Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA SESUAI


NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945

Disusun Oleh :
1. Cyndy Lovitasari ( 181510601012 )
2. Lilyani Tengady ( 181510601094 )
3. Iman Rusfiantok Alima’fuad ( 181510701001 )
4. Linda Yuliani ( 181510701004 )
5. Adiatma Budi Prasetya ( 181510701005 )

KELAS : 06
RUANG KULIAH : 05
Dosen Pengampu : Bapak Iwan Rachmad Soetijono, S.H., M.H.

UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Pemenuhan
Hak dan Kewajiban Warga Negara Sesuai Nilai – Nilai Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945’’.
Penulisan makalah tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Bapak Iwan Rachmad Soetijono, S.H, M.H., selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2.Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moral maupun
materiil.
3. Seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah
ini bermanfaat dan memenuhi harapan dari berbagai pihak. Amiin.

Jember, 30 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................


1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


2.1 Penegertian Hak dan Kewajiban Warga Negara ....................................... 3
2.2 Keterkaitan Hak dan Kewajiban Warga Negara ...................................... 6
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila dan UUD Negara
RI 1945 ........................................................................................................... 9
2.4 Pelaksanaan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara di Indonesia .. 15

BAB 3.PENUTUP................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 19
3.2 Saran .............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara demokrasi yang kekuasaan tertinggi pada
pemerintahannya berasal dari warga negara. Indonesia sebagai negara yang
berdemokrasi pastinya memiliki elemen, seperti elemen masyarakat.
Masyarakat sangat berperan penting dalam proses pembangunan negara. Era
pembangunan saat ini telah banyak dilakukan demi mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur, namun dalam proses pembangunan agar berjalan
dengan baik membutuhkan dukungan dari segenap masyarakat dan aparatur
pemerintah, selain itu juga hukum yang berlaku demi mewujudkan ketertiban
dan keamanan dalam proses pembangunan.
Negara memiliki hak dan kewajiban bagi warga negara, begitupun dengan
warga negara juga memiliki hak dan kewajiban terhadap negara. Negara
merupakan alat dari masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk digunakan
mengatur hubungan dari masyarakat, seperti rakyat, wilayah, dan pemerintah
serta pengakuan dari negara lain. Negara dan warga negara satu sama lain
saling memenuhi dan saling terikat, artinya negara dan warga negara harus
saling melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik agar tujuan dari
pembangunan dapat terlaksana dengan baik.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang saling terikat, artinya dalam
pelaksanaanya harus seimbang. Hak adalah suatu yang melekat pada setiap
manusia yang menjadi milik kita sebagai anugerah dari Tuhan sejak manusia
itu dilahirkan, sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus
dilakukan atau dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh tiap – tiap
sehingga bisa mendapatkan haknya secara fisik. Apabila hak dan kewajiban
tidak dijalankan secara seimbang, maka akan terjadi suatu ketipangan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, namun dalam kenyataannya masih terdapat
berbagai masalah yang terkait dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam

1
kehidupan sehari – hari. Manusia seringkali menuntut haknya namun
melupakan akan kewajiban yang harus mereka laksanakan. Warga negara
yang bemoral harus menegakkan hak dan kewajiban agar pelaksaannya
seimbang dalam kehidupan sehari – hari. Banyak sekali permasalahan yang
terjadi di Indonesia mengenai penuntutan hak dan kewajiban warga negara
seperti penuntutan hak untuk mendapatkan fasilitas umum yang baik , dalam
hal ini perlu diupayakan kesadaran warga negaranya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?
2. Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara?
3. Apa hak dan kewajiban warga negara sesuai UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ?
4. Bagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami hak dan kewajiban warga negara
2. Untuk mengetahui keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagi warga
negara
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara sesuai UUD Negara
RI tahun 1945
4. Untuk mengetahui pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara di
Indonesia

