DISUSUN OLEH:
01RKMP002 ( 1B )
PROVINSI BANTEN
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah, Puji dan Syukurkehadiran Allah SWT. yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pendidikan Demokrasi Di Indonesia”.
Penyusun
Ghina Nurzanah
2
Daftar Isi
Cover .......................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Arti dan Makna Dekrasi............................................................................7
2.2 Jenis-Jenis Demokrasi.............................................................................10
2.3 Pendidikan Demokrasi............................................................................12
2.4 Penerapan Demokrasi..............................................................................21
BAB III PENUTUP...............................................................................................28
3.1 Kesimpulan..............................................................................................28
3.2 Saran........................................................................................................28
Daftar Pustaka........................................................................................................30
3
BAB I
PENDAHULUAN
“Tidak ada demokrasi tanpa democrat”. Pengalaman pahit jerman dimasa lalu
telah membuktikan kebenaran itu: demokrasi pertama Jerman pada masa republic
Weimar (1919 – 1933) akhirnya runtuh dan berakhir dengan malapetaka terror
kediktatoran rezim Nazi. Friedrich Ebert, presiden pertama Jerman yang terpilih
secara demokratis berjuang dengan susah payah untuk membawa demokrasi
kesetiap kehidupan masyarakat dimana ketika itu mayoritas penduduk tidak
berpikiran demokratis.
4
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruhrakyat
Indonesia”. Negara Indonesia adalah Negara demokrasi juga nampak dalam UUD
1945 yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat” tetapi bukan demokrasi
liberal dan juga bukan demokrasi Rakyat, melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus
ditanamkan kesetiap lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media,
disekolah-sekolah dan universitas-universitas serta pusat-pusat kebudayaan.
Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat pemilu saja tetapi juga harus diterapkan
pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup mengharuskan partisipasi aktif
masyarakat dalam partai politik yang demokratis, kelompok masyarakat sipil dan
masyarakat pada umumnya.
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian mengenai demokrasi dan pendidikan
demokrasi.
2 Untuk mengenal dan memahami teori-teori dan model-model demokrasi.
3 Untuk mengetahui istilah demokratisasi dan penjabarannya.
4 Memberikan penjelasan mengenai Negara demokrasi dan cirinya.
5 Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
1.4 Manfaat
1 Berguna untuk mengembangkan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam mewujudkan kehidupan demokrasi terutama
untuk kalangan pelajar.
5
2 Berguna sebagai feedback sehingga proses pembelajaran akan senantiasa
dilaksanakan dengan suasana yang demokratis.
3 Berguna dalam upaya menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan
demokratis sebagai akibat dari proses pembelajaran yang berdemokrasi.
4 Berguna untuk memberikan pemahaman baru bahwa menjadi warga
negara yang demokratis perlu diimplementasikan dalam kehidupan
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
5 Berguna sebagai bahan masukan atau sebagai referensi dalam membuat
karya ilmiah yang berupa penelitian lanjutan
6
BAB II
PEMBAHASAN
“(1) country with principles of government in which all adult citizen share
through their elected representatives; (2) country with government which
encounrages and allows rigts of citizenship such as freedom of speech,
religion, opinion, and association, the assertion of rule of law, ma!ority rule,
accompanied "y respect for the rights of minorities; (3) society inwhicht there
is treatment of each other by citizens as aquals”.
7
Dalam perjalanan sejarah, kota-kota terus berkembang dan penduduknya pun
terus bertambah sehingga demokrasi langsung tidak lagi diterapkan karena:
a. Tempat yang dapat menampung seluruh warga kota yang jumlahnya besar
tidak mungkin disediakan.
b. Musyawarah yang baik dengan jumlah peserta yang besar tidak mungkin
dilaksanakan.
c. Hasil persetujuan secara bulat atau mufakat tidak mungkin tercapai karena
sulitnya memungut suara dari semua peserta yang hadir.
Istilah demokrasi yang berarti pemerintah rakyat itu sesudah zaman Yunani
Kuno tidak disebut lagi. Baru setelah meletusnya Revolusi Amerika dan Revolusi
Perancis, istilah demokrasi muncul kembali sebagai lawan system pemeintahan
8
yang absolute (monarki muthlak) yang menguasai pemerintahan di dunia Barat
sebelumnya.
Landasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintah demokrasi ialah yang
pengakuan hakikat manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu mempunyai
kemampuan yang sama dalam hubungan antara yang satu dan yang lain.
Berdasarkan gagasan dasar itu, dapat ditarik dua buah asas pokok sebagai berikut.
9
2.2 Jenis-Jenis Demokrasi
a. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian pendapat terbagi ke dalam
1. Demokrasi langsung, dalam demokrasi langsung rakyat diikut sertakan
dalam pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan
pemerintahan.
2. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. dalam
demokrasi ini, pengambilan keputusan dijalankan oleh rakyat melalui
wakil rakyat yang dipilihnya melalui Pemilu. Rakyat memilih
wakilnya sendiri untuk membuat keputusan politik. Dengan kata lain,
dalam demokrasi tidak langsung, aspirasi rakyat disalurkan melalui
wakil-wakil rakyat duduk di lembaga perwakilan rakyat
3. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari
rakyat. Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung
dengan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk
didalam lembaga perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat dalam
menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui raferendum dan inisiatif
rakyat. Demokrasi ini antara lain dijalankan di Swiss . Tahukah anda
apa yang dimaksud dengan referendum? Ya referendum adalah
pemungutan suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung.
Referendum dibagi menjadi tiga macam:
Referendum wajib
Referendum ini dilakukan ketika ada perubahan atau pembentukan
norma penting danmendasar dalam UUD (konstitusi) atau UU yang
sangat politis UUD atau UU tersebut yang telah dibuat oleh lembaga
perwakilan rakyat dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
rakyat melalui pemungutan suara terbanyak. Jadi, referendum ini
dilaksanakan untuk meminta persetujuan rakyat terhadap hal yang
dianggap sangat penting atau mendasar.
Referendum tidak wajib
Referendum ini dilaksanakan jika dalam waktu tertentu setelah
rancangan undang-undang diumumkan, sejumlah rakyat mengsulkan
10
diadakan referendum. Jika dalam wakyu tertentu tidak ada permintaan
dari rakyat, rancangan undang-undang itu dapat menjadi undang-
undang yang bersifat tetap.
Referendum konsultatif
Referendum ini hanya sebatas meminta persetujuan saja karena rakyat
dianggap tidak mengerti permasalahannya. Pemerintah meminta
pertimbangan pada ahli bidang tertentu yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut.
b. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau perioritasnya terdiri dari
1. Demokrasi formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam
kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi
kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan yang luas sehingga
demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal
2. Demokrasi material
Demokrasi material memandang manusia mempunya kesamaan dalam
bidang sosial-ekonomi sehingga persamaan bidang politik tidak
menjadi prioritas.
3. Demokrasi campuran
Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua jenis demokrasi
sebelumnya. Demokrasi ini berupa menciptakan kesejahteraan seluruh
rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
c. Demokrasi dibagi berdasarkan prisip ideologi.
1. Demokrasi liberal
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu.
Campur tangan pemeritah diminimalkan, bahkan ditolak. Tindakan
sewenang-wenang pemerintah terhadap warganya dihindari.
Pemerintah bertindak atas kostitusi (hukum dasar).
2. Demokrasi rakyat atau demokrasi Proletar
11
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang
dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. semua warga negara
mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
d. Bedasarkan wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara,
demokrasi dibagi menjadi
1. Demokrasi sistem parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlementer antara lain:
a) DPR lebih kuat dari pemerintah.
b) Menteri bertanggung jawab pada DPR
c) Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik
anggota parlemen.
d) Kedudukan kepala negara sebagai simbol tidak dapat diganggu
gugat.
2. Demokrasi sistem pemisahan/pebagian kekuasaan (Presidensil)
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah
sebagai berikut
a) Negara dikepalai presiden
b) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan
yang dipilih dari rakyat dan oleh rakyat melalui badan perwakilan
c) Presiden mempunya kekuasaan mengangkat dan memberhentikan
Menteri
d) Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada
presiden. serta.
e) Presiden dan DPR mempunya kedudukan yang sama sebagai
lembaga negara, dan tidak dapat saling membubarkan.
12
nilai demokrasi. Pengetahuan dan kesadaran terhadap nilai demokrasi meliputi
tiga hal: Pertama Kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri.
Demokrasi adalah pilihan terbaik di antara yang buruk tentang pola hidup
bernegara.Kedua Demokrasi adalah sebuah learning process yang lama dan tidak
sekedar meniru masyarakat lain. Ketiga Kelangsungan demokrasi tergantung pada
keberhasilan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat.
Terkait dengan pernyataan tersebut, sejak tanggal 8 Juli 2003 pemerintah telah
mengesahkan undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional menggantikan undang-undang No. 2 Tahun 1998 yang dianggap sudah
tidak memadai lagi. Pembaharuan sistem Pendidikan Nasioanal dilakukan untuk
memperbarui visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut secara tegas memperkuat tentang
amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 tentang pendidikan.
Secara retorik kedua ayat tersebut, telah cukup dapat dipergunakan sebagai
jawaban atas tuntutan reformasi di bidang pendidikan yakni diberinya peluang
bahkan dalam batas tertentu diberikan kebebasan, kepada keluarga dan
masyarakat untuk mendapatkan dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan
minat dan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan kondisi dan tuntuan
lapangan kerja. Hal ini berarti bahwa intervensi pemerintah yang berlebihan
dalam penyelenggaraan pendidikan perlu ditiadakan, dikurangi atau setidaknya
ditinjau kembali hal-hal yang sudah tidak relevan.
13
konseptual pemerintah telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan
undang-undang. Namun secara realitas masih cukup banyak diantara kelompok
usia sekolah yang tidak/belum dapat menikmati pendidikan karena alasan tertentu
baik karena ketidak terjangkauan biaya, tempat maupun kesempatan, sehingga hak
mereka seolah “terampas” dengan sendirinya. Sebenarnya bangsa Indonesia telah
menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikan sejak
diproklamasikannya kemerdekaan hingga sekarang.
14
c. Rendahnya inisiatif kebijakan yang kurang demokratis Telah dijelaskan
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan. Kebijakan
Pemerintah ini kurang demokratis dalam hal kurang meratanya
pendidikan. Pemerintah hanya mempertimbangkan potensi pendidikan
secara nasional. Padahal setiap daerah potensi dalam hal pendidikan
berbeda-beda. Masalah ini menimbulkan kurang demokratisnya kebijakan
pemerintah.
d. Tantangan kehidupan global Lambat laun semua hal mengalami
perkembangan. Salah satunya dalam hal pendidikan. Pendidikan juga
mengalami perkembangan secara global. Buktinya pemerintah kita
menyempurnakan kurikulum yang dulunya hanya menyangkut kognitif
saja. Sekarang terdiri aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Lebih khusus
dalam hal demokrasi pendidikan juga mengalami perkembangan. Tapi hal-
hal yang terkait dalam pendidikan belum mengikuti perkembangan global.
15
penyempurnaan kurikulum, pelaksanaan paradigma pendidikan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan dasar
Negara Indonesia yaitu pancasila yang didalamnya mengandung
unsur-unsur pendidikan yang Berketuhanan, Berkemanusiaan, dan
Berbudi pekerti luhur dengan diterapkannya paradigma ini maka
demokrasi pendidikan akan dapat diwujudkan.
b. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan misalnya kebijakan
pemerintah dengan mencadangkan Dana BOS (bantuan operasional
sekolah) ini sangat bermanfaat untuk perbaikan gedung -gedung
sekolah, menambah media belajar siswa, untuk memperbaiki sarana
dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, menambah referensi
buk-buku perpustakaan, membuat laboratorium praktek sesuai standar
selain Dana BOS ada juga beasiswa bagi anak yang orang tuanya
kurang mampu maupun anak yang berprestasi baik, ini sangat
membantu kelangsungan pendidikan mereka.
c. Peningkatan relevansi pendidikan mengandung arti karena ada ketidak
serasian antara hasil pendidikan (output) dengan kebutuhan dunia kerja
.Yang menjadi masalah utama karena ketrampilan yang di miliki tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan. Sehingga sekarang banyak berdiri
sekolah-sekolah kejuruan yang mencetak siswa untuk dapat
mempunyai ketrampilan sesuai profesi yang diinginkan. Misal STM,
SMK, Sekolah Ketrampilan.
d. Untuk mengatasi rendahnya kualitas guru pemerintah sekarang
mengeluarkan kebijakan bahwa guru SD minimal harus S1 (strata 1)
dan dalam proses belajar mengajar harus sesuai dengan kode etik guru
untuk meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan, serta guru itu
tidak hanya mengajar tetapi harus memberi contoh yang baik atau
teladan bagi siswa-siswanya.
e. Untuk mengatasi rendahnya kesejahteraan guru sekarang pemerintah
menaikkan gaji guru, berupa gaji pokok, tunjangan yang melekat pada
gaji, tunjangan profesi dan lain-lain, sehingga dengan meningkatkan
16
kesejahteraan guru diharapkan guru itu dapat mencintai profesinya
dengan utuh artinya guru itu tidak akan mencari pekerjaan sampingan
untuk menambah penghasilan jadi dapat berkonsentrasi dalam proses
Pendidikan khususnya proses belajar mengajar.
3. PentingnyaKepemimpinan yang Denokrasi pada Pendidikan Indonesia.
Praktek kepemimpinan yang demokratis ialah membantu guru-guru
memandang dirinya secara positif, memungkinkan untuk menerima mereka
sendiri dan orang-orang lain serta memberikan kesempatan yang luas untuk
mengidentifikasikan diri dengan teman-teman seprofesinya.
Penggunaan metode kepemimpinan yang demokratis dalam Pendidikan
memungkinkan guru-guru untuk membina kelas secara demokratis dengan
meletakkan titik berat pada aktifitas bersama dengan penghargaan akan
keperluan, integrasi dan potensi semua anggota kelas. Kelas yang demikian
menyadiakan kesempatan luas untuk memperoleh sukses dan hasil yang
kreatif.
Pada era globalisasi ini pendidikan kepemimpinan hendaknya lebih
diperhatikan. Guru-guru yang merasakan suasana kerja yang demokratis akan
mempunyai kecenderungan untuk menciptakan suasana yang sama dalam
kelasnya. Sangat penting untuk secara terus-menerus menganalisis dan
merumuskan kembali nilai-nilai demokrasi , sebab hasilnya akan menentukan
masa yang akan datang.
4. Urgensi Pendidikan Demokrasi
17
Dalam tatanan praktis, seseorang dapat dikatakan sebagai seorang warga
negara yang baik apabila ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dalam
konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satunya
adalah keterlibatan warga negara dalam menjalankan sistem politik. Sebuah
negara akan berjalan secara efektif dan menuju kearah perubahan apabila
didukung oleh masyarakat yang mengerti dan memahami peran dan fungsinya
sebagai warga negara. Eksistensi sebuah negara tergantung dari pada system
yang digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan.
18
pendidikan demokrasi harus segera dilakukan dalam menumbuh kembangkan
budaya kewarganegaraan (civics culture) untuk keberhasilan pengembangan
dan pemeliharaan pemerintah demokratis (democratic government)
19
b. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan karakter.
