Disusun oleh :
1. Angelita
2. Junior Setiawan
3. Maulida Julianta
4. Rini Safira
5. Salsabila Akmaliyah Azzahra
6. Wawat Kusumawati
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “Hak & Kewajiban Warga Negara”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara...........................................3
2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia.............................................6
2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945............................ 6
2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara.............9
2.5. Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945................................................... 11
2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara................11
BAB III PENUTUP................................................................................................15
3.1. Kesimpulan................................................................................................15
3.2. Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17
LAMPIRAN............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, seperti
tingginya angka tuntutan akan hak tanpa diimbangi dengan pelaksanaan
kewajiban dan di sisi lain kewajiban dilaksanakan akan tetapi hak tidak
kunjung terpenuhi. Terutama dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat
kehidupan yang layak bagi setiap warga negara. Lapangan pekerjaan dan
tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27
ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Secara garis besar
dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya
perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan
guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan
kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sebagai
1
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang,
pangan, dan papan.
Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu
untuk mengetahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut harus berjalan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang
akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal hak dan kewajiban warga negara.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang menjadi hak dan kewajiban
warga negara.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara dan dapat mengetahui apa saja yang termasuk pelanggaran hak dan
pengingkaran warga negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah
yang lebih baik.
4
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal
26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain
yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan
atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi
17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung
jawab kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang
yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU
yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang
menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang
berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara
dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E
ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah
negara dapat diklasifikasikian menjadi :
1. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju)
yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
5
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius
Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan
suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di
manapun ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan
negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan
warga negara dari negara tersebut.
6
1945. Hak dan kewajiban manusia sebagai warga negara tercantum dalam
Undang-Undang dasar 1945 mulai dari pasal 27 sampai dengan pasal 34
sebagai berikut :
2.3.1. Hak warga negara Indonesia
7
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal
28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya,
serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F)
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi (Pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan
yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari negara lain (Pasal 28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan (Pasal 28H ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat (Pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapa pun (Pasal 28H ayat 4).
8
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu
(Pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
(pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara (pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat
1).
2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal
9
tersebut menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara
berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak
diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar,
seperti sandang, pangan dan papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan
hak tanpa diimbangi dengan kewajiban. Di sisi lain, masih terdapat pula hak
yang kian tak bersambut dengan kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal
tersebut merupakan pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang
tak kunjung dilaksanakan.
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan
kewajiban, pada umumnya disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya
kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan. Sifat malas tersebut dapat
menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih produktif dan
inovatif yang menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak, sedangkan
kurangnya kemampuan memicu pola pikir individu menjadi pesimis yang
menyebabkan individu tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang
lebih layak
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang
telah dilakukan, pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik
dari pihak pemerintah maupun swasta atas upah yang tidak sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan.
Hal tersebut dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya
ketimpangan akan hak dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat
adanya rasa ketidakpuasan terhadap ketimpangan tersebut yang menyebabkan
timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja. Fenomena tersebut merupakan
hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .
10
2.5. Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat pasal
tersebut secara teori telah dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik
belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat
pengangguran dan warga negara dengan tingkat kehidupan yang kurang
layak. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, terutama
tingkat pendidikan dan kemampuan. Hal tersebut merupakan pemicu terbesar
dari tingginya tingkat pengangguran. Tingginya angka tingkat pengangguran
menyebabkan terjadinya ketidakefisienan terhadap kegiatan produksi yang
mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang layak bagi warga
negara.
Di sisi lain, tingkat kehidupan yang kurang layak dapat disebabkan
oleh sifat malas dari warga negara tersebut yang tidak ingin mencoba
merubah tingkat kehidupannya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Pada
umumnya, warga negara demikian terfokus untuk menunggu uluran tangan
dari individu lain maupun pemerintah, tanpa melakukan suatu usaha sebagai
kewajiban untuk memenuhi hak penghidupan yang layak.
11
Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat
Indonesia, penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program
pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga
disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang malas untuk bekerja atau
tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.
2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai
sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat
terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya.
Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang
harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat munculnya
perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warga negara.
c. Sikap tidak toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling
menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan
orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk
melakukan diskriminasi kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku.
Kekuasaan di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah,
tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat dalam
masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak
buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap
12
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.
13
Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang
melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara.
Contohnya; (a) tidak mendapatkan persamaan hukum, (b) dilarang
mengeluarkan pendapat, (c) tidak mendapatkan kesempatan memilih, (d)
tidak mendapatkan pengajaran, (e) tidak mendapatkan pendidikan, (f)
ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku, (g) tidak
mendapatkan perlindungan hukum (h) tidak mendapatkan layanan hukum,
(i) pembatasan hak politik, (j) pembungkaman.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan .
Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah segala
sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh
individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus
kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik. Hak dan
kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain sehingga
dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus dijalankan secara seimbang.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak
untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan
sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti
sandang, pangan dan papan.
Dalam pelaksanaan hak dan kewajiban sering terjadi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban. Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan
aparat negara yang melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak
warga negara. Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara
terhadap kewajiban yang ditentukan pemerintah.
15
3.2. Saran
Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling terikat satu sama lain
sehingga dalam praktiknya di kehidupan harus dijalankan secara seimbang
agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial yang berkepanjangan dan timbulnya gejolak yang tidak
diinginkan di dalam masyarakat.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
19