Anda di halaman 1dari 11

Bahan perkuliahan PKn 5

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Pembicaraan hubungan negara dan warga negara sebenarnya merupakan pembicaraan yang amat
tua. Thomas Hobbes, tokoh yang mencetuskan istilah terkenal Homo homini lupus (manusia pemangsa
sesamanya), mengatakan bahwa fungsi negara adalah menertibkan kekacauan atau chaos dalam
masyarakat. Walaupun negara adalah bentukan masyarakat, namun kedudukan negara adalah penyelenggara
ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik, pencurian dan lain-lain. (Wibowo, 2000: 8). Persoalan
yang paling mendasar hubungan antara negara dan warga negara adalah masalah hak dan kewajiban. Negara
demikian pula warga negara sama-sama memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Sesungguhnya dua hal
ini saling terkait, karena berbicara hak negara itu berarti berbicara tentang kewajiban warga negara, demikian
pula sebaliknya berbicara kewajiban negara adalah berbicara tentang hak warga negara. Kesadaran akan hak
dan kewajiban sangatlah penting, seseorang yang semestinya memiliki hak namun ia tidak menyadarinya,
maka akan membuka peluang bagi pihak lain untuk menyimpangkannya. Demikian pula ketidaksadaran
seseorang akan kewajibannya akan membuat hak yang semestinya didapatkan orang lain menjadi dilanggar
atau diabaikan. Pada bab ini akan dibahas pengertian hak dan kewajiban, hak dan kewajiban negara dan warga
negara menurut UUD 1945, serta pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di negara
Pancasila .
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilakukan.
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia memiliki pengertian sikap,tekad,tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan
seseorang pada tanah air dan memiliki kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Dengan hak dan kewajiban yang sama dalam hal ini, rakyat Indonesia harus memiliki
kesadaran yang tinggi dan dituntut agar memiliki peran aktif dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

1
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.
Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan
materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus
bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia
Dalam UUD 1945, pasal tentang warga negara telah diamanatkan pada pasal 26,27,28, dan
30, sebagai berikut :
1. Pasal 26, Ayat (1) yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang sebagai
warga negara. Pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
2. Pasal 27, Ayat (1) Segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1) Hak dan Kewajiban Warga Negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.

Hak Warganegara Menurut UUD 1945

>Siapakah Warga Negara

Pasal 26 ayat (1) mengatur siapa saja yang termasuk warga negara Republik Indonesia. Pasal
ini dengan tegas menyatakan bahwa yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, misalnya peranakan Belanda, Tionghoa, Arab

2
yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan disahkan oleh undang-undang sebagai
warga negara. Syarat-syarat menajadi warga negara juga ditetapkan oleh undang-undang
(pasal 26 ayat 2).
> Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Ini adalah konsekuensi dari
prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat 1 menyatakan tentang
kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintaha dan kewajiban warga
negara dalam menjunjung hukum dan pemerintah tanpa perkecualian. Hal ini menunjukan
adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara
warga negara mengenai kedua hal ini. Pasal ini, seperti telah dijelaskan sebelumnya,
meunjukan kepedulian kita terhadap hak dan asasi.
> Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan social
dan kerakyatan. Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini seperti yang
terdpat dalam undang-undang Agraria, Perkoperasian, Penanaman Modal, Sistem Pendidikan
Nasional, Tenaga Kerja, Usaha Perasuransian, Perbankan, dan sebagainya, bertujuan
menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan layak.
>Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul
Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya. Syarat-
syaratnya akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara
Indonesia bersifat demokratis. Pelaksanaan pasal 28 telah diatur dalam undang-undang antara
lain :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1985 tentang perubahan atas undang-undang nomor
15 tahun 1969 tentang pemilihan umum anggota-anggota Badan Permusyawaratan/
Perwakilan Rakyat sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4
Tahun 1975 dan Undang-undang Nomor 3 tahun 1980.
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1985 tentang perubahan atas undang-undang nomor
16 tahun 1969 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD sebagaimana
telah diubah dengan undang-undnag nomor 5 tahun 1975.
3
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul itu menyangkut sejarah yang panjang, baik pada
zaman penjajahan maupun pada zaman Indonesia merdeka. Sedangkan hak mengungkap
pikiran secara lisan, terulis dan sebagainya dalam pasal 28 UUD 1945, terutama untuk media
pers, telah diatur dalam undang-undang nomor 4 tahun 1967 yang menentukan bahwa pers
Indonesia pada dasarnya adalah bebas untuk mengeluarkan pikirannya, namun harus
bertanggung jawab. Pers ini lazimnya disebut pers bebas dan bertanggung jawab.
Pasal 28 UUD 1945 memuat frase “dan sebagaina” untuk menunjukan terbukannya
kemungkinan bahwa seseorang mengeluarkan pikiran ukan secara lisan atau tertulis, tetapi
dengan cara lain.
>Kemerdekan Memeluk Agama
Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 menyatakan : “Negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa”.
Selanjutnya penjelasan UUD 1945 menyebutkan bahwa ayat ini menyatakan kepercayaan
bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat 2 menyatakan : “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah
menurut agamanya dan kepercayaan itu”. Kebebasan memeluk agama merupaka salah satu
hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia karena kebebasan beragama itu
bersumber langsung pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak atas
kebebasan beragama bukan pemeberian negara atau golongan. Agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah berdasarkan keyakinan sehingga tidak dapat
dipaksakan. Agama dan kepercayaan terhdap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri tidak
memaksa setiap manusia untuk memeluk dan menganutnya.
>Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut
serta dalam usaha pembelaan negara dan ayat 2 menyatakan bahwa pengaturannya lebih
lanjut dilakukan dengan undang-undang. Undang-undang yang dimaksud adalah undang-
undang Nomor 20 tahun 1982 tentang pokok-pokok pertahanan keamanan negara yang antara
lain mengatur system pertahanan kemanan rakyat semesta.
>Hak Mendapat Pengajaran
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam alenia
keempat pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa pemerintah negara Indonesia antara lain
berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, pasal 31 ayat1 UUD 1945 menetapkan
bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pegajaran. Untuk itu, UUD 1945 mewajibkan

