Anda di halaman 1dari 16

[MAKALAH]

“Hak dan Kewajiban Warga Negara”


[PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN]
Dosen Pengampu : Amum Mahbub Ali, S.H, M.H

Disusun oleh :

Dede Isman
NIM : A.2.15.2223.1101

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BABUNNAJAH
TAHUN 2023

Jl. Raya Labuan KM. 12 Kp. Cimedang Ds. Menes Kec. Menes Kab. Pandeglang Banten Kode
Pos 42262
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Menes, Maret 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara.................................................2
B. Dasar Hukum...................................................................................................5
C. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara.............................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan ..................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki sejarah dalam memperjuangkan
kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan yang memiliki nilai
nasionalis patriotris dan sebagainya yang terpatri dalam setiap jiwa warga
negaranya, Sudah menjadi kewajiban bagi warga negara untuk
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaannya. Dengan begitu,
dapat membentuk suatu negara yang merdeka, stabil, aman, nyaman dan
lain sebgainya. Seperti simbiosis mutualisme, jika warga negara
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan, maka imbal
baliknya adalah warga negara mendapatkan hak-hak yang seharusnya
didapatkan seperti hak kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, hak
keamanan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka kita memerlukan
sesuatu untuk mempertahankan hak dan kewajiban sebagai warga negara
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu
caranya adalah dengan pendidikan kewarganegaraan atau sering disingkat
PKn. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan
kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara
agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa
dan tidak menyimpang dari apa yang diharapkan.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Sehingga dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari
harus berjalan secara seimbang. Hak adalah segala sesuatu yang patut dan
mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu sebagai warga negara sejak
masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu
keharusan bagi individu dalam menjalankan perannya sebagai warga
negara agar mendapat pengakuan hak. sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan timbul suatu permasalahan
yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dewasa ini sering terlihat adanya ketidakseimbangan antara hak
dan kewajiban, seperti banyaknya tuntutan hak yang tidak diimbangi
dengan pelaksanaan kewajiban dan sebaliknya kewajiban dilaksanakan
tetapi hak tidak terpenuhi. Terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan
taraf hidup yang layak bagi setiap warga negara. Pekerjaan dan taraf hidup
yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD
1945 menjelaskan bahwa “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Secara garis besar dapat

1
dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf hidup yang layak merupakan hak
bagi setiap warga negara sebagai tanda kemanusiaan. Pekerjaan
merupakan sarana yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan yang
akan digunakan dalam memenuhi kehidupan yang layak. Penghidupan
yang layak dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.
Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara
perlu diketahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang berujung pada ketimpangan sosial yang
berkepanjangan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara


umum, menurut KBBI, dan menurut para ahli?
2. Apa sajakah dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak
dan kewajiban warga negara?
3. Apa sajakah jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara


umum, menurut KBBI, dan menurut para ahli.
2. Mengetahui dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak
dan kewajiban warga negara.
3. Mengetahui jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara

Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara juga bisa diartikan
secara umum. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga
negara. Tujuannya adalah untuk memastikan semua warga negara bisa
menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta melakukan kewajibannya.

Hak adalah segala sesuatu yang layak dan mutlak untuk diperoleh individu
sebagai warga negara sejak masih dalam kandungan. Hak pada umumnya
diperoleh dengan diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak
warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 antara lain hak untuk hidup, hak
untuk memperoleh pendidikan, hak untuk melanjutkan keturunan, dan banyak
lagi. Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak umum atau hak alami dan hak khusus
atau hak hukum. Hak secara umum merupakan apa yang kita ketahui tentang
suatu hak. Sementara itu hak secara khusus merupakan hak yang sudah diatur oleh
negara dalam ketentuan khusus dan memiliki ikatan hukum.

Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga
bisa memahami hak sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu
hal yang harus dilakukan karena sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak
dilakukan maka akan ada hukuman atau konsekuensinya. Kewajiban warga
negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara
dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga
negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat
oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.
Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan yaitu tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggungjawab warga
negara merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk
melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu
wewenang. Sementara yang dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek
dinamis dari kedudukan warga negara. Apabila seorang warga negara
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya maka warga tersebut
menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada
fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.

Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah


negara itu dan mengakui pemerintahannya sendiri. Pengertian penduduk menurut
Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditentukan
oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperbolehkan bertempat tinggal
(domisili) utama di dalam wilayah negara itu. Pengertian warga negara menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk suatu negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat lahir, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai warga negara itu. Sedangkan menurut Dr. US. Hikam
(2000), adalah anggota komunitas yang membentuk dirinya sendiri. Beberapa

2
definisi kewarganegaraan juga diatur dalam UUD 1945, Pasal 26 menyatakan
“Warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara". Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np.
12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menegaskan peraturan
perundang-undangan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga
negara RI.

Warga suatu negara adalah pendukung dan bertanggung jawab atas


kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga negara suatu negara harus ditentukan oleh undang-undang
yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi
warga negara, negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal dalam wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 28 E ayat
(1) UUD 1945.

2) Menurut KBBI

Hak dan kewajiban juga bisa dipahami melalui arti kata yang tercantum di
KBBI. Kata hak dan kewajiban memiliki arti masing-masing yang bisa membantu
kita memahami lebih jauh mengenai hak dan kewajiban. Berikut akan diberikan
pemahaman hak dan kewajiban berdasarkan arti kata di KBBI.

Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu,


kekuasaan yang benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam
hukum. Menurut arti ini, bisa kita ketahui bahwa hak merupakan sebuah
kewenangan dan kebebasan melakukan sesuatu. Namun, kebebasan tersebut harus
dilandasi hukum.

Sementara itu arti kata kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang
harus dilaksanakan, keharusan, dan pekerjaan. Jadi jelas sekali bahwa kewajiban
adalah suatu hal yang harus dilakukan. Kewajiban menjadi sebuah pekerjaan atau
tugas yang harus dilaksanakan.

3) Menurut Para Ahli

a. Prof. Dr. Notonegoro

Pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli dimulai dari
Prof. Dr. Notonegoro. Beliau mengungkapkan bahwa hak adalah sebuah kuasa
untuk menerima atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau
dilakukan. Dalam hal ini, tidak bisa dilakukan atau diterima oleh pihak yang lain.

Prof. Dr. Notogeoro menyatakan kewajiban sebagai sebuah beban


memberikan suatu hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu.
Dalam hal ini tidak bisa diberikan oleh pihak yang lain dan sifatnya bisa dituntut

3
secara paksa jika tidak dipenuhi. Kewajiban juga diartikan sebagai suatu hal yang
harus dilakukan.

b. Curzon

Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat


dipaksakan melalui hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak
tambahan. Hak publik adalah hak yang dimiliki masyarakat. Hak positif adalah
hak melakukan perbuatan tertentu. Hak milik adalah hak yang berhubungan
dengan barang atau kedudukan. Curzon juga membagi 5 kelompok kewajiban.

 Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan


dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak.
 Kewajiban publik, dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak
publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari
perjanjian berkorelasi dengan hak perdata.
 Kewajiban positif, kewajiban ini menghendaki dilakukan sesuatu dan
kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu.
 Kewajiban universal atau umum, kewajiban yang ditujukan kepada semua
warga negara atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan
kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian.
 Kewajiban primer, kewajiban ini tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum. Contoh kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan
kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan
hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

c. Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua pengertian yaitu hak


searah atau relatif dan hak jamak arah atau absolut. Hak searah merupakan hak
yang ada dalam hukum perjanjian. Contohnya adalah hak menagih yang artinya
sudah ada perjanjian atau ikatan untuk ditagih.

Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama, hak dalam
hukum tata negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan kebebasan. Ketiga, hak
kekeluargaan atas suami, orang tua, dan anak. Keempat, hak cipta dan hak atas
merek atau paten.

John Salmond membagi hak ke dalam 4 pengertian

 Hak dalam arti yang sempit, yaitu hak yang melekat pada seseorang
sebagai pemilik suatu hal, hak yang tertuju kepada orang lain sebagai
pemegang suatu kewajiban, di antara hak dan kewajiban yang korelatif,
hak yang bisa berisi kewajiban pada pihak yang lainnya supaya melakukan
suatu perbuatan atau tidak melakukan perbuatan, hak bisa memiliki objek
yang muncul dari comission dan omission, yang mempunyai titel atau

4
gelar, yang dimana suatu peristiwa menjadi dasar sehingga hak tersebut
melekat pada pemiliknya.
 Hak kemerdekaan, adalah hak yang memberi kemerdekaan pada seseorang
dalam melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum, tetapi tidak
mengganggu, melanggar dan menyalahgunakan sehingga dapat melanggar
hak orang lain, dan juga pembebasan dari hak orang lain.
 Hak kekuasaan, merupakan hak yang diberikan untuk melalui jalan dan
juga cara hukum, dalam mengubah hak, kewajiban, dan
pertanggungjawaban lainnya, dalam hubungan hukum.
 Hak kekebalan/imunitas, adalah hak untuk dibebaskan dari kekuasaan
hukum orang lain.

B. Dasar Hukum

Hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945 pasal 27 – 31. Berikut
adalah isi hak warga negara.

1. Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
2. Pasal 27 ayat 3, hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3. Pasal 28A, hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
4. Pasal 28B ayat 1, hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
5. Pasal 28B ayat 2, hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
6. Pasal 28C ayat 1, hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya.
7. Pasal 28C ayat 1, hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya.
8. Pasal 28C ayat 2, hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif.
9. Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
10. Pasal 28D ayat 1, hak pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
11. Pasal 28D ayat 2, hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
12. Pasal 28D ayat 3, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
13. Pasal 28E ayat 1, hak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
14. Pasal 28E ayat 1, hak untuk memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk kembali.
15. Pasal 28E ayat 2, hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

5
16. Pasal 28E ayat 3, hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, serta
mengeluarkan pendapat.
17. Pasal 28F, hak berkomunikasi dan memperoleh informasi
mengembangkan pribadi serta lingkungan sosialnya.
18. Pasal 28F, hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
19. Pasal 28G ayat 1, hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya.
20. Pasal 28G ayat 1, hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
21. Pasal 28G ayat 2, hak untuk bebas dari penyiksaan maupun perlakuan
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
22. Pasal 28H ayat 1, hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
23. Pasal 28H ayat 1, hak memperoleh pelayanan kesehatan.
24. Pasal 28H ayat 2, hak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
untuk mendapat kesempatan dati manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
25. Pasal 28H ayat 3, hak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
26. Pasal 28H ayat 4, hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
27. Pasal 28I ayat 1, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
28. Pasal 28I ayat 2, hak untuk bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.
29. Pasal 29 ayat 2, hak untuk memeluk agama masing-masing dan hak
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya tersebut.
30. Pasal 30 ayat 1, hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
31. Pasal 31 ayat 1, hak mendapat pendidikan.

Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia.

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1 UUD NRI 1945
berbunyi “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya”.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat 3 UUD
NRI 1945 menyatakan “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan Negara”.

6
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan “setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain.”
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat (2) menyatakan “dalam menjalankan hak dan kebebasannya
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30
ayat (1) UUD NRI 1945 menyatakan “tiap-tiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.”

C. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara

Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1. Hak atas kewarganegaraan


Berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (1) dan (2) bahwa yang
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Pasal 26
merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan status
kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut secara semena-mena. Pasal
26 juga merupakan salah satu pencerminan dari pokok pikiran kedaulatan
rakyat, penjabaran sila keempat yang menjadi landasan kehidupan politik
di negara Indonesia.
2. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga
negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum dan
pemerintahan. Hal tersebut adalah konsekuensi dari prinsip kedaulatan
rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya”. Hal ini menunjukan adanya keseimbangan antara
hak dan kewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara warga negara
mengenai kedua hal ini. Pasal 27 ayat (1) ini merupakan jaminan hak
warga negara atas kedudukan yang sama dalam hukum dan juga
merupakan kewajiban warga negara untuk menjunjung hukum dan
pemerintahan.