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian
tentang sesuatu hal yang benar, memiliki, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan
untuk berbuat sesuatu (yang telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan
sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu,
derajat atau martabat. Hak adalah kuasa untuk menerima dan melakukan
sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak
dapat diterima atau dilakukan oleh pihak lain mana pun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban adalah sesuatu
yang wajib dilaksanakan atau dilakukan (Nurwardani, 2016).
Pengertian warg negara menurut Kamus Besar Bahasa Inonesia adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
dari suatu negara. Istilah warga negara dalam UUD 1945 pasal 26
dimaksudkan “Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan Bangsa lain
yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”. Warga negara memiliki
peran dan tanggung jawab yang sangat penting bahi kemajuan dan
kemunduran suatu bangsa, oleh karena itu seseorang yang menjadi anggota
atau warga suatu negara harus ditentukan oleh undang-undang yang dibuat
oleh suatu negara.
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam
diri manusia dalam kependudukan sebagai anggota dari sebuah negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Hak warga negara
merupakan suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga negara
diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut, sedangkan kewajiban warga
negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat bebangsa dan bernegara. Kewajiban
warga negara dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus

3
diperbuat oleh seorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada
warga lainnya.
Hak dan mewajiban warga negara itu timbul atau bersumber dari
negara, maksudnya adalah negara yang memberikan ataupun membebankan
hak dan kewajiban kepada warganya. Hal itu dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan sehingga warga negara maupun penyelenggara negara
memiliki kewajiban tersebut. Hak warga negara dinyatakan dalam UUD 1945
Pasal 27-34 yang meliputi:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. Hak berserikat, berkumpul, dan berpendapat.
3. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
4. Hak membenttuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui keturunan.
5. Setiap anak berhak melangsungkan hidup, tumbuh dan berkembang,
mendapatkan perlindungan kekerasan, dan diskriminasi.
6. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar.
7. Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia.
8. Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
9. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindunfan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.
10. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
11. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintah.
12. Setiap warga negara berhak atas status kewarganegaraan.
13. Setiap orang bebas memeluk agaa dan beribadah menurut agamanya, memilik
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkan serta berhak
kembali.

4
14. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nurani.
15. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.
16. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengebangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
17. Setiap orang berhak atas perlindungan siri pribadi, keluarga, kehormatan,
mertabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaan, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
18. Setiap orang berhak bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia.
19. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
20. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai guna
mencapai persamaan dan keadilan.
21. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
22. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
23. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak di tuntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun.

5
24. Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif.
25. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradapan.

Kewajiban Warga negara Indonesia:


1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan, sesuai dengan pasal 27 ayat (1) UUD
1945 yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukup dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan terkecuali”.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.”
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat (1)
menyatakan “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.”
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat (2) menyatakan “ Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
5. Wajib ikut dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945 menyatakan “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

2.2 Keterkaitan Hak dan Kewajiban


Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh warga
negara sejak lahir. Hak dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bersifat asasi
yang harus didapatkan oleh setiap individu. Kewajiban adalah segala sesuatu

6
yang bersifat keharusan dan wajib dilaksanakan oleh warga negara. Kewajiban
bersifat memaksa dan mendatangkan sanksi bagi penerimanya. Kedua hal ini,
hak dan kewajiban, adalah sepasang kombinasi yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia.
Sejarah Jawa memiliki cerita kelam dalam pengendalian hak dan
kewajiban. Horizon kehidupan politik daerah jajahan memaksa mereka untuk
menjalankan kewajiban sebagai ide dalam praktis kehidupan ekonomi, politik,
dan sosial budaya, sehingga hak tidak bisa lagi digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Para pejuang melakukan perlawanan terhadap imperialisme
dengan latar belakang dirampasnya hak-hak pribumi. Optimisme para pejuang
ini mengundang adanya sifat “strong sense of entilement” dimana masyarakat
menjadi banyak sekali menuntut hak-hak mereka tetapi ketika dituntut untuk
menjalankan kewajiban, mereka tidak mau. Keadaan inilah yang kemudian
mengantarkan kita pada “teori korelasi” dan beberapa pertanyaan tentang
hubungan antara hak dan kewajiban seperti jumlah aspek kewajiban asasi
manusia lebih sedikit dibandingkan dengan aspek hak asasi manusia yang
diatur dari UUD NRI 1945. Hal ini menimbulkan kerancuan, jika seperti itu,
apakah artinya hak harus dilakukan terlebih dahulu? Apabila tidak, bagaimana
kedudukan hak dan kewajiban itu sendiri?
Sebelum itu perlu diketahui, pada tahun 1948 muncul pemikiran
tentang Hak asasi manusia dalam naskah Declaration of Human Rights yang
berisi tentang deklarasi hak asasi manusia yang secara mendasar sudah
dilindungi oleh dunia. Pemikiran tersebut kemudian disusul oleh pemikiran
tantang kewajiban yang diterbitkan pada tahun 1997, Interaction Council
menerbitkan sebuah naskah berjudul Universal Declaration of Human
Responsibilities (Deklarasi Tanggung Jawab Manusia). Deklarasi Tanggung
Jawab Manusia muncul karena sifat dasar dari kewajiban adalah tanggung
jawab. Kedua deklarasi ini kemudian disangkutpatukan pada teori korelasi.
Teori Korelasi menjelaskan bahwa hak dan kewajiban umumnya
melakukan sebuah hubungan timbal balik. Kewajiban berfungsi sebagai
penyeimbang antara kebebasan dan tanggung jawab. Hak terkait dengan

7
adanya kebabasan sedangkan kewajiban adalah sebuah tanggung jawab. Jika
dilihat dari sudut pandang kewajiban, hak seseorang tidak selalu sepadan
dengan kewajibannya, misal seorang siswa memiliki hak untuk membolos
sekolah, tetapi hak tersebut tidak sepadan dengan kewajibannya sebagai
seorang siswa yang harus masuk ke sekolah setiap hari senin hingga jumat.
Hak seseorang dibatasi oleh kewajibannya, sehingga dalam hal ini manusia
harus tahu dimana batasan-batasan dirinya mementingkan diri sendiri.
Tanggung jawab merupakan sikap moral yang memiliki kedudukan sebagai
pembatas dari kebebasan.
Sudut pandang hak dan kewajiban seseorang dapat timbul karena hak-
hak khusus yang dimiliki oleh orang lain. Seperti contohnya, seorang pegawai
harus mengikuti perintah dari bossnya, karena bossnya memiliki jabatan
paling tinggi dan mempunyai hak khusus untuk memerintah pegawainya.
Semua hal tersebut berkolerasi dengan adanya sanksi yang akan diberikan
oleh bossnya apabila pegawai tersebut tidak melaksanakan apa yang
diperintah oleh bossnya. Jika dianalisis, pegawai tersebut telah mendapatkan
haknya untuk bekerja, dan dalam hal ini, membuat pegawai tersebut memiliki
tanggung jawab yang baru. Prinsip ini merupakan prinsip yang digunakan
dalam Deklarasi Tanggung Jawab Manusia, yaitu tercapainya kebebasan
sebanyak mungkin, tetapi pada saat yang sama mengembangkan rasa
tanggung jawab atas kebebasan itu.
Begitu juga hak dan kewajiban pribadi sebagai seorang warga negara.
Kewajiban dan hak harus berjalan seiringan sampai tercapainya keselarasan.
Keselarasan antara hak dan kewajiban akan muncul apabila seorang warga
negara mengetahui terlebih dahulu apa hak dan kewajiban, serta posisinya
sebagai warga negara. Warga negara yang telah mengetahui hak dan
kewajibannya, maka harus melaksanakan kedua hal tersebut dengan baik.
Kebabasan warga Negara harus dipertanggungjawabkan dalam pelaksaan
melakukan kewajibannya. Contoh kasus nyata adalah seorang warga negara
wajib untuk membayar pajak, sehingga ia secara legal dapat menggunakan
fasilitas umum yang diberikan oleh pemerintah. Sebenarnya, dalam

8
penggunaan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, golongan masyarakat
yang belum membayar pajak dapat pula menikmati fasilitas-fasilitas tersebut,
tetapi kembali lagi kepada tanggung jawab yang berkaitan dengan moral
manusia. Semua warga Negara memiliki hak dan kewajiban bersama,
sehingga apabila konsep yang ada pada kedua hal tersebut tidak terpenuhi,
akan mencul yang namanya ketidakadilan.
Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang
sulit dipisahkan. Keseimbangan antar hak dan kewajiban untuk mencapainya,
kita perlu tahu posisi kita masing-masing. Hak warga negara adalah hak yang
seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, sedangkan kewajiban negara adalah melakukan suatu kewajiban atau
perintah kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945.
Kita sebagai manusia yang berwarga negara sering menuntut hak namun
melupakan sebuah kewajiban kita. Hak dan kewajiban jika telah terpenuhi dan
dilaksanakan dengan baik, akan menciptakan kehidupan yang harmonis,
nyaman, tentram dan sejahtera. Apabila hak dan kewajiban tidak seimbang
dalam pelaksanannya akan menimbulkan perselisihan dan kerugian bagi diri
sendiri dan orang lain. Penegakan hak dan kewajiban sebagi warga negara
harus kita laksanakan guna menciptakan keadilan. Pelaksanaan kewajiban
yang baik sudah kita lakukan, maka kita boleh menuntut hak kita sebagai
warga negara kepada pemerintah. Adanya hal tersebut menyebabkan keadilan
akan lebih terasa di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila dan UUD RI Tahun
1945
2.3.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara sesuai Pancasila
Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
memiliki nilai – nilai mempengaruhi jiwa dan memberi kekuatan serta
petunjuk jalan untuk mencapai cita – cita bangsa menuju Indonesia yang adil
dan makmur.
1. Sila Pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa”

9
Sila pertama pancasila menjamin seluruh warga Indonesia untuk memeluk
agama yang dipercayainya. Terdapat 5 agama resmi di Indonesia yaitu Islam,
Kristen, Protestan, Budha, Hindu dan Kong Hu Chu. Seluruh warga negara
Indonesia dalam menjalankan nilai ketuhanan memiliki hak sebagai berikut :
 Memeluk agama yang diyakininya.
 Menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Kewajiban :
 Tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain.
 Menghormati keyakinan orang lain.
 Menjunjung tinggi toleransi antar umat agama.
 Tidak mengganggu orang yang berbeda agama saat beribadah
2. Sila kedua “ Kemanusiaan yang adil dan beradab’’
Sila kedua ini menjelaskan penempatan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak yang sama untuk
mendapat jaminan dan perlindungan hukum. Adapun kewajiban warga negara
yang tersirat dalam sila kedua ini di antaranya kewajiban untuk :
 Memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan sebagainya
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa,
dan tidak semena-mena kepada orang lain, serta
 Melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan atau sosial

3. Sila Ketiga “ Persatuan Indonesia’’


Menjamin hak-hak setiap warga negara dalam keberagaman yang terjadi
kepada masyarakat Indonesia seperti hak mengembangkan budaya daerah
untuk memperkaya budaya nasional. Sila ketiga mengatur kewajiban setiap
warga negara untuk:
 Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan

10
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
 Mencintai tanah air dan bangsa Indonesia
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Sila keempat “ Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan’’
Sila keempat ini dicerminkan dalam kehidupan yang demokratis baik
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Jaminan partisipasi politik
politik diwujudkan dalam kebebasan berpendapat di khalayak umum,
mendapatkan hak untuk berpartisipasi dalam organisasi maupun kegiatan
lainnya, sedangkan kewajibannya adalah :
 Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan
 Menghargai pendapat orang lain
 Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk mengikuti kehendak kita
 Memberikan kepercayaan terhadap wakil – wakil rakyat yang sudah
terpilih untuk melaksanakan tugas yang diamanatkan dengan sebaik –
baiknya.
5. Sila kelima “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’’
Sila kelima ini bahwasannya mengakui hak milik perorangan dan pemanfaatannya
dilindungi oleh negara serta memberikan kesempatan kepada masyarakat.
 Menegakkan sikap gotong royong dan kerjasama dalam meakukan setiap
kegiatan dengan masayarakat sekitar
 Menjauhi perbuatan yang akan merugikan kepentingan umum atau
kepentingan bersama
2.3.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara berdasarkan UUD RI Tahun 1945
Tujuan Indonesia berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945 adalah sebagai
berikut :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut serta dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia

11
Berdasarkan tujuan – tujuan tersebut, seorang warga negara berhak mendapatkan
perlindungan, kedamaian, kesejahteraan, dan pendidikan dari negara.
Kewajiban suatu negara terhadap warga negaranya menyebabkan hubungan
timbal baalik antar keduanya. Hak – hak warga negara berkaitan dengan hak
kodrat, hak asasi manusia, dan hak – hak kebebasan dasar manusia (Madiong
dkk, 2017).
Hak Warga Negara :
1. Pasal 27 ayat (2) UUD Negara RI Tahun 1945, hak warga negara untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Artinya setiap warga
negara berhak untuk hidup secara layak di negara Indonesia dan
mengusahakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Warga negara
juga berhak untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Syarat – syarat tentang pekerjaan diatur lebih lanjut dalam UU
Tenaga Kerja.
2. Pasal 27 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945, Hak warga negara dalam
usaha pembelaan negara, artinya warga negara Indonesia berhak untuk
mencintai dan membela tanah airnya apabila ada gangguan terhadap
keutuhan dan kestabilan negara Indonesia.
3. Pasal 28 UUD Negara RI Tahun 1945, hak warga negara untuk berserikat
dan berkumpul. Warga negara berhak membentuk atau mengikuti
organisasi, lembaga, partai, dan lainnya untuk tujuan yang sesuai undang –
undang.
4. Pasal 28 UUD Negara RI Tahun 1945, warga negara berhak mengeluarkan
pendapat baik lisan maupun tertulis secara langsung maupun tidak
langsung.
5. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dalam kehidupannya (pasal 28A) UUD Negara RI 1945
6. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

12
7. Anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat
2).
8. Setiap orang berhaak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya, dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).
9. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya (pasal 28C ayat 2).
10. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dimata hukum (pasal 28D ayat
1).
11. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).
12. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan (pasal 28D ayat 3).
13. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
Warga negara berhak memiliki status kewarganegaraan sebagai WNI
14. Setiap orang berhak atas kbebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
15. Setiap orang beerhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat 3).
16. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai
moda bertukar informasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia (pasal 28F).
17. Hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman ats apa yang dimilikinya.
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,

13
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G ayat 1).
18. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain apabila ia merasa tidak aman dengan kondisi di
Indonesia. (pasal 28G ayat 2).
19. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1).
20. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan (pasal 28H ayat 2).
21. Setiap orang berhak atas jaminana sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
(pasal 28H ayat 3).
22. Setiap orang berhak bebas mempunyai hak milik pribadi dab hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun
(pasal 28H ayat 4).
23. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu (pasal 28I ayat 2).
24. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lian dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
25. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara (pasal 30 ayat 1).
26. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
1. Pasal 27 ayat (1) UUD Negara RI 1945, kewajiban warga negara untuk
menjunjung tinggi hukum. Warga negara mendapatkan kedudukan yang

14
sama, maka setiap warga negara juga berkewajiban untuk mematuhi
hukum yang berlaku di Indonesia.
2. Pasal 27 ayat (3), warga negara memiliki kewajiban dalam upaya
pembelaan negara, disamping haknya. Warga negara wajib membela tanah
air, ada gangguan atau tidak warga negara wajib mencintai tanah airnya.
3. Pasal 28J ayat (1), kewajiban warga negara untuk menghormati hak asasi
orang lain. Setiap warga negara wajib menhormati hak orang lain dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Pasal 28J ayat (2), kewajiban warga negara untuk tunduk pada pembatasan
atas hak kebebasan. Kebebasan setiap warga negara dibatasi oleh UU
sehingga pengakuan dan penghormatan hak asasi orang lain terjamin.
5. Pasal 28J ayat (2), kewajiban warga negara untuk menjunjung tinggi
moral, nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat yang demokratis.
6. Pasal 30 ayat (1), tiap – tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan kemanan negara. Warga negara wajib
berusaha untuk menjaga pertahanan negara baik gangguan ancaman dari
luar maupun dari dalaam.

