Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang demokratis dimana tentunya negara yang
mempunyai elemen, seperti masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam
pembangunan suatu negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya
begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu negaranya. Tetapi seperti kita
ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga negara bisa tinggal di suatu Negara
lain yang bukan merupakan negaranya sendiri. Suatu negara pasti mempunyai suatu undang-
undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat
tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga negara, Hak dan kewajiban warga
negara sebagai salah satu elemen penting dari demokrasi disamping supremasi hukum, telah
diatur dalam UUD 1945. Pengaturan tersebut bersifat pokok-pokok saja sehingga
memerlukan penjabaran baik melalui ketetapan MPR maupun peraturan perundang-undangan
sebagai produk bersama DPR dan Presiden. Di Indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut. Tidak terlepas dari peraturan yang
ada Di Indonesia sendiri para warga negaranya memilki Hak dan kewajiban. Hak dan
Kewajiban itu sendiri merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada
dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak
berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan
yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Maka dari itu pada tugas
makalah kali ini akan kami coba jelaskan secara rinci.
1.2 Rumusan Masalah
Dari peryantaan latar belakang diatas bisa memunculkan beberapa pertanyaan yang penting
untuk dibahas diantaranya :

1. Apa pengertian hak, kewajiban, dan warga negara?


2. Apa saja hak dan kewajiban seorang warga negara Indonesia ?
3. Apa saja yang menjadi contoh hak dan kewajiban warga negawa indonesia?
4. Apa saja jenis pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
5. Bagaimana upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk :

1. Untuk memahami pengertian hak, kewajiban, dan warga negara.


2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hak dan kewajiban warga negara.
3. Untuk mengetahui beberapa contoh dari hak dan kewajiban Wni.
4. Untuk mengetahui dan memfahami contoh pelanggaran hak dan kewajiban Wni.
5. Untuk belajar dan memfahami cara penanganan pelanggaran hak dan kewajiban Wni.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HAK, KEWAJIBAN DAN WARGA NEGARA


Pengertian Hak
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap
individu sebagai anggota warga negara sejak ia masih berada dalam kandungan, hak pada
umumnya didapatkan dengan cara diperjuangkan melalui pertanggung jawaban atas
kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak
memperoleh pendidikan, hauk untuk melanjutkan keturunan, dll.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;

 Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.


 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
 Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
 Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
 Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
 Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Contoh
Kewajiban Warga Negara Indonesia ;

 Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
 Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
 Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
 Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
 Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :

Membayar pajak. Membela pertahanan dan keamanan. Menghormati hak asasi. Menjunjung
hukum dan pemerintahan. Ikut serta membela negara. Tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan oleh UU. Wajib mengikuti pendidikan dasar.

Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD
1945 ;

 Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
pada ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.
 Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum
dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
 Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.

Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut
Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu. Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota
dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri. Beberapa pengertian tentang
warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap
orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat
diklasifikasikian menjadi :

A. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
B. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan
oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium.

1.Kriterium kelahiran

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

 Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan
asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
 Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia
dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah
satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan
menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya
kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan
kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di
atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:

 Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
 Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan

Adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat


tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain. Di indonesia, siapa-siapa yang menjadi warga
negara telah disebutkan di dalam pasal 26 UUD 1945, yaitu:
 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
 Syarat-syarat mengenai kewarganeraan ditetapkan dengan undang-undang.

3. selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU nomor 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang pasal 1-nya menyebutkan:
Warga Negara Republik Indonesia adalah:

 Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian


dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah
warga negara Republik Indonesia.
 Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan
ayahnya, seorang warga negara RI, dengan pengertian bahwa kewarganegaraan
karena RI tersebut dimulai sejak adanya hubungan hukum kekeluargaan ini diadakan
sebelum orang itu berumur 18 tahun, atau sebelum ia kawin pada usia di bawah umur
18 tahun.
 Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila ayah itu
pada waktu meninggal dunia warga negara RI.
 Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada waktu itu
tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.
 Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan ayahnya.
 Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak diketahui.
 Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak diketahui kedua orang
tuanya.
 Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua orang tuanya tidak diketahui.
 Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak mendapat
kewarganegaraan ayah atau ibunya itu.
 Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan undang-undang ini.
4. Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini dikatakan bahwa
kewarganegaraan RI diperoleh:
Karena kelahiran; Karena pengangkatan; Karena dikabulkan permohonan; Karena
pewarganegaraan; Karena atau sebagai akibat dari perkawinan; Karena turut ayah/ibunya;
Karena pernyataan.
Hubungan hukum kekeluargaan antara ibu dan anak selalu mengadakan hukum secara
yuridis. Anak baru turut kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu mengadakan hubungan
hukum kekeluargaan dan apabila hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak itu
menjadi dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan ayahnya. Menjalankan ius soli
supaya orang-orang yang lahir di Indonesia tidak ada yang tanpa kewarganegaraan.
2.2 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban. Hak dan Kewajiban merupakan
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan
kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan (Anonim, 2012) Sebagaimana telah ditetapkan
dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk
untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan
sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa
negara Indonesia bersifat demokrasi.