Bertugas membina dan mengembangkan nilai-nilai bangsa yang dianggap
baik sehingga terbentuk warga negara yang berwatak baik bagi bangsa.
c. Pendidikan kewarganegaraa sebagai pendidikan bela negara. Bertugas
membentuk peserta didik agar sadar bela negara sehingga dapat
diandalkan untuk menjaga eksistensi dari berbagai ancaman.
d. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi (politik).
Mengemban tugas menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang
demokratis untuk mendukung tegaknya demokrasi negara melalui
sosialisasi, diseminasi dan penyebarluasan nilai-nlai demokrasi pada
masyarakat.
20
d. Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan
kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung
jawab dalam kehidupan demokrasi.
e. Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.
Negara Indonesia adalah salah satu Negara merdeka yang lahir setelah
perang dunia ( 17 Agustus 1945 ) meskipun sebagai sebuah Negara muda,
Negara Indonesia sudah memiliki perangkat-perangkat kenegaraan yang
memadai. Perangkat ini kemudian dilengkapi pula dengan adanya KNIP pada
tanggal ( 29 Agustus 1945 ).
21
tidak berusia panjang. Kondisi ini mendorong presiden Soekarno unutuk
menerapkan kembali UUD 1945 melalu Dekrit Presiden 1959
22
b. Pelaksanaan demokrasi terpemimpin cenderung bergeser menjadi
pemusatan kekuasaan pada Presiden/Pemimpin Besar revolusi dengan
wewenang yang melebihi yang ditentukan oleh UUD 1945.
c. MPRS mengangkat RI. Soekarno mejadi presiden seumur hidup
melalui ketetapan NPRS Np. III/NPRS/1963
d. Pada tahun 1960 DPR hasil pemilu dibubarkan oleh presiden karena
RAPBN yang diajukan pemerintah tiak disetujui oleh DPR-Gotong
Royong tanpa melalui pemilu.
e. Hak budget DPR tidak berjalan pada tahun 1960 karena pemerintah
tidak mengajukan RRU APBN untuk mendapatkan persetujuan dari
DPR sebelum berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan.
f. Pemimpin lembaga tertinggi (MPRS) dan lembaga tinggi (DPR)
Negara dijadikan menteri Negara, yang berarti berfungsi sebagai
pembantu presiden.
g. Berubahnya kebijakan politik luar negri Indonesia yang “bebas aktif”
menjadi “Poros Jakarta-Peking”, konfrontasi dengan Malysia, hingga
Indonesia keluar dari anggota PBB pada puncaknya.
23
Di samping itu, menurut pandangan Mariáif demokrasi terpimpin
menempatkan Soekrano sebagai pusat kekuasaan, sehingga terjadi absolutisme
dan tidak ada mekanisme checks dan balances dari legistatif terhadap
eksekutif.
Pemerintahan orde baru terbentuk tepat pada tanggal 1 Oktober 1965 sejak
itu sebagai Negara kita telah berhenti berpikir dan merenung. Tidak ada lagi
pemikiran politik ( political thinking ) seperti masa 1945-1965. Barulah
kemudian, setelah hubungan Soeharto dan militer mulai merenggang di
penghujung tahun 1980-an, ruang bagi wacana public mulai tampak. Saat
itulah wacana baru seperti dmokratisasi, keesenjangan sosial, gender, dan
lingkungan mulai muncul.
Landasn formal dari periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan
ketetapan-ketetapan MPR. Orde Baru (ORBA) melakukan koreksi total
terhadap penyelewengan UUD 1945 yang terjadi pada Orde Lama.
Contohnya, menghapuskan ketetapan MPRS No. III/1963 tentang
pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup, memberikan DPR-
GR beberapa hak control, tetapi tetap mempunyai fungsi membantu
pemerintah dan pimpinanya tidak lagi merangkap jabatan menteri. Orba
menyebut diri sebagai “Demokrasi Pancasila”.