2.4 Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Warga Negara di Indonesia


Persoalan yang sangat mendasar hubungan antara negara dan warga
negara adalah masalah hak dan kewajiban. Negara demikian pula warga
negara. sama-sama memiliki hak dan kewajiban masing-masing.
Sesungguhnya dua hal ini saling terkait, karena berbicara hak negara itu
berarti berbicara tentang kewajiban warga negara, demikian pula sebaliknya
berbicara kewajiban negara adalah berbicara tentang hak warga negara
Demikian pula ketidaksadaran seseorang akan kewajibannya untuk menerima
hak yang semestinya didapatkan orang lain menjadi dilanggar atau diabaikan.
serta pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara yang kurang
diperhatikan.

15
Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwasanya Hak dan Kewajiban
Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34
UUD 1945, yang didalamnya menjelaskan beberapa hak dan kewijaban untuk
seorang warga negara Indonesia. Namun permasalahannya saat ini adalah
pencapaian dalam pelaksanaan hak dan kewajiban itulah yang menurut saya
belum seimbang juga belum bisa terlaksana dengan baik yang disebabkan
masih banyak permasalahan-permasalahan baik itu dalam hak juga kewajiban
sendiri. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab bersama, menncari solusi yang
tepat untuk pencapaian keseimbangan ini. Apa mungkin ini adalah faktor
sistem pemerintahnya yang belum baik atau dari sisi faktor pribadinya, secara
pemerintah saat ini sendiri masih belum mencerminkan kepemimpinannya
dalam membangun negeri ini. Sedangkan peran pemerintah sendiri bagi negeri
ini sangat penting, dan berpengaruh pada rakyatnya yang mereka pimpin.
Suatu hal tidak dapat dilaksanakan sebelum mengetahui benar apa
yang hendak dilaksanakan, untuk melaksanakannya diperlukan pedoman, dan
agar pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan harapan maka perlu ada institusi
yang mengawal pelaksanaan tersebut. Dengan demikian ada tiga hal penting
dalam pelaksanaan hak dan kewajiban ini. Pertama, Pancasila perlu dimengerti
secara tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar ini
amat sulit Pancasila untuk diamalkan. Selain daripada itu, Pancasila akan
cepat memudar dan dilupakan kembali. Kekuatan akar pemahaman ini amat
penting untuk menopang batang, ranting, daun dan buah yang akan tumbuh di
atasnya. Banyak hal yang terjadi ketika semangat untuk mengamalkan
Pancasila sangat tinggi namun tidak didasari oleh pemahaman konsep dasar
yang kuat, bukan hanya mudah memudar, namun juga akan kehilangan arah,
seakanakan sudah melaksanakan Pancasila padahal yang dilaksanakan bukan
Pancasila, bahkan bertentangan dengan Pancasila. Hal ini amat mudah dilihat
dalam praktek perekonomian dan perpolitikan Indonesia saat ini yang tanpa
sadar sudah mengekor pada sistem kapitalis-neoliberalis dan perpolitikan yang
bernapaskan individualis bukan kolektifis. Kedua, pedoman pelaksanaan.

16
Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh
pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan dan
Pengalaman Pancasila (P4) (Suharyanto, 2013). Pedoman ini sangat
diperlukan agar negara dan warganegara mengerti apa yang musti dilakukan,
apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut. Manakala
tidak ada pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha membuat
pedoman sendiri-sendiri sehingga terjadi absurditas (kebingungan).
Banyaknya kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan P4 perlu dievaluasi
untuk diperbaiki.
Contoh kelemahan utama dalam pelaksanaan P4 adalah bahwa
pedoman tersebut bersifat kaku, tertutup dan doktriner, hanya pemerintah yang
berhak menerjemahkan dan menafsirkan Pancasila, sehingga tidak ada ruang
yang cukup untuk diskusi dan terbukanya konsep-konsep baru. Kelemahan
tersebut harus diperbaiki tidak kemudian dibuang sama sekali. Ketiga,
perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga
ini bertugas antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk
mensosialisasikan Pancasila. Membuka ruang-ruang dialog agar tumbuh
kesadaran ber-Pancasila baik di kalangan elit politik, pers, anggota legislatif,
eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas. Tidak kalah penting adalah ikut
memberi masukan kepada lembaga-lembaga negara dalam melaksanakan
tugas dan membuat kebijakan serta ikut mengevaluasi setiap kebijakan yang
dilakukan agar terjamin tidak bertentangan dengan Pancasila.
Dalam konteks pelaksanaan hak dan kewajiban, maka tiga hal penting
sebagaimana disebut diatas juga perlu ada, yaitu perlu mengerti prinsip-prinsip
dasar hak dan kewajiban negara dan warga negara, terdapat pedoman
pelaksanaannya dan ada lembaga yang mengawalnya. Tiga hal ini tentu tidak
berdiri sendiri khusus terkait dengan hak dan kewajiban negara dan warga
negara, namun merupakan kesatuan gerak besar revitalisasi Pancasila dalam
semua bidang kehidupan. Pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga
negara dalam negara yang tercantum dalam UUD 1945.

17
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,
akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban sering tidak
seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan kehidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga
negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Hak warga Negara Indonesia perlu didapatkan. Hak mendapatkan
penghidupan yang layak dan fasilitas hidup yang memadai (Parthiana, 2017).
Salah satu contoh pelaksanaan hak warga Negara di Indonesia belum di
laksanakan oleh Negara Indonesia. Dengan ditemukannya protes-protes warga
yang merasa perlu haknya untuk di pertahankan.

Terdapat beberapa pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara di Indonesia :


a) Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan.
Contoh Pelaksanaanya :
a. Taat peraturan rambu-rambu lalu lintas.
b. Membayar pajak tepat waktu.
c. Berperilaku sesuai norma dan peraturan berlaku.
b) Kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara.
Contoh Pelaksanaanya :
a. Menjadi Polisi atau TNI.
b. Ikut serta kegiatan Siskamling.
c. Siap sedia menjaga keutuhan NKRI dari ancaman-ancaman bangsa.
c) Kewajiban menghormati hak asasi orang lain.
Contoh Pelaksanaanya :
a. Memberikan kebebasan orang lain untuk menentukan pilihan hidupnya.
b. Tidak melakukan korupsi dimana hal ini dapat merampas hak orang lain.
c. Tidak melakukan pembunuhan, tindak asusila, pencurian, dan
sejenisnya.
d) Hak memperoleh keadilan.
Contoh Pelaksanaanya :

18
a. Polisi yang menangkap para pejabat yang terbukti melanggar peraturan
negara.
b. Hakim berlaku adil baik terhadap pejabat maupun rakyat.
c. Polisi tidak membedakan penilangan baik antara rakyat dengan aparat yang
terbukti bersalah.
e) Hak turut serta dalam pemerintahan.
Contoh Pelaksanaanya :
a. Tersedianya akses untuk menjadi polisi, tentara, maupun pejabat negara.
b. Mengikuti Pemilu dan Pilkada.
c. Kebebasan menyampaikan kritik membangun (demo) untuk pemerintah.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Warga negara memiliki hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban warga
negara harus berjalan dengan seimbang agar tidak terjadi pertentangan
perselisihan. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam nilai – nilai Pancasila
dan UUD Negara RI Tahun 1945. Warga negara dan negara merupakan hal yang
saling terkait satu sama lain, warga negara dan negara merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan. Pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai warga negara di
Indonesia masih sepenuhnya belum sempurna, terdapat beberapa enyimpangan
dalam peelaksanaanya.
3.2 Saran
Warga negara yang baik, sebaiknya melaksanakan hak dan kewajiban
secara seimbang. Warga negara sebaiknya tidak hanya mampu menuntut hak,
namun juga mampu melaksanakan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, agar
penyimpanngan – penyimpangan yang terjadi di Indonesia dapat diminimalisir.

19
DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Muhammad. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.


Bandung: Refika Aditama
Nurwardani, Paristiyanti. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi (Cetakan I). Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Suharyanto, A. 2013. Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membina
Sikap Toleransi Antar Siswa. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial
Politik UMA, 1(2) : 192 – 203.
Parthiana, I. W. 2017. Beberapa Masalah Dalam Pengimplementasian Kewajiban
Negara Indonesia Di Bawah Perjanjian Internasional Ke Dalam Hukum
Nasional Indonesia. Jurnal hukum Indonesia, 3(1) : 163 - 181

20

Anda mungkin juga menyukai