7
3. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan yang
merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak”. Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini
misalnya terdapat dalam Undang-Undang Agraria, Perkoperasian,
Penanaman Modal, Sistem Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja,
Perbankan, dan sebagainya yang bertujuan untuk menciptakan lapangan
kerja agar warga negara memperoleh penghidupan yang layak.
4. Hak dan kewajiban bela negara
Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Ketentuan tersebut
menegaskan hak dan kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan.
Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus
menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.
5. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun
tulisan, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-
undang. Dalam ketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak
kebebasan berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan
untuk berpendapat.
6. Kemerdekaan memluk agama
Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan
bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian Pasal 29
ayat (2) menyatakan “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut
agamanya dan kepercayaan itu”. Hal ini merupakan hak warga negara atas
kebebasan beragama. Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia,
kebebasan beragama ini tidak diartikan bebas tidak beragama, tetapi
bebas untuk memeluk satu agama sesuai dengan keyakinan masing-
masing, serta bukan berarti pula bebas untuk mencampuradukkan ajaran
agama.
7. Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan
kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 ayat (1) dan (2). Ketentuan
tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
8. Hak mendapat pendidikan

8
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
tercermin dalam alenia keempat pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu bahwa pemerintah negara
Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa,
pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan. Ketentuan ini merupakan penegasan hak warga negara untuk
mendapatkan pendidikan. Selanjutnya dalam Pasal 31 ayat (2) ditegaskan
bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Pasal ini merupakan penegasan atas
kewajiban warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar. Untuk
maksud tersebut, Pasal 31 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang.
9. Kebudayaan nasional Indonesia
Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menetapkan bahwa Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas
jaminan hak warga negara untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Kemudian dalam Pasal 32 Ayat (2) disebutkan Negara menghormati dan
memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Ketentuan
ini merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.
10. Perekonomian nasional
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengatur tentang perekonomian nasional. Pasal 33 yang terdiri atas
lima ayat menyatakan sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

9
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
6. Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara
atas usaha perekonomian dan hak warga negara untuk
mendapatkan kemakmuran.
7. Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara
atas usaha perekonomian dan hak warga negara untuk
mendapatkan kemakmuran.
11. Kesejahteraan nasional
Masalah kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesi Tahun 1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas
empat ayat.
1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3. Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang. Pasal 34 ini memancarkan semangat
untuk mewujudkan keadilan sosial. Ketentuan dalam pasal ini
memberikan jaminan atas hak warga negara untuk
mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas hak
mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan
kesehatan, dan hak mendapatkan fasilitas umum yang layak.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat


sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan
kewenangan dalam hukum. Sedangkan Kewajiban dapat diartikan sebagai
suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh
setiap warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap
orang. Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil
bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya secara tepat dan
proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara
tidak memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh
undang-undang. Pengingkaran kewajiban warga negara biasanya
disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga
negara.

B. Saran

Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga
Negara Juga melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak
pelanggaran hak warga negara atau pengingkaran kewajiban warga negara.
Sebaiknya negara dan warga negara meningkatkan komitmen agar dapat
menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen. Kita sebagai
mahasiswa sebaiknya menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta
tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban sebagai pelajar dan warga
NegaraIndonesia.
DAFTAR PUSTAKA

 https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hakdan--
kewajibanwarga Afifah, F. P. 2021. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia Lengkap dengan Penjelasan dan Jenis-Jenisnya. negara-
indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?page=all.
Diakses pada tanggal 15 Maret 2022.
 Listiani, A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII
SMK. Banjarnegara: Guepedia.
 Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
 Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga
Negara dalam Hukum Positif Indonesia. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai