Anda di halaman 1dari 4

RESUME HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

A. Warga Negara
Hubungan antara negara dan warga negara biasanya dijelaskan dalam konstitusi negara. Negara
memiliki tanggung jawab tertentu terhadap warganegaranya. Dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia alinea keempat, negara kita memiliki fungsi atau tujuan yang khusus
terkait dengan warganegara yaitu: (a) melindungi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh keturunan
Indonesia (b) meningkatkan kesejahteraan umum dan (c) meningkatkan tingkat pendidikan
bangsa.
Warganegara adalah salah satu komponen esensial dan unsur utama status suatu negara.
Kepemilikan status kewarganegaraan menciptakan hubungan timbal balik antara warganegara dan
negara mereka. Setiap warganegara memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya,
negara memiliki kewajiban terhadap warganegaranya untuk memberikan perlindungan,
meningkatkan kesejahteraan, dan sebagainya.
Warganegara adalah individu-individu yang memiliki posisi khusus dalam negara mereka, dengan
hak dan kewajiban yang berhubungan secara timbal balik dengan negara. Secara umum,
warganegara adalah penduduk suatu negara yang diakui berdasarkan peraturan hukum.

B. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia secara umum dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Hak
Hak dapat diartikan sebagai kewenangan yang diberikan oleh hukum. Sebaliknya,
kewajiban adalah tindakan yang harus dilaksanakan dan tidak boleh diabaikan. Hak atau
wewenang ini juga mencakup kekuasaan yang diberikan oleh hukum, seperti yang
dijelaskan oleh Samidjo pada tahun 1986. Hak dapat dibagi menjadi hak mutlak dan hak
relatif:
a) Hak Mutlak
Hak mutlak adalah hak yang memberikan seseorang kewenangan untuk melakukan
tindakan tertentu. Disebut hak mutlak karena hak ini dapat dipertahankan terhadap siapa
pun, dan orang lain wajib menghormati hak tersebut. Hak mutlak terdiri dari tiga golongan,
yaitu:
1) Hak asasi manusia atau hak dan kebebasan dasar manusia, yang diatur dalam pasal-
pasal 28A hingga 28J UUD 1945.
2) Hak publik mutlak adalah hak-hak yang dimiliki oleh negara terhadap penduduknya,
seperti hak untuk membela negara, hak untuk memungut pajak, dan lainnya.
3) Hak keperdataan adalah hak-hak yang didasarkan pada hukum sipil, termasuk hak
pribadi seperti hak kehormatan, hak keselamatan jiwa dan raganya, hak cipta, hak
kekayaan intelektual, dan lain-lain. Selain itu, ada hak-hak dalam lingkungan
kekeluargaan, seperti hak suami terhadap istri, hak orang tua terhadap anak, dan
lainnya.
b) Hak Relatif (Hak Nisbi)
Hak relatif adalah hak yang memberikan wewenang kepada individu atau kelompok
tertentu untuk menuntut tindakan atau kelakuan individu atau kelompok lain. Contohnya
adalah dalam perjanjian jual beli, di mana hak penjual adalah menerima pembayaran,
sementara hak pembeli adalah menerima barang.
Ini adalah penjelasan umum tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia, serta
pembagian hak menjadi hak mutlak dan hak relatif.

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia, menurut Sumantri (2001), merupakan
prasyarat objektif dalam semua organisasi negara yang demokratis. Karena itu, penduduk suatu
negara yang mendiami suatu wilayah biasanya mencantumkan hak dan kewajiban ini dalam
konstitusi negara. Namun, dalam banyak kasus, isi pasal-pasal tentang hak dan kewajiban warga
negara dalam konstitusi bisa sedikit atau banyak berbeda tergantung pada kebijakan pemerintah,
tingkat kemakmuran, tingkat pelayanan publik, sistem politik, ekonomi, hukum, tingkat
pendidikan, budaya, kondisi bangsa, serta beragam masalah yang dihadapi oleh suatu negara. Oleh
karena itu, diskusi mengenai hak dan kewajiban warga negara memiliki keterkaitan yang erat
dengan rasionalitas Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sebagai bagian dari mata pelajaran yang
mengembangkan kepribadian.
Secara umum, setiap negara biasanya mencantumkan hak dan kewajiban warga negara
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan peraturan hukum
lainnya sebagai syarat objektif dalam kehidupan berkelompok dan berbangsa. Makna hak dan
kewajiban ini sangat mendalam dan luas karena berkaitan dengan berbagai perjuangan bangsa dan
pencapaian dalam pembangunan budaya, baik yang bersifat materi maupun non-materi, serta
dalam konteks agama (Sumantri 2002).
Dalam kerangka Undang-Undang Dasar 1945, hak-hak warga negara Indonesia dapat dirangkum
sebagai berikut:
a) Kesetaraan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, sebagaimana yang diatur dalam
Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945: "Segala
warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan."
b) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 27 Ayat (2) Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun
1945: "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan."
c) Kewajiban untuk berpartisipasi dalam upaya pertahanan negara sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 27 Ayat (3): "Setiap warga
negara berhak dan memiliki kewajiban untuk turut serta dalam upaya pertahanan negara.
Pasal 27 Ayat (3) ini bertujuan untuk memperkuat konsep yang dianut oleh bangsa dan
negara Indonesia dalam hal pertahanan negara. Hal ini menegaskan bahwa upaya
pertahanan negara adalah hak dan tanggung jawab bersama setiap warga negara.
d) Hak untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan, serta
hak-hak serupa yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 Pasal 28. Kemerdekaan ini diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
e) Kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing,
sebagaimana yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 Pasal 29 Ayat (2): "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya itu."
f) Kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1): "Tiap-
tiap warga negara berhak dan memiliki kewajiban untuk turut serta dalam upaya
mempertahankan keamanan dan pertahanan negara."
g) Hak untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31 Ayat (1): "Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan."
h) Tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 32 Ayat (1): "Negara
memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya."
i) Kewajiban negara untuk memberikan perlindungan khusus kepada fakir miskin dan anak-
anak terlantar, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 Pasal 34 Ayat (1): "Negara wajib melindungi fakir miskin dan anak-
anak terlantar."
j) Hak untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak, sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal
34 ayat (3) : Negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang memadai.
Kewajiban warga negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kewajiban untuk patuh terhadap hukum dan pemerintahan, sesuai dengan Pasal 27 Ayat
(1) yang menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam
hukum dan pemerintahan, dan wajib menghormati hukum dan pemerintahan tersebut.
b) Kewajiban untuk berpartisipasi dalam upaya pertahanan negara, sebagaimana diatur dalam
Pasal 27 Ayat (3). Setiap warga negara memiliki hak dan tanggung jawab untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan negara.
c) Kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, sebagaimana
diatur dalam Pasal 30 Ayat (1). Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
berkontribusi dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara.
d) Kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar, sebagaimana diatur dalam Pasal 31 Ayat
(2). Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah memiliki
kewajiban untuk membiayainya.
e) Kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan Pasal 28 Ayat (1).
f) Kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan melalui undang-undang,
sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Ayat (2). Warga negara wajib patuh terhadap aturan
yang dibuat oleh undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai