KEWARGANEGARAAN
DISAMPAIKAN OLEH:
Ditjen Hubla 3
Dengan demikian pengertian warga negara dan pengertian
penduduk tidak sama. Dimana WN adalah orang Indonesia,
sedangkan penduduk adalah orang Indonesia dan orang asing
yang tinggal di Indonesia. Dalam UU No.12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Pasal 1 angka 1 : warga negara adalah warga
suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan, angka 2 : Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal
yang berhubungan dengan warga negara, angka 3 :
pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk
memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan.
Ditjen Hubla 4
2. Pengertian Kewarganegaraan
Secara umum pengertian kewargaegaraan dapat dibedakan
menjadi dua yakni sebagai berikut : (Ibid hal, 32-33)
Ditjen Hubla 5
2) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan
hukum , tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah dan ikatan tanah air. Dengan
kata lain ikatan lahir dari penghayatan warga negara yang bersangkutan.
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, ada hal yang belum terpenuhi yaitu
persyaratan yuridis yang merupakan ikatan formal orang tersebut
dengan negara. Ada kalanya terdapat orang yang memiliki
kewarganegaraan dalam arti sosiologis. Ia memiliki tanda ikatan hukum
dengan negara, tetapi ikatan emosional dan penghayatan hidupnya
sebagai warga negara tidak ada.
Namun idealnya apabila seorang warga negara memiliki persyaratan
kewarganegaraan dalam arti yuridis dan juga memiliki kewarganegaraan
dalam arti sosiologis sebagai anggota dari negara.
Ditjen Hubla 6
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
1)Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada tempat
kewarganegaraan . Dalam sistematika hukum masalah kewarganegaraan
berada pada ranah hukum publik.
2)Kewarganegaraan dalam arti materil, menunjuk pada akibat hukum dari
status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
Dengan memiliki status kewarganegaraan mengakibatkan seseorang memiliki
pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Orang
yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau
kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-
kaidah hukum pada orang yang bukan warganegaranya.
Kewarganegaraan secara umum merupakan keanggotaan seseorang dalam
satuan politik tertentu (secara khusus negara) yang dengannya membawa hak
untuk berpatisipasi dalam kegiatan politik, Seseorang dengan keanggotaan yang
demikian disebut warga negara, Seorang warga negara berhak memiliki akte
kelahiran, KTP dan Paspor dari negaranya.
Ditjen Hubla 7
B. Asas Kewarganegaraan
Ditjen Hubla 8
Selain dari asas kelahiran, penentuan kewarganegaraan
dapat didasarkan pada aspek perkawinan yang mencakup
asas ketentuan hukum dan asas persamaan derajat.
a. Asas persamaan hukum
Didasarkan pandangan bahwa suami isteri adalah suatu
ikatan yag tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat.
Dalam menyelenggarakan kehidupan bersama, suami isteri
perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk
dalam masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini
diusahakan status kewarganegaraan suami dan isteri
adalah sama dan satu.
Ditjen Hubla 9
b. Asas persamaan derajat
Suatu perkawinan menyebabkan perubahan status
kewarganegaraan suami atau isteri. Keduanya punya hak yang
sama menentukan kewarganegaraan. Dengan demikian mereka
dapat berbeda kewaganegaraannya seperti halnya ketika belum
berkeluarga.
Kelemahan dari asas persamaan derajat ini dapat menciptakan
problem kewarganegaraan bagi seorang warga negara. seperti
munculnya apatrida yaitu kehilangan kewarganegaraan.,
bipatrida yaitu memiliki kewarganegaraan ganda. multipatrida
yaitu memiliki banyak kewarganegaraan.
Ditjen Hubla 10
2. Ketentuan menjadi Warga Negara Indonesia
Ditjen Hubla 12
Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 pasal 27
sampai pasal 34, tertuang beberapa hak warga
negara sebagai berikut :
1.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
2.Hak membela negara
3.Hak berpendapat
4.Hak kemerdekaan memeluk agama
5.Hak dan kewajiban membela negara
6.Hak mendapatkan pengajaran
7.Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan
nasional Indonesia
8.Hak ekonomi atau hak mendapatkan kesejahteraan social.
9.Hak mendapatkan jaminan keadilan social
Ditjen Hubla 13
Disamping hak tersebut di atas, juga ada kewajiban warga negara terhadap negara
yaitu :
1.Kewajiban untuk mentaati hukum dan pemerintahan
2.Kewajiban membela negara
3.Kewajiban dalam upaya pertahanan negara
Dengan adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, maka sebaliknya
negara punya hak dan kewajiban pula terhadap warga negaranya, meliputi:
1.Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahannya
2.Hak negara untuk dibela
3.Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya untuk kepentingan rakyat.
4.Kewajiban negara untuk menjamin system hukum yang adil
5.Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
6.Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
7.Kewajiban negara memberi jaminan social
8.Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
Ditjen Hubla 14
D. Diskusi Kelompok Dengan Paparan Kasus
Ditjen Hubla 15
Ditjen Hubla 16