4
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang
diatur dengan undang-undang (pasal 31 ayat 2).
System pendidikan nasional diatur dengan undang-undang nomor 2 tahun 1989. Undang-
undang ini menetapkan bahwa penyelanggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur,
yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar
secara berjenjang dan berkesinambungan. Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah. Pendidikan luar sekolah ini
mencakup pendidikan keluarga.
Pelaksanaan undang-undang ini terdapat dalam peraturan pemerintah nomor 27,28,29 tahun
1990 dan peraturan pemerintah nomor 60 tahun 1999, masing-masing tentang pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Peraturan
pemerintah tersebut juga menetapkan pelaksanaan wajib belajar 9 tahun secara bertahap.
> Kebudayaan Nasional Indonesia
Pasal 23 menetapkan bahwa pemerintah hendaknya memajukan kebudayaan nasional
Indonesia. Penjelasan UUD 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa sebagai
“kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya”, termasuk
“kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia”. Penjelasan UUD 1945 itu juga
menunjukan arah kebudayaan tersebut yaitu, “menuju kea rah kemajuan abad budaya dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri”. Salah satu unsure
budaya ang paling penting yang ditunjukkan dalam penjelasan UUD 1945 (pasal 36) adalah
bahasa daerah, yang akan tetap dihormati dan dipelihara oleh negara.
>Kesejahteraan Sosial
Pasal 33 dan 34 UUD 1945 mengatur kesejahteraan social. Pasal 33 yang terdiri atas tiga ayat
menyatakan :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Selanjutnya penjelasan pasal 33 UUD 1945 menetapkan bahwa produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
5
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran satu orang saja. Karena
itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bangun
perussahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Perekonomian di negara Indonesia
berdasarkan demokrasi ekonomi di mana kemakmuran adalah bagi semua orang. Sebab itu
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orang-
orang tertentu yang berkuasa sementara rakyat banyak justru tertindas. Hanya perusahaan
yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh berada di tangan orang-seorang.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok
kemakmuran rakyat sehingga harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat, pasal 33 UUD 1945 ini merupakan pasal yang penting dan
ensesial karena menyangkut pelaksanaan demokrasi ekonomi dan keadilan social.
Cukup banyak undang-undang sebagai pelaksana pasal 33 UUD 1945 ini, antara lain undang-
undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian sebagai penyempurnaan dari undang-
undang nomor 12 tahun 1967, undang-undang nomor 2 tahun 1992 tentang usaha
perasuransian, dan undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. Semangat
mewujudkan keadilan social terpancar pula di dalam pasal berikutnya, yaitu pasal 34 UUD
1945 yang mengatur bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Undang-undang sebagai pelaksana pasal pasal 34 UUD 1945 ini misalnya undang-undang
nomor 6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan social, undang-undang
nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraab anak.
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
6
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”.
Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang cukup erat dan tidak dapat dipisahkan.
Segala akibat yang ditimbulkan dari adanya hak tentunya ada kewajiban, Untuk itu dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari, antara hak dan kewajiban dapat dijalankan dengan
imbang, karena kalau tidak dijalankan dengan imbang maka akan menimbulkan pertentangan.
Tiap manusia mempunyai Hak dan Kewajiban yang berbeda-beda sesuai tanggung jawab atas
hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapai keseimbangan
antara hak dan kewajiban tentunya kita harus mengetahui posisi sebagai warga negara
Indonesia.
Berikut adalah hak dan kewajiban sesuai Undang-undang Dasar 1945 yang sudah
mengalami perubahan, pertama (TA. 1999), kedua (TA. 2000), ketiga (TA. 2001) dan
keempat (TA. 2002) amandemen. Hak dan kewajiban manusia sebagai warga negara
tercantum dalam Undang-Udang dasar 1945 mulai dari pasal 27 sampai dengan pasal 34
sebagai berikut :
Hak warga negara Indonesia;
1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam
kehidupannya (pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).

