Hak dan kewajiban warga negara erat kaitannya dengan konstitusi. Karna hak dan kewajiban warga negara termuat dalam konstitusi. Jika berbicara tentang hak dan kewajiban warga negara, maka erat kaitannya dengan dua hal yaitu negara dan juga warga negara. Sehingga hak dan kewajiban warga negara dibatasi oleh ruang-ruang yang dinamakan negara. Hal hal yang ingin dicapai dalam mempelajari materi ini adalah, bukan hanya aspek kognitifnya. Tetapi mahasiswa diharapkan dapat disiplin menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik, serta bisa mengharmonikan hak dan kewajiban tersebut di masyarakat. 1. Hak dan kewajiban Hak dan kewajiban merupakan dua hal yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan. Jika berbicara tentang hak, maka berbicara tentang kekuasaan atau kewenengan. Jadi hak adalah kewenangan terhadap sesuatu, Sehingga kita memiliki kuasa terhadap sesuatu tersebut. Akan Tetapi kuasa yang kita miliki itu tidak mutlak. Sedangkan Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan, apapun itu larangan maupun perintah dan kita akan menerima sanksi jika melanggar kewajiban tersebut. Menurut teori korelasi yang dianut oleh utilitarianisme, ada hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban. Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Hak tanpa kewajiban yang sesuai dengannya tidak pantas disebut dengan hak. Dalam buku karya john stuart mill yang berjudul on liberty-perihal kebebasan, bahwa kebebasan bukan sesuatu yang mutlak, kebebasan adalah sesuatu yang didalamnya dilakukan untuk kebaikan. kebebasan tidak boleh digunakan untuk memanipulasi hak orang lain untuk kepentingan sendiri. Menurut john kebebasan subtansialnya bukan pada bebas atas kemauan sendiri, namun perbuatan bebas yang diarahkan dan bersifat positif,tidak mengganggu dan merugikan orang lain. a. bangsa dan negara Menurut otto bauer Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan karaktter. Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan Nasib, untuk membentuk negara. Definisi negara menurut max webber adalah suatu organisasi kekuasaan dari masyarakat dan merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan Bersama. b. penduduk dan warga negara Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang. Sedangkan warga negara adalah sesuatu yang disahkan oleh undang- undang, dan memiliki hubungan hukum dengan sebuah negara sehingga dimanapun orang tersebut berada, maka ada keawajiban negara untuk melindunginya. Hubungan warga negara dengan negara bersifat timbal balik.
2. Asas dan problem status kewarganegaraan
Ius Soli (Tempat), yaitu menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran. Sedangkan Ius Sanguinis (Hubungan Darah), adalah asas kewarganegaraan yang ditentukan berdasarkan keturunan orang tersebut. Problem Status kewarganegaraan terjadi akibat diterapkannya asas kewarganegaraan secara tegas didalam sebuah negara. Contohnya yaitu a patride, jika seseorang lahir di negara yang menganut ius sanguinis, dan negara asal orang tua menganut ius soli bi patride,yaitu jika seseorang lahir di negara yang menganut ius soli, sedangkan orang tuanya berasal dari negara yang menganut ius anguinis. multi patride, adalah orang yang memmiliki kewarganegaraan ganda Untuk memecahkan problem kewarganegaraan tersebut, Indonesia mengatur mengenai cara memperoleh status kewarganegaraan melalui Undang-undang No.12 Tahun 2006. Sesuai dalam UUD 1945 pasal 28D ayat (4) bahwa setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
3. Bagaimana mendapatkan status WNI
Dalam undang-undang No.12 Tahun 2006 dijelaskan bahwa ada tujuh hal yang diatur tentang warga negara Indonesia yaitu, perkawinan, Suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan setiap pihak Kelahiran, anak yang lahir di willayah Indonesia, dan status dari kedua orang tua tidak jelas kewarganegaraannya, tidak diketahui, ataupun tidak memiliki kewarganegaraan, maka anak tersebut akan diberikan kewarganegaraan Indonesia Pernyataan, warga negara asing yang secara sah menikah dengan warga negara indonesisa, dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia dengan menyampaikan pernyataan kewarganegaraan Indonesia didepan pejabat. Tentunya dengan aturan-aturan tertentu Turut ayah atau ibu, Anak yang belum berumur 18 yahun, atau belum menikah, berada dan bertempat tinggal di wilayah negara Indonesia, dan orang tua memperolah berkewarganegaraan Indonesia, maka secara otomatis mendapatkan kewarganegaraan indonesia Pengangkatan, Anak warga negara asing yang belum berusia 5 tahun,dan diangkat secara sah oleh warga negara Indonesia menurut ketetapan peradilan, maka mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Naturalisasi, naturalisasi dibagi menjadi dua yaitu Hak Opsi, yaitu hak untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara dari suatu negara. Dan juga Hak repuidasi, yaitu Hak untuk menolak pemberian warga negara Dikabulkan permohonan, syarat untuk permohonan kewarganegaraan yaitu , orang yang telah berusia 18 tahun, atau sudah menikah, dan pada waktu meminta permohonan sudah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat selama 5 tahun, dapat berbahasa Indonesia dan mematuhi Pancasila serta UUD, tidak pernah dijatuhi tindak pidana satu tahun atau lebih , dan mempunyai pekerjaan tetap. Pewarganegaraan, Orang asing yang telah berjasa pada negara Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi kewarganegaraan RI oleh presiden, Setelah memperoleh pertimbangan dari DPR RI, kecuali dengan pemberian kewargannegaraa tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda Asas kewarganegaraan dibagimenjadi dua yaitu, Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. Dan asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU. Ada hal-hal yang dapat menyebabkan kehilangan kewarganegaraan Indonesia yaitu, Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas Namanya.
