Anda di halaman 1dari 19

“HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA dan NEGARA”

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Nur Andriyani M.Kn,

DISUSUN OLEH :

1. FATIMATUS ZAHRO (52106130004)


2. NADA VANCA ANGGRESTIA (52106130009)
3. RAGIL SRI WAHYUNINGSIH (52106130011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban
Warga Negara & Negara”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Nur
Andriyani M.Kn., pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas
Islam Majapahit.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara & Negara Penulis
mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada ibu Nur Andriyani M.Kn., selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegarraan. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 24 September 2022

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara............................................ 6


2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-Undang..................... 9
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Konstitusi............................. 11
2.4 Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah...................................................... 13
2.5 Asas-asas Kewarganegaraan........................................................................ 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................18


3.2 Saran .................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak
masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara
guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik
kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal
menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan
terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga
negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang
perlu diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap - tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
“ . Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang
layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya
perikemanusiaan.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimakah Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara
2. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-Undang
3. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Konstitusi
4. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah
5. Bagaimanakah Asas-asas Kewarganegaraan

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan Memahami Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara
2. Mengetahui dan Memahami Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-
Undang
3. Memahami dan Mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut
Konstitusi
4. Mengetahui dan Memahami Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah
5. Memahami dan Mengetahui Asas-Asas Kewarganegaraan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara


A. Hak
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.
Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama
dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.
B. Kewajiban
Kewajiban merupakan segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan/kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Kewajiban pada
umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut .
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;
a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

6
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

C. Warga Negara
Warga Negara merupakan penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun
pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
merupakan sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam
(2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945,
pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau
perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung
jawab kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang
menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang
dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi

7
warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1)
UUD 1945. Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam
wilayah negara dapat diklasifikasikian menjadi :
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang
diberikan negara melalui kantor imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara,


digunakan 2 kriterium.

1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius
Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan
suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun
ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam
asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara
tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara
dari negara tersebut.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan


mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara
Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan
rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-
patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan
seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di
atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita
bedakan dalam:

8
a) Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel
aktif);
b) Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel
pasif).
2. Naturalisasi atau pewarganegaraan
Naturalisasi merupakan suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang
dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-Undang


Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
A. Pasal 27
Hak warga negara Indonesia dalam pasal 27 ayat (2) berbunyi “tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
B. Pasal 28 A
Hak warga negara Indonesia dalam pasal 28 A berbunyi “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
C. Pasal 28 B
Hak warga negara dalam pasal 28 B termuat dalam dua ayat. Ayat (1) berbunyi
“warga negara berhak untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah”.
Adapun dalam ayat (2) berisi hak kelangsungan hidup, yang berbunyi “setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang”.
D. Pasal 28 C
Hak warga negara dalam pasal 28 C termuat dalam dua ayat. Ayat (1) berbunyi,
“setiap orang berhak mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia”.
Adapun ayat (2) berbunyi, “setiap orang berhak memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa,
dan negaranya”.
E. Pasal 28 D
Hak warga negara dalam pasal 28 D termuat dalam empat ayat. Ayat (1) berbunyi,
“setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum

9
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum”. Ayat (2) berbunyi, “setiap
orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja”
Adapun ayat (3) menjamin hak yang sama dalam ikut serta dalam pemerintahan,
sedangkan ayat (4) menjamin hak atas status kewarganegaraan.
F. Pasal 28 E
Hak warga negara dalam pasal 28 E termuat dalam tiga ayat. Ayat (1) membahas
tentang hak setiap orang untuk memilih dan memeluk agamanya masing-masing
tanpa paksaan, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, serta memilih
tempat tinggal di wilayah negaranya dan berhak untuk kembali.
Selanjutnya, dalam ayat (2) disebutkan jika setiap orang bebas untuk meyakini
kepercayaan, menyatakan sikap dan pikiran yang sesuai dengan hati nuraninya.
Adapun dalam ayat (3) disebutkan bahwa setiap orang untuk bebas berbicara,
berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat.
G. Pasal 28 F
Pasal ini berisi tentang hak teknologi dan informasi. Pasal ini berbunyi, “setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
H. Pasal 28 G
Pasal 28 F memuat perlindungan pemerintah dan negara atas hak setiap orang
untuk mendapatkan izinnya dan keluarga atas harta yang ada di bawahnya, berhak
atas keamanan dan kebebasan dari ancaman. Selain itu, warga negara juga berhak
mendapatkan suaka politik dari negara lain.
I. Pasal 28 H
Pasal 28 H terdiri atas empat ayat, yang masing-masing berisi tentang hak setiap
orang untuk menerima kelahiran dan batin, mendapatkan tempat tinggal yang
layak, hak untuk perawatan kesehatan yang layak; hak untuk mendapatkan
persetujuan dan bantuan khusus untuk mendapat kesempatan dan manfaat yang
sama untuk mencapai persetujuan dan keadilan; hak setiap orang untuk jaminan
sosial; serta hak kepemilikan pribadi yang tidak boleh diambil secara sewenang-
wenang.
J. Pasal 28 I

10
Hak warga negara dalam pasal 28 I termuat dalam dua ayat. Ayat (1) berisi hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. Adapun ayat (2) memberikan hak untuk bebas
dari diskriminasi serta mendapat perlindungan dari tindakan diskriminatif.
K. Pasal 29
Pasal 29 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak beribadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
L. Pasal 31
Hak warga dalam pasal ini adalah mendapatkan pendidikan, sedangkan
penyelenggaraan pendidikan dasar dijamin dan dibiayai oleh negara.
M. Pasal 33
Pasal 33 terdiri atas tiga ayat yang berisi ketentuan perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan; cabang-cabang produksi yang
penting dan disetujui hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; dan
penggunaan seluruh sumber daya alam yang ada di bumi, udara, dan tanah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; serta penyelenggaraan ekonomi nasional
yang demokratis, berwawasan lingkungan, berkeadilan, dan berkelanjutan.
N. Pasal 34
Dalam pasal ini, negara menjamin semua fakir miskin dan anak-anak terlantar.
Warga negara juga berhak mendapat pelayanan kesehatan yang layak yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu, warga negara juga berhak untuk
mendapat jaminan sosial, khususnya masyarakat lemah dan tidak mampu. Jaminan
sosial ini diselenggarakan oleh pemerintah.
Berdasarkan uraian mengenai hak dan kewajiban menurut undang-
undang dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban menjadi seorang warga
negara merupakan suatu kebebasan untuk melakukan segala sesuatu atau
perbuatan yang sesuai dengan norma serta peraturan yang disepakati dan berjalan
diatas hukum, serta harus menjahuhi apa yang telah dilarang secara paten oleh
hukum yang ditetapkan.

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Konstitusi


Setiap warga negara memiliki hak, bahkan semenjak lahir. Hak yang
dimiliki oleh warga negara semenjak lahir disebut dengan hak dasar atau hak asasi

11
manusia (HAM). Hak ini bersifat universal dan tidak dapat diambil atau diusik oleh
pihak manapun.

Pasal 1 UU No. 19 Tahun 1999 mengartikan HAM sebagai seperangkat hak


yang melekat dalam hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak asasi diseimbangkan dengan adanya kewajiban asasi. Kewajiban
asasi maksudnya adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan,
HAM tidak mungkin terlaksana dan ditegakkan. Secara umum,
Hak warga negara Indonesia dalam konstitusi adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk kemerdekaan dan keamanan fisik.
3. Hak menghargai kepribadiannya.
4. Hak untuk mendapatkan yang sama dalam hukum.
5. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara.
6. Hak mendapatkan kebangsaan atau kewarganegaraan.
7. Hak memiliki benda dengan cara yang sah.
8. Hak untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan.
9. Hak untuk memilih dan memeluk agama.
10. Hak untuk bebas mengeluarkan pendapat.
11. Hak untuk mengadakan rapat dan rapat.
12. Hak untuk mendapatkan jaminan sosial.
13. Hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
14. Hak untuk berdagang.
15. Hak untuk turut serta dalam gerakan kolaborasi dalam masyarakatnya masing-
masing.
16. Hak untuk menikmati kesenian.
17. Hak untuk turut serta memajukan keilmuan.

Adapun kewajiban warga negara Indonesia secara umum adalah sebagai


berikut:
a. Menaati hukum dan pemerintahan

12
b. Menghormati HAM orang lain.
c. Tunduk kepada undang-undang.

Berdasarkan uraian materi mengenai kewajiban warga negara berdasarkan


konstitusi dapat ditarik kesimpulan bahwa Setiap warga negara memiliki hak, bahkan
semenjak lahir. Hak yang dimiliki oleh warga negara semenjak lahir disebut dengan
hak dasar atau hak asasi manusia (HAM). Hak ini bersifat universal dan tidak dapat
diambil atau diusik oleh pihak manapun.

2.4 Memahami Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah


Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya
diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
1. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
a. Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
b. Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
c. Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.
2. Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :
a. Melindungi wilayah dan warga negara.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
e. Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama.
f. Membiayai pendidikan dasar.
g. Menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.
h. Memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari anggaran
belanja negara dan belanja daerah.
i. Memajukan pendidikan dan kebudayaan.
j. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
k. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan nasional.
l. Menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai
hidup orang banyak.

13
m. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
n. Memelihara fakir miskin.
o. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
p. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan publik yang layak.
Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa , dan bernegara .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna
menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang
layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan.
Berdasarkan Uraian mengenai hak kewajiban warga negara dapat
disimpulkan bahwa hak dan kewajiban warga negara merupakan gambaran dari apa
yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam
melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita
dan tujuan nasional.

2.5 Asas-Asas Kewarganegaraan


Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara,
digunakan 2 kriterium, yaitu:
1. Kriterium kelahiran.
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius
Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan
suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun
ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan
negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga
negara dari negara tersebut.

14
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan
mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli
dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-
patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan
dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel
kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
a. Hak Opsi : ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
b. Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).

2. Naturalisasi atau Pewarganegaraan


Merupakan suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan
syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain.
Di indonesia, siapa-siapa yang menjadi warga negara telah disebutkan di
dalam pasal 26 UUD 1945, yaitu:
a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
b. Syarat-syarat mengenai kewarganeraan ditetapkan dengan undang-undang.

Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU


nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang
pasal 1-nya.

a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-


perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah warga negara Republik Indonesia.
b. Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluargaan
dengan ayahnya, seorang warga negara RI, dengan pengertian bahwa
kewarganegaraan karena RI tersebut dimulai sejak adanya hubungan hukum
kekeluargaan ini diadakan sebelum orang itu berumur 18 tahun, atau sebelum
ia kawin pada usia di bawah umur 18 tahun.
c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila
ayah itu pada waktu meninggal dunia warga negara RI.

15
d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada
waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.
e. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan
ayahnya.
f. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak
diketahui.
g. Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak diketahui
kedua orang tuanya.
h. Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua orang
tuanya tidak diketahui.
i. Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak
mendapat kewarganegaraan ayah atau ibunya itu.
j. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan undang-undang
ini.a menyebutkan: Warga Negara Republik Indonesia adalah:

Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini


dikatakan bahwa kewarganegaraan RI diperoleh:

a. Karena kelahiran;
b. Karena pengangkatan;
c. Karena dikabulkan permohonan;
d. Karena pewarganegaraan;
e. Karena atau sebagai akibat dari perkawinan
f. Karena turut ayah/ibunya;
g. Karena pernyataan.

Selanjutnya di dalam Penjelasan Pasal 1 UU Nomor 62 Tahun ini


disebutkan: b, c, d, dan e. Sudah selayaknya keturunan warga negara RI
adalah WNI. Sebagaimana telah diterangkan di atas dalam bab I huruf a yang
menentukan status anak ialah ayahnya. Apabila tidak ada hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayahnya atau apabila ayahnya tidak mempunyai
kewarganegaraan ataupun (selama) tidak diketahui kewarganegaraannya, maka
barulah ibunya yang menentukan status anak itu. Hubungan hukum kekeluargaan

16
antara ibu dan anak selalu mengadakan hukum secara yuridis. Anak baru turut
kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu mengadakan hubungan hukum
kekeluargaan dan apabila hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak itu
menjadi dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan ayahnya. Menjalankan ius
soli supaya orang-orang yang lahir di Indonesia tidak ada yang tanpa
kewarganegaraan.

Berdasarkan Uraian mengenai asas kewarganegaraan dapat ditarik


kesimpulan bahwa warga negara dapat diakui atau tidaknya yang menetukan ada 2
faktor yaitu faktor kelahiran dan faktor naturalisasi dan pewarganegaraan pada
faktor kelahiran ada 2 ketentuan yang menentukan yaitu berdasarkan keturunan
orang tua (bapak ibu) ataukah dari faktor negara tempat di mana dia dilahirkan,
meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
A. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.
B. Kewajiban merupakan segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat .
C. Warga Negara merupakan penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun
pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
itu.
Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
a) Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
b) Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c) Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.
Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :
a. Melindungi wilayah dan warga negara.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
3.2. Saran
Sebagai warga Indonesia yang baik sebaiknya kita harus menjalankan atau melakukan
suatu perbuatan yang telah ditetapkan oleh norma yang berlaku dan menjahui atau tidak
melakukan apa yang telah dilarang oleh hukum untuk mewujudkan warga Indonesia
yang sejahtera, Makmur dan damai baik dengan masyarakat maupun dengan hukum.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah ; Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2001
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Panut Panuju, Ida Umami ; Psikologi Remaja, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta,
1999
Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama
Penerbit.
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sunarto, agung Hartono; Perkembangan Peserta Didik, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
2002

19

Anda mungkin juga menyukai