Anda di halaman 1dari 11

HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA

DAUD SH MH
1. Pengertian warga Negara dan penduduk
Syarat utama berdirinya suatu Negara merdeka harus memenuhi tiga sayarat yaitu :
a. Harus ada wilayah
b. Ada rakyat yang tetap
c. Dan adanya pemerintahan yang berdaulat.

Ketiga sayrat tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tidak
mungkin suatu Negara berdiri tanpa adanya wilayah dan rakyat yang tetap, dan apabila sutau
Negara tidak memiliki pemerintahan yang berdauat secara nasional, maka negera tersebut belum
dapat disebut sebagai negera merdeka.
Warga negera adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negera. Dalam hubungan antar warga Negara dan negera, warga negera
mempunyai kewajiban kewajiban terhadap negera dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai
hak hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara.
Dalam hubungan Internasional disetipa wilayah Negara ada warga negera dan oang
asing yang semuanya disebut penduduk. Setipa warga negera adalah penduduk sutau Negara,
sedangkan setiap penduduk belum tentu warga Negara, karena mungkin seorang asing. Penduduk
suatu Negara mencakup warga Negara dan orang asing, yang memiliki hubungan berbeda dengan
Negara. Setiap warga Negara mempunyai hubungan yang tidak putus dengan negeranya meskipun
dianya bertempat tinggal di luar negeri. Sedangkan seorang asing hanya mempunyai hubungan
selama di bertempat tinggal diwilayah engara tersebut
Menurut UUD 1945, Negara melindungi segenap penduduk misalnya dalam pasal 29
ayat (2) UUD 1945 “ Negara menjamin kemerekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu” Dibagian lain
UUD1945 menyebutkan hak-hak khusus bagi warga negaranya misalnya dalam pasal 27 ayat (2)
yang menyatakan “ Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan” dan dalam pasal 31 ayat 1 yang meneyebutkan “Tiap-tipa warga Negara
berhak mendapat pengajaran “.
2. Asas-asas Kewarganegaraan

a. Asas lus-Sanguinis dan Asas Ius Soli


Setiap Negara yang berdaulat berhak menentukan sendiri syarat-syarat untuk
menjadi warga Negara. Didalam ilmu tata Negara dikenal ada dua asas
kewarganegaraan yaitu ius Sanguinus dan asas Ius Soli. Asas Ius Soli adalah daerah
kelahirannya artinya bahwa status kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat
kelahirannya dinegara tersebut, sedangkan asas Ius-sanguinis adalah asas keturunan
atau hubungan darah, artinya bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh orang
tuanya.
b. Bipatride dan Apatride.
Dalam hubungan antar Negara seseorang dapat pindah tempat dan domisili dinegara
lain. Apabila seseorang atau keluarga yang bertempat tinggal di Negara lain melahirkan anak, mak
status kewargenegaraan anak tersebut tergantung asas yang berlaku dinegera tempat kelahirannya
yang berlaku dinegara orang tuanya.
Perbedaan asas yang dianut oleh Negara yang lain, misalnya Negara A menganut asas
ius sanguinis sedangkan Negara B menganut asa ius soli, hal ini dapat menimbulkan status
Bipatride atau Apatride pada anak dari kedua orang tua yang berimigrasidiantara keedua Negara
tersebut.
Bipatride (dwi kewarganegeraan) timbul apabila menurut aturan dari dua negera terkait
seseorang dianggap sebagai warga negera kedua negera tersebut, misalnya Adi dan Ani adalah
suami isteri yang berstatus warga negera A namun mereka berdomisil dinegera B, Negara A
menganut asas ius-sanguinis dan negera B menganut asas Ius soli, kemudian lahirlah anak mereka
Dani, menurut negera A yang mennganut asas ius sanguinis,Dani adalah warga negranya, karena
mengikuti warga Negara orang tuanya,sedangkan menurut negera B yang menganut asas ius soli
Dani adalah warga negaranya, karena tempat kelahirannya adalah negera B, sehuingga dengan
demikian Dani mempunyai dua kewarganegeraan atau bipatride.
Sedangkan apatride (tanpa kewarganegeraan ) timbul apabila meneurut peraturan
kewarganegeraan, seseorang tidak diakui sebagai warga negera dari negera manapun. Misalnya
Agus dan Ira adalah pasangan suami isteri yang berstatus warga negera B yang berasas ius soli,
mereka berdomisili dinegera A yang berasas Ius sanguinis. Kemudian lahirlah anak mereka, Budi,
menurut negera A tidak diaku sebagai warga negeranya, karena orang tuanya bukan warga
negeranya. Begitu juga menurut negera B,Budi tidak diakui sebagai warga negeraanya, karene
lahir dinegera lain, sehingga dengan demikian, tidak mempunyai kewarganegeraan atau apatride.
Di Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga Negara seperti yang
tercantum didalam Pasal 26 UUD 1945 menyebutkan :
1. Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara;
2. Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia;
3. Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang;
Berdasarkan pada pasal 26 ayat (2) UUD 1945 bahwa penduduk Negara Indonesia
terdiri dari atas dua, yaitu warga Negara dan orang asing; Sedangkan Undang-undang yang
mengatur tentang Kewarganegaraan Indonesia telah beberapakali mengalami perobahan yang
terakhir yang mengatur tentang kewarganegaraan yaitu Undang-undang No. 12 tahun 2006 yang
diundangkan pada tanggal 1 Agustus 2006.

Pokok maateri yang diatur didalam Undang-undang No. 12 tahun 2006 adalah :
1. Siapa yang menjadi warga Negara
2. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan RI
3. Keholangan kewarganegaraan RI
4. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan RI
5. Ketentuan pidana.
Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945.
Pasal-pasal didalam UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga negarabmencakup
Pasal-pasal 27,28, 29,30,31, 33 dan 34 diebutkan :
a. Pasal 27 ayat (1) menetapkan bahwa warga Negara yang sama dalam hukum dan pemerintahan,
serta kewajiban untuk menjujung hukum dan pemeritahan;
b. Pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan ;
c. Pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD 1945 menetapkan bahwa hak dan kewajiban
warga Negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan Negara;
d. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga Negara untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan;
e. Pasal 29 ayat (2) menyebutkan bahwa adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut agamnya;
f. Pasal 30 ayat (1) dalam perubahan kedua UUD 1945 yang menyebutkan hak dan kewajiban
warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara;
g. Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran;;
h. Pasal 32 ayat (1) menetapkan Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradapan
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya;
i. Pasal 33 ayat (1),(2),(3),(4) dan (5) masalah hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan
sosial, yang isinya :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negera dan yang Menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara;
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesaar-besarnya kemakmuran rakyat;
4. Perekonomian nasional diselnggarakan berdasar atas demokrasi ekenomi dengan prinsip kebersamaan,
efesiensi berkeadilan, berkelanjutan , berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasioanl;
5. Ketentuan lebih lanjut menegenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

O. Pasal 34 menyebutkan Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Disamping hak dan kewajiban warga Negara yang diatur didalam UUD 1945 sebagai penjabaran
dari UUD 1945 diatur didalam undang-undang antara lain :

1. Hak dan kewajiban warga Negara dibidang pendidikan diatur didalam Undang-undang No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen.
2. Hak dan Kewajiban warga Negara dibidang pertahanan dan keamanan terdapat dalam Undang-
undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara RI, dan Undang-undang No.34 tahun 2004 tentang TNI;
3. Hak dan Kewajiban warga negera dibidang politik terdapat dalam Undang-undang No.9 tahun
1998 tentang kemerdekaan mengeluarkan pendapat dimuka umum, Undang-undang 40 tahun 1999
tentang pers, Undang-undang No. 31 tahun 2002 tentang Partai
4. Politik, Undang-undang No.12 tahun 2003tentang pemilihan anggota DPR,DPD, dan DPRD,
Undang-undang No.23 tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,

Anda mungkin juga menyukai