PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang demokratis dimana tentunya negara yang
mempunyai elemen, seperti masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam
pembangunan suatu negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya
begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu negaranya. Tetapi seperti kita
ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga negara bisa tinggal di suatu Negara
lain yang bukan merupakan negaranya sendiri. Suatu negara pasti mempunyai suatu undang-
undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat
tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga negara, Hak dan kewajiban warga
negara sebagai salah satu elemen penting dari demokrasi disamping supremasi hukum, telah
diatur dalam UUD 1945. Pengaturan tersebut bersifat pokok-pokok saja sehingga
memerlukan penjabaran baik melalui ketetapan MPR maupun peraturan perundang-undangan
sebagai produk bersama DPR dan Presiden. Di Indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut. Tidak terlepas dari peraturan yang
ada Di Indonesia sendiri para warga negaranya memilki Hak dan kewajiban. Hak dan
Kewajiban itu sendiri merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada
dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak
berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan
yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Maka dari itu pada tugas
makalah kali ini akan kami coba jelaskan secara rinci.
1.2 Rumusan Masalah
Dari peryantaan latar belakang diatas bisa memunculkan beberapa pertanyaan yang penting
untuk dibahas diantaranya :
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Contoh
Kewajiban Warga Negara Indonesia ;
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Membayar pajak. Membela pertahanan dan keamanan. Menghormati hak asasi. Menjunjung
hukum dan pemerintahan. Ikut serta membela negara. Tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan oleh UU. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD
1945 ;
Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
pada ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.
Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum
dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut
Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu. Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota
dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri. Beberapa pengertian tentang
warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap
orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat
diklasifikasikian menjadi :
A. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
B. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan
oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium.
1.Kriterium kelahiran
Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan
asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia
dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah
satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan
menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya
kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan
kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di
atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif.
3. selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU nomor 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang pasal 1-nya menyebutkan:
Warga Negara Republik Indonesia adalah:
Adapun hak dan kewajiban warga Negara Indonesia yang tercantum dalam UUD
1945 adalah sebagai berikut ;
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan
kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak
dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan
materi daripada memikirkan rakyat.Sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus
bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sejumlah sifat dan karakter warga negara yang bertanggung jawab dan mandiri adalah
sebagai berikut :
Memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab, sifat ini adalah sikap dan perilaku
sopan santun, ramah tamah dan melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Bersikap kritis, sikap ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
yang valid (sah) serta argumentasi yang akurat.
Melakukan diskusi dan dialog, sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam
menyelesaikan masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi
dan dialog untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang
dihadapi.
Bersifat terbuka, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transpran serta terbuka,
sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia.
Rasional, sifat ini adalah pola dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran
yang sehat.
Adil, sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan.
Jujur, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan
akurat.
Memiliki kemandirian.
Memiliki tanggung jawab. pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga negara
Menghormati martabat manusia dan kehormatan pribadi.
Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun.
Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.
2.3 CONTOH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan
sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi
yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan
kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.
Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia, penyebabnya
dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan sebagaimana
mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang malas untuk
bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya disebabkan
oleh faktor-faktor berikut :
Sikap Egois atau Terlalu Mementingkan Diri Sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.
2. Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini
berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warga negara.
3. Sikap tidak Toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
4. Penyalahgunaan Kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan.
Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga
negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara.
BAB III
PUNUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban berarti sesuatu
yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Setiap warga negara memiliki hak
dan kewajiban. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Hak dan kewajiban
warga Negara Indonesia ditentukan dalam UUD 1945. Hak dan kewajiban harus berjalan
selaras sehingga dapat mewujudkan warga Negara yang bertanggung jawab dan mandiri di
dalam Negara.
Sebagai bangsa Indonesia kita harus menanamkan rasa cinta tanah air dan menjadi
warga negara yang sadar dan mengenal wawasan nusantara untuk dapat mengisi
kemerdekaan dengan menjadi warga yang beradab dan memahami nilai cinta tanah air
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat
pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain
sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat,
wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain. negara kebangsaan
memiliki unsur-unsur penting pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki
kesadaran bersama untuk membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak untuk
hidup bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama),
teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan
perjuangan masa depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan
pemerintahan sendiri). Hak dan kewajiban warga negara yaitu menyatakan diri sebagai
penduduk dan warga negara di suatu negara tertentu serta menjungjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan keadilan.
3.2 SARAN
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Warga
Negara Sebagai Anggota Masyarakat ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami
tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika
ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga
sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita
menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara. Dengan demikian, negeri ini akan maju
dan penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.
Untuk para pemuda indonesia diharapkan juga dapat semakin memliki rasa tanggung
jawab serta sadar akan tanggung jawab serta sadar akan hak dan kewajibannya sbagai warga
negara . sehingga kelak dapat memajukan bangsa dan negara tanpa ada penyelewengan
maupun pemenuhan hak pribadi. Serta masyarakat dapat semakin aktif ambil bagian dalam
membangun kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh masyarakat sebagai warga negara
indoneia yang bermartabat luhur dan baik.
DAFTAR PUSTAKA