7
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat
2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2)
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
(pasal 28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat (pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F)
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi (Pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (Pasal
28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan (Pasal 28H ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (Pasal 28H ayat 3).
8
19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal 28H ayat 4).
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (Pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat 1).
Kewajiban warga negara Indonesia;
1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27
ayat 1)..
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
3. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat 1).
4. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal
28J ayat 2).
5. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).
Dengan adanya pemahaman mengenai hak dan kewajiban ini, diharapkan warga negara
Indonesia tidak akan mengalami pertentangan terhadap sesama. Disamping itu juga warga
negara bukan hanya menuntut haknya saja melainkan agar dapat melaksanakan kewajibannya
sebagai warga negara yang baik. Sebagaimana pernyataan John F Kennedy bahwa “jangan
tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan
kepada negaramu’’.
9
Wujud Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002)
a. Pendidikan Kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
d. Pengabdian sesuai profesi
Hak dan Kewajiban Bela Negara sesuai Profesi Kedudukan Mahasiswa sebagai Warga Negara
Indonesia
Bela negara merupakan hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Sesuai fungsi warga
serta tidak selalu diartikan dengan mengangkat senjata. Bukan hanya kewajiban dan tanggung
jawab Tentara Nasional Indonesia semata. Banyak peran mahasiswa dalam membela negara
di antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan ekstrakurikuler, meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti demokrasi dengan menghargai pendapat
dan tidak memaksakan kehendak. Organisasi secara umum memiliki peran untuk membina
kesadaran bela negara di lingkungan. Sebagai penyeimbang pemerintah yang memiliki tugas
dan tanggung jawab sama dengan mengomunikasikan dan memperjuangkan aspirasi serta
kepentingan masyarakat. Di samping memiliki pemimpin yang visioner dan berkarakter
dengan kesadaran moral kebangsaan bela negara yang tinggi. Sementara perguruan tinggi
memiliki peran sebagai sumber untuk mengisi komponen pertahanan negara dan tempat
penggodokan sikap bela negara melalui pendidikan yang diwujudkan dalam mata kuliah
Kewarganegaraan, orientasi studi ketahanan nasional, serta kegiatan resimen mahasiswa.
Mahasiswa harus berpartisipasi dalam meningkatkan bobot teknologi maupun dalam
konsep pertahanan negara. Kegiatan bela negara dapat dijadikan agenda rutin bagi mahasiswa
baru. Mereka mendapat pengenalan tentang nilai-nilai perjuangan para generasi terdahulu.
Semangat para pejuang dahulu dalam mempertahankan negara patut diteladani oleh generasi
masa kini yang cenderung lupa sejarah. Kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat
pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat
mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan
tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan
agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus
tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri
mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi

10
terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap
menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.
Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang
harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara. Setiap negara mempunyai kebebasan dan
kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan. Hak dan kewajiban Warga Negara
Indonesia ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal 27, pasal 28, pasal 29,
pasal 30, dan pasal 31. Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa
perubahan dalam diri bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang
bertanggung jawab serta memiliki kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan
kewajiban sebagai warga negara Indonesia
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. peran mahasiswa dalam membela negara di
antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan ekstrakurikuler, meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti demokrasi dengan menghargai pendapat
dan tidak memaksakan kehendak.

11

Anda mungkin juga menyukai