Deskripsi tokoh
Tokoh dalam cerita merujuk pada “orang” atau “individu” yang hadir sebagai pelaku dalam
sebuah cerita, yaitu orang atau individu yang mengaktualisasikan ide-ide penulis. Lewat tokoh
itulah penulis menyampaikan gagasannya. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen "Sulaiman
Pergi ke Tanjung Cina" antara lain sebagai berikut.
No. Tokoh Karakter Tokoh
1. Sulaeman Pemberani, pantang menyerah, rela berkorban, gigih.
2. Zhu Ni Xia Gigih, ulet, cerdas, ramah, sopan, baik, suka menolong
3. Made Sukari Baik dan berani
4. Nyiwar Baik, sabar, lemah lembut.
5. Sutinah Baik dan setia
Latar Cerita
Latar cerita merupakan lingkungan, yaitu dunia cerita sebagai tempat terjadinya peristiwa.
Dalam latar itulah segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar dalam
cerita biasanya mempunyai dua tipe. Pertama, latar yang diceritakan secara detail. Hal ini
biasanya terjadi jika cerpen fokus pada persoalan latar. Kedua, latar yang tidak menjadi fokus
utama dalam masalah. Biasanya latar di sini hanya disebut sebagai background saja sebagai
tempat peristiwa, tidak dideskripsikan secara detail. Cerpen "Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina"
menggunakan latar yang diceritakan secara detail.
No. Latar Kalimat
1. Latar 1. “Terimakasih,Nona! Hanya 18 kain tapis itulah barang yang bisa kami
alat bawa.
2. Made Sukari berlari menuruni bukit, dan para lelaki berkumpul di Balai
Kampung lalu memainkan gamelan bambu cetik dengan putus asa, ku
sudah berkata: “Larilah ke utan. Carilah jalan.”
3. Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada
malam ketika kapal barang singgah di bandar.
2. Latar 1. Lantas gerombolan hitam itu akan memecah diri menjadi keompok –
tempat kelompok kecil, dan bergerak bercericit menuju ke berbagai arah mata
angin: kota agung, kalianda dan Bandar lampung.
2. Tak ada petani di Kualakambas yang tega membunuh makhluk raksasa
bermata lembut.
3. Udara Danau Menjukut berbau bunga kopi, bertiup perlahan memasuki
rongga hati, dan menghempas dada Zhu.
4. Bukit Barisan Selatan yang memanjang bergelombang seperti hidup,
karang-karang yang menjorok runcing dan tegak.
5. Gerombolan hitam ribuan burung laut yang gesit itu akan bergerak cepat
memintas selat menuju teluk lampu dan teluk semangka.
6. Barisan awan di langit menuju ke arah lauy, kearah pantai, ke arah Teluk
Tanjung Cina.
7. Demi Tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas, dan
teriakan kematian menggema pada ladang-ladang kopi.
8. Sayup di Balai Kampung sekumpulan lelaki memainkan gamelan bambu
cetik, dengan nada putus-asa.
9. Wajah-wajah pucat dan gemetar menjalar, melewati ladang, kebun, dan
rumah-rumah yang langsung siaga.
10. Karang-karang yang menjorok runcing dan tegak menuju kearah perih
laut Hindia, dari Krui hingga Pulau Betuah.
4. Latar 1. Setiap puncak Krakatau menyembul saat gelobang laut surut di pagi hari.
Waktu 2. Disanalah surga dari segala keriangan makhluk hitam itu tersedia, dari
pagi hingga petang.
3. Teriakan kata penghianat dan penadah, mengawali letusan tembakan di
pagi buta.
4. Dikota kota beraoma pantai itulah mereka menemukan sarang.istana
tempat terlelap di malam hari, yakni rumah rumah gelap, lembab dan
nyaman,berupa gedung gedung tinggi menjulang berbentuk kotak beton
tak berjendela.
5. Akulah lelaki yang menantang angin di malam ketika serentetan
tembakan menggema sepanjang malam.
6. Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada
malam ketika kapal barang singgah dibandar ia menitipkan pesan untuk
ayahnya.
7. Sejak sore hari, menjelang maghrib, tanda-tanda itu sudah dimulai.
8. Dari Teluk Jakarta sebuah kapal perang berpenumpang ratusan prajurit
merapat dibandar, mengendap di subuh hari.
Alur dalam cerita biasanya mempunyai kaidah sendiri, yang meliputi tiga hal.