Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

DI SUSUN OLEH :
MARIA ULVAH
NURWAHDANIA
PRODI : PENJASKESREK
KELAS B

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN (STKIP) YAPIS DOMPU

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmat dan karuniaNyalah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada

waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata

Kuliah pada semester 2 di tahun akademik 2020/2021 dengan judul “Hak dan

Kewajiban Warga Negara”

Dengan membuat tugas ini kami diharapkan untuk mamapu memahami tentang hak

dan kewajiban warga Negara Indonesia.Dalam penyelesaian Makalah ini, kami

banyak mengalami kesulitan,terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan

yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari Dosen Pengampu Mata

Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan pengarahan guna

penyusunan makalah ini, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup

baik.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang

bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan

datang.Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan

informasi kepada pembaca tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia.

Dompu, April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................6


2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara........................................6
2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia.............................................
...........................................................................................................................8
2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945..........................9
2.3.1. Hak Warga Negara Menurut UUD 1945.......................................9
2.3.2. Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945...........................10
2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan Dengan Warga Negara........10
2.5. Pelaksaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945.....................................................11
2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara..............12
2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara...............................................................................12
2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga
Negara.............................................................................................. 13

BAB III. PENUTUP................................................................................................. 14


3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 14
3.2. Saran............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15

3
BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama

lain. Sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus berjalan secara

seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk dimiliki atau

didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam

kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan bagi individu dalam

melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan

hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban

tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu

permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan

kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun

bernegara.

Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, seperti

tingginya angka tuntutan akan hak tanpa diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban

dan di sisi lain kewajiban dilaksanakan akan tetapi hak tidak kunjung terpenuhi.

Terutama dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi

setiap warga negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak

merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan

bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

4
bagi kemanusiaan “. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat

kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu

tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang

dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan

kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sebagai kemampuan

dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu untuk

mengetahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut

harus berjalan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan

menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ditujukan untuk merumuskan permasalahan

yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang

akan dibahas dalam makalah, sebagai berikut :

a) Apakah pengertian dari hak, kewajiban dan warga negara ?

b) Apakah hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia ?

c) Apa sajakah hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945 ?

d) Bunyi Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara ?

e) Bagaimana pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 ? 

f) Bagaimana pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara ?

5
1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari

dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan

penulisan makalah , sebagai berikut :

a) Memahami pengertian akan hak, kewajiban dan warga negara

b) Memahami hak dan kewajiban menjadi warga negara Indonesia

c) Mengetahui tentang hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945

d) Memahami Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara

e) Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945

f) Mengetahui tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga

negara.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh

individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak

pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas

kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup,

hak memperoleh pendidikan, hak untuk melanjutkan keturunan, dan masih banyak

lagi.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di

dalam

pemerintahan.

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama

dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan

Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.

7
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,

berkumpul

mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang

berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan

untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan

hak yang pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa

yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam

membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah

ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,

hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-

baiknya.

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala

hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun

bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

8
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh

Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian

penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu

yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai

tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu. Pengertian warga negara

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk sebuah

negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang

mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.

Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas

yang membentuk itu sendiri.

Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal

26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang

disahkan undang-undang sebagai warga negara”.

Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik

Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI

adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian

dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi

warga negara RI.

Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab

kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi

anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh

negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka

9
negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan,

memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali

sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.

Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara

dapat diklasifikasikian menjadi :

1. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-

orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara

sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara

yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara

melalui kantor imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan

2 kriterium.

1. Kriterium kelahiran

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius

Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu

negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia

dilahirkan.

b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam

asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat

10
di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari

negara tersebut.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan

seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai hak kewarganeraan negara lain

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang cukup erat dan tidak dapat

dipisahkan. Segala akibat yang ditimbulkan dari adanya hak tentunya ada kewajiban,

Untuk itu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, antara hak dan kewajiban dapat

dijalankan dengan imbang, karena kalau tidak dijalankan dengan imbang maka akan

menimbulkan pertentangan.

Hak kita sebagai warga negara yaitu mendapatkan sesuatu yang sama dari

negara tanpa membeda-bedakanya dengan warga negara lainnya. Sedangkan

kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia yaitu memberikan atau melakukan

apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik

dan rela berkorban demi tumpah darah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945

Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya

diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin

kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional

sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Hak dan kewajiban manusia

11
sebagai warga negara tercantum dalam Undang-Undang dasar 1945 mulai dari pasal

27 sampai dengan pasal 34 sebagai berikut :

2.3.1. Hak warga negara Indonesia

1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).

2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam

kehidupannya (pasal 28A).

3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta

berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).

5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas

hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).

6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan

haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya

(pasal 28C ayat 2).

7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian

hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D

ayat 1).

12
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan

yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2)

9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam

pemerintahan (pasal 28D ayat 3).

10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).

11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan

pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal 28E ayat 2).

12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat (pasal 28E ayat 3).

13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan

informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F)

14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,

martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa

aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak

berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (Pasal 28G ayat 1).

15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang

merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik

dari negara lain (Pasal 28G ayat 2).

13
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).

17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk

memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan

dan keadilan (Pasal 28H ayat 2).

18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan

dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (Pasal 28H ayat 3).

19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut

tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal 28H

ayat 4).

20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas

dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang

bersifat diskriminatif itu (Pasal 28I ayat 2).

21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).

22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan

negara (pasal 30 ayat 1).

23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat 1).

14
2.3.2. Kewajiban warga negara Indonesia

1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan

pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan

tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1).

2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat 1).

3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk

kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud

semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan

kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan

pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum

dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 28J ayat 2).

4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan

negara (pasal 30 ayat 1).

2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut

menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk

mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan

15
guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan

yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan

pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan dan papan.

Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak

tanpa diimbangi dengan kewajiban. Di sisi lain, masih terdapat pula hak yang kian tak

bersambut dengan kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal tersebut merupakan

pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan

penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung dilaksanakan.

Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban, pada

umumnya disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam

suatu bidang pekerjaan. Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai

tenaga kerja untuk menjadi lebih produktif dan inovatif yang menyebabkan

tertundanya penghidupan yang layak, sedangkan kurangnya kemampuan memicu

pola pikir individu menjadi pesimis yang menyebabkan individu tidak dapat bergerak

kearah tingkat kehidupan yang lebih layak

Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah

dilakukan, pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak

pemerintah maupun swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan

kewajiban yang telah dilakukan.

Hal tersebut dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan

akan hak dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa

ketidakpuasan terhadap ketimpangan tersebut yang menyebabkan timbulnya

16
berbagai demo hingga mogok kerja. Fenomena tersebut merupakan hal yang

seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .

2.5. Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat pasal tersebut secara teori

telah dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik belum dapat dikatakan

bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut

dapat dilihat dari tingginya tingkat pengangguran dan warga negara dengan tingkat

kehidupan yang kurang layak. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam

hal, terutama tingkat pendidikan dan kemampuan. Hal tersebut merupakan pemicu

terbesar dari tingginya tingkat pengangguran. Tingginya angka tingkat pengangguran

menyebabkan terjadinya ketidakefisienan terhadap kegiatan produksi yang

mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang layak bagi warga negara.

Di sisi lain, tingkat kehidupan yang kurang layak dapat disebabkan oleh sifat

malas dari warga negara tersebut yang tidak ingin mencoba merubah tingkat

kehidupannya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Pada umumnya, warga

negara demikian terfokus untuk menunggu uluran tangan dari individu lain maupun

pemerintah, tanpa melakukan suatu usaha sebagai kewajiban untuk memenuhi hak

penghidupan yang layak.

17
2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat

menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh

undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya

pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh

pemerintah maupun oleh warga negara sendiri. 

Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia,

penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak

berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga

negara sendiri yang malas untuk bekerja atau tidak mempunyai keterampilan

sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.

2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran

Kewajiban Warga Negara

a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri

Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara

kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan

menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut

dapat melanggar hak orang lain.

b.  Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara

Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak

mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak

18
mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap

hak dan kewajiban warga negara.

c.  Sikap tidak toleran

Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan

tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada

akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan

Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini

tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk

kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah

kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak

buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap

penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban

warga negara.

e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum

Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis

pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong

timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas

akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan

merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas

perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak

sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan

19
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran

yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f.  Penyalahgunaan teknologi

Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga

memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian

tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari

pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan

teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan

menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga,

kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak

negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan

terganggunya kesehatan manusia.

2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga

Negara

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar

atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara.

Contohnya; (a) tidak mendapatkan persamaan hukum, (b) dilarang

mengeluarkan pendapat, (c) tidak mendapatkan kesempatan memilih, (d) tidak

mendapatkan pengajaran, (e) tidak mendapatkan pendidikan, (f) ditangkap tanpa

20
melalui proses hukum yang berlaku, (g) tidak mendapatkan perlindungan hukum (h)

tidak mendapatkan layanan hukum, (i) pembatasan hak politik, (j) pembungkaman.

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap

kewajiban yang ditentukan pemerintah.

Contohnya; (a) tidak membayar pajak, (b) melawan hukum, (c) tidak

menjaga ketertiban (d) melanggar aturan yang berlaku, (e) tidak ikut

mempertahankan NKRI, (f) berprilaku anarkis tidak menjaga kesatuan dan kesatuan,

(g) menghianati negara, (h) tawuran antar pelajar, (i) melanggar HAM.

21
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh

individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak

pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas

kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu

keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna

mendapatkan hak yang pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan atau

melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih

baik. Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain

sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus dijalankan secara

seimbang.

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut

menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk

mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan

guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan

yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan

pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan dan papan.

22
Dalam pelaksanaan hak dan kewajiban sering terjadi pelanggaran hak dan

pengingkaran kewajiban. Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat

negara yang melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara.

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang

ditentukan pemerintah.

3.2. Saran

Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling terikat satu sama lain sehingga

dalam praktiknya di kehidupan harus dijalankan secara seimbang agar tidak terjadi

ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang

berkepanjangan dan timbulnya gejolak yang tidak diinginkan di dalam masyarakat.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pustaka Belajar : Yogyakarta.

Hak Dan Kewajiban Warga Negara. http://id.wikipedia.org/wiki/ (diakses 3 Maret

2016)

Feri, 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara.

http://tifferi.blogspot.co.id/2015/01/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

(diakses 3 Maret 2016)

Hanifah, 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara. aniiev.blogspot.co.id/2015/03/v-

behaviorurldefaultvmlo.html (diakses 3 Maret 2016)

Eddy, 2015. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

http://pkn-ips.blogspot.co.id/ (diakses 3 Maret 2016)

Alyanis, 2015. Contoh Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Sebagai

Warga Negara. aanswm.blogspot.co.id/2015/07/contoh-pelanggaran-hak-

dan-pengingkaran.html (diakses 3 Maret 2016)

24

Anda mungkin juga menyukai