Adapun hak dan kewajiban warga Negara Indonesia yang tercantum dalam UUD
1945 adalah sebagai berikut ;

 ( Hak Warga Negara Indonesia )


 A. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
 B. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
 C. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
 D. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”.
 E. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1).
 F. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 G. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 H. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia.
 I. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 J. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
 K. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain.
 L. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
 M. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
 N. dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

 ( Hak Warga Negara Indonesia )


 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain.
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan
kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak
dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan
materi daripada memikirkan rakyat.Sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus
bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sejumlah sifat dan karakter warga negara yang bertanggung jawab dan mandiri adalah
sebagai berikut :

 Memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab, sifat ini adalah sikap dan perilaku
sopan santun, ramah tamah dan melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
 Bersikap kritis, sikap ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
yang valid (sah) serta argumentasi yang akurat.
 Melakukan diskusi dan dialog, sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam
menyelesaikan masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi
dan dialog untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang
dihadapi.
 Bersifat terbuka, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transpran serta terbuka,
sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia.
 Rasional, sifat ini adalah pola dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran
yang sehat.
 Adil, sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan.
 Jujur, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan
akurat.
 Memiliki kemandirian.
 Memiliki tanggung jawab. pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga negara
 Menghormati martabat manusia dan kehormatan pribadi.
 Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun.
 Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.
2.3 CONTOH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan
sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi
yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan
kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.

1. Contoh Hak Warga Negara Indonesia


 Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
 Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
 Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
 Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
nkri dari serangan musuh.
 Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
2. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia.
 Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
 Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
 Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
 Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
 Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
 Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
nkri dari serangan musuh.

2.4 CONTOH PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WNI

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.
Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia, penyebabnya
dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan sebagaimana
mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang malas untuk
bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya disebabkan
oleh faktor-faktor berikut :
Sikap Egois atau Terlalu Mementingkan Diri Sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.
2. Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini
berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warga negara.
3. Sikap tidak Toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
4. Penyalahgunaan Kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan.
Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga
negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara.

2.5 UPAYA PENANGGULANGAN PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN


KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Upaya Pemerintah dalam Penanggulangan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara
Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga adalah dengan mencegah
timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara. Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Berikut ini upaya
pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara.
 Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum
harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada
masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan
hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakkan hukum.

 Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang


berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas
Perempuan).

 Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.

 Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap


setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.

 Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada


masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).

 Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.


Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang sudah
terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang mempunyai
fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut :

 Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan


pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, perampokan, penganiayaan,
dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani
kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
 Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang
berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.
 Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
 Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

B. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Hak dan


Kewajiban Warga Negara

Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh sikap
dan perilaku warga negaranya, yang mencerminkan penegakan hak dan kewajiban warga
negara. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap
dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan
orang lain secara keseluruhan. Sikap tersebut dapat ditampilkan dalam perilaku di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB III

PUNUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban berarti sesuatu
yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Setiap warga negara memiliki hak
dan kewajiban. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Hak dan kewajiban
warga Negara Indonesia ditentukan dalam UUD 1945. Hak dan kewajiban harus berjalan
selaras sehingga dapat mewujudkan warga Negara yang bertanggung jawab dan mandiri di
dalam Negara.

Sebagai bangsa Indonesia kita harus menanamkan rasa cinta tanah air dan menjadi
warga negara yang sadar dan mengenal wawasan nusantara untuk dapat mengisi
kemerdekaan dengan menjadi warga yang beradab dan memahami nilai cinta tanah air
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat
pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain
sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat,
wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain. negara kebangsaan
memiliki unsur-unsur penting pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki
kesadaran bersama untuk membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak untuk
hidup bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama),
teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan
perjuangan masa depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan
pemerintahan sendiri). Hak dan kewajiban warga negara yaitu menyatakan diri sebagai
penduduk dan warga negara di suatu negara tertentu serta menjungjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan keadilan.

3.2 SARAN
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Warga
Negara Sebagai Anggota Masyarakat ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami
tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika
ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga
sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita
menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara. Dengan demikian, negeri ini akan maju
dan penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.

Untuk para pemuda indonesia diharapkan juga dapat semakin memliki rasa tanggung
jawab serta sadar akan tanggung jawab serta sadar akan hak dan kewajibannya sbagai warga
negara . sehingga kelak dapat memajukan bangsa dan negara tanpa ada penyelewengan
maupun pemenuhan hak pribadi. Serta masyarakat dapat semakin aktif ambil bagian dalam
membangun kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh masyarakat sebagai warga negara
indoneia yang bermartabat luhur dan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai