Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Hak dan Kewajiban Warga Negara


Menurut UUD 1945

Kelas 1C / Kelompok 2
Luthfiyah Dyah Ajeng (P1337433220004)
Karin Trezqy Nurzen (P1337433220035)
Nadia Emiliana Tiodora (P1337433220037)
Tiara Amaliya Nur Qoiriyah (P1337433220069)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SANITASI LINGKUNGAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling terikat satu sama lain dan dalam
praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak pada dasarnya adalah sesuatu yang
harusnya bisa diterima atau nikmati. Hal itu berarti kita berhak menerima hal-hal yang
menjadi hak kita dan kita tidak boleh melanggar hak orang lain. Sementara, kewajiban ialah
hal-hal yang wajib dilakukan sebagai anggota masyarakat.
Dalam konteks sebagai warga negara, tentu kita wajib menunaikan peran-peran
sebagai warga negara yang baik. Jadi, setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan
kewajiban yang sama sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. 1
Menurut Prof. Dr. Notonagoro hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan, tetapi kerap terjadi pertentangan karena pada kenyataannya hak dan
kewajiban seringkali tidak seimbang. Sebagai contoh, setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak
warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban dapat tercapai jika kita mengetahui posisi
diri kita sendiri. Seorang warga negara harus tahu apa saja hak dan kewajibannya. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban berjalan
seimbang dan dapat terpenuhi, masyarakat bisa hidup dengan aman sejahtera.
Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila para pejabat
negara masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa
tidak sedikit pejabar negara yang lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi
daripada memikirkan rakyat, buktinya sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya.

1
https://www.bola.com/ragam/read/4352664/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia-yang-
perlu-diketahui#:~:text=Hak%20pada%20dasarnya%20adalah%20sesuatu,wajib%20dilakukan%20sebagai
%20anggota%20masyarakat. diakses pada 20 Januari 2021 pukul 19.06 WIB
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak kita sebagaimana
telah ditetapkan dalam UUD 1945 dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat
Indonesia. 2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka permasalahan
tersebut diuraikan ke dalam lima pertanyaan yaitu:
1. Apa pengertian bangsa, warga negara dan penduduk serta asas-asas
kewarganegaraan?
2. Apa saja hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945?
3. Apa hubungan warga negara dengan negara?
4. Bagaimana hak dan kewajiban bela negara bagi warga negara Indonesia?
5. Apa saja hak dan kewajiban warga negara Indonesia secara umum?

BAB II
2
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 diakses pada 20 Januari 2021 pukul
19.48 WIB
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangsa, Warga Negara dan Penduduk serta Asas-asas


Kewarganegaraan
1. Bangsa
Bangsa secara umum dapat diartikan sebagai “kesatuan orang-orang dari keturunan,
sejarah, agama dan adat yang sama”. Suatu bangsa merupakan sekelompok besar orang yang
memiliki cita-cita hukum dan moral yang karena hasrat dan pengalaman historisnya mau
tidak mau menjadi satu di masa lalu dan harus hidup di wilayah suatu negara. 3 Atau dengan
kata lain bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama
serta mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah.
2. Warga Negara dan Penduduk
Menurut KBBI warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu. Warga negara dapat diartikan sebagai
orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang kemudian menjadi unsur suatu
negara. Sejalan dengan definisi di atas, AS Hikam mendefinisikan bahwa warga negara
4
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Istilah warga
negara dan rakyat menunjuk pada obyek yang sama yakni sebagai anggota negara. Warga
negara adalah pendukung negara atau dalam arti lain warga sebuah negara yang bersifat
aktif.
Istilah warga negara tidak sama dengan istilah penduduk. Warga negara sebuah negara
belum tentu merupakan penduduk negara tersebut. Penduduk adalah orang-orang yang
bertempat tinggal secara sah dalam suatu negara berdasarkan peraturan perundangan
kependudukan sah dari negara yang bersangkutan. Baik status sebagai warga negara maupun
sebagai penduduk mempunyai konsekuensi hukum, yaitu menyangkut hak-hak dan
kewajibannya. Konsekuensi hukum dari status warga negara lebih luas dari pada status
sebagai penduduk. Pembagian penduduk menjadi warga negara dan orang asing sangatlah

3
https://www.berpendidikan.com/2020/03/pengertian-bangsa-menurut-para-ahli.html diakses pada
20 Januari 2021 pukul 20.31 WIB
4
Muhammad A.S. Hikam, Politik Kewarganegaraan : Landasan Redemokratisasi di Indonesia, Jakarta :
Penerbit Erlangga, 1999, hlm. 166
penting. Hal ini dikarenakan beberapa hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara
5
dengan orang asing berbeda.
3. Asas-asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi kewarganegaraan untuk penduduk
(warga) sebuah negara. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada
kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-
kaidah hukum kepada orang yang bukan warga negaranya.
Penduduk suatu negara juga dibedakan menjadi warga negara dan warga negara asing.
Warga negara adalah mereka yang secara hukum merupakan anggota suatu negara. Adapun
warga negara asing adalah mereka yang belum menjadi warga negara. Jika mereka ingin
menjadi warga negara, mereka harus melalui proses yang disebut naturalisasi.
Secara umum terdapat dua asas kewarganegaraan yang diterapkan oleh suatu negara
yaitu ius sanguinis dan ius soli. Asas ius sanguinis atau asas keturunan menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian darah. Artinya,
kewarganegaraan anak bergantung pada orang tuanya meskipun anak tersebut lahir di negara
lain (bukan kewarganegaraan orang tuanya). Asas ius soli atau asas tempat kelahiran
menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut tempat kelahirannya. Artinya
kewarganegaraan anak akan diberikan jika anak tersebut lahir di negara yang menganut asas
ius soli. Keberadaan kedua asas kewarganegaraan tersebut kerap kali menimbulkan masalah.
Hal ini karena ada negara yang menganut asas ius sanguinis dan ada pula negara yang
menganut asas ius soli. Sehingga kerap muncul masalah bipatride, multipatride bahkan
apatride. 6

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945

5
Zuhri, Khoiruddin. KEWARGANEGARAAN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN ISLAM : Studi Analisis
Pemikiran Abul A'la Maududi dalam Bukunya The Islamic Law and Constitution. 2004.
6
https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-kewarganegaraan diakses pada 20
Januari 2021 pukul 20.47 WIB
1. Hak warga negara Indonesia:
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”(pasal 28A).
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang” Hak untuk mengembangkan diri dan melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhakmendapat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1).
2. Kewajiban warga negara Indonesia:
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya".
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
yang berbunyi, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Di mana tertuang dalam Pasal
28J ayat 1 yang berbunyi," Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia
orang lain".
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Tertuang dalam Pasal 28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis".
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

C. Hubungan Warga Negara dengan Negara


Dalam kehidupan bernegara, warga negara memiliki 4 peranan yang meliputi peranan
yang pasif, aktif, negatif dan positif. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap
perundang-undangan yang berlaku di negara tempat mereka tinggal. Peran aktif merupakan
aktivitas warga negara untuk terlibat atau dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik. Peran positif merupakan permintaan dari warga negara
atas pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peran negatif merupakan
permintaan warga negara terhadap negaranya agar tidak turut andil dalam kehidupan
pribadinya. Selain peran utama warga negara seperti yang tercantum di atas, ada pula peran
lain dari warga negara dalam pelaksanaan sebuah negara seperti peran dalam kehidupan
hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. 7

7
https://www.kompasiana.com/adelptra/5cfc8b443d68d527c56a6025/hubungan-negara-dan-warga-
negara#:~:text=Warga%20negara%20adalah%20penduduk%20sebuah,merupakan%20anggota%20dari
%20suatu%20negara. diakses pada 20 Januari 2021 pukul 21.50 WIB
Ada beberapa teori mengenai hubungan negara dengan warga negara yaitu :
a. Teori otonomi relatif (Gramsci) negara dan masyarakat masing-masing memiliki
otonomi yang bersifat relaif,
b. Teori marxis: negara hanyalah sebuah panitia yang mengelola kepentingan kaum
borjuis
c. Teori pluralis: negara merupakan alat dari masyarakat
d. Teori organis (hegel): negara bukan merupakan alat dari masyarakatnya

D. Hak dan Kewajiban Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Wujud dari usaha Bela
Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, Kesatuan dan persatuan bangsa,
Keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional dan Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Bela
Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan
nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana yang dimanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD
1945).
Upaya Bela Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Pembelaan negara
bukan semata-mata tugas TNI, tetapi juga segenap warga negara yang sesuai kemampuan
dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha Bela Negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam
pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta
dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga
perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa
setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masing-masing.
Keikutsertaan warga negara dalam wujud upaya Bela Negara diselenggarakan melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, Pengabdian sebagai
prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela dan secara wajib. Kesadaran Bela
Negara perlu ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui proses pendidikan di
sekolah maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi untuk mencintai tanah air dan
bangga sebagai bangsa Indonesia.

E. Warga Negara Indonesia


Di Indonesia, aturan tentang warga negara tercantum dalam pasal 26 UUD NRI Tahun
1945. Warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
8
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Seorang Warga
Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh undang-undang (UU) sebagai warga
negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor
pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas
yang bersangkutan dalam tata hukum internasional. 9
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),
kewarganegaraan adalah hubungan antara individu dan negara. Di mana individu berutang
budi dan pada gilirannya berhak atas perlindungan. Kewarganegaraan menyiratkan status
kebebasan dengan tanggung jawab yang menyertainya. Warga negara memiliki hak, tugas,
dan tanggung jawab. Secara umum, hak politik penuh, termasuk hak untuk memilih dan
memegang jabatan publik, didasarkan atas kewarganegaraan. Tanggung jawab
kewarganegaraan yang biasa adalah kesetiaan, perpajakan, dan dinas militer.
Kewarganegaraan adalah bentuk kebangsaan yang paling istimewa

8
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/06/180717469/warga-negara-dan-pewarganegaraan
-di-indonesia#:~:text=Di%20Indonesia%2C%20aturan%20tentang%20warga,undang%2Dundang%20sebagai
%20warga%20negara. diakses pada 20 Januari 2021 pukul 22.15 WIB
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Warga_Negara_Indonesia diakses pada 20 Januari 2021 pukul 22.24
WIB
F. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang- undangan. Dengan kata lain hak warga
negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan
sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan
yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa
dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada
pada warga lainnya.
Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan yaitu : tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggunjawab warga negara
merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas
tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara
yang dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga
negara. Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih
banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.
Istilah peranan mencakup 3 hal yaitu :
a. Peranan meliputi norma yang dihubungkan dengn posisi seseorang dalam masyarakat.
Dalam konteks ini peranan merupakan rangkaian peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan dapat juga dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
Dari pengertian di atas tersirat suatu makna bahwa hak dan kewajiban warga negara
itu timbul atau bersumber dari negara. Maksudnya negaralah yang memberikan ataupun
membebankan hak dan kewajiban itu kepada warganya. Pemberian/pembebanan dimaksud
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sehingga warga negara maupun
penyelenggara negara memiliki peranan yang jelas dalam pengaplikasian dan penegakkan
hak serta kewajiban tersebut
BAB III
PENUTUP

