Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, amma badu,
Sebelumnya mari kita perhatikan sejarah tahun baru hijriyah. Di zaman
Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakr, kaum muslimin belum
mengenal pergantian tahun hijriyah. Sehingga ketika itu, tidak ada istilah
tahun baru hijriyah. Mereka menggunakan kalender qamariyah sebagai
acuan kegiatan dan pencatatan sejarah. Mengikuti kalender yang sudah
digunakan oleh masyarakat arab sejak sebelum islam. Hanya saja, di zaman
mereka belum ada angka tahun dan acuan tahun.
.
Tidak terdapat dalil dalam syariat yang menyebutkan tentang doa atau dzikir
akhir tahun. Masyarakat membuat-buat kegiatan doa, mereka susun kalimatkalimat doa, yang sama sekali tidak diizinkan dalam syariat. Doa semacam
ini murni bukan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan tidak ada
dasarnya. (Tashih ad-Dua, hlm. 108).
Keterangan yang sama juga disampaikan Syaikh Khalid Abdul Munim Rifai,
Selayaknya bagi setiap muslim untuk tidak mengkhususkan akhir tahun atau
awal tahun baru dengan ibadah apapun. Karena kebaikan itu ada pada
mengikuti ulama terdahulu.
Memahami keterangan di atas, satu prinsip yang layak kita pahami bersama,
tidak ada doa tahun baru hijriyah. Sementara doa yang tersebar di
masyarakat, yang bunyinya,
...
Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan
dan keimanan, keselamatan dan Islamdst.
Doa ini shahih, diriwayatkan Ahmad, Turmudzi dan yang lainnya, dan
dishahihkan Syuaib al-Arnauth. Hanya saja, doa ini bukan doa awal tahun,
namun doa awal bulan. Dianjurkan untuk dibaca setiap awal bulan
qamariyah. Mengkhususkan doa ini hanya ketika tahun baru hijriyah,
termasuk menyalahi fungsi dari doa tersebut.
Allahu alam
Sumber: https://konsultasisyariah.com/23701-doa-tahun-baru-hijriyah.html