Anda di halaman 1dari 14

“MAKALAH PRINSIP-PRINSIP

DEMOKRASI”

DISUSUN OLEH KELOMPOK VII :


-FARADILA TADORANTE
-SANDY LARUMUNDE
-ELISABET YOGOBI
-YOSEPTIAN SURENTU
-DORICE MAYOR
-DANSIEP UAGA
-BILL MAMERSAH

UNIVERSITAS SARI PUTRA INDONESIA TOMOHON


YAYASAN DHARMA BHAKTI INDONESIA TOMOHON
FAKULTAS KEPERAWATAN

1
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan karna kasih dan tuntunanNya sehingga Dia
terus memberkati kita hingga saat ini,sehingga juga kami kelompok VII dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan
judul“PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI”.

Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih sangat membutuhkan


kritik,saran,dan masukkan yang membangun untuk itu kami mengharapkan itu
semua untuk memperbaiki penulisan makalah ini.

HORMAT KAMI

KELOMPOK VII

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. 2

DAFTAR ISI .............................................................................. 3

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………....... 4

a. Latar Belakang …………………………………………………………………… 4

b. Rumusan dan Identifikasi Masalah ………………………………………….. 5

c. Tujuan Penulisan ………………………………………………............................... 5

d. Metodi Penulisan ……………………………………………………………………… 6

e. Sistematika Penulisan ………………………………………………………………… 6

BAB II :PEMBAHASAN …………………………………………….. 7

a. Pengertian Demokrasi dan Demokrasi Pancasila ………………………… 7


b. Ciri-Ciri Demokrasi …………………………………………………………………… 7
c. Prinsip-prinsip Demokrasi ………………………………………………………… 8
d. Perkembangan Demokrasi Di Indonesia ……………………………………. 9

BAB III : PENUTUP ………………………………………………….. 13


a. Kesimpulan ……………………………………............................................ 13
b. Saran …………………………………………...………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme system pemerintah suatu
negarasebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara)
atas Negara untuk dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut, salah satu pilar
demokrasi adalah prinsip trias politika yang membagi ketiga kekuasaan polotik
Negara (eksekitif, yudikatif, dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga Negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang
sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga Negara
ini diperlukan agar ketiga lembaga Negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga


pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
(DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan
legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau
oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang
diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui prosespemilihan
umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum.


Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara,
namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan
umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih
(mempunyai hak pilih).

Indonesia adalah salah satu Negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk
di Asia Tenggara Indonesia adalah Negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan ini. Jika melihat
bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan Indonesia dari level negara,
provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini
demokrasi hanya sampai pada proses pembuatan kebijakan, sementara jika
mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa Negara
indonesia mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa.
Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang
demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.”
Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa
bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi

4
yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang
berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola
demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian
keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut.

Dari gambaran di atas, hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila
yang selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan
bernegara masih perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi.

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara
Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang
tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi
pandangan kita sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan
besar dalam melahirkan demokrasi. Banyak para ahli berpendapat bahwa
demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu menjawab
tantangan zaman karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai luhur
Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji
Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila
adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan
pembukaan UUD 1945. Lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H., belau
mengatakan demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
yang berke-Tuhan-nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh
rakyat.
B.     Rumusan dan Identifikasi Masalah
Dalam penulisan makalah ini tentulah kami memiliki beberapa perumusan
masalah guna meminimalisir keraguan atau pelebaran masalah. Perumusan
masalah ini, yakni sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari demokrasi dan demokrasi pancasila?


2. Apa saja ciri-ciri demokrasi?
3. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi?
4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

C.    Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah yang kami buat ini yakni, sebagai
berikut :

1.  Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi dan demokrasi Pancasila.


2.  Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.
3.  Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi.
4.  Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.

5
D.    Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode yuridis
normatif yang berbentuk studi pustaka. Yaitu tekhnik pengambilan data yang
didasarkan pada sumber-sumber sekunder.

E.     Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan dalam karya tulis ini adalah :
Bab I : pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah, identifikasi dan
rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II : pembahasan, yang terdiri dari : pengertian demokrasi dan demokrasi
pancasila, ciri-ciri demokrasi, prinsip-prinsip demokrasi, perkembangan
demokrasi di Indonesia.
Bab III : penutupan, yang terdiri dari : kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSATAKA

6
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Demokrasi dan Demokrasi Pancasila


Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos”
berarti rakyat dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar
demokrasi dberarti “rakyat berkuasa” (government of rule by the people).  Istilah
demokrasi secara singkat diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara
diartikan bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketenytuan dalam
masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan
kehidupan rakyat. Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan
berdsarkan kehidupan dan kemauan rakyat.

Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang menggunakannya,


sebab dengan demokrasi, hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya
organisasi Negara dijamin. Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan
posisi penting bagi rakyat walaupun secara operasional implikasinnya di berbagai
Negara tidak selalu sama.

Pengertian demokrasi pancasila :

1.         Prof. Dardji Darmodiharjo, S.H.


Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam
ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.

2.        Prof. dr. Drs.Notonagoro, S.H.


Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3.         Ensiklopedi Indonesia


Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Ciri-Ciri Demokrasi

7
Demokrasi yang kuat bersumber pada “kehendak rakya: dan bertujuan
mencapai kebaikan dan kemaslahatan bersama. Untuk itu, demokrasi selalu
berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat. Sehingga
dalamperkembangannya ada yang menggantikan istilah demokratis dengan
republican atau partisipatori untuk menekan peranan warag Negara dalam proses
pembuatan keputusan dan untuk menyarankan agar peranan tersebut diperkuat.
Dan dalam perkembangannya,untuk lebih memperkuat peranan warga Negara
dalam proses pengambilan keputusan dalam bidang lain, maka timbul istilah
demokrasi ekonomi, demokrasi kebudayaan dan bahkan demokrasi menjadi sikap
hidup, sehingga mencakup segala bidang kehidupan.
Robert Dahl menyebutkan bahwa demokrasi adalah sikap tanggap pemerintah
secara terus menerus terhadap preferensi atau keinginan waraga negaranya. Tatanan
politik seperti itu dapat digambarkan dengan dua dimensipolitik yaitu :

1. Seberapa tinggi kontestasi, kompetisi atau oposisi yang dimungkinkan.


 

2. Seberapa banyak warga Negara yang memperoleh kesempatan berpartisipasi


   

dalam kompetisi politik itu.


Sehingga dalam system politik demokrasi dimungkinkan adanya perbedaan
pendapat, persaingan, pertentangan di antara individu atau kelompok dan atau
pemerintah bahkan antar llembaga-lembaga pemerintah.untuk itu diperlukan mekanisme
dan prosedur yang mampu menyelesaikan konflik jika terjadi guna mencapai konsensus.

Berdasarkan political performance Bingham Powel Jr. menegaskan cirri-ciri demokrasi


sebagai beriktu :

1. Legitimasi didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili keinginan


rakyatnya.
2.  Pengaturan yang menorganisasikan perundingan untuk memperoleh legitimasi
didasarkan melalui pemilihan umum yang kompetitif. Pada prakteknya minimal
terdapt dua partai politik.
3.   Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilihan, baik
sebagai calon maupun sebagai pemilih.
4.   Pemilihan secara rahasia dan tanpa dipaksa.
5. Adanya hak-hakn dasar seperti kebebasan berbicara, berkumpul, berorganisasi
dan kebebasan pers.

C. Prinsip-Prinsip Demokrasi

a. Demokrasi Konstitusional
Bahwa pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang
kekuasaannya terbatas dan tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga
negarannya. Konstitusi atau pemerintahan berdasarkan konstitusi (constitusional
goveretment)
b.      Demokrasi Proleter
Adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan maxisme.

8
Ada lima corak atau model demokrasi yaitu :
a.       Demokrasi Liberal adalah pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang dan
pemilihan bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang kontinyu.

b.      Demokrasi terpimpin adalah demokrasi dimana para pemimpin pecaya bawha
semua tindakan mereka dipercaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang
bersaing sebagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan.

c.       Demokrasi social, adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan
social dan egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh  kepercayaan
politik.

d.      Demokrasi Partisipai, menekankan proteksi hubungan timbal balik antara


penguasaan dan yang dikuasai.

e.       Demokrasi Consociational, menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok


budaya yang menekankan kerja sama yang erat diantara elit yang mewakili bagian
budaya masyarakat utama.

Menurut Melvin Urofsky, Prinsip tersebut sebagai berikut:


1.         Pemerintahan Umum yang Konstitusional 
2.         Pemilihan Umum yang Demokratis
3.         Pemerintahan Lokal (Desentraslisasi Kekuasaan)
4.         Pembuatan Undang-Undang
5.         Sistem Peradilan yang Independen
6.         Kekuasaan Lembaga Kepresidenan
7.         Peran Media yang Bebas
8.        Peran Kelompok-Kelompok Kepentingan
9.         Hak Masyarakat untuk Tahu
10.      Perlindungan Hak-Hak Minoritas
11.      Konstrol Sipil dan Militer

D. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembangan demokrasi telah
mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan
social dan politik yang demokratis dalam masyarakat. Masalah ini berkisar pada
penyusunan suatu system politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk
melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building dengan
partisipasi rakyat sekaligus menihindarkan timbulnya dictator perorangan, partai
atau militer.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam 4 periode:

1. Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer)

9
Demokrasi parlementer menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai.
Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama
menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah
kemerdekaan.

2. Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)

Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan


lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai
dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan
pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai unsure social-politik semakin meluas.
  
3. Periode  1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan
system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan
Tap MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan
terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin, dalam
perkembangannya, peran presiden semakin dominant terhadap lembaga-lembaga
Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab kenyataannya yang
dilaksanakan tidaka sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

4. Periode 1999- sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi)


Pada masa ini, peran partai politik kembali menonjol sehingga demokrasi dapat
berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelah Pemilu banyak kebijakan yang tidak
mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih kea rah pembagian
kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain, model
demokrasi era reformasi dewasa ini kurang mendasarkan pada keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia (walfare state)

Dewasa ini, hamper seluruh warga di dunia mengklaim menjadi penganut


paham demokrasi. Demokrasi dipraktekkan di seluruh dunia secara berbeda-beda
dari satu Negara ke Negara lain. Dalam suatu Negara yang menganut system
demokrasi, demokrasi harus berdasrkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya
kekuasaan Negara itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Hakekat
kekuasaan di tangan rakyat adalah menyangkut baik penyelenggaraan Negara
maupun pemerintahan.

Prinsip demokrasi dalam Negara Indonesia tercantum dalam suatu 


Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi:
“….maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam

10
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”

Selain tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, prinsip demokrasi Indonesia


juga tercantum dalam Pancasila sila keempat yang berbunyi:” Kerakyatan Yang
dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.”]
Dasar pelaksanaan demokrasi Indonesia secara eksplisit tercantum dalam UUD
1945 Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi:”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD.” Selain itu, juga tercantum dalam Pasal UUD 1945
hasil amandemen dengan mewujudkan sisitempenentuan kekuasaan
pemerintahan Negara secara langsung dalam memilih presiden dan wakil presiden
Pasal 6A ayat (1).

System demokrasi dalam penyelenggaraan Negara Indonesia diwujudkan


dalam penentuan kekuasaan Negara yaitu dengan menentukan dan memisahkan
tentang kekuasaan eksekutif pasal 4-16, legislative Pasal 19-22 dan yudikatif Pasal
24 UUD 1945.

Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945:

-         Demokrasi  Indonesia Sebagaiman Dijabarkan dalam UUD 1945


Secara filosofis, demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat sebagai asal mula
kekuasaan Negara dan sebagai tujuan kekuasaan Negara. Rakyat merupakan
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social.

Unsur-unsur Sistem Pemerintahan yang demokratis:

-          keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik


-          tingkat persamaan tertentu diantara warga Negara
-          tingkat kebebasan/ kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai olaeh warga
Negara
-          suatu system perwakilan
-          suatu system pemilihan kekuasaan mayoritas

Di dalam kehidupan kenegaraan dengan system demokrasi, ada Supra


Struktur Politik dan Infra Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya
demokrasi. Untuk Negara-negara tertentu masih ditemukan lembaga-lembaga
Negara lain seperti Indonesia. Lembaga-lembaga Negara/ alat kelengkapan Negara
:
-          Majelis Permusyawarakatan Rakyat
-          Dewan Perwakilan Rakyat
-          Presiden
-          Mahkamah agung
-          Badan Pemeriksa Keuangan

11
Supra Struktur Politik meliputi: Infra Struktur Politik meliputi:
     Lembaga Legislatif - Partai Politik
     Lembaga Eksekutif -    Golongan
     Lembaga Yudikatif -    Golongan Penekan
-    Alat Komunikasi Politik
-    Tokoh- tokoh Politik

Dalam sisitem kenegaraan, Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik
masing-masing saling mempengaruhi. Dalam sisitem demokrasi, mekanisme
interaksi antara Supra Struktur Politik dapat dilihat dalam proses penentuan
kebijaksanaan umum atau menetapkan keputusan politik. Keputusan politik itu
merupakan input dari Infra Struktur Politik yang kemudian dijabarkan oleh Supra
Struktur Politik.

Penjabaran Demokrasi Menurut UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan


        

Indonesia.
Hal ini dapat ditemukan dalam konsep demokrasi sebagaiman terdapat dalam UUd
1945 sebagai “Staatsfundamentalnorm” yaitu “….suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat…” (ayat 2). Selanjutnya, di dalam penjelasan
UUD 1945 tentang sisitem pemerintahan Negara III dijelaskan “Kedaulatan
rakyat….

12
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi
rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri
jalannya organisasi Negara dijamin. Penerapan demokrasi di berbagai Negara di
dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat
dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara.
Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai
dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat
diselewengkan begitu saja.

Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang


diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum
baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini,
aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan
benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan
akhirnya dapat terwujud.

B.     Saran
Mewujudkan demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua
warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:
1.      Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2.      Mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar
dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi
dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya
demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak
mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari.
Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di
tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wijianti dan Siti Aminah Y. 2005 “ Kewarganegaraan (Citizenship)”. Jakarta: Piranti


Darma Kalokatama.
Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia
http://e-dukasi.net/
http://id.wikipedia.org/
http://radar-subekti.blogspot.com/2012/07/makalah-demokrasi.html
http://nursetiawanti.wordpress.com/2008/06/04/makalah-demokrasi/
http://farkhimufarokhah.blogspot.com/2013/01/makalah-demokrasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi“
http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html“

14

Anda mungkin juga menyukai