24
untuk menentukan dirinya sendiri. Pemerintah juga menjamin hak rakyat
untuk menjalankan hak politiknya. Namun, dalam kenyataannya demokrasi
Pancasila dalam rezim orba hanya sebatas retorika dan gagasan, belum sampai
pada tataran penerapan. Dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim
ini tidak memberi ruang bagi kehidupan demokrasi. rezim orba ditandai:
Pada satu titik, orba tak ubahnya sebuah panser pragmatism yang berjalan
tanpa hambatan. Kritik menjadi sesuatu yang riskan untuk diambil. Ruang
ekspresi terasa sempit. Akhirnya, suara-suara alternative mengambil jalan
memutar dan menggunakan medium yang sangat samar agar bisa disuarakan.
Seni kemudian muncul sebagai saluran ekspresi yang ampuh.Puisi Rendra,
lagu Iwan Fals, atau pentas Teater Roma mampu meloloskan beberapa keluh
kesah kolektif bangsa ini ke hadapan publik.
25
dari jabatannya sebagai presiden karena tidak adanya lagi kepercayaan dari
masyarakat serta menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang
berkepanjangan. Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999 dianggap sebagai pemilu
yang paling jujur dan adil dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Di ikuti
oleh 48 partai politik dan melahirkan beberapa parpol besar, yaitu: PDIP,
GOLKAR, PPP, PKB, PAN dan PBB.
26
Hal ini merupakan salah satu contoh pelaksanaan demokrasi. Namur hal ini
juga tidak lepas dari banyak kekurangan, seperti panitia dengan kinerja buruk,
cuaca tidak mendukung, para perusuh dari partai lain. Mestinya di dalam
Kampany Terbuka, hal ini harus di Hilangkan secara permanen agar
menciptakan demokrasi.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa adanya
hubungan yang erat antara pendidikan dan demokrasi yaitu Pendidikan sebagai
sarana perubahan budaya masyarakat. Pendidikan dipengaruhi oleh bentuk-bentuk
kebudayaan masyarakat lokal maupun nasional dengan dinamika yang ditentukan
oleh kemampuan-kemampuan pribadi sebagai anggota masyarakat. Dengan
demikian, tanpa pendidikan tidak mungkin suatu masyarakat dapat merubah
budaya dan negaranya ke arah yang lebih baik.
28
indonesia. ketulusan, semangat, dan keberpihakan pada nasib rakyat dan masa
depan indonesia telah menjadikan mahasiswa sebagai agen perubahan di
indonseia yang selalu diperhitungkan dari masa ke masa. Pendidikan demokrasi
sejak dini sangat baik karena dapat membantu masyarakat untuk berpikir kritis.
Dan dengan pemikiran yang demokratis dapat membangun Negara Indonesia yang
lebih baik asalkan pemerintahaan nya berjalan dengan sistem demokrasi yang
bersi. Maka dari itu diperlukan pendidikan sejak usia muda. Bukan hanya di
sekolah formal, tapi juga dilingkungan bergaul, sekitar dan lingkungan keluarga.
3.2 Saran
Dengan adanya kondisi itu diharapkan pemerintah dan praktisi dan penggiat
politik harus memperhatikan akan pendampingan dan kebutuhan pengetahuan
politik kepada masyarakat. Dengan pendampingan dan sosialisasi politik secara
menyeluruh maka masyarakat tidak akan salah dalam menggunakan hak-haknya
dalam berdemokrasi dan turut andil dalam menjalankan pemerintahan Makalah
diatas adalah beberapa penjelasan secara umum tentang pengertian dan
pelaksanaan dekorasi di dalam bangsa di Indonesia. Tentunya dapat diketahui
bahwa proses demokrasi tidak seindah pengertiannya yang memegang hak-hak
tiap warga dalam berpolitik. Namun harapannya setelah mengetahui akan
pengertian demokrasi adalah setiap warga negara memahami akan tinggi hak
demokrasi bangsa.
29
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/document/350587214/MAKALAH-PENDIDIKAN-
DEMOKRASI
https://riverspace.org/makalah-demokrasi/
30