Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 6

ABDUL ROHIM ( CCA 117 021 )


AGUSTIANDRY SELAPUTRA ( CCA 117 016 )
DESY SIGALINGGING ( CCA 117 025 )
GERY ARDIANTO ( CCA 117 079 )
NIKO SIGALINGGING ( CCA 117 024 )
RONI SATRIA WAHYUDI ( CCA 117 083 )
SAPTONO ARIA WITO ( CCA 117 081 )
SINTIA DEWI NGADI ASTUTI ( CCA 117 019 )
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA
PENGERTIAN WARGA NEGARA
Warga negara secara umum :
Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan
timbal balik dengan negaranya.

Warga Negara Indonesia menurut pasal 26 UUD 1945 :


Orang-orang bangsa Indonesis asli dan bagsa lain
yang disahkan Undang-Undang sebagai warga negara.

Bangsa Indonesia asli adalah orang-orang


pribumi/penduduk asli Indonesia yang lahir, besar,
berdomisili, berkarya di Indonesia, serta menagkui
Indonesia sebagai tanah airnya.
PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

Syarat-syarat utama berdirinya suatu negara merdeka adalah :


Harus ada wilayah tertentu .

Ada rakyat yang tetap, dan

Ada pemerintahan yang berdaulat.

Ketiga syarat ini merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Tidak
mungkin suatu negara berdiri tanpa wilayah dan rakyat yang tetap,
namun bila negara itu tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat
secara nasional, maka negara itu belum dapat disebut sebagai negara
merdeka.
Warganegara adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat
tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara
warganegara dan negara,warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap negara dan sebaliknya warga negara juga mempunyai hak-hak
yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Menurut UUD 1945, negara melindungi segenap penduduk,misalnya
dalam pasal 29 (2) disebutkan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu. Dibagian lain UUD
1945 menyebutkan hak-hak khusus untuk warganegara, misalnya dalam
pasal 27 (2) yang menyebutkan Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan dalam
pasal 31 (1) yang menyebutkan Tiap-tiap warganegara berhak
mendapat pengajaran.
ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN

Sesuai Undang-undang No. 12 tahun 2006 bahwa memenuhi


tuntunan masyarakat dan melaksanakan amanat Undang-
Undang Dasar 1945 maka asas kewarganegaraan meliputi
asas kewarganegaraan umum atau universal yaitu ius-
sanguinis, ius-soli, dan campuran.
Asas ius-sanguinis
Setiap warga yang berdaulat berhak untuk
menentukan sendiri syarat-syarat untuk menjadi
warganegara. Terkait dengan syarat-syarat dalam ilmu
tata negara dikenal adanya dua asas kewarganegaraan,
yaitu asas ius-sanguinis dan asas ius-soli. Asas ius-soli
adalah asas daerah kelahiran,artinya bahwa status
kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat
kelahiran di negaranya tersebut.
Asas ius-soli
Secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat
kelahiran yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006.

Asas kewarganegaraan tunggal


Adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.

Asas kewarganegaraan ganda


Adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang ini.
Bipatride
Bripatride (Dwi kewarganegaraan) timbul apabila
menurut peraturan dari dua negara terkait seseorang
dianggap sebagai warganegara kedua negara itu.

Apatride
Apatride (tanpa kewarganegaraan) timbul apabila
menurut peraturan kewarganegaraan,seseorang tidak diakui
sebagai warganegara dari negara manapun.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA MENURUT
UUD 1945

Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara


mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,31,33 dan 34.
Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warganegara yang sama dalam hukum
dan pemerintahan,serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan
pemerintahan.
Pasal 27 ayat (2) menetapkan hak warganegara atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD 1945 menetapkan hak dan
kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk
berserikat,berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
Pasal 29 ayat (2) menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya.
Pasal 30 ayat (1) dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan
kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pengajaran.
HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA

Pembelaan Negara atau bela Negara adalah tekad, sikap,


dan tindakan warga Negara yang teratur, menyeluruh
terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air serta kesadaran hidp berbangsa dan bernegara.

Bagi warga Negara Indonesia, usaha pembelaan Negara


berdasarkan atas keyakinan pada Pancasila sebagai dasar
Negara dn berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi
Negara.
a. Pengertian
Wujud dari usaha adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-
nilai Pancasila dan UUD 1945.

b. Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara


Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD
1945, bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban
setiap warganegara. Hal ini menunjukan adanya asas demokrasi
dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa
setiap warganegara turut serta dalam menentukan kebijakan
tetang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.
Kedua, bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap
usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing.
c. Motivasi dalam Pembelaan Negara
Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaraan setiap
warga negara akan hak dan kewajiban. Kesadaran ini perlu
ditumbuhkan dan dipelihara melalui motivasi untuk mencntai
tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses
motivasi dianggap berhasil apabila setiap warga negara memahami
keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya serta memiliki
rasa bangga terhadapnya.
Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat
dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut
serta membela negara Indonesia.
1. Pengalaman sejarah perjuangan RI

2. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis

3. Keadaan penduduk (demografis) yang besar

4. Kekayaan sumber daya alam

5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan

6. Kemungkinan timbulnya bencana perang


SIMPULAN
Pada dasarnya hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan
di dalam kehidupan kita sebagai warga negara.
Hak adalah sesuatu yang harus kita dapatkan, dan yang
kita miliki. Sebagaimana kita sebagai warga negara berhak
memperoleh hak kita dari pemerintah. Contohnya:
pendidikan, keamanan, kesehatan, dll.
Kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu harus
kita laksanakan. Contohnya: sebagai warga negara kita wajib
mentaati peraturan pemerintah, melaksanakan aturan yang
berlaku serta tidak melanggarnya.
Oleh sebab itulah, hak dan kewajiban selalu berdampingan
satu dengan yang lain. Disisi lain kita melaksanakan
kewajiban, maka dari itu pula lah kita akan mendapatkan
hak yang harusnya kita dapatkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai