REVOLUSI CINA/TIONGKOK
“Tuntutlah Ilmu hingga ke negeri Cina” kalian pasti sudah tidak asing dengan ungkapan
ini bukan? Artinya kira-kira cari dan tuntutlah ilmu sejauh apa pun ilmu itu berada. Bahkan jika
itu ada di Cina. Dipilihnya Cina sendiri bukan tanpa sebab. Diketahui, jauh sebelum ilmu
pengetahuan berkembang, bangsa ini bahkan sudah mencapai peradabadan yang tinggi. Tapi,
tahukah kalian kalau Cina juga pernah mengalami masa kelam sehingga memunculkan apa yang
disebut revolusi Cina.
Revolusi Cina ditandai adanya gerakan yang dilakukan untuk menumbangkan Dinasti
Manchu/ Qing dan juga dengan perubahan kebudayaan masyarakat dalam membangun
kehidupan yang lebih baik.
Proses Revolusi Tiongkok terjadi pada 11 Oktober 1911 dipimpin oleh dr. Sun Yat-
Sen dan berhasil meruntuhkan Dinasti Qing/ dinasti Manchu. Revolusi ini terjadi sebab rakyat
kecewa dengan kepemimpinan Dinasti Qing, seperti kekalahan perang atas bangsa Barat,
ketidakcakapan kaisar-kaisar dalam memimpin, serta penderitaan rakyat yang semakin berat
menyebabkan revolusi tak terhindarkan lagi.
Pada 1 Januari 1912, dr. Sun Yat-Sen diangkat sebagai presiden dan Republik Tiongkok
dianggap mulai berdiri pada tanggal tersebut. dr. Sun Yat-Sen mengundurkan diri dan
mendirikan partai Kuo Min Tang lalu digantikan oleh Yuan Shih Kai pada 12 Februari 1912.
Masa pemerintahan Yuan Shih Kai tak berlangsung lama karena tahun 1916 ia meninggal dunia.
Pemerintah kembali dipimpin oleh dr. Sun Yat-Sen, namun hanya sampai tahun 1924.
Kedudukannya digantikan Chiang Kai Shek dan berhasil mempersatukan Tiongkok bagian utara
dan selatan. Sayangnya, masa pemerintahannya harus menghadapi perlawanan dari Mao Zedong
yang berpaham komunis. Mao Zedong berhasil memenangkan perlawanan sehingga pada 1949 ia
mendirikan Republik Rakyat Tiongkok yang berpaham komunis, Akibatnya, paham komunis
semakin berkembang, terutama di Asia. sedangkan Chiang Kai Shek yang kalah mendirikan
negara Taiwan.