Anda di halaman 1dari 4

Struktur Teks

Struktur yang ada dalam teks cerpen adalah


abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda. Struktur tersebut yang saling melengkapi
dan saling berhubungan akan mendukung kekuatan cerita.
Struktur
No. Fungsi Struktur Teks
Teks
1. Abstrak Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita yang akan
dikembangkannya menjadi rangkaian peristiwa yang dialami tokoh
imajinasinya. Hanna Fransisca menggambarkan sesosok wanita bernama Zhu
Ni Xia putri dari Pemburu walet Zhu Miau Jung yang sedang membentangkan
benang emas di sudut kain pelepai. Sinar perak jarum di tangannya menyulam
satu kehidupan tajam yang menusuk. Ia sedang merenungi Sulaiman, lelaki
yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan pergi.
2. Orientasi Pada tahapan ini pengarang menjelaskan bagaimana latar cerita serta suasa
yang terdapata pada cerita ini. Dalam cerita ini sosok Zhu dijelaskan bahwa ia
tinggal di sebuah desa bernuansakan pantai yang dikelilingi dengan bukit-bukit
yang permai dimana flora dan fauna tumbuh bebas mengekspresikan
keelokannya. Pengarang menjelaskan bahwa Zhu adalah seorang perempuan
anggun yang memiliki sifat tekun dan suka menolong, mewarisi sifat ayahnya.
Disini diceritakan bahwa Zhu memiliki kegemaran menyulam dalam
mengekspresikan perasaan hatinya, terutama disaat-saat sedang menyendiri
dalam keheningan.
3. Komplikasi Pada tahapan ini dijelaskan bagaimana konflik-konflik saling berhubungan
dengan dikaitkan berdasar sebab akibat. Pada tahapan ini, konflik atau
masalahnya adalah konflik antara petani dengan negara. Negara ingin
menguasai hutan kopi dengan memfitnah petani pribumi dengan membunuh
gajah. Padahal rakyat pribumi menyayangi gajah. Dengan memfitnah petani,
negara dengan mudah mengusir para petani dan menguasai hutan kopi.
4. Evaluasi Pada tahapan ini, konflik yang biasanya muncul pada setiap kejadian yang
terdapat dalam komplikasi bisa diarahlkan/diatur menuju ke tahapan
selanjutnya. Sehingga komplikasi tersebut bisa terlihat tahap-tahap
penyelesaiannya dari konflik yang muncul tersebut. Pada tahapan ini, tokoh
Sulaiman menyadari bahwa dia sebagai rakyat biasa tidak kan bisa melawan
negara sehingga dia menyelamatkan diri dengan pergi ke Pulau Jawa bersama
ibunya, Nyiwar dengan menjual delapan belas kain tapis yang disulam Nyiwar.
5. Resolusi Di tahapan ini pengarang menjelaskan tentang solusi dari permasalahan
tersebut. Pada tahapan ini, masalah yang dihadapi Zhu karena merasa kain
tapis buatan Nyiwar membuat batinnya tercabik dan perih. Akhirnya, ia
menyuruh orang-orang untuk mencari Sulaiman dan nyiwar dan meminta
mereka tinggal dirumahnya.
6. Koda Pengarang menggambarkan koda yang mengharukan pada tahapan ini. Pada
tahapan ini, merupakan akhir cerita dari cerpen, yaitu Zhu jatuh cinta pada
Sulaiman dan menikah dengannya. Setelah Sulaiman menjadi suami Zhu. Zhu
dituduh pengkhianatan (karena menikah dengan Sulaiman) dan penadah
(karena menerima kopi dari hutan negara). Akhirnya gudang milik Zhu
dibakar dan sulaiman di tangkap.

Deskripsi tokoh
Tokoh dalam cerita merujuk pada “orang” atau “individu” yang hadir sebagai pelaku dalam
sebuah cerita, yaitu orang atau individu yang mengaktualisasikan ide-ide penulis. Lewat tokoh
itulah penulis menyampaikan gagasannya. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen "Sulaiman
Pergi ke Tanjung Cina" antara lain sebagai berikut.
No. Tokoh Karakter Tokoh
1. Sulaeman Pemberani, pantang menyerah, rela berkorban, gigih.
2. Zhu Ni Xia Gigih, ulet, cerdas, ramah, sopan, baik, suka menolong
3. Made Sukari Baik dan berani
4. Nyiwar Baik, sabar, lemah lembut.
5. Sutinah Baik dan setia

Latar Cerita
Latar cerita merupakan lingkungan, yaitu dunia cerita sebagai tempat terjadinya peristiwa.
Dalam latar itulah segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar dalam
cerita biasanya mempunyai dua tipe. Pertama, latar yang diceritakan secara detail. Hal ini
biasanya terjadi jika cerpen fokus pada persoalan latar. Kedua, latar yang tidak menjadi fokus
utama dalam masalah. Biasanya latar di sini hanya disebut sebagai background saja sebagai
tempat peristiwa, tidak dideskripsikan secara detail. Cerpen "Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina"
menggunakan latar yang diceritakan secara detail.
No. Latar Kalimat
1. Latar 1. “Terimakasih,Nona! Hanya 18 kain tapis itulah barang yang bisa kami
alat bawa.
2. Made Sukari berlari menuruni bukit, dan para lelaki berkumpul di Balai
Kampung lalu memainkan gamelan bambu cetik dengan putus asa, ku
sudah berkata: “Larilah ke utan. Carilah jalan.”
3. Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada
malam ketika kapal barang singgah di bandar.

2. Latar 1. Lantas gerombolan hitam itu akan memecah diri menjadi keompok –
tempat kelompok kecil, dan bergerak bercericit menuju ke berbagai arah mata
angin: kota agung, kalianda dan Bandar lampung.
2. Tak ada petani di Kualakambas yang tega membunuh makhluk raksasa
bermata lembut.
3. Udara Danau Menjukut berbau bunga kopi, bertiup perlahan memasuki
rongga hati, dan menghempas dada Zhu.
4. Bukit Barisan Selatan yang memanjang bergelombang seperti hidup,
karang-karang yang menjorok runcing dan tegak.
5. Gerombolan hitam ribuan burung laut yang gesit itu akan bergerak cepat
memintas selat menuju teluk lampu dan teluk semangka.
6. Barisan awan di langit menuju ke arah lauy, kearah pantai, ke arah Teluk
Tanjung Cina.
7. Demi Tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas, dan
teriakan kematian menggema pada ladang-ladang kopi.
8. Sayup di Balai Kampung sekumpulan lelaki memainkan gamelan bambu
cetik, dengan nada putus-asa.
9. Wajah-wajah pucat dan gemetar menjalar, melewati ladang, kebun, dan
rumah-rumah yang langsung siaga.
10. Karang-karang yang menjorok runcing dan tegak menuju kearah perih
laut Hindia, dari Krui hingga Pulau Betuah.

3. Latar 1. Kegembiraan separuh umur, dan kesedihan pada ujung hidupnya,


suasana menciptakan runcing jari-jari Zhu pandai menari.
2. Demi Tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas, dan
teriakan kematian menggema pada ladang-ladang kopi.
3. Mereka akan pergi dengan langkah lamban, dan anak-anak seringkali
menyanyikan nyanyian gembira sebagai pengiring, “Pergilah wahai
barisan gendut, menuju hutan, bersama angin, menyongsong hujan....”
4. Tegang (Segerombolan lelaki garang mendobrak gerbang pintu rumah
pengantin jelita, membakar gudang dan memporak porandakan segala.)

4. Latar 1. Setiap puncak Krakatau menyembul saat gelobang laut surut di pagi hari.
Waktu 2. Disanalah surga dari segala keriangan makhluk hitam itu tersedia, dari
pagi hingga petang.
3. Teriakan kata penghianat dan penadah, mengawali letusan tembakan di
pagi buta.
4. Dikota kota beraoma pantai itulah mereka menemukan sarang.istana
tempat terlelap di malam hari, yakni rumah rumah gelap, lembab dan
nyaman,berupa gedung gedung tinggi menjulang berbentuk kotak beton
tak berjendela.
5. Akulah lelaki yang menantang angin di malam ketika serentetan
tembakan menggema sepanjang malam.
6. Zhu Nixia,perempuan matang yang kini telah memil takdirnya.pada
malam ketika kapal barang singgah dibandar ia menitipkan pesan untuk
ayahnya.
7. Sejak sore hari, menjelang maghrib, tanda-tanda itu sudah dimulai.
8. Dari Teluk Jakarta sebuah kapal perang berpenumpang ratusan prajurit
merapat dibandar, mengendap di subuh hari.

Alur dalam Cerita


Alur merupakan keseluruhan sekuen (bagian) peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah
peristwa yang terbentuk karena proses sebab akibat (kausal) dari peristiwa lainnya, yang
membentuk rangkaian peristiwa dalam cerita, dan berbagai peristiwa yang ada dalam cerita
memiliki hubungan yang erat, karena kehadiran satu peristiwa menyebabkan hadirnya peristiwa
yang lain. Alur itulah yang menjadi struktur pembangun teks cerita pendek, yang di dalamnya
terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda

Alur dalam cerita biasanya mempunyai kaidah sendiri, yang meliputi tiga hal.

1. Pertama, kemasukakalan (plausibilitas), artinya cerita memiliki kelogisan. Kelogisan


ditunjukkan pada bagian percintaan antara Zhu dengan Sulaiman karena mereka saling
bertemu dan Zhu khawatir gudangnya akan dibakar karena dituduh penadah.
2. Kedua, rasa ingin tahu (suspense), artinya perasaan kurang pasti terhadap peritiwa yang
terjadi, khususnya yang menimpa tokoh yang kemudian diberi simpati oleh pembaca.
Keberadaan suspense ini akan mendorong, menggelitik, dan memotivasi pembaca untuk
setia mengikuti cerita dan mencari jawaban terhadap kelanjutan cerita. Contoh : Kenapa
Zhu meminta orang untuk mencari Sulaiman?, sebab apa ayah sulaiman mati, awal mula
sulaiman dan zhu menjalin hubungan dan akhir ceritanya yang mati dibunuh oleh lelaki
garang.
3. Ketiga, adanya kejutan (surprise), artinya peristiwa yang berisi kejutan dalam cerita.
Biasanya peristiwa yang dibangun pengarang di luar dugaan pembaca. Dengan adanya
kejutan, sebuah cerpen menjadi tidak membosankan. Contoh : Tidak terduga jika
sulaiman mati dibunuh oleh gerombolan lelaki disaat ia telah memiliki kehidupan baru
bersam zhu.
4. Keempat, kepaduan (unity), artinya berbagai unsur yang ditampilkan dalam alur cerita
haruslah memiliki kepaduan. Setiap unsur yang ada hendaknya membentuk satu kesatuan
yang utuh sehingga keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.
5. Penokohan dalam cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina."
No. Tokoh Karakteristik Tokoh

1. Sulaiman Pemberani, penyayang, pantang menyerah dan gigih.


Baik, cerdas, ulet, tergesah-gesah dalam pengambilan
2. Zhu Ni Xia
keputusan, dan dermawan.
Ibu Sulaiman yang baik, penyayang, rajin, sabar, lemah
3. Nyimar
lembut, dan bekerja keras.
4. Zhu Miau Jung Ayah Zhu yang baik, tegas, bijaksana dan mulia.

5. Made Sukari Warga yang baik dan pemberani.

6. Sutinah Pembantu Zhu yang sigap dan penurut.

Anda mungkin juga menyukai