B. Harmoni HAK dan kewajiban kehidupan berbangsa bernegara
1. Urgensi Harmoni HAK dan Kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semenjak zaman dahulu, kita lebih mengenal konsep kewajiban dibandingkan dengan konsep HAK. Sehingga dalam masyarakat zaman dahulu yang menganut sistem monarki pasti selalu ada hak hak mulia raja. Konsep kewajiban selalu menjadi landasan aksiologis dalam hubungan rakyat dan penguasa, Rakyat wajib patuh pada titah raja tanpa syarat, dan itu sebagai bentuk penghambaan total. Setelah masa kerajaan berlalu, datanglah penjajah di Indonesia. Keadaan yang sama pun berlangsung disaat masa penjajahan. Kehidupan politik daerah tentu mendorong aspek kewajiban sebagai ide dalam fraksis kehidupan politik, ekonomi, dan social budaya. Perjuangan masyarakat Indonesia terjadi pada masa penjajahan. Dimana lahirlah perjuangan kelompok-kelompok masyarakat, perjuangan kedaerahan, dan perjuangan kemerdekaan, yang dimana Perjuangan-perjuangan tersebut merupakan perjuangan agar kita bisa terbebas dari belenggu penjajahan dan melawan ketertindasan. Sehinngga dapat dikatakan bahwa yang diperjuangkan bangsa Indonesia pada saat itu adalah Hak-hak. Hak dan keajiban erat kaitannya dengan negara dan bangsa, jika melihat dari teori kontrak social, bahwa negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat. Dalam membangun negara, tentu masyarakat ingin membangun negara sebagai wadah karna ada banyak kepentingan dan juga kebutuhan yang harus terpenuhi. Thommas Hobbes mengatakan, Rakyat memberikan kekuasaan dan menyerahkan HAK pemerintah kepada orang yang ada dalam dewan. Menurut John Lock, ada dasar kontraktual dari negara dikemukakan sebagai peringatan bahwa kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak tetapi selalu terbatas. Jean Jacques Rousseau mengatakan bahwa, Negara harus menyatakan kemauan umumnya dan ditunjukkan dalam kebahagiaan Bersama. Jadi urgensi dari HAK dan kewajiban dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa, dan bernegara ada pada proses mencapai tujuan lewat pemerintah. Kemudian untuk mencapai cita-cita tersebut maka kita harus harmoni antara hak dan kewajiban, Karna ada dua identitas yaitu negara dan juga bangsa. Negara dengan presentase pemerintah, bagaimana pemerintah menjalankan fungsui-fungsinya, fungsi pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan fungsi pengaturan Sehingga sampai kepada cita cita negara seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945. Cita-cita Nasional tertulis pada Alinea ke-2 pembukaan UUD 1945 yaitu, terciptanya Negara Indonesia yang merdeka, Bersatu, berdaulat, adil, dan Makmur. Sedangkan Tujuan nasional tertulis juga dalam Alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945 yaitu : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan social.