Sebagai seorang warga negara Indonesia kita terikat pada hukum dan aturan yang
berlaku. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama sesuai yang
diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Tentu kita harus menunaikan kewajiban dan
mendapatkan hak yang sesuai sebagai seorang warga negara Indonesia. Namun, masih
banyak permasalahan yang kerap terjadi dalam baik dalam pelaksanaan maupun penerapan
hak dan kewajiban dalam lingkup masyarakat Indonesia. Seringkali kita menuntut hak,
tetapi melupakan kewajiban yang seharusnya dijalani. Seringkali juga hak kita sebagai
warga negara tidak terpenuhi.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban dapat tercapai jika kita mengetahui posisi
diri kita sendiri. Seorang warga negara harus tahu apa saja hak dan kewajibannya. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban berjalan
seimbang dan dapat terpenuhi, masyarakat bisa hidup dengan aman sejahtera. Oleh karena
itu, sebagai warga negara yang bermoral harus menegakkan hak dan kewajiban secara
seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, keadilan akan lebih terasa di dalam
kehidupan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Filah, N. (2020). Hak dan Kewajiban Warga Negara.

Octa Putri, Sylvia. (2013). Hak Dan Kewajiban Warga Negara.

Zuhri, Khoiruddin. (2004) KEWARGANEGARAAN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN


ISLAM : Studi Analisis Pemikiran Abul A'la Maududi dalam Bukunya The Islamic Law and
Constitution.

Welianto, Ari. 2020. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia.


https://amp.kompas.com/skola/read/2020/04/03/170000469/hak-dan-kewajiban-warga-negara-
indonesia . Diakses pada 18 Januari 2021 pukul 10.11 WIB

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat. 2014. UU Nomor 12 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. https://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-12-tahun-
2006-tentang-kewarganegaraan-republik-indonesia/ . Diakses pada 18 Januari 2021 pukul 10.23
WIB

Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan. 2018. BENTUK DAN WUJUD PENERAPAN SIKAP DAN
PERILAKU BELA NEGARA. https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-
penerapan-sikap-dan-perilaku-bela-negara.html#:~:text=Sebagaimana%20dinyatakan%20dalam
%20pasal%2027,dan%20kewajiban%20setiap%20warga%20negara.&text=Kedua%2C%20bahwa
%20setiap%20warga%20negara,kemampuan%20dan%20profesinya%20masing%2Dmasing .
Diakses pada 18 Januari 2021 pukul 11.23 WIB

Tri Nugroho, Faozan. 2020. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia yang perlu diketahui.
https://www.bola.com/ragam/read/4352664/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia-yang perlu
diketahui#:~:text=Hak%20pada%20dasarnya%20adalah%20sesuatu, wajib%20dilakukan%20
sebagai%20anggota%20masyarakat. Diakses pada 20 Januari 2021 pukul 19.06 WIB

.
Admin Pendidikan Indonesia (Padamu). 2017. Pengertian Kewarganegaraan dan Asas
Kewarganegaraan. https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-
kewarganegaraan. Diakses pada 20 Januari 2021 pukul 20.47 WIB

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 2015. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
INDONESIA DENGAN UUD 45. https://www.mkri.id/index.php?page=web. Berita&id=11732.
Diakses pada 20 Januari 2021 pukul 19.48 WIB

Wiguna, Rian. 2020. Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli.


https://www.berpendidikan.com/2020/03/pengertian – bangsa – menurut – para - ahli.html. Diakses
pada 20 Januari 2021 pukul 20.31 WIB

Putri, Adelia. 2019. Hubungan Negara dan Warga Negara.


https://www.kompasiana.com/adelptra/5cfc8b443d68d527c56a6025/hubungan-negara-dan-warga-
negara#:~:text=Warga%20negara%20adalah%20penduduk%20sebuah,merupakan% 20 anggota
%20dari%20suatu%20negara. Diakses pada 20 Januari 2021 pukul 21.50 WIB

Pratama, Cahya Dicky. Warga Negara dan Pewarganegaraan di Indonesia.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/06/180717469/warga-negara-dan-pewarganegaraan -
di-indonesia #:~:text=Di%20Indonesia %2C%20aturan%20tentang %20warga,undang%2Dundang
%20sebagai %20warga%20negara. diakses pada 20 Januari 2021 pukul 22.15 WIB

Wikipedia. 2020. Warga Negara Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Warga_Negara_Indonesia.


Diakses pada 20 Januari 2021 pukul 22.24 WIB

Anda mungkin juga menyukai