PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan di buatnya karya tulis ilmiah ini ialah untuk lebih memahami tentang
‘Proklamasi 17 agustus 1945 dan Maknanya Bagi Bangsa Indonesia’dan mengetahui
sejarah indonesia.
Tugas ini di berikan oleh bapak Zulhendri S.pd agar penulis lebih memahami
tentang proklamasi kemerdekaan indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Golongan Muda
2
rapat ini Djohar Nur, Chairul Saleh, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono,
Wikana dan Armansyah. Rapat yang diketuai Chairul Saleh ini menyepakati bahwa
kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri, bukan
menggantungkan kepada pihak lain.
Golongan Tua
Mereka yang dicap sebagai golongan tua adalah para anggota PPKI yang
diwakili oleh Soekarno dan Hatta. Mereka adalah kelompok konservatif yang
menghendaki pelaksanaan proklamasi harus melalui PPKI sesuai dengan prosedur
maklumat Jepang pada 24 Agustus 1945. Alasan mereka adalah meskipun Jepang
telah kalah, kekuatan militernya di Indonesia harus diperhitungkan demi menjaga hal-
hal yang tidak diinginkan. Kembalinya Tentara Belanda ke Indonesia dianggap lebih
berbahaya daripada sekedar masalah waktu pelaksanaan proklamasi itu sendiri.
Pada tanggal 15 Agustus sekitar pukul 22.30 malam, utusan golongan muda
yang terdiri dari Wikana, Darwis telah menghadap Karno di Jalan Pegangsaan Timur
No. 56, Jakarta. Wikana pun penyampaikan tuntutan agar Bung Karno segera
mengumumkan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pad esok hari, yakni pada tanggal
16 Agustus 1945. Bung Karno pun menolak tuntutan itu, dan lebih menginginkan
betemu dan bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lainnya. karena bung karno menginginkan
kemerdekaan Indonesia harus di capai tanap pertumpahan darah.
3
tersebut adalah agar Bung Karno dan Bung Hatta segera mengumumkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dengan secepatnya serta menjauhkan Bung Karno dan Bung
Hatta dari pengaruh Jepang.
Sementara itu di Jakarta, terjadi dialog antara golongan tua yang diwakili
Ahmad Subardjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana, setelah terjadi
dialog dan ditemui kata sepakat agar Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di
Jakarta dan diumumkan pada 17 Agustus 1945. Golongan muda kemudian mengutus
Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Subardjo ke Rengasdengklok dalam rangka
menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta.
Dan sekitar pukul 23.00 rombongan tiba di rumah kediaman Bung Karno di
jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, untuk menurunkan Ibu Fasmawati (istri
Bung Karno), yang kala itu ikut di bawa ke Rengasdengklok. Dan pada malam itu
juga, sekitar pukul 02.00 pagi, Bung Karno memimpin rapat PPKI di rumah
Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Rapat itu terutama
membahas tentang Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4
Proklamasi
Djakarta, 17-8-‘05
Teks Naskah Proklamasi hasil ketikan Mohamad Ibnu Sayuti Melik yang
ditempatkan di Monumen Nasional
Dalam naskah yang diketik oleh Sayuti Melik Terdapat tiga perubahan pada naskah
tersebut dari yang semula berupa tulisan tangan Soekarno, Perubahan-perubahan itu
adalah sebagai berikut.
5
2.3. Makna proklamasi dalam bidang politik, sosial budaya,
ekonomi
2.3.1. Sosial Budaya
2.3.2. Ekonomi
2.3.3. Politik
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta
dari pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah
Rengasdengklok,Jawa Barat.
Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan
berangkat menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta
langsung mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.Namun,
Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan
Timur No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk
mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras
suara.Adapun Sudiro memerintahkan S.Suhud menyiapkan satu tiang
bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief Hendraningrat dan
Abdurrahman.
3.2. Saran
Saya Menyarankan kepada putra dan putri indonesia untuk selalu menanamkan
nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia agar Indonesia
kedepannya menjadi lebih baik.
7
Kata pengantar
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah.
Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata pelajaran sejarah Indonesia dengan
ini penulis mengangkat judul “Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan
maknanya bagi bangsa indonesia”.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalam
Penulis,