Pendidikan Kewarganegaraan
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban
Warga Negara & Negara”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Nur
Andriyani M.Kn., pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas
Islam Majapahit.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara & Negara Penulis
mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada ibu Nur Andriyani M.Kn., selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegarraan. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimakah Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara
2. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-Undang
3. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Konstitusi
4. Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah
5. Bagaimanakah Asas-asas Kewarganegaraan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan Memahami Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara
2. Mengetahui dan Memahami Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Undang-
Undang
3. Memahami dan Mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut
Konstitusi
4. Mengetahui dan Memahami Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah
5. Memahami dan Mengetahui Asas-Asas Kewarganegaraan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
C. Warga Negara
Warga Negara merupakan penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun
pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
merupakan sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam
(2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945,
pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau
perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung
jawab kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang
menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang
dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi
7
warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1)
UUD 1945. Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam
wilayah negara dapat diklasifikasikian menjadi :
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang
diberikan negara melalui kantor imigrasi.
1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius
Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan
suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun
ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam
asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara
tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara
dari negara tersebut.
8
a) Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel
aktif);
b) Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel
pasif).
2. Naturalisasi atau pewarganegaraan
Naturalisasi merupakan suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang
dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain
9
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum”. Ayat (2) berbunyi, “setiap
orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja”
Adapun ayat (3) menjamin hak yang sama dalam ikut serta dalam pemerintahan,
sedangkan ayat (4) menjamin hak atas status kewarganegaraan.
F. Pasal 28 E
Hak warga negara dalam pasal 28 E termuat dalam tiga ayat. Ayat (1) membahas
tentang hak setiap orang untuk memilih dan memeluk agamanya masing-masing
tanpa paksaan, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, serta memilih
tempat tinggal di wilayah negaranya dan berhak untuk kembali.
Selanjutnya, dalam ayat (2) disebutkan jika setiap orang bebas untuk meyakini
kepercayaan, menyatakan sikap dan pikiran yang sesuai dengan hati nuraninya.
Adapun dalam ayat (3) disebutkan bahwa setiap orang untuk bebas berbicara,
berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat.
G. Pasal 28 F
Pasal ini berisi tentang hak teknologi dan informasi. Pasal ini berbunyi, “setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
H. Pasal 28 G
Pasal 28 F memuat perlindungan pemerintah dan negara atas hak setiap orang
untuk mendapatkan izinnya dan keluarga atas harta yang ada di bawahnya, berhak
atas keamanan dan kebebasan dari ancaman. Selain itu, warga negara juga berhak
mendapatkan suaka politik dari negara lain.
I. Pasal 28 H
Pasal 28 H terdiri atas empat ayat, yang masing-masing berisi tentang hak setiap
orang untuk menerima kelahiran dan batin, mendapatkan tempat tinggal yang
layak, hak untuk perawatan kesehatan yang layak; hak untuk mendapatkan
persetujuan dan bantuan khusus untuk mendapat kesempatan dan manfaat yang
sama untuk mencapai persetujuan dan keadilan; hak setiap orang untuk jaminan
sosial; serta hak kepemilikan pribadi yang tidak boleh diambil secara sewenang-
wenang.
J. Pasal 28 I
10
Hak warga negara dalam pasal 28 I termuat dalam dua ayat. Ayat (1) berisi hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. Adapun ayat (2) memberikan hak untuk bebas
dari diskriminasi serta mendapat perlindungan dari tindakan diskriminatif.
K. Pasal 29
Pasal 29 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak beribadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
L. Pasal 31
Hak warga dalam pasal ini adalah mendapatkan pendidikan, sedangkan
penyelenggaraan pendidikan dasar dijamin dan dibiayai oleh negara.
M. Pasal 33
Pasal 33 terdiri atas tiga ayat yang berisi ketentuan perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan; cabang-cabang produksi yang
penting dan disetujui hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; dan
penggunaan seluruh sumber daya alam yang ada di bumi, udara, dan tanah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; serta penyelenggaraan ekonomi nasional
yang demokratis, berwawasan lingkungan, berkeadilan, dan berkelanjutan.
N. Pasal 34
Dalam pasal ini, negara menjamin semua fakir miskin dan anak-anak terlantar.
Warga negara juga berhak mendapat pelayanan kesehatan yang layak yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu, warga negara juga berhak untuk
mendapat jaminan sosial, khususnya masyarakat lemah dan tidak mampu. Jaminan
sosial ini diselenggarakan oleh pemerintah.
Berdasarkan uraian mengenai hak dan kewajiban menurut undang-
undang dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban menjadi seorang warga
negara merupakan suatu kebebasan untuk melakukan segala sesuatu atau
perbuatan yang sesuai dengan norma serta peraturan yang disepakati dan berjalan
diatas hukum, serta harus menjahuhi apa yang telah dilarang secara paten oleh
hukum yang ditetapkan.
11
manusia (HAM). Hak ini bersifat universal dan tidak dapat diambil atau diusik oleh
pihak manapun.
12
b. Menghormati HAM orang lain.
c. Tunduk kepada undang-undang.
13
m. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
n. Memelihara fakir miskin.
o. Mengembangkan sistem jaminan sosial.
p. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan publik yang layak.
Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa , dan bernegara .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna
menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang
layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan.
Berdasarkan Uraian mengenai hak kewajiban warga negara dapat
disimpulkan bahwa hak dan kewajiban warga negara merupakan gambaran dari apa
yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam
melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita
dan tujuan nasional.
14
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan
mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli
dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-
patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan
dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel
kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
a. Hak Opsi : ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
b. Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).
15
d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada
waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.
e. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan
ayahnya.
f. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak
diketahui.
g. Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak diketahui
kedua orang tuanya.
h. Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua orang
tuanya tidak diketahui.
i. Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak
mendapat kewarganegaraan ayah atau ibunya itu.
j. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan undang-undang
ini.a menyebutkan: Warga Negara Republik Indonesia adalah:
a. Karena kelahiran;
b. Karena pengangkatan;
c. Karena dikabulkan permohonan;
d. Karena pewarganegaraan;
e. Karena atau sebagai akibat dari perkawinan
f. Karena turut ayah/ibunya;
g. Karena pernyataan.
16
antara ibu dan anak selalu mengadakan hukum secara yuridis. Anak baru turut
kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu mengadakan hubungan hukum
kekeluargaan dan apabila hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak itu
menjadi dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan ayahnya. Menjalankan ius
soli supaya orang-orang yang lahir di Indonesia tidak ada yang tanpa
kewarganegaraan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
A. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.
B. Kewajiban merupakan segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat .
C. Warga Negara merupakan penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun
pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
itu.
Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
a) Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
b) Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c) Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.
Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :
a. Melindungi wilayah dan warga negara.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
3.2. Saran
Sebagai warga Indonesia yang baik sebaiknya kita harus menjalankan atau melakukan
suatu perbuatan yang telah ditetapkan oleh norma yang berlaku dan menjahui atau tidak
melakukan apa yang telah dilarang oleh hukum untuk mewujudkan warga Indonesia
yang sejahtera, Makmur dan damai baik dengan masyarakat maupun dengan hukum.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah ; Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2001
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Panut Panuju, Ida Umami ; Psikologi Remaja, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta,
1999
Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama
Penerbit.
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sunarto, agung Hartono; Perkembangan Peserta Didik, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
2002
19