Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban,
antara warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki
kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap
warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga
negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.

Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara


dengan kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan
budaya misalnya, seringkali terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan
negara serta kehidupan warga negaranya. Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-
ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak serta kewajiban negara atas
rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalaui tangan-tangan trias
politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legislatif suara rakyat tersampaikan, melalui
tangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan yudikatif
aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa
daya sampai sekarang boleh di hitung dengan sebelah tangan seberapa jauh negara
menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak negara menuntut
haknya.

Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang
selama ini telah di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan menjaga
serta menjalankan kewajibannya. Negara sebagai sebuah entitas dimana meliputi
sebuah kawasan yang diakui (kedaulatan), mempunyai pemerintahan, serta
mempunyai rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada negara
sebagi ganti negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya, serta
berkewajiban untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi
sebuah negara. Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak untuk
mendapatkan pelayanan umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk
mendapatkan pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh negara, karena
itulah tanggung jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara
maka tidak bisa disebut sebuah negara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana wujud hubungan warga negara dengan negara?

2. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara indonesia?

3. Apa saja asas, sifat, wujud hubungan Warga Negara dengan Negara?
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar setiap warga negara lebih
memahami arti dari hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh warga
indonesia.

 
BAB II

PEMBAHASAN

A. Wujud hubungan warga negara dengan negara

Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada umumnya


berupa peranan. Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai
dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara. Secara teori, status
warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif. Peranan warga negara
juga meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan positif.

Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan


perundang-undangan yang berlaku. Peranan akif merupakan aktifitas warga negara
untuk terlibat (berprtisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara,
terutama dalam mempengaruhi keputusan publik. Peranan positif merupakan
aktifitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan aktifitas warga negara untuk menolak
campur tangan negara dalam mempersoalan pribadi.

Di indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur


dalam UUD 1945. Hubungan antara warga negara dengan negara indonesia
tersebut digambarkan dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban.
Baik itu hak dan kewajiban warga negara terhadap negara maupun hak dan
kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai hak dan
kewajiban warga negara diberbagai bidang terdapat dalam peraturan perundang-
undangan dibawah undang-undang dasar.

B. Hak dan kewajiban warga negara indonesia

            Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain sebagai
berikut:

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak pasal 27 ayat (2) UUD 1945
 Hak membela negara pasal 27 ayat (2) UUD 1945
 Hak berpendapat pasal 28 UUD 1945
 Hak kemerdekaan memeluk agama pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945
 Hak dan kewajiban dalam membela negara pasal 30 ayat (1) UUD 1945
 Hak untuk mendapatkan pengajaran pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945
 Hak untuk mengembangkan dan mewujudkan kebudayaan nasional
indonesia pasal 32 ayat (1) UUD 1945.

Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, dalam
UUD 1945 perubahan pertama telah dicantumkan adanya HAM. Ketentuan
mengenai HAM ini merupakan langkah maju dari bangsa indonesia untuk menuju
kehidupan konstitusional yang demokratis. Ketentuan mengenai HAM tertuang pada
pasal 28 A sampai J UUD 1945. Dalam ketentuan tersebut juga dinyatakan adanya
kewajiban dasar manusia.

Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai
konstitusi negara dinamakan hak konstitusonal. Setiap warga negara memiliki hak-
hak konstitusional sebagai mana yang ada pada UUD 1945. Warga negara berhak
menggugat bila ada pihak-pihak lain yang berupaya membatasi atau menghilangkan
hak-hak konstitusionalnya.

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap
warga negara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya
merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan
tersebut, antara lain sebagai berikut:

 Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan


 Hak negara untuk dibela
 Hak negara untuk mengusai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan
rakyat
 Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
 Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
 Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk
rakyat
 Kewajiban negara memberi jaminan sosial
 Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

            Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam
UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain: bidang politik
dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.

            Selain adanya hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1945,
tercantum pula adanya HAM. HAM perlu dibedakan dengan hak warga negara. Hak
warga negara merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara.
Munculnya hak ini adalah karena adanya ketentuan undang-undang dan berlaku
bagi orang yang berstatus sebagai warga negara bisa terjadi hak dan kewajiban
warga negara indonesia berbeda dengan hak warga negara malaysia oleh karena
ketentuan undang-undang yang berbeda. Adapun HAM umumnya merupakan hak-
hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan keberadaannya sebagai
manusia. HAM tidak diberikan oleh negara teteapi justru harus dijamin
keberadaannya oleh negara.

