Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 2

Ismi Nur Aini


M. Ikhsan Pradana
Rizky July Rahmadi
INDISCHE PARTIJ (IP)
Indische Partij (IP)
Indische partij didirikan di Bandung pada tanggal 25
Desember 1912 .
Didirikan oleh Tiga Serangkai ,yakni :
•Dr. Danudirjo Setiabudhi atau lebih dikenal Douwes Dekker
•Dr. Cipto Mangunkusumo
•Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal Ki Hajar Dewantara

Merupakan organisasi partai politik pertama yang ada di


Indonesia .
Latar Belakang Terbentuk nya IP
Munculnya IP karena adanya sejumlah golongan orang Indo-Belanda yang dianggap
lebih rendah kedudukannya dari orang Belanda asli , sejumlah orang dari golongan
Indo-Belanda itu kemudian mendirikan perkumpulan Indische Bond (1898) yang
dipimpin oleh K. Zaalberg, seorang Indo .

Douwes Dekker berkeinginan melanjutkan Indische Bond menjadi organisasi yang


lebih kuat dengan bergabung dengan Bangsa Indonesia. Douwes Dekker berusaha
mempengaruhi Indische Bond.

Pendirian organisasi ini dipertegas lagi pada sidang Indische Bond di Jakarta tanggal 12
Desember 1911, dengan pokok pidato "Gabungan kulit putih dengan sawo matang". Ia
berkata, bahwa jumlah kaum Indo sangat sedikit, sehingga jika Indische Bond
bertindak seorang diri, tidak akan memperoleh keuntungan. Syarat untuk
memperoleh kemenangan dalam pertentangan dengan Belanda ialah menggabungkan
diri dengan bangsa Indonesia agar organisasinya bertambah kuat.
Pendapat Douwes Dekker berbeda dengan Zaanberg , Zaanberg akan tetap bergantung
terhadap pemerintah kolonial. Menurut Zaanberg,dalam ketergantungan itu,kaum
Indo akan hidup bahagia, asalkan pemerintah dan orang-orang Eropa lapisan atas suka
menolongnya.

Untuk persiapan pendirian Indische Partij, maka mulai tanggal 15 September - 3


Oktober 1912, Douwes Dekker mengadakan perjalanan Propaganda di Pulau Jawa. Di
Surabaya, ia didukung olehDr. Cipto Mangunkusumo. Di Bandung didukung oleh
Suwardi Suryaningrat. Mereka disebut“Tiga Serangkai" yang sangat ditakuti oleh
Belanda. Mereka ialah tokoh-tokoh yang mendirikan Indische Partij yang memiliki
semboyan “Hindia for Hindia” yang berarti Indonesia hanya diperuntukkan bagi orang-
orang yang menetap dan bertempat tinggal di Indonesia tanpa terkecuali.
Tujuan Dibentuknya IP
a. Untuk membangun patriotisme semua “Indiers”
kepada tanah air yang telah memberi lapangan
hidup kepada mereka.
b. Menganjurkan kerjasama atas dasar persamaan
ketatanegaraan.
c. Memajukan tanah air Hindia.
d. Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
Adapun Usaha-usaha Untuk Mencapai
Tujuan Itu adalah Sebagai Berikut :
a. Memelihara Nasionalisme Hindia, c. Memperkuat tenaga bangsa Hindia
dengan cara meresapkan cita-cita dengan cara mengembangkan
kesatuan bangsa terhadap semua individu ke arah aktivitas yang lebih
rakyat Hindia, meluaskan baik lagi.
pengetahuan umum tentang sejarah
kebudayaan Hindia. d. Mengusahakan persamaan hak bagi
semua orang Hindia.
b. Menyingkirkan kesombongan dan
keistimewaan ras, baik dalam bidang e. Memperkuat pertahanan bangsa
ketatanegaraan maupun dalam Hindia untuk mempertahankan tanah
bidang kemasyarakatan, melawan air dari serangan asing.
usaha untuk membangkitkan
kebencian terhadap agama yang bisa
mengakibatkan bangsa Hindia tidak g. Memperbesar pengaruh Pro-Hindia ke
mengenal satu sama lain, dan dalam pemerintahan.
memajukan kerjasama nasional.
h. Memperbaiki keadaan ekonomi
bangsa Hindia, terutama dengan
memperkuat yang lemah ekonominya.
Perjuangan Indische Partij untuk memperoleh
Badan Hukum
Rapat pendirian IP pada 25 Desember 1912 ditetapkan anggaran dasar. Gub.Jen.
Idenberg menolak anggaran dasar IP dengan surat keputusan tanggal 4 Maret 1913.
Alasan nya karena perkumpulan itu berlandas politik dan mengancam hendak merusak
keamanan umum, dan bertentangan dengan pasal 111 Regerings-Reglement (RR).

Tanggal 5 Maret 1913 IP mengajukan lagi untuk kedua kalinya anggaran dasar agar
dapat disahkan oleh pemerintah. Dengan surat keputusan tanggal 11 Maret 1913
Gub.Jen. Idenberg menolak anggaran dasar IP yang baru. Walaupun kemudian
pimpinan IP bernegosiasi dengan Gub.Jend Idenburg untuk menerimanya, tetapi
pemerintah Belanda tetap pada pendiriannya.

Dengan adanya penolakan itu berarti IP menjadi partai terlarang dan hanya berusia 6
Bulan. Meskipun usianya pendek tetapi semangat dan jiwa IP tetap mendapatkan
tempat pada para pemimpin pergerakan saat itu.
Keanggotaan
Keanggotaan Indische Partij terbuka untuk semua golongan bangsa
tanpa membedakan tingkatan kelas dan kasta. Golongan bangsa yang
menjadi anggota Indische Partij adalah golongan Bumiputera, golongan
Indo, Cina dan Arab yang mana Indonesia dikenal sebagai “National
home”.

Keanggotaan Indische Partij tersebar pada 30 cabang dengan jumlah


anggota seluruhnya 7.300 orang, sebagian besar golongan Indo.
Sedangkan jumlah anggota golongan Bumiputera adalah 1.500 orang.
Cabang Indische Partij antara lain adalah di Semarang, dengan jumlah
anggota 1.300 orang, Surabaya dengan jumlah anggota 850 orang,
Bandung dengan jumlah anggota 700 orang, Batavia dengan Jumlah
anggota 654 orang. Keanggotaan Indische Partij lebih sedikit daripada
organisasi Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Akhir dari Organisasi IP
Pada saat itu pemerintah kolonial Belanda ingin merayakan 100 tahun bebasnya
negeri Belanda dari jajahan Perancis pada tahun 21 Maret 1913.Perencanaan 100
tahun kemerdekaan ini memunculkan kemarahan rakyat indonesia .

Suwardi Suryaningrat menulis sebuah artikel dalam Harian De Express dengan judul
Als Ik Eens Nederlander Was(Seandainya aku seorang Belanda).

Tulisan itu ini mendapat reaksi yang hebat dari Belanda dan mengeluarkan surat
keputusan tanggal 18 Agustus 1913 untuk mengasingkan “Tiga Serangkai” itu.
Beberapa tempat ditunjuk untuk mereka. Seperti Banda, Kupang dan Bengkulu.

Disamping itu ditetapkan pula bahwa mereka bebas berangkat keluar Hindia. Mereka
bertiga memilih diasingkan ke Belanda.

Dengan diasingkannya ketiga pimpinan tersebut, maka secara organisasi IP tidak


berperan lagi dalam pergerakan nasional Indonesia. Lalu IP berganti nama menjadi
Partai Insulinde yang kemudian tahun 1919 berganti nama menjadi National Indische
Partij(NIP). Partai ini tidak mempunyai pengaruh terhadap rakyat. Dan akhirnya
dibubarkan.
Tokoh Organisasi IP
Sebelah kiri: Dr. Cipto Mangunkusumo
Tengah: Douwes Dekker
Sebelah kanan: Ki Hajar Dewantara
Daftar Pustaka
• https://id.wikipedia.org/wiki/National_Indische_Partij

• http://wartasejarah.blogspot.co.id/2014/06/latar-belakang-
berdirinya-indische.html

• https://www.google.co.id/search?q=indische+partij&biw=136
6&bih=657&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi5v
NmsgZfMAhXGHJQKHfq9DvUQ_AUIBigB

• http://kendakaku.blogspot.co.id/2014/05/latar-
belakangperkembangankemunduran_14.html

Anda mungkin juga menyukai