Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul Gerakan Nasionalis pimpinan SUN YAT SEN. SUN YAT SEN adalah seorang pejuang nasionalis tiongkok seorang pemimpin kunci revolusi Cina dan diakui secara luas sebagai Bapak Negara Cina Modern baik di Cina Daratan maupun Taiwan. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam segi penyusunan maupun pengolahan kata,karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini. Adapun dalam penyelesaian makalah ini sendiri kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu ,secara khusus Ibu Semba ,selaku guru mata pelajaran Sejarah yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian makalah ini sendiri. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita mengenai Gerakan Nasionalis pimpinan SUN YAT SEN .Amin

Pematangsiantar ,..Januari 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.BIOGRAFI SUN YAT SEN

Presiden Republik Cina Sementara Masa jabatan 1 Januari 1912 1 April 1912 Li Yuanhong (1 Januari Wakil Presiden 1912 - 1 April 1912) Yuan Shikai (Presiden Pengganti pertama) 12 November 1866 Lahir Xiangshan, Guangdong, Cina 12 Maret 1925 Meninggal (umur 58) Beijing, Cina Kebangsaan Republik Cina Partai politik Kuomintang (KMT) Lu Muzhen (1885-1915) Suami/Istri Soong Ching-ling (19151925) Hong Kong College of Almamater Medicine for Chinese Physician, Politikus, Pekerjaan Revolusioner, Penulis Agama Kristen[1]

Sun Yat-Sen (Hanzi : , hanyu pinyin : Sun Yi-xian)(lahir 12 November 1866 meninggal 12 Maret 1925 pada umur 58 tahun) adalah Pada waktu itu Cina diperintah oleh seorang kaisar yang bertindak seakan dewa. Ia yakin, bahwa Cina perlu diorganisir dengan cara yang baru yaitu dengan revolusi. Pada tahun 1895 ia memimpin suatu pemberontakan di Kanton, tetapi dapat diredam. Secara keseluruhan ia memimpin 11 kali revolusi terhadap Dinasti Qing dan akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran, sehingga kaisar harus meletakkan jabatannya kemudian Cina menjadi Republik Cina pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen. Ia juga pendiri partai tertua dalam sejarah modern Cina, Kuomintang, menjadi pejabat presiden para tahun 1912 dan kemudian pada tahun 1923-1925. Pada tahun 1925 ia meninggal di Cina. Tiga tahun kemudian salah seorang pengikutnya, Chiang Kai-shek menjadi presiden. Dr. Sun Yat Sen's Memorial Hall terletak di bagian selatan lereng bukit Yue Xiu (Yue Xiu Park), dibangun antara tahun 1929 - 1931, merupakan satu bangunan dengan arsitektur yang cukup mewah dengan tujuan mengenang jasa-jasa bapak negara Dr. Sun Yat Sen. Kemudian bangunan ini dikonstruksi ulang pada tahun 1998 dalam bentuksegidelapan dan bergaya arsitektur China. Yang istemewa dari bangunan ini adalah walaupun aula utamanya mempunyai bentangan luas sepanjang 71 meter namun didesain tanpa menggunakan satu tiang penyanggapun. Kini bangunan ini dipergunakan untuk menggelar berbagai acara kebudayaan seperti pertunjukan seni, tarian dan juga sebagai tempat konferensi oleh pemerintah setempat di mana kapasitasnya dapat menampung hingga ribuan orang dan dilengkapi dengan perlengkapan soundsistemyangcanggih.Sebelum memasuki aula utama, di sepanjang koridor wisatawan dapat menyaksikan galeri foto lengkap dengan penjelasannya mengenai sejarah China pada masa-masa perjuangan Dr. Sun Yat Sen.Memorial Hall ini terletak persis di lokasi asli di mana Dr.Sun Yat Sen pernah tinggal dan berkantor semasa menjabat sebagai 'Presiden Luar Biasa' Republik China. Dan selama masa revolusi beliau pernah tinggal di tempat ini bersama dengan sahabat-sahabat seperjuangannya selama 300 hari 2.Latar Belakang Nasionalis Tiogkok Sejarah republik rakyat cina, pada fase perkembangan masyarakat eramodernisasi cina ditandai masuknya pengaruh bangsa barat dengan kepentingan ekonomi-politik yang cukup lama berlangsung. Peristiwa besar yang mengawali adalah perang candu telah menjerumuskan cina dengan dipaksakan membuka jalan

dalam persaingan ekonomi internasional. Dimana masa sebelumnya cina termasuk wilayah kekuasaan yang cukup kuat menjaga kemandirian kehidupan masyarakat dari kebutuhan ekonomi, politik dan budaya. Dinamika politik kekuasaan cina tidak terlepas dari kontek perang candu selama pemerintah kekuasaan dipegang kaum feodalistik, akhirnya pada puncak peperangan tersebut menghasilkan sebuah perjanjian yang lebih banyak menguntungkan bangsa asing dengan alasan pemerintahan dinasti di cina sudah tidak berdaya membangkitkan sebagai Negara kuat. Sedangkan pasca perang candu masyarakat cina masih menjadi Negara semi feodal dan semi kolonial. Sejak saat itulah kaum imperialisme-kolonialisme modern menambah kekuatan penjajahannya yang di iringi oleh penetrasi kebudayaan barat. Terlepas dari kontek ini, kondisi rakyat cina sungguh menjadi kekacauan politik kekuasan pemerintah berkepanjangan sampai menyebabkan banyaknya pemberontakan rakyat yang disertai dengan gerakan pembaharuan muncul terbagi dua aliran;Pertama, gerakan pembaharuan dari golongan reformis yang setia kepada Dinasti Manchu.Kedua, gerakan pembaharuan reformis dari golongan revolusioner yang bertujuan menghancurkan Dinasti Manchu dan mendirikan Negara republik1. Golongan reformis-konservatif pimpinan Kang Yu Wei2 mendapat kepercayaan dari kaisar untuk melakukan pembaharuan dengan dinamakan Gerakan Pembaharuan Seratus Hari. Namun gerakan yang dibangun mengalami kegagalan dengan terpaksa dibubarkan, peristiwa yang terjadi seiring pemerintahan dinasti Manchu semakin lemah pertahanan politik kekuasaannya sebagai kaum feodal. Sementara diwilayah timur laut cina terjadi pemberontakan dari gerakan rakyat yang menentang kedudukan bangsa barat dan dinasti Manchu dengan nama Perkumpulan Yi Ho Tuan, yang berarti perkumpulan kepalan tinju harmoni keadilan. Pada praktek nasionalisme Tiongkok merupakan gerakan politik isolasi yang diterapkan oleh sun yat-sen untuk melakukan perjuangan perlawanan rakyat menumbangkan rezim feodalistik yang berada dibawah kekuasaan kolonialism. Secara pemaknaan nasionalisme hanya sebuah cita-cita kebangsaan untuk mendirikan negara republik cina sekaligus menumbangkan rezim lama. Model kebangsaan cina yang diterapkan sun yat-sen berbentuk kuomintang4, sekaligus dijadikan legitimasi kekuasaan dan simbol perlawanan.

Diskripsi Kuomintang partai politiknya meliputi tiga prinsip rakyat sebagai semboyan revolusi Tiongkok yaitu rakyat nasionalisme, kedaulatan rakyat, dan rakyat mata pencaharian5. Penegasan prinsip rakyat dapat dilihat sikap politik sun yat-sen bahwa pemerintah Cina harus berada di tangan orang Cina dari pada rumah kekaisaran asing. Salah satu sistem pemerintahan cina harus republik serta dipilih secara demokratis, kesenjangan kepemilikan tanah harus disamakan pembagiannya kepada rakyat cina, dan dampak sosial dari kapitalisme yang tak terkendali yaitu sistem perdagangan harus dapat diatur oleh pemerintah . Pada dasarnya kedaulatan rakyat harus sesuai dengan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, bahwa didalamnya kehidupan rakyat tidak ada pertentangan kelas. Namun nasionalisme sun yat-sen mengalami kegagalan setelah kekuasaannya diwariskan terhadap Chiang Kai-shek yang di dorongan sebagian rakyat buruh-tani paham ajaran Marxisme-Leninisme kemudian di pelopori oleh Mao Zedong dengan anggapannya bahwa nasionalisme hanya dimiliki sekelompok kaum borjuai 3.Munculnya Pemikirin Nasionalis SUN YAT SEN Sun yat-sen adalah salah satu kaum intelektual yang sudah memiliki keprihatinan besar terhadap berbagai macam kondisi yang telah dihadapi masyarakat Tiongkok dan berusaha mencari solusinya. Menurutnya, penindasan dengan kekuatan ekonomi lebih kejam dibanding penindasan dengan kekuatan politik. Pemikiran nasionalis muncul terhadap sun yat-sen berdasarkan realitas yang terjadi kepada masyarakat tiongkok serta mengadopsi ide dari luar negeri untuk dikembangkan dalam menjalankan perjuangannya. Pada praktek pemikirannya nasionalisme sun yat-sen meliputi dua kapasitas dalam pelayanan masyarakat Tiongkok; Pertama, sun yat-sen dijadikan sebagai kendaraan retoris diterima untuk kedua belah pihak.Kedua proses substantif untuk mengintegrasikan-dalam bentuk struktur federal- yang berlaku, berbeda sosio perspektif politik6. Praktek yang diterapkan sun yat-sen sesungguhnya berdasarkan logika berpikir dalam menyusun strategi perlawanan politik kekuasaan untuk menentukan kesadaran masyarakat yang dituangkan dalam gagasan radikalism