C.Hak Dan Kewajiban Negara Indonesia

1. Hak
 Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan
 Melakukan monopoli sumber daya yang mengusai hajat hidup orang
banyak
 Memaksa wargan negara untuk taat pada hukum yang berlaku
2. Kewajiban
 Melindungi wilayah dan warga negara
 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi
dan keadilan sosial
 Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama
 Menghormati dan memelihara behasa daerah sebagai kebudayaan
nasional
 Mengusai cabang produksi pentibg bagi negara dan menguasai hidup
orang banyak
 Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat
 Memelihara fakir miskin
 Mengembangkan jaminan nasional
 Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan politik yang layak

D. Hubungan Dengan Warga Negara

Menurut pasal 27 ayat 2 UUD 45 berbunyi ‘’Tiap-tiap warga negara berhak


atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan’’. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

E. Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. Asas hubungan warga negara dengan negara yaitu :

 Asas Pancasila
 Asas Kedaulatan rakyat
 Asas Negara Hukum
 Asas Kekeluargaan
 Asas Pembagian kekuasaan

            Dengan asas tersebut baik warga negara dengan pemerintah memiliki tugas
dan membangun negara demokrasi, berkembang dan berkeadilan sosial.

2. Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara

 Hubungan yang bersifat hukum


 Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik, adalah sesuai dengan
elemen atau ciri-ciri negara hukum Pancasila, yang meliputi :
 Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan asas
kerukunan
 Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara
 Prinsip fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara
 Prinisp penyelesaian sengketa secara musyawarah dan peradilan merupakan
sarana terakhir.
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Hadjoen, 1987: 90)

Di dalam pelaksanaan hubungan hukum tersebut harus di sesuaikan juga


dengan tujuan hukum di negara Pancasila yaitu "Memelihara dan mengembangkan
budi pekerti kemanusiaan serta cita-cita moral rakyat yang luhur berdasarkan
ketuhanan yang maha esa" (Klili Rasjididan Arief Sidharta, 1988: 172).

Hubungan yang bersifat politik

Kegiatan politik (Peran politik) warga negara dalam bentuk partisipasi


(mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan) dan dalam bentuk subyek (terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan), misalnya : Menerima peraturan yang telah di tetapkan.

Sifat hubungan politik antara warga negara dengan pemerintah di Indonesia


yang berdasarkan kekeluargaan, akan dapat menunjang terwujudnya pengambilan
keputusan politik secara musyawarah mufakat, sehingga kehidupan politik yang
dinamis dalam kestabilan juga masih terwujud.

3. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan perudnang-


undangan yang berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara yang taat
dan patuh kepada negara.

Contoh : membayar pajak, menaati peraturan lalu lintas.

1. Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta
mengambil bagian dalam kehidupan bangsa dan negara.

Contoh : memberikan Hak suara pada saat pemilu

1. Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk meminta


pelayanan dari negara / pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi
pemerintah sebagai pelayanan umum (public service).

Contoh : mendirikan lembaga sosial masyarakat LSM)

1. Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negara untuk menolak


campur tangan pemerintah dalma persoalan yang bersifat pribadi.
2. Contoh : Kebebasan warga negara untuk memeluk ajaran agama yang
diyakininya.

 
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur dalam UUD 1945.
Hubungan antara warga negara dengan negara indonesia tersebut digambarkan
dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan
kewajiban warga negara terhadap negara maupun hak dan kewajiban negara
terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai hak dan kewajiban warga
negara diberbagai bidang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dibawah
undang-undang dasar.
MAKALAH
HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Kewarganegaraan

Dosen: Drs.Djamuddin.,M.Si

Disusun oleh

AINUN KUSUMA WARDHANI

NIM:3201020005

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
( STIKES ) IST BUTON
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji kita panjatkan atas kehadiran Allah
SWT, karena hanya berkat dan Karunia-Nya yang telah memberi kemudahan dalam
menyusun makalah ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya kita nantikan.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya


sehingga makalah dengan judul "Hubungan Negara Dengan Warga Negara" dapat
diselesaikan. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi khalayak
umum yang akan membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena adanya
kesalahan dan kekurangan baik huruf maupun komposisi lainnya. Oleh sebab itu,
penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi banyak orang.

Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar.

Daftar Isi.

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN

A. Wujud Hubungan Negara Dengan Warga Negara

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

C. Hak dan Kewajiban Negara Indonesia

D. Hubungan Dengan Warga Negara

E. Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. Asas hubungan warga negara dengan negara yaitu :


2. Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara
3. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai