi

5.Pengurangan tingkat kerjasama

6.Pemboikotan produk eksport

7.Embargo Ekonomi
 GEOPOLITIK INDONESIA
1. Konsepsi ruang: diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah
dinamika politik & militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan
2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
3. Konsepsi politik kekuatan yang terkait dengan kepentingan nasional
4. Konsepsi keamanan negara & bangsa konsep ketahanan nasional

Geopolitik Ind = Was-Nus

 Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan-rumusan lain
yang pada prinsipnya sama krn bertentangan dgn Pancasila. Geopolitik adlh kebijakan dlm
rangka mencapai tujuan nas dgn memanfaatkan keuntungan letak geografis neg berdasar
pengetahuan ilmiah ttg kondisi geografis tsb.

Adapun manfaat yang kita dapatkan dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut:

Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional.

Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya yang besar bagi
peningkatan kesejahteraan. Sumber daya tersebut terutama sumber minyak yang ditemukan di wilayah
teritorial dan landas kontinen Indonesia.

Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan wilayah nusantara yang
perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.

Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.

 GEOSTRATEGI

Ketahanan nasional : merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didlm menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional.

Konsepsi Geostrategi Indonesia dipengaruhi oleh :

1. Pengalaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan NKRI.


2. PengalamanNegara Sedang Berkembang (NSB) dalam melaksanakan pembangunan Nasional,
dgn hasil ketidakseimbangan pembangunan fisik dan non fisik.
3. Tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan pada periode pembangunan lebih kompleks,
penuh ketidakpastian dibanding pada masa Perang Kemerdekaan.
Ketahanan Nasional suatu bangsa dilatar belakangi oleh :

 Kekuatan apa yg ada pada suatu bangsa dan negara sehingga mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya
 Kekuatan apa yg harus dimiliki oleh suatu bangsa & negara shg selalu mampu memperta-hankan
kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai tantangan, gangguan, hambatan dan
ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
 Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan dan
stabilitas (regular), yang didalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan ( the
stability idea of changes).

Pengertian HTAG

 Hambatan : suatu hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
yang berasal dari dalam.
 Tantangan : Suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan menggugah kemampua.
 Ancaman : suatu hal atau upaya bersifat dan bertujuan mengubah dan merombak kebijakan
yang dilaksanakan secara konsepsional.
 Gangguan : suatu hal atau upaya yang mengusik kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan
NKRI

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

 Manunggal
 Mawas kedalam
 Kewibawaan
 Berubah menurut waktu
 Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan
 Percaya pada diri sendiri
 Tidak tergantung kepada pihak lain

Model-model Ketahanan Nas.

1. Model Cline

 Negara memiliki kekuatan besar jika potensi geografi berdasarkan SDM yang besar.
 Model ini menggambarkan bahwa negara kecil dengan teknologi yang sangat maju tidak
memproyeksikan diri sebagai negara besar sebaliknya negara dengan wilayah besar dengan
penduduk yang kecil ditambah dengan teknologi majupun sama saja

2. Model Morgenthau

- Sifat →deskriptif kualitatif

- Menekankan pentingnya kekuatan nasional dlm kaitannya dengan negara lain →menganggap
pentingnya perjuangan untuk mendapatkan Power Position dlm suatu kawasan.

3. Model Alfred Thayer Mahan


Kekuatan nasional dapat dipenuhi apabila bangsa

tersebut mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :

a. Letak geografis

b. Bentuk atau wujud bumi

c. Luas wilayah

d. Jumlah penduduk

e. Watak nasional / bangsa

f. Sifat pemerintahan

MODEL KETAHANAN NASIONAL di INDONESIA

MODEL ASTA GATRA

a. Tri Gatra

1) Letak dan kedudukan geografis

2) Keadaan dan kekayaan alam

3) Keadaan dan kemampuan penduduk

b. Panca Gatra

1) Ideologi

2) Politik

3) Ekonomi

4) Sosial budaya

5) Pertahanan keamanan

Fungsi Ajaran Geostrategi Indonesia, sebagai :

1. Doktrin Nasional ajaran (konsensus) bngsa Ind dlm mengimplementasikan falsafah Pancasila,
UUD45, geopolitik Indonesia guna menjamin pola pikir, pola tindak dan cara kerja guna
mempersatukan usaha bersama bngsa yang bersifat intersektoral dan multidisiplin
2. Pola Dasar Pembangunan arah pedoman dari setiap Program kerja Pemerintah.
3. Sistem Nasional Indonesia.
Pada dasarnya adalah pola masyarakat Indonesia yang menerapkan falsafah Pancasila dan
UUD45.
4. Metoda Pembangunan.
Menggunakan metode komprehensif integral (utuh menyeluruh) berdasarkan asta gatra.

Hubungan antargatra di dalam Trigatra


a. Geografi – Kekayaan Alam

- Kekayaan alam perlu diinventarisasi

- Perencanaan dan penggunaan kekayaan alam

b. Geografi – Penduduk

- distribusi penduduk mempengaruhi ketahanan Nasional

- Mata pencaharian pend dipengaruhi keadaan geografi sekelilingnya

c. Kekayaan Alam – Penduduk

- Kekayaan alam perlu diolah penduduk yang memiliki kemampuan dan teknologi.

Hubungan antargatra dalam Pancagatra

a. Ideologi sbg falsafah hidup bangsa dan landasan ideal negara, bernilai penentu dalam
pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasionalnya.
b. Tingkah laku politik seseorang dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran
berpolitik,kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial, rasa keamanan,
dsb.
c. Ketahanan ekonomi berhub. erat dgn ketahanan di bidang ideologi, politik, sos-bud, dan
pertahanan keamanan yang berfungsi sbg penunjang.
d. Keadaan sosial yang serasi, stabil dinamik, berkepribadiaan hanya dapat berkembang di
dalam suasana aman dan damai.
e. Keadaan stabil, maju dan berkembang di bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sos bud
memperkokoh pertahanan-keamanan nasonal.

Hub antara Ketahanan Nasional dan Wawasan Nasional

a. Wawasan Nasional sebagai cara pandang suatu bangsa memberi sifat ciri-ciri khas ketahanan
nasionalnya.
b. Untuk memperjuangkan hak hidup dan mencapai tujuan nasional mutlak diperlukan ketahanan
nasional.
c. Di dlm menyusun, membina dan meningkatkan Tannas suatu bangsa wajib berpedoman pada
wawasan nasionalnya.

Ketahanan Nasional berlapis, dimulai dari :

1. Ketahanan Individu ( ketahanan rohani jasmani) yang baik, akan menciptakan kerukunan
keluarga dan akan meningkatkan kerukunan masyrakat.
2. Ketahanan keluarga harus dibina agar dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan fisik.
3. Ketahanan wilayah, merupakan bag. dr negara sgt tergantung pd individu baik dalam/ luar
komuniti.

4. Ketahanan Nasional

5. Ketahanan Regional, dengan pengertian :


a. Sekitar negara dengan penekanan wilayah yang homogen atas dasar ciri geostrategis
b. Dapat berupa persamaan ras, budaya, sumber daya dan dapat meningkatkan pembentukan
kelompok.

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai