Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat
terselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pendidikan
kewarganegaraan dengan tema Sistem Pemerintahan. Selain itu tujuan disusunya makalah ini
adalah untuk Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan
tentang pengertian sistem pemerintahan, macam-macamnya, dan juga sistem pemerintahan yang
ada diberbagai negara.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik serta
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapakan demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Terimakasih.
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR 2
2. DAFTAR ISI 3
3. BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang Masalah 4
3.2 Perumusan Masalah 4
3.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 5
3.4 Sistematika Penulisan 5
4. BAB II
PEMBAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN
4.1 Bagan Sistem Pemerintahan 7
4.2 Pengertian Sistem Pemerintahan 8
4.3 Macam-macam Sistem Pemerintahan 9
4.3.1 Sistem Pemerintahan Presidensial 10
4.3.1.1 Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial 10
4.3.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial 11
4.3.2 Sistem Pemerintahan Parlementer 11
4.3.2.1 Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer 11
4.3.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer 12
4.4 Sistem Pemerintahan Negara di Dunia 13
4.4.1 Indonesia 13
4.4.2 Amerika Serikat 14
4.4.3 Inggris 16
4.4.4 Jepang 18
5. BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran 20
6. DAFTAR PUSTAKA 21
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
2. Perumusan Masalah
Agar perumusan masalah ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang
lingkup masalah Sistem Pemerintahan ini adalah sebagai berikut :
a. Pengertian Sistem Pemerintahan.
b. Sistem Pemerintahan Indonesia.
4|Page
c. Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.
d. Ciri-ciri Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.
e. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.
f. Kekurangan Sistem Parlementer dan Presidensial.
g. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara, misal : Indonesia, Amerika Serikat,
Inggris, dan Jepang
5|Page
BAB II : PEMBAHASAN MASALAH
Dalam bab ini menguraikan tentang Landasan Teoritis dan Pembahasan Masalah.
6|Page
BAB II
PEMBAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN
7|Page
B. Pengertian Sistem Pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan.
Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata
pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu;
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, Negara;
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.
Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara
menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu Wilayah,
daerah atau Negara.Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah
yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan Negara.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi
dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang luas, pemerintahan
adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu :
Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau
kekuasaan menjalankan pemerintahan.
Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang
Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas
undang-undang.
Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif,
legislatif dan yudikatif yang saling berhubungan satu sama lain demi mencapai tujuan
pemerintahan negara yang tercantum dalam dasar Negara. Tujuan pemerintahan
negara dalam dasar negara pada umumnya berisi cita-cita, visi dan misi
8|Page
pembentukan Negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang
berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling
menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah
kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan
melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen
akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut
dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/kabinet.
Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.
9|Page
parlementer apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat
pengawasan langsung dari badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial
apabila badan eksekutif berada di luar pengawasan langsung badan legislatif. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer :
1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh
presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislative). Menteri
bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala
Negara sekaligus kepala pemerintahan.
Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.
10 | P a g e
d. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
e. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi
oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif)
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam system pemerintahan ini, parlemen
mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada
parlemen.
Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.
11 | P a g e
menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari
parlemen.
d. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-
waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen
menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
e. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan
adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara
republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki
kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan
negara.
f. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas
saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan
pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.
12 | P a g e
e. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
13 | P a g e
4.) Tahun 1959 – 1966 (Demokrasi Terpimpin)
Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk
melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol
ditentukan oleh presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan
mengeluarkan pendapat.
5.) Tahun 1966 – 1998
Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi
terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei 1998.
6.) Tahun 1998 – Sekarang (Reformasi)
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak
memberikan ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah
secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
a. Amerika Serikat adalah negar republik dengan bentuk federasi (federal) yang
terjadi atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahn berada di Washington dan
pemerintahan negara bagian(state). Adanya pembagian kekuasaan untuk
pemerintahan federal yang memiliki kekuasaan yang di delegasikan konstitusi.
14 | P a g e
Pemerintah negara bagian memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan
kepada pemerintahan federal.
15 | P a g e
g. Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan di amerika
serikat pemilu ditingkat federal, misalnya pemilu untuk memilih presiden dan
wakil presiden, pemilu untuk di tingkat federal, misalnya pemilu untuk
memilih presiden dan wakil presiden, pemilu untuk memilih anggota senat,
pemilu untuk memilih anggota perwakilan. Di tingkat negara bagian terdapat
pemilu untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk
anggota senat dan badan perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat
pemilu untuk memilih walikota/dewan kota, serta jabatan publik lainya.
16 | P a g e
a. Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United
Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara.
Inggris berbentuk kerajaan (monarki).
d. Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
House of Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis
Rendah adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih
oleh rakyat di antara calon-calon partai politik. House of Lord atau Mejelis
Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan
warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih besar daripada
House of Lord. Inggris menganut Parliament Soverengnity, artinya
kekuasaan yang sangat besar pada diri parlemen.
17 | P a g e
f. Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan.
Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika
sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih
penyelenggaraan pemerintah.
h. Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang
dipilih. Meskipun demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan
tidak memihak, termasuk memutuskan sengketa antara warga dengan
pemerintah.
Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan
pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di
daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England,
Wales dan Greater London.
Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai
pembuat undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480
anggota dan Majelis Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih
Perdana Menteri dari kalangan mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri
terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan bertugas dibawah kepemimpinan
Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya akan bertanggung-
jawab kepada Diet.
19 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Negara yang menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif,
legislatif maupun yudikatif. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga
suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena
sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika
suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan
berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal
tersebut. Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja
dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan
negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok,
yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur
lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri. Pembagian sistem pemerintahan negara secara
modern terbagi dua, yaitu presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem
pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan
eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan
langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif
maka sistem pemerintahannya adalah presidensial. Dalam sistem pemerintahan negara republik,
lembaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam
sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang
berbeda.
B. Saran-saran
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://sman1lintaubuo.sch.id/?p=574
http://aguzssudrazat.blogspot.com/2012/07/artikel-tentang-sistem-pemerintahan.html
http://muflih09.blogspot.com/
http://rahmatsolihien.blogspot.com/2012/07/sistem-pemerintahan.html
http://mster-al.blogspot.com/2012/10/makalah-sistem-pemerintahan-indonesia.html
http://carapedia.com/sistem_pemerintahan_jepang_info232.html
21 | P a g e