Anda di halaman 1dari 10

makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945

Serta Wujud Nyatanya dalam Kehidupan Sehari-hari

Abstrak
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 Serta Wujud Nyatanya dalam
Kehidupan Sehari-hari
Jefri Syahril
1510111151
jefrisyahril@gmail.com
Fakultas Hukum
Banyak diantara Rakyat Indonesia yang tidak tau akan haknya sebagai warga negara. Padahal
hal ini telah diatur di dalam UUD 1945.Dalam UUD 1945 telah diatur hak dan kewajiban
sebagai Warga Negara Indonesia. . Selain itu banyak diantara pejabat aperatur negara yang
mengabaikan hak dan kewajiban kita tersebut.Itu berarti betapa jauhnya kita dari kaidah hukum
UUD 1945 yang menjadi dasar konstitusi negara kita.
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Sedangkan Warga Negara Indonesia adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
Hak kita sebagai Warga Negara Indonesia antara lain diatur dalam pasal 27 dan 28
UUD1945.Sedangkan kewajiban kita sebagai Warga Negara Indonesia diatur dalam pasal
27,28,dan 30. Namun sayang sekali dalam perwujudan sehari-hari tidak begitu terlaksana
Kata Kunci; Hak,kewajiban,warga negara
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Makalah ini saya tujukan untuk seluruh warga Indonesia yang tidak lain sebagai bagian
dari Bangsa Indonesia .Banyak diantara kita tidak mengetahui hak dan kewajiban kita sebagai
warga negara.Padahal hak dan kewajiban kita sebagai warga negara telah siatur salam UUD
1945 . Selain itu banyak diantara pejabat aperatur negara yang mengabaikan hak dan
kewajiban kita tersebut.Itu berarti betapa jauhnya kita dari kaidah hukum UUD 1945 yang
menjadi dasar konstitusi negara kita.
Salah satu dampak dari ketidak tahuan kita tentang hak dan kewajiban kita sebagai warga
Indonesia adalah pelanggaran terhasap hak kita serta tidak terlaksananya kewajiban kita sebagai
warga negara.Selain itu diantara kita ada yang hanya menuntut haknya sebagai warga negara
tanpa melaksanakan kewajibannya.Hal ini sungguh ironi.
1.2 Tujuan penulisan
Sebagai media sosialisasi dan informasi tentang hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara
Indonesia
Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk membuat makalah tentang hak dan kewajiban warga
negara menurut UUD 1945
Untuk memenuhi tugas kuliah Bahasa Indonesia
1.3 Ruang lingkup
Ruang lingkup dari makalah ini adalah mencakup aspek tentang hak dan kewajiban warga
negara menurut UUD 1945 dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Sumber data
1. Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan.
2. UUD 45
1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode
tinjauan dari beberapa sumber

Pembahasan
1.1Pengertian hak , kewajiban, serta warga negara Indonesia
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: Hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu
oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya.

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban
adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya :
melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan
guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan
terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan
terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini
tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para
pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini.
Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai
saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai
warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya
untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak
warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini
mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah
untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada
kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan
seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
Pengertian Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara serta mengandung arti peserta, anggota atau warga dari
suatu negara, yakni peserta dari suatu perssekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26)
dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai
warga negara Indonesia.
Dalam pasal 1 UU No. 22/1958 bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang
yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik
Indonesia.
Warga negara Indonesia menurut Pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
RI adalah:
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan per undang-undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi WNI.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu WNA.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu WNI.
e. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut
f. Anak yang baru lahir dan ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya tidak
diketahui.
g. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara RI dari seorang ayah dan Ibu WNI yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaan kepada anak
yang bersangkutan.
h. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.
Dahulu istilah warga negara seringkali disebut hamba atau kawula negara yang dalam
bahasa inggris (object) berarti orang yang memiliki dan mengabdi kepada pemiliknya.
AS Hikam mendifinisikan bahwa warga negara yang merupakan terjemahan dari citizenship
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
Sedangkan Koerniatmanto S, mendefinisikan warga negara dengan anggota negara. Sebagai
anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap
negaranya.Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26)
dikhususkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai
warga negara. Dalam pasal 1 UU No. 22/1958 bahwa warga negara Republik Indonesia adalah
orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau
peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara
Republik Indonesia.
1.2Hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara itu tercantum dalam pasal UUD 1945 sebagai berikut
Hak Warga Negara Indonesia :
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak ataspekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).

- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).

- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).

- Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang

- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demimeningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. (pasal 28I ayat 1

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang
wajib menghormati hak asai manusia orang lain

- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.

- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

1.3Wujud nyata Pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Tabel Perwujudan Pelaksanaan Kewajiban Warga Negara

No. Pelaksanaan Kewajiban Warga Negara Wujud Nyata


1. Pasal 27 ayat 1, Segala warga negara bersamaan Masih banyak warga negara yang malah
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan melanggar hukum dan juga masih banyak
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu pejabat-pejabat yang mendapat pengecualian
dengan tidak ada kecualinya. dalam hukum.
2. Pasal 27 ayat 3, Setiap warga negara berhak dan Masih kurangnya kesadaran warga negara dalam
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. upaya pembelaan negara. Bahkan masih banyak
warga negara yang tidak tahu apa yang harus ia
lakukan dalam upaya pembelaan negara.
3. Pasal 29 ayat 2, Negara menjamin kemerdekaan Masih adanya teror-teror di suatu tempat
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya peribadatan suatu agama, sehingga tidak merasa
masing-masing dan untuk beribadat menurut aman dalam beribadah. Contohnya saja adanya
agamanya dan kepercayaannya itu. teror bom pada Hari Natal di suatu gereja. Ini
membuktikan bahwa negara masih belum bisa
menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya.
4. Pasal 30 ayat 1, Tiap-tiap warga negara berhak Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan usaha pertahanan dan keamanan negara. Contoh
keamanan negara. sederhananya seperti ada orang yang tidak ikut
jaga pos kamling di kampungnya, padahal hari
tersebut merupakan jadwal jaganya di pos
kamling tersebut.
5. Pasal 31 ayat 2, Setiap warga negara wajib Masih banyak orang tua yang tidak
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib menyekolahkan anaknya di sekolah dasar, malah
membiayainya. menyuruh anaknya untuk langsung bekerja.
Sehingga anaknya itu sama sekali tidak pernah
mengenyam pendidikan dasar. Selain itu, masih
banyak sekolah-sekolah dasar yang tetap
mengambil uang dari siswanya meskipun
sudah ada peraturan Wajib Belajar 9 Tahun
yang merupakan program pendidikan yang
diadakan pemerintah.
6. Pasal 33 ayat 2, Bumi dan air dan kekayaan alam Masih banyak pejabat-pejabat serakah yang
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara mengkorupsi uang hasil bumi negara. Sehingga
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran uang hasil bumi yang seharusnya dipergunakan
rakyat. untuk kemakmuran rakyat, malah masuk ke
kantong pribadi pejabat-pejabat serakah tersebut.

Tabel Perwujudan Pelaksanaan Hak Warga Negara

No. Pelaksanaan Hak Warga Negara Wujud Nyata


1. Pasal 27 ayat 2, Tiap-tiap warga negara Masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang pekerjaan yang layak, bahkan malah ada yang masih
layak bagi kemanusiaan. pengangguran. Karena pekerjaan yang tidak layak
tersebut, maka banyak juga masyarakat yang akhirnya
penghidupannya kurang layak.
2. Pasal 28B ayat 2, Setiap anak berhak atas Masih banyak berita tentang penyiksaan anak dibawah
kelangsungan hidup, tumbuh, dan umur, ada yang memaksa anak-anak dibawah umur
berkembang serta berhak atas perlindungan tersebut untuk berjualan, mengemis, dll. Bahkan yang
dari kekerasan dan diskriminasi. paling baru ini, tentang tindak pelecehan seksual
terhadap anak-anak di bawah umur.
3. Pasal 28D ayat 1, Setiap orang berhak atas Masih banyak perlakuan-perlakuan yang berbeda di
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan hadapan hukum. Contohnya banyak pejabat-pejabat
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang mendapat perlakuan khusus di dalam hukum,
yang sama di hadapan hukum. sehingga selalu menang dalam suatu persidangan.
4. Pasal 28D ayat 2, Setiap orang berhak untuk Banyak buruh-buruh yang digaji kurang layak
bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan (mendapat upah minimum). Sehingga para buruh
yang adil dan layak dalam hubungan kerja. tersebut tidak bisa memberikan penghidupan yang
layak kepada keluarganya.
5. Pasal 28E ayat 3, Setiap orang berhak atas Masih adanya pembatasan dalam mengeluarkan
kebebasan berserikat, berkumpul, dan pendapat, meskipun hal tersebut tidak tampak di depan
mengeluarkan pendapat. publik. Tetapi ketika di belakang layar, orang tersebut
mendapat ancaman agar tidak mengemukakan
pendapatnya.
6. Pasal 31 ayat 1, Setiap warga negara berhak Di daerah-daerah pelosok Nusantara, masih jarang
mendapat pendidikan. berdiri sekolah, jika pun ada, itu tidak layak. Sehingga
anak-anak di daerah-daerah pelosok tersebut sangat
sulit untuk mendapatkan pendidikan.

Penutup
1.1 KESIMPULAN
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri. Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh
rasa tanggung jawab. Kedua harus menyatu, maksudnya dikala hak-hak kita sebagai warga
negara telah didapatkan, maka kita juga harus menenuaikan kewajiban kita kepada negara
seperti: membela negara, ikut andil dalam mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif
yang bisa memajukan bangsa ini.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara
tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Secara garis besar hak dan kewajiban warga
Negara Indonesia itu antara lain;
Hak-Hak kita warga negara sebagai anggota masyarakat telah tercantum dalam Undang-
Undang Dasar sebagai berikut:
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak ataspekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).

- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang

- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demimeningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. (pasal 28I ayat 1)

kewajiban kita dalam UUD 1945 sebagai berikut;

- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang
wajib menghormati hak asai manusia orang lain

- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

1.2 Daftar pustaka


Suharizal 2015 .Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan .Tidak diterbitkan
2009.UUD45 Republik Indonesia,Bukittinggi:Lestari
http://www.infid.org/newinfid/files/penggusurandki.pdfhttp://netsains.com/2009/07/
mengembalikan-hak-hak-warga-negara/ ,
http://heyratna.wordpress.com/2010/03/07/hak-dan-kewajiban-warga-negara- indonesia-dengan-
uud-45/

Anda mungkin juga menyukai