Gagasan radikal nasionalisme sun yat-sen dalam tindakannya sangat menekan terhadap kekuasan feodalistik dinasti Manchu dan imperialismekolonialisme berkekuatan besar. Meskipun pemerintah dinasti Manchu sebelumnya menjanjikan melakukan perubahan sistem pemerintahan, pada tahun 19067. Gerakan nasionalisme moderat tetap melangsungkan perlawanan politik kekuasaan dengan pertahanan cukup besar dari beberapa provinsi yang telah kecewa kepada dinasti Manchu, akhirnya berhasil diruntuhkan pada tahun 1912 masyarakat yang mendukung revolusi memaksa untuk mengadakan reformasi tentang bentuk Negara cina

BAB II PEMBAHASAN 1.Pemikirin Strategi Politik Nasionalis SUN YAT SEN Pemikiran strategis sun yat-sen berdasarkan doktrin nasionalism yang memiliki dua implikasi: emansipasi rakyat cina dan kesataraan dari semua ras di cina, dengan oleh tujuan dinasti yang cukup kongkret, keadaan yaitu tidak mengembalikan bebas, karena kebebasankemerdekaan semesta rakyat cina.8 Dimana sebelum 1911, rakyat cina diperintah Manchu dalam pemerintahannya berada dibawah pengaruh dominan dari powers imperialistik. Pandangan penyusunan strateginya tidak terlepas solidaritas clen, pendapat sun yat-sen: a. Cina sebagai Heap dari Loose Pasir Yaitu rakyat tiongkok harus sungguh-sungguh mendukung gerakan nasionalis revolusioner. Karena wilayah kekuasaan tiongkok sudah lama dikekuasai imperialisme- kolonialisme serta memiliki populasi cukup kuat untuk melancarkan aktivitas ekonomi-politiknya. Sedangkan realitas masyarakat tiongkok dalam keadaan lemah secara politik bertarung pada persaingan ekonomi internasional. maka salah satu tindakan yang bisa dilakukan rakyat harus bersatu kekuatan untuk melawan penjajah asing dengan membawa semangat nasionalisme demi keselamatan negara. b. Cina sebagai Koloni Hypo Yaitu pemaknaan semi kolonial di cina keluar dari kontek realitas yang terjadi. Karena kekuatan politik imperialis yang menduduki negeri cina tidak hanya satu Negara, melainkan dari beberapa Negara imperialis Eropa melakukan kolonialisasinya di negeri cina. Maka cina dikategorikan sebagai Negara hypo kolonial. c. Nasionalisme dan kosmopolitanisme Yaitu gagasan nasionalisme yang telah tercantum dalam tiga prinsip rakyat harus mencari pembenaran dibeberapa Negara berkembang untuk mencari pemaknaan nasionalisme sesungguhnya. Karena mencapat pertentangan dari pemikiran tentang kosmopolitanisme dalam prinsipnya bergerak diwilayah ekternal-internal. Artinya, tindakan yang dilakukan diinternal mempertahankan

politik kekuasaan dan di eksternal harus melakukan ekspansi di Negara-negara yang belum maju. d. Nasionalisme dan Moralitas Tradisional Yaitu penerapan gerakan nasionalis revolusioner yang menentang rezim lama dibawah kekuasaan kaum feudal, yaitu menyatuhkan kembali sebuah Negara kebangsaan yang bebas dari penjajahan dan membangkitkan rasa solidaritas nasional.

2.Perlawanan

dalam

kontek

Ekonomi-Politik

Kekuasaan SUN YAT SEN

Revolusi cina yang diawali runtuhnya rezim

otokratik mengimdikasikan untuk mencapai puncaknya dengan menerapkan rezim baru yang lebih terpusat dan bersifat inkorporasi massa10. Peristiwa yang terjadi dimana Negara tiongkok yang dipimpin pemerintah Dr. sun yat-sen melahirkan partai nasionalis tiongkok sebagai sentral gerakan keadulatan rakyat. Sedangkan salah satu perlawanan sun yat-sen didorong dari tiga prinsip yang mengawal terjadinya recolusi cina: a. Prinsip nasionalis: sejarah cina membuktikan bahwa cina sebagai Negara wilayah kekuasaan independent yang telah sekian lama dipaksa berhubungan dengan Negara berkembang. Selama periode, ketika negeri cina mengalami krisis politik berkepanjangan dan kekuatan militerisme lemah serta tidak dapat mempertahankan kedaulatan Negara. Maka terjadi pemberontakan rakyat secara memaksa kepada pemerintahan dinasti Manchu melakukan pembaharuan dengan ide-ide nasionalisme sun yat-sen. b. Prinsip demokrasi: sepanjang perjalanan sejarah bahwa cina harus dibuat menjadi Negara republik. Jadi ada tiga alasan;Pertama, dilihat dari perspektif teoritis menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk mempertahankan pemerintahan monarki.Kedua, pemerintahan dinasti Manchu cina dipaksa kedalam posisi yang kalah dan menderita penindasan selama lebih dari dua ratus enam puluh tahun, sementara kekuasaan monarki konstitusional tidak dapat membangkitkan rakyatnya untuk melawan dari beberapa Negara

imperialis.Ketiga, mungkin maju dengan mata pada masa depan bangsa untuk mewujudkan mimpi perubahan rakyat. c. Prinsip Mata Pencaharian: Penemuan mesin modern, fenomena distribusi kekayaan tidak merata di Barat telah menjadi semakin ditandai. Diintensifkan oleh crosscurrents, revolusi ekonomi pembakaran sampai lebih ganas dari revolusi politik. Situasi ini hampir tidak diperhatikan pemerintahan

3.Pertarungan Politik Kekuasaan Kuom Intang dan Kungcha nta ngdi dibawah pengaruh kolonial Di dalam suatu negeri berdiri terus untuk masa yang panjang satu atau beberapa daerah kecil di bawah kekuasaan politik Merah yang sama sekali terkepung oleh rejim putih, ini adalah suatu gejala yang belum pernah terjadi di negeri lain manapun di dunia ini. Dan pasti diperlukan juga syarat-syarat tertentu bagi ada dan berkembangnya kekuasaan politik Merah itu. Pertama, gejala aneh itu tidak dapat terjadi di negeri imeprialis manapun atau di tanah jajahan manapun yang langsung di bawah kekuasaan imperilais, tetapi hanya dapat terjadi di Tiongkok, negeri setengah jajahan yang terbelakang ekonominya dan yang tidak langsung berada di bawah kekuasaan imperialis. Karena gejala aneh itu hanya bisa terjadi bersama-sama dengan gejala aneh lainnya, yaitu peperangan di kalangan rejim putih. Adalah salah satu ciri Tiongkok setengah jajahan, bahwa sejak tahun pertama Republik (1912), berbagai klik rajaperang lama dan baru yang disokong oleh imperialisme serta klas komprador dan klas gembong lalim setempat dan ningrat jahat dalam negeri terus menerus melakukan perang antara satu dengan lainnya. Gejala demikian itu tidak terdapat di negeri imperialis manapun di seluruh dunia ini dan bahkan juga tidak terdapat di tanah jajahan manapun yang langsung di bawah kekuasaan imperialis, tetapi hanya terdapat di negeri seperti di Tiongkok yang tidak langsung di bawah kekuasaan imperialis. Gejala itu timbul karena dua sebab, yaitu ekonomi pertanian local (bukan ekonomi kapitalis yang di satukan) dan politik pemecah belahan dan penghisapan imperialis yang membagi-bagi Tiongkok menjadi lingkungan pengaruh mereka masing-masing. Perpecahan dan peperangan dalam waktu yang lama di kalangan rejim putih itu telah memberikan syarat bagi lahirnya dan dipertahankannya satu atau beberapa daerah Merah kecil di bawah pimpinan Partai

Komunis di tengah-tengah kepungan rejim putih. Daerah kekuasaan bebas di daerah perbatasan Hunan Ciangsi adalah salah satu dari banyak daerah kecil demikian itu. Di waktu-waktu yang sulit dan genting sementara kawan sering raguragu akan terus berdirinya kekuasaan politik Merah itu dan menjadi pesimis. Sebabnya ialah karena mereka belum menemukan penjelasan yang tepat tentang lahir dan berdirinya kekuasaan politik Merah. Asal saja kita mengetahui, bahwa perpecahan dan peperangan di kalangan rejim putih di Tiongkok itu akan berlangsung terus menerus, maka kita tidak ragu-ragu lagi akan lahir, terus berdiri dan semakin berkembangnya kekuasaan politik Merah. Kedua, daerah-daerah di mana kekuasaan politik Merah Tingkok pertamatama lahir dan dapat berdiri terus dalam waktu yang lama, bukanlah daerah-daerah yang belum pernah dipengaruhi oleh revolusi demokratis, seperti provinsi- provinsi Sechuan, Kuicou, Ynan dan provinsi-provinsi di sebelah utara, melainkan daerahdaerah di mana massa buruh, tani dan prajurit bangkit dalam jumlah besar selama revolusi burjuis-demokratis pada tahun 1926 dan 1927, seperti provinsi-provinsi Huna, Kuantung, Hupei dan Ciangsi. Di banyak daerah di provinsi-provinsi tersebut pernah dibentuk secara luasserikatburuh-serikatburuh dan serikattaniserikattani, dan dilakukan banyak perjuangan ekonomi dan politik oleh klas buruh dan klas tani melawan klas tuantanah dan burjuasi. Itulah sebabnya maka di kota Kuancou pernah lahir kekuasaan politik massa raakyat kota selama tiga hari, dan di Haifeng dan Lufeng, di Hunan timur dan selatan, di daerah perbatasan HunaCiangsi dan di Huangan provinsi Hupei, pernah lahir kekuasaan bebas kaum tani. Dan Tentara Merah yang sekarang adalah pecahan dari Tentara Revolusioner Nasional yang telah mendapat latihan politik yang demokratis dan dipengaruhi oelh massa buruh dan tani. Dalam tentara yang tidak pernah mendapat latihan politik yang demokratis barang sedikitpun atau yang samasekali tidak pernah dipengaruhi oleh buruh dan tani, seperti tentara Y Si-han dan Cang Cuolindewasa ini samasekali tidak mungkin terjadi perpecahan yang menghasilkan elemen-elemen yang bisa dijadikan Tentara Merah. Ketiga, dapat atau tidaknya kekuasaan politik massa rakyat di daerahdaerah kecil berdiri terus dalam waktu yang lama bergantung pada apakah situasi revolusioner di seluruh negeri itu terus berkembang atau tidak. Apabila situasi revolusioner di seluruh negeri terus berkembang, maka bukan saja terus beridirnya dalam waktu yang lama daerah-daerah Merah yang kecil itu tidak usah diragukan

lagi, bahkan daerah-daerah Merah yang kecil itu pasti akan menajdi salah satu dari banyak kekuatan untuk merebut kekuasaan politik seluruh negeri. Apabila situasi revolusioner di seluruh negeri tidak terus berkembang tetapi berhenti dalam waktu yang agak panjang, maka tidaklah mungkin daerah-daerah Merah kecil itu berdiri terus dalam waktu yang lama. Kini situasi revolusioner di Tiongkok terus berkembang seiring dengan perpecahan dan peperangan yang terus menerus di kalangan klas gembong lalim setempat dan ningrat jahat dalam

negeri maupun di kalangan burjuasi internasional. Oleh karena itu, bukan saja terus berdirinya dalam waktu yang lama daerah-daerah Merah kecil itu tidak usah diragukan lagi, tetapi daerah-daerah Merah itu malahan akan terus berkembang dan kian hari kian mendekati tercapainya perebutan kekuasaan politik seluruh negeri. Keempat, adanya Tentara Merah resmi yang sangat kuat merupakan syarat yang diperlukan bagi terus berdirinya kekuasaan politik Merah. Jika kita hanya mempunyai Barisan Garda Merah yang bersifat lokal dan tidak mempunyai Tentara Merah resmi, maka kita tidak dapat melawan tentara putih resmi tetapi hanya dapat melawan Laskar Keluarga Kampung. Dari itu, walaupun massa buruh dan tani sangat baik, jika kita tidak mempunyai kekuatan bersenjata resmi yang cukup kuat, pasti tidak mungkin menciptakan kekuasaa bebas, apalagi kekuasaan bebas yang dapat bertahan lama dan berkembang dari hari-kehari. Oleh karena itu, ide mendirikan kekuasaan bebas buruh dan tani dengan kekuatan bersenjata adalah ide penting yang harus dimiliki sepenuhnya oleh Partai Komunis serta massa buruh dan tani di daearh-daerah kekuasaan bebas. Kelima, di samping syarat-syarat yang tersebut di atas, syarat penting lainnya yang diperlukan bagi terus berdirinya dalam waktu yang lama dan berkembangnya kekuasaan politik Merah yalah organisasi Partai Komunis kuat dan politiknya tepat.

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan Sekian penjelasan diatas, penulis tarik kesimpulan bahwa nasionalisme sun yat sen yang berbentuk Kuomintang melahirkan pembaharuan sistem pemerintahan sebelumnya telah di kuasai kekaisaran berubah menjadi Negara republik. Namun selama perjalanan nasionalisme sun yat-sen menjabat sebagai presiden republic cina masih terjadi pemberontakan dari kaum buruh-tani yang tidak merasakan kemerdekaan yang dicapai dari kekuasaan kolonial sepanjang sejarah tiongkok. Pemberontakan yang terjadi dipelopori oleh Mao Zedong dengan landasan pemikiran kiri pada tahun 1920an. Peristiwa tersebut merupakan tantangan besar bagi kaum nasionalis yang dipimpin oleh sun yat-sen sampai mengalami kegagalan sebelum menyatuhkan negeri tiongkok bersatu kekuatan digaris massa kemakmuran, mengembangkan ekonomi-politiknya, serta untuk mencapai

kebebasan bersama semesta rakyat tiongkok.

DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................ Daftar isi Bab I : Pendahuluan. 1. Biografi SUN YAT SEN 2. Latar Belakang Nasionalis Tiongkok........................................ 3 .Munculnya Pemikirin Nasionalis SUN YATSEN Bab II : Pembahasan 1. Pemikiran Strategi Politik Nasionalis Sun YatSen 2 .Perlawanan dalam kontek Ekonomi-Politik Kekuasaan Sun YatSen 3. Pertarungan Politik KekuasaanKuom intang dan Kungcha nta ng di bawah pengaruh kolonial ..

Bab III : Kesimpulan Daftar pustaka

Daftar Pustaka
HTTP//WWW.GOOGLE.COM buku pada google Sukiman W D 1993, Sejarah Cina Kontemporer Jilid 2: Dari Revolusi Nasional Melalui Revolusi Kebudayaan Sampai Modernisasi Sosialis, Jakarta; PT Pradnya Paramita Creel. H.G 1990, Alam Pikiran Cina: Sejak Confucius Sampai Mao Zedong, Yogyakarta; PT. Tiara Wacana Yogy

GERAKAN NASIONALIS PIMPINAN SUN YAT SEN

OLEH :
Nama kelompok : 1.Trylestari D.Y,Simanjuntak : 2.Syutrisno : 3.Alhoi Lesley Davidson : 4.William : 5. Aysah Lubis : 6.Veranica Astri : 7.Tuah Alfi : 8.Novita sari : 9.Widya Zefani : 10.Tiffany clara J. : 11.Calvin chandra : 12.Ismail marzuki

SMA SWASTA PERGURUAN SULTAN AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

OLEH
.SUCILIA. .LIFANI. .RIDO. .WINSON JUNG. .YULIA. .INTAN. .PRASETYA MULYA. .STEVEN. .LINA. .FRANSISKA. .DWI. .JOHAN.

SMA SWASTA PERGURUAN SULTAN AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TUGAS MAKALAH SEJARAH


DISUSUN OLEH:
.SUCILIA. .LIFANI. .RIDO. .WINSON JUNG. .YULIA. .INTAN. .PRASETYA MULYA. .STEVEN. .LINA. .FRANSISKA. .DWI. .JOHAN.

SMA SWASTA PERGURUAN SULTAN AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Anda mungkin juga menyukai