2. Sumber History, sosiologis, politis, Hak dan kewajiban warga negara
a. Sumber History Secara historis perjuangan penegakkan hak asasi manusia terjadi di dunia barat (Eropa). Seorang filsuf asal inggris John Locke merupakan orang yang pertama kali merumuskan adanya hak alamiah (Natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu Hak hidup (life), hak kebebasan(liberty), hak milik(property). Perkembangan selanjutnya ditandai dengan adanya tiga peristiwa penting didunia barat, yaitu Magna Charta, Revolusi amerika, dan revolusi Prancis Pada tahun 1997, Interaction Council mencanangkan suatu naskah, berjudul Universal Declaration of Human Responsibilities (Deklarasi Tanggung Jawab Manusia). Naskah inni dirumuskan oleh sejumlah tokoh dunia seperti Helmut Schmidt, Malcom Fraser, Jimmy Carter, Lee Kuan Yew, Kiichi Miyazawa, Kenneth Kaunda, dan Hasan Hanafi yang bekerja selama sepuluh tahun sejak maret 1987. Deklarasi ini muncul karna ada ketidakseimbangan, antara barat yang memiliki tradisi menjunjung tinggi kebebasan dan individualis. Sedangkan di dunia Timur ada konsep tanggung jawab. Konsep kewajiban ini berfungsi sebagai penyeimbang antara kebebasan dan tanggung jawab. Jadi Hak lebih terkait dengan kebebasan, sedangkan kewajiban terkait dengan tanggung jawab Sehingga dalam masyarakat tidak terjadi kebebasan tanpa adanya pembatasan. b. Sumber sosiologis Berbagai gejolak dalam masyarakat yang sangat memprihatinkan, yakni munculnya karakter buruk yang ditandai kondisi kehidupan sosial budaya kita yang berubah sedemikian drastic dan fantastis. Bangs yang sebelumnya dikenal penyabar, ramah, penuh sopan santun, dan pandai berbasa-basi berubah menjadi pemarah, suka mencaci, pendendam, perang antar kampung dan suku dengan tingkat kekejaman yang sangat biadab. Bahkan yang lebih tragis, anak-anak kita yang masih duduk dibangku sekolah pun sudah dapat saling menyakiti. Hal tersebut terjadi setelah tumbangnya pemerintahan masa orde baru bukan demokrasi yang kita peroleh, melainkan oligarki yang dimana pemerintahan terpusat pada sekelompok segelintir orang, sedangkan Sebagian rakyat tertinggal jauh dari sumber-sumber kekuasaan. c. Sumber Politik Sumber politik yang melandasi dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara Indonesia adalah proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945 yang terjadi pada era reformasi. Pasal 28J UUD NRI adalah pasal yang secara khusus yang menyatakan adanya kewajiban dasar manusia.
3. Dinamika dan tantangan
Hak dan kewajiban warga negara dan negara mengalami dinamika. Terbukti dari adanya perubahan pasal-pasal UUD NRI 19945 melalui proses amandemen dan juga perubahan undang-undang yang menyertainya. Perubahan ini tentu agar menciptakan Bangsa Indonesia yang cerdas dan kompetitif, toleran, dan sejahtera, serta menciptakan kondisi keamanan yang kondusif & ketahanan nasional yang Tangguh. Sehingga Bhineka tinggal ika dapat tumbuh kembang di wilayah NKRI dan Eksistensi NKRI tetap terjaga sampai pada akhir zaman. a. Dinamika dann tantangan hak dan kewajiban warga negara bidang Pendidikan dan kebudayaan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi Hak dan kewajiban warga negara di bidang Pendidikan dan kebudayaan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengalami dinamika. Dalam UUD NRI 1945 ada perubahan kata pengajaran berubah menjadi Pendidikan. Pengajaran dan Pendidikan memiliki cakupan yang berbeda, Pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan pengajaran. Pendidikan merupakan proses melakukan nilai-nilai sedangkan pengajaran adalah proses mengalihkan pengetahuan. Nilai-nilai yang diajarkan lebih dari sekedar pengetahuan, ada aspek lain seperti keterampilan, nilai, sikap, yang dimana Pendidikan ini dapat dilakukan diberbagai lingkungan, mulai dari keluarga, masyarakat, dan tentu saja dilingkungan sekolah. Sedangkan kata pengajaran cakupannya lebih kecil dan hanya tertuju pada lingkungan sekolah. Karna adanya perubahan ini berakibat semakin luasnya hak warga negara, dan itu asangat baik untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Iptek harus tetap menjunjung nial- nilai agama, dan jangan sampai karna adanya iptek dapat menyebabkan disintegrasi, Iptek harus hadir untuk memperkuat persatuan bangsa. Nilai-nilai ilmiah yang dihasilkan harus seimbang menjunjung tinggi nilai agama dan memperkuat persatuan bangsa. Budaya harus siap menyambut perkembangan dan kemajuan iptek, karna budaya bangsa kita secara besar masih berdasarkan budaya etnik tradisional, sedangkan iptek berdasarkan perkembangan budaya asing yang lebih maju. Apabila perkembangan dan kemajuan budaya kita tidak dipersiapkan, maka akan terjadilah kesenjangan budaya. b. Insan Indonesia yang cerdas komprehensif dan kompetitif 1) Menjadi insan yang cerdas secara spiritual yaitu dengan cara beraktualisasi diri melalui olah hati untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia termasuk budi pekerti yang luhur dan kepribadian unggul. Beraktualisasikan diri dengan olah rasa untuk meningkatkan sensivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. 2) Sedangkan cerdas secara emosional dan sosial, dapat dilakukan dengan beraktualisasikan diri melalui unteraksi sosial yang : Membina dan memupuk hubungan tmbal balik Demokratis Empati dan simpatik Menjunjung tinggi hak asasi manusia Ceria dan percaya diri Menghargai kebinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara Berwawasan Berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. 3) Cerdas secara Intelektual, yaitu beraktualisasi diri melalui olah piker untuk memperoleh kompetensi dna kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif. 4) Cerdas secara kinestetik, yaitu Beraktualisasi diri melalui olahraga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil, dan trengginas 5) Kompetitif, yaitu berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan Pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu berorirntasi global, dan pembelajar sepanjang hayat.