Anda di halaman 1dari 5

PUTERA

(pusat tenaga rakyat) 


Fadel Adhyaksa Patanduk 
Wesley p.hehanussa
Costantinus Umbora
Dinard D'cruz Mandosir
PUTERA
(pusat tenaga rakyat) 
 Ketika menduduki Tanah Air, Jepang menampilkan dirinya sebagai "saudara
tua" yang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan. Ini dikarenakan
Jepang tahu bahwa rakyat Indonesia sangat ingin merdeka. Jepang berusaha
bekerja sama dengan para tokoh pergerakan. Cara ini digunakan agar mereka
dapat merebut simpati rakyat dengan mudah lewat para tokoh.
 Harapannya, golongan nasionalis dan intelektual dapat mencurahkan tenaga
dan pikirannya untuk melancarkan perang Jepang.
 Sebagai ganti Gerakan Tiga A yang dibubarkan karena tidak efektif, Jepang
memprakarsai Pusat Tenaga Rakyat atau Putera.
 Putera dipimpin oleh tokoh nasional yang kerap dijuluki Empat Serangkai.
PUTERA
(pusat tenaga rakyat) 
 Pusat Tenaga Rakyat adalah organisasi yang dibentuk pemerintah Jepang di Indonesia pada 16
April 1943 dan dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar
Dewantoro, dan K.H. Mas Mansyur.
 PUTERA merupakan organisasi yang dibentuk oleh pemerintahan penjajah Jepang untuk
menggalang dukungan bagi Jepang. Saat itu Jepang sedang berperang dalam Perang Dunia
II melawan Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, dan Australia). Pada perang ini, Jepang mulai
terdesak, dan memerlukan banyak tenaga serta sumber daya alam untuk melawan Sekutu.  
 Ada pimpinan pusat dan pimpinan daerah yang dibagi sesuai tingkatnya yakni syu, ken, dan gun.
 Putera juga mempunyai beberapa penasihat yang berasal dari orang-orang Jepang. Mereka
adalah S Miyoshi, G Taniguci, Iciro Yamasaki, dan Akiyama.
 Gerakan ini tidak dibiayai pemerintah Jepang. Walaupun demikian, para pemimpin bangsa
diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas Jepang seperti koran dan radio.
PUTERA
(pusat tenaga rakyat) 
 Tujuan Putera adalah membangun dan menghidupkan kembali hal-hal yang
dihancurkan Belanda. Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan
segala potensi rakyat guna membantu Jepang dalam perang.
 Selain tugas propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial
ekonomi.
 Dengan cara ini, para pemimpin dapat berkomunikasi secara leluasa kepada
rakyat. Pada akhirnya, gerakan ini ternyata berhasil mempersiapkan mental
masyarakat untuk menyambut kemerdekaan dua tahun kemudian.
PUTERA
(pusat tenaga rakyat) 
 Banyak unsur masyarakat yang mendukung bergabung. Di antaranya Persatuan
Guru Indonesia, Perkumpulan Pegawai Pos Menengah, Pegawai Pos Telegraf
Telepon dan Radio, serta Pengurus Besar Istri Indonesia di bawah pimpinan
Maria Ulfah Santoso.
 Ada juga kelompok pemuda yang bergabung yakni Barisan Banteng, Badan
Perantaraan, dan Pelajar Indonesia serta Ikatan Sport Indonesia.
 Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi pegerakan
nasional dibanding kepentingan Jepang sendiri. Maka pada 1944, Jepang
membubarkan Putera.

Anda mungkin juga menyukai