MAKALAH
PENGGOLONGAN HUKUM
BERDASARKAN ISINYA
Disusun Oleh :
VEGI ELENA
GITA GUTAWA
MEY LINDA OKTAVIA
NIRWANA
ARIF FAHRUR ROZI
KELAS XI IPA 2
GURU : RIESHA NANDA RIMARTIKA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan
"Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya". Makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas Sekolah. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses
pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
6
PEMBAHASAN
Adapun yang termasuk dalam bidang hukum public atau yang lebih banyak
menitikberatkan pada kepentingan umum antara lain sebagai berikut:
a. Hukum Tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk susunan atau struktur
umum dari suatu Negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alat kelengkapan
Negara satu sama lain, dan hubungan antara Negara (pemerintah pusat) dengan
bagian-bagian Negara.
b. Hukum Administrasi Negara, yaitu hukum yang menguji hubungan hukum
istimewa yang diadakan untuk memungkinkan para pejabat administrasi Negara
melakukan tugas istimewa mereka.
c. Hukum Pidana, yaitu hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan apa yang dapat
dihukum dan hukum apa yang dapat dijatuhkan dalam hal seorang melakukan
kejahatan maupun pelanggaran.
d. Hukum Internasional, yaitu hukum yang mengatur pergaulan atau hubungan
hukum antarnegara yang berdaulat dan merdeka,
(Prof. Chainur Arrasjid,S.H: Dasar-dasar ilmu hukum: Sinar Grafika:2006: Jakarta)
budaya, dan adat istiadat, harus ada aturan-aturan lain daripada yang ditetapkan oleh
masyarakat. Aturan-aturan itulah yang diciptakan oleh organisasi Negara dalam rangka
melaksanakan fungsinya.
Alasan kedua adalah mengenai hubungan yang diaturnya. Kepentingan-kepentingan yang
daitur oleh hukum dapat dibedakan anatara kepentingan umum dan kepentingan khusus.
Secara tradisional yang termasuk ke dalam hubungan hukum publik adalah
hukum tata Negara, hukum administrasi, hukum pidana dan acara pidana. Dalam
perkembangan selanjutnya, terdapat bidang-bidang hukum yang penegakkannya harus
dilakukan oleh Negara karena dipandang berkaitan dengan kepentingan umum sehingga
masuk ke dalam pengaturan hukum publik, misalnya hukum lingkungan.
Secara tradisional hukum privat hanya mencakup; hukum perdata dan hukum
acara perdata. Pada masa sekarang, cakupan hukum privat lebih dari itu. jika hukum
administrasi masuk ke dalam bidang hukum publik, tidak demikian halnya dengan hukum
acara peradilan administrasi. Hal ini menyerupai hukum acara perdata yang inisiatif
untuk berperkara dilakukan oleh individu bukan oleh Negara. Dalam hal Negara
mengajukan gugatan perdata kepada individu, kapasitas Negara sebagai individu bukan
sebagai organ public. Di samping hukum acara peradilan administrasi yang merupakan
bidang baru dalam cakupan hukum privat adalah hukum bisnis.
Hukum perdata mengatur status seseorang, kecakapan untuk melakukan perbuatan
hukum dengan akibatnya, domisili, perkawinan dengan segala akibatnya, hak-hak
kebendaan dan hak-hak atas orang, pewarisan dan kekedaluwarsaan.
Hukum bisnis merupakan perkembangan hukum perdata. Jika titik berat hukum
perdata adalah masalah-masalah yang bersifat pribadi, pada hukum bisnis yang menjadi
fokus pengaturan adalah hubungan individu dengan individu lainnya dalam rangka sama-
sama mencari keuntungan. Yang menjadi cakupan hukum bisnis adalah hukum kontrak,
hukum perseroan, hukum pasar modal, hukum ketenagakerjaan, hukum hak kekayaan
intelektual, hukum perbankan, hukum asuransi, hukum trasnportasi, dan hukum
penyelesaian sengketa alternatif.
Pada akhirnya, yang secara tradisional masuk ke dalam wilayah hukum privat
adalah hukum acara perdata. Hukum ini mengatur mengenai gugatan yang objeknya
10
meliputi juga objek yang diatur dalam hukum bisnis, keabsahan dan kewenangan
pengadilan, pembuktian, penjatuhan putusan, dan eksekusi putusan.
(Prof.Dr. Peter Mahmud Marzuki, SH., MS: Pengantar Ilmu Hukum: Kencana Prenada
Media Group: 2008: Jakarta)
Pembedaan hukum atas Hukum Publik dan Hukum Privat ini merupakan
pembedaan yang dikenal dalam sistem Civil Law. Pembedaan ini telah ada dalam hukum
Romawi (Corpus Iuris Civilis) yang berpengaruh dalam perkembangan sistem Civil Law.
Dalam Corpus Iuris Civilis dapat ditemukan penjelasan bahwa: hukum publik adalah
hukum yang berkenaan dengan kesejahteraan Negara Romawi, hukum privat berkenaan
dengan kepentingan perseorngan; karena ada hal yang merupakan kepentingan umum dan
ada hal yang merupakan kepetingan perseorangan.
Ada juga ahli hukum Kontinen Eropa (Civil Law) yang menolak kroteria
kepentingan pribadi dan kepetingan umum sebagai dasar pembedaan hukum atas Hukum
Privat dan Hukum Publik. Menurut L.J. van Apeldoorn, antara kepentingan pribadi dan
kepentingan umum memang tidak dapat dipisahkan secara tajam. Ini karena manusia
adalah serempak sebagai individu dan angota masyarakat atau amkhluk sosial. Tetapi
kepentingan pribadi dan kepentingan umum dapat dibedakan, malahan kita harus
membedakannya. Pembedaan hukum atas Hukum Publik dan Hukum Privat telah
menjadi salah satu karakteristik sistem Civil Law.
(Prof. Dr. Donald Albert Rumokoy, S.H., M.H. dan Frans Maramis, S.H., M.H. 2014.
Pengantar Ilmu Hukum. Raja Grafindo Persada : Jakarta)
orang atau badan hukum dengan pejabat tata usaha negara di peradilan Tata Usaha
Negara.
f. Hukum Perkawinan
Yang dimaksud dengan hukum perkawinan adalah keseluruhan peraturan atau norma
hukum yang mengatur bagaimana perseorangan yang satu (pria) dengan perseorangan
yang lain (wanita) melakukan perkawinan atau membentuk rumah tangga beserta hak
dan kewajibannya masing-masing.
Hukum Perkawinan di Indonesia sampai sekarang diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan
g. Hukum Perburuhan
Yang dimaksud dengan hukum perburuhan (sekarang lebih dikenal istilah Hukum
Ketenagakerjaan) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur
hubungan perseorangan yang biasanya disebut buruh dengan perseorangan yang lain
yang biasanya disebut pengusaha
h. Hukum Agraria
Yang dimaksud dengan hukum agraria adalah keseluruhan peraturan atau norma
hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang menyangkut tentang pertanahan,
termasuk bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Dasar hukum
agraria di Indonesia adalah UU No. 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok
Agraria.
(H. Zaeni Asyhadie, S.H, M.Hum dan Arief Rahman, S.H, M.Hum. 2013. Pengantar
Ilmu Hukum. Raja Grafindo Persada : Jakarta)
Ruang Lingkup Hukum Pidana
Aturan hukum pidana berlaku bagi setiap orang yang melakukan tindak pindak sesuai
asas ruang lingkup berlakunya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Asas ruang
lingkup berlakunya aturan hukum pidana itu ada empat, yaitu :
a. Asas teritorialitas (teritorialitets beginsel)
b. Asas nasionalitas aktif (actief nationalities beginsel)
c. Asas nasionalitas pasif (pasief nationalties beginsel)
d. Asas universal.
Herbert L. Packer menyatakan bahwa hukum pidana didasarkan kepada tiga konsep
yaitu pelanggaran, kesalahan, dan hukuman. Sejalan dengan pendapat Packer di atas,
Sudarto menyatakan bahwa hukum pidana itu sendiri atas tiga hal pokok, yaitu : tentang
perbuatan apa saja yang dilarang, tentang orang yang melanggar larangan itu, dan tentang
pidana yang diancamkan kepada si pelanggar itu. Berbeda dengan Hanafi yang
menyatakan bahwa tiga masalah sentral dalam hukum pidana adalah mengenai perbuatan
pidana, pertanggung jawaban pidana
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara merupakan organisasi kelompok masyarakat tertinggi karena
mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat bahkan
memaksa secara sah untuk kepentingan umum yang lebih tinggi demi tegaknya
hukum. Negara pun dipandang sebagai subyek hukum yang mempunyai
kedaulatan (sovereignity) yang tidak dapat dilampaui oleh negara mana pun. Isi
peraturan-peraturan hukum bergantung pada hakikat dari hubungan-hubungan
yang diaturnya. Pengaturan hubungan tersebut merupakan pengaturan
kepentingan-kepentingan dari yang bersangkutan. Oleh karena hubungan-
hubungan hukum itu adalah kepentingan-kepentingan dari yang mendapat
perlindungan maka isi dari peraturan hukum itu tergantung pada hakikat
kepentingan-kepentingan yang diatur hukum tersebut. Adapun yang termasuk
dalam bidang hukum public atau yang lebih banyak menitikberatkan pada
kepentingan umum antara lain Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi, Hukum
Pidana , Hukum Internasional dilihat dari kepentingannya yang diaturnya, ada dua
macam hukum, yaitu hukum publik dan hukum privat.
3.2 Saran
Dari uraian di atas tentang penggolongan hukum kedalam beberapa
golongan tentunya masih kurang lengkap apabila hanya dipaparkan melalui
makalah ini lebih lagi penjelasan yang kami sampaikan sangatlah kurang hal itu
disebabkan karena terbatasnya pengetahuan serta referensi yang kami dapatkan
dan referensi yang kami baca, sehingga dari sini kami minta saran serta kritikan
dari semua kalangan pembaca, yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
15
Machmudin, Dudu Duswara, SH., M. Hum, Pengantar Ilmu Hukum, PT Refika Aditama,
Grafindo Persada,2010