Anda di halaman 1dari 12

Pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di negara Pancasila

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
SULTAN MHADI.S

FALKUTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA
1 KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

8 Maret,Banda Aceh 2020


2 DAFTAR ISI

1 pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di negara Pancasila.................................1
2 KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
3 DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
1 BAB I....................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumus maslah..............................................................................................................................4
1. Pengertian hak dan kewajiban secara umum..................................................................................4
2 BAB II...................................................................................................................................................5
2.1 Pengertian hak dan kewajiban secara umum..............................................................................5
2.2 Wujud hubungan warga negara dengan negara..........................................................................5
2.3 Hak dan kewajiban warga negara indonesia................................................................................6
2.4 Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara......................................................7
2.4.1 Asas hubungan warga negara dengan negara yaitu :...........................................................8
1. Asas Pancasila......................................................................................................................................8
2. Asas Kedaulatan rakyat........................................................................................................................8
3. Asas Negara Hukum.............................................................................................................................8
4. Asas Kekeluargaan...............................................................................................................................8
5. Asas Pembagian kekuasaan.................................................................................................................8
2.4.2 Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara....................................................................8
2.5 Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara........................................................................9
3 BAB III................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
4 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................12
1 BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Para negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban, antara warga negara
dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan
keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk
dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib membela negara dan berhak
mendapatkan perlindungan dari negara.

Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara dengan


kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan budaya misalnya,
seringkali terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan negara serta kehidupan warga
negaranya. Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas
mencantumkan hak serta kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi
melalaui tangan-tangan trias politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legislatif suara rakyat
tersampaikan, melalui tangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan
yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa
daya sampai sekarang boleh di hitung dengan sebelah tangan seberapa jauh negara menjalankan
kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak negara menuntut haknya.

2.2 Rumus maslah

1. Pengertian hak dan kewajiban secara umum


2. Bagaimana wujud hubungan warga negara dengan negara?
3. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara indonesia?
4. Apa saja asas, sifat, wujud hubungan Warga Negara dengan Negara?
3 BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian hak dan kewajiban secara umum


Apa itu hak?

1. Hak merupakan klaim yang di buat oleh orang atau kelompok yang satu terhadap yang
lain atau terhadap masyarakat. Orang mempunyai hak bisa menuntut bahwa orang lain
akan memenuhi dan menghormati hak itu, sejauh klaim itu sah dan dapat di benarkan.
2. Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untok di dapatkan oleh individu
sebagai anggota warga Negara sejak masih berada dalam kandungan
3. Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan pleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir.

3.2 Wujud hubungan warga negara dengan negara

Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan.
Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki,
dalam hal ini sebagai warga negara. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif,
negatif dan positif. Peranan warga negara juga meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan
positif.

Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Peranan akif merupakan aktifitas warga negara untuk terlibat (berprtisipasi) serta ambil
bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik. Peranan
positif merupakan aktifitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan aktifitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam mempersoalan pribadi.

Di indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur dalam UUD 1945.
Hubungan antara warga negara dengan negara indonesia tersebut digambarkan dengan baik
dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya
mengenai hak dan kewajiban warga negara diberbagai bidang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan dibawah undang-undang dasar.

3.3 Hak dan kewajiban warga negara indonesia

Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD
1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak pasal 27 ayat (2) UUD 1945
2. Hak membela negara pasal 27 ayat (2) UUD 1945
3. Hak berpendapat pasal 28 UUD 1945
4. Hak kemerdekaan memeluk agama pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945
5. Hak dan kewajiban dalam membela negara pasal 30 ayat (1) UUD 1945
6. Hak untuk mendapatkan pengajaran pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945
7. Hak untuk mengembangkan dan mewujudkan kebudayaan nasional indonesia pasal 32
ayat (1) UUD 1945.

Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara, dalam UUD 1945
perubahan pertama telah dicantumkan adanya HAM. Ketentuan mengenai HAM ini merupakan
langkah maju dari bangsa indonesia untuk menuju kehidupan konstitusional yang demokratis.
Ketentuan mengenai HAM tertuang pada pasal 28 A sampai J UUD 1945. Dalam ketentuan
tersebut juga dinyatakan adanya kewajiban dasar manusia.

Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai konstitusi negara
dinamakan hak konstitusonal. Setiap warga negara memiliki hak-hak konstitusional sebagai
mana yang ada pada UUD 1945. Warga negara berhak menggugat bila ada pihak-pihak lain yang
berupaya membatasi atau menghilangkan hak-hak konstitusionalnya.
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara. Hak
dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak
warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan


2. Hak negara untuk dibela
3. Hak negara untuk mengusai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
4. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
5. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
6. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
7. Kewajiban negara memberi jaminan sosial
8. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 mencakup
berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain: bidang politik dan pemerintahan, sosial,
keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.

Selain adanya hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1945, tercantum pula adanya
HAM. HAM perlu dibedakan dengan hak warga negara. Hak warga negara merupakan hak yang
ditentukan dalam suatu konstitusi negara. Munculnya hak ini adalah karena adanya ketentuan
undang-undang dan berlaku bagi orang yang berstatus sebagai warga negara bisa terjadi hak dan
kewajiban warga negara indonesia berbeda dengan hak warga negara malaysia oleh karena
ketentuan undang-undang yang berbeda. Adapun HAM umumnya merupakan hak-hak yang
sifatnya mendasar yang melekat dengan keberadaannya sebagai manusia. HAM tidak diberikan
oleh negara teteapi justru harus dijamin keberadaannya oleh negara.

3.4 Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara


3.4.1 Asas hubungan warga negara dengan negara yaitu :

1. Asas Pancasila

2. Asas Kedaulatan rakyat

3. Asas Negara Hukum

4. Asas Kekeluargaan

5. Asas Pembagian kekuasaan


Dengan asas tersebut baik warga negara dengan pemerintah memiliki tugas dan membangun
negara demokrasi, berkembang dan berkeadilan sosial.

3.4.2 Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. Hubungan yang bersifat hukum

Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik, adalah sesuai dengan elemen atau ciri-ciri
negara hukum Pancasila, yang meliputi :

 Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan asas kerukunan


 Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara
 Prinsip fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara
 Prinisp penyelesaian sengketa secara musyawarah dan peradilan merupakan sarana
terakhir.
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Hadjoen, 1987: 90)

Di dalam pelaksanaan hubungan hukum tersebut harus di sesuaikan juga dengan tujuan hukum di
negara Pancasila yaitu "Memelihara dan mengembangkan budi pekerti kemanusiaan serta cita-
cita moral rakyat yang luhur berdasarkan ketuhanan yang maha esa" (Klili Rasjididan Arief
Sidharta, 1988: 172).

2. Hubungan yang bersifat politik


Kegiatan politik (Peran politik) warga negara dalam bentuk partisipasi (mempengaruhi
pembuatan kebijaksanaan) dan dalam bentuk subyek (terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan),
misalnya : Menerima peraturan yang telah di tetapkan.

Sifat hubungan politik antara warganegara dengan pemerintah di Indonesia yang berdasarkan
kekeluargaan, akan dapat menunjang terwujudnya pengambilan keputusan politik secara
musyawarah mufakat, sehingga kehidupan politik yang dinamis dalam kestabilan juga masih
terwujud.

3.5 Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

Pada umumnya wujud hubungan antara warga negara denagn negara pada umumnya
berupa peranan (role). Pada umumnya peranan adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan
status yang dimiliki. Peranan warga negara juga meliputi peranan pasif,aktif, negatif, dan positif.

Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Peranan aktif adalah aktivitas warga negara untuk berpartisipasi serta ambil bagian
dalam kehidupan bernegara. Peranan positif adalah aktivitas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan aktivitas
warga negara untk menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi. Di indonesia
hubungan antara warga negra dengan negara telah diatur dalam UUD 1945.

1. peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan perudnang-undangan yang


berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara yang taat dan patuh kepada negara.

Contoh : membayar pajak, menaati peraturan lalu lintas.

2. Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta mengambil bagian
dalam kehidupan bangsa dan negara.

Contoh : memberikan Hak suara pada saat pemilu

3. Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari
negara / pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi pemerintah sebagai pelayanan
umum (public service).
Contoh : mendirikan lembaga sosial masyarakat LSM)

4. Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan
pemerintah dalma persoalan yang bersifat pribadi.

Contoh : Kebebasan warga negara untuk memeluk ajaran agama yang diyakininya.
4 BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur dalam UUD 1945. Hubungan
antara warga negara dengan negara indonesia tersebut digambarkan dengan baik dalam
pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai
hak dan kewajiban warga negara diberbagai bidang terdapat dalam peraturan perundang-
undangan dibawah undang-undang dasar.
5 DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5c07cd146ddcae3c30477e49/makalah-
hubungan-negara-dengan-warga-negara?page=all

http://bacaonlines.blogspot.com/2011/04/wujud-hubungan-warga-negara-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai