Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MENGANALISIS NOVEL

SHERLOCK HOLMES
KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE

Diajukan Untuk memenuhi Penilaian mata pelajaran


Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Nama : Dandy Junior Tomy Pratama
No. Induk : 202110072
Kelas : XII RPL 3

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH III
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 5 KOTA BEKASI
Jl. Serayu 1 Blok E.27 Perum Villa Indah Permai (VIP)
Kel. Teluk Pucung, Kec. Bekasi Utara Kota Bekasi
Telp. : 021 88986203, E-mail: smkn5kotabekasi@gmail.com
2023

1
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................................2
A. Identifikasi Novel........................................................................................3
B. Sinopsis Cerita.............................................................................................6
C. Unsur Intrinsik.............................................................................................7
D. Unsur Ekstrinsik..........................................................................................11
E. Kritik............................................................................................................14
F. Saran.............................................................................................................14

2
Menganalisis Novel
His Last Bow
Salam Perpisahan

A. Identifikasi Novel
 Judul Novel : His Last Bow
 Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
 Penerjemah : Ismanto, Ahmad Asnawi, Sutrisno
 Pemeriksa Aksara : Nur Iswarso
 Tata Letak : Bayu
 Cover : Ardhi
 Halaman : 244+iv
 Ukuran : 13x19 cm
 Tahun Terbit : Desember 1994
 Edisi : 2020
 ISBN : 978-602-0869-85-8

3
4

 Cover Depan
5

 Cover Belakang
B. Sinopsis Cerita
Buku ”His Last Bow” merupakan karangan Sir Arthur Conan Doyle
yang terdiri dari 11 cerita yang kesemuanya menceritakan misteri-misteri
yang dipecahkan Holmes. Ada Misteri Oxshott, Petualangan Makalah
Rahasia Kapal Selam Bruce Partington, Petualangan Kotak Kardus,
Petualangan Lingkaran Merah, Misteri hilangnya Lady Frances Carfax dan
masih banyak yang lainnya. His Last Bow adalah serial terakhir dari novel
Petualangan Sherlock Holmes. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
pada masa perang dunia pertama. Buku ini memiliki alur maju dengan
sudut pandang orang pertama selaku sampingan yang dimana pembaca
akan merasakan perasaan menjadi tokoh sampingan yang selalu menemani
tokoh utama dalam memecahkan beragam kasus.
Tokoh utama dalam serial ini adalah Sherlock Holmes dan tokoh
pendamping dari tokoh utama adalah Dr. Watson. Holmes dan Watson
selalu bersama dalam menyelesaikan sebuah kasus dari tingkat yang
mudah hingga ke kasus yang sulit dipecahkan. Pembaca yang setia dapat
mengikuti jalan pikiran Holmes yang cemerlang ketika ia membongkar
misteri kotak kardus berisi potongan-potongan telinga, menyaksikan
kenekatannya ketika ia menyalamatkan seorang wanita yang nyaris di
kubur hidup-hidup dan mengagumi kemahirannya ketika ia berhasil
melacak kaki setan.
Pada bab akhir yang berjudul Petualangan Detektif Sekarat kita akan
disuguhkan cerita bagaimana seorang detektif yang begitu handal ini akan
pensiun, ya Holmes akan pensiun dan hidup di pedesaan dikarenakan
penyakit parah yang membuat dia sekarat. Namun itu tidak bertahan lama,
karena adanya kasus yang sangat penting yang bahkan membuat Perdana
Menteri turun tangan untuk meminta bantuan Holmes, maka ia terpaksa
’turun gunung’ kembali mengerjakan kasus bersama Watson, sahabatnya.
Kasus ini berhubungan dengan perang dan keselamatan Negara Inggris.
Diketahui ada mata-mata dari Jerman yang diam-diam mencuri berbagai
data keamanan Negara Inggris, Sherlock ditugaskan untuk menemukan
siapa mata-mata tersebut dan menangkapnya.
Cerita-cerita yang disediakan buku ini sangat menarik dan penuh
misteri sehingga membuat kita penasaran ingin membaca ceritanya terus
dan juga cerita-cerita tersebut dapat membawa kita terhanyut ke dalam
dunia detektif yang menegangkan namun mengasyikkan. Namun kata-kata
dalam buku ini terkadang sulit untuk dimengerti karena buku ini termasuk
novel terjemahan dan alurnya sulit untuk diikuti jika pembaca belum
terbiasa mambacanya. Novel ini sangat asyik di baca pada waktu senggang
karena cerita yang menarik dan juga jumlah halaman yang banyak dengan
cerita yang bermacam juga membuat kita ingin selalu membacanya.

6
C. Unsur Intrinsik

1. Tema
Novel ini mengangkat tema Detektif yang dapat dibuktikan dengan tokoh
Holmes yang selalu menjalani misi pencarian layaknya detektif. Sepanjang
cerita, Holmes dan Watson selalu mendapatkan misi yang beragam dan
selalu berhasil memecahkan misinya.

Bukti : “Aku yakin kasus ini sangat buruk, Mr. Holmes, dan aku tidak
menyadari bahwa dalam sepanjang hidupku hal seperti ini bisa terjadi
sebelumnya. Tetapi aku akan menceritakan pada Anda seluruh masalah aneh
ini, dan ketika aku telah selesai bercerita maka Anda akan mengakui, aku
yakin, bahwa ada cukup alasan untuk memaafkanku.” (Halaman 5).

2. Tokoh dan Penokohan


Tokoh yang ada dalam novel ini :
1). Sherlock Holmes : Protagonis
Watak : Pemberani, Penantang
Bukti : “Para penjahat London sungguh membosankan,” kata Holmes
dengan suara mengeluh. (Halaman 94).
2). Dr. Watson : Protagonis / Tritagonis
Watak : Baik, Perhatian
Bukti : “Apa pendapatmu, Watson? Apakah kamu tahan dengan cuaca
panas ini dan pergi denganku ke Corydon untuk membuat sejarah baru?”
(Halaman 53).
3). Sarah Cushing dan Mary Cushing : Antagonis
Watak : Kejam, Mudah Tersinggung
Bukti : “'Aku bisa menghindar dan aku memukul kepala Fairbairn dengan
tongkatku hingga remuk.'” (Halaman 76).
“'Hari demi hari Mary menjadi lebih aneh dan mudah tersinggung.'”
(Halaman 72).

7
8

4). Mrs. Hudson : Tritagonis


Watak : Baik, Pengertian
Bukti : “Selama tiga hari ia meringkuk tidur dan aku ragu apakah ia
akan bertahan hari ini. Ia tidak mengijinkanku memanggil dokter.”
(Halaman 136).

3. Alur
Alur dalam novel ini adalah alur maju, yang berarti selalu
menceritakan masa atau peristiwa yang akan datang.
Bukti : “'Kisah ini bermula di hari yang suram dan berangin menuju
akhir Maret di tahun 1892.'” (Halaman 2).

4. Sudut Pandang
Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama selaku
sampingan, yaitu sudut pandang yang menggunakan orang pertama
(aku) tetapi berperan sebagai tokoh pendamping dari tokoh utama atau
bisa disebut Tritagonis.
Bukti : “'Aku mendapati kisah berikut ini dalam buku catatanku. Kisah
ini bermula di hari yang suram dan berangin menuju akhir Maret di tahun
1892. Holmes menerima sebuah telegram saat kami makan siang, dan ia
menulis balasan telegram itu. '” (Halaman 2).

5. Latar
1). Latar Tempat : Rumah, Rumah Tua, Stasiun, Atas Kapal, Istana
Kosong, Gudang Rumah, Ruang Tamu, Pertanian
Bukti :
- Rumah : “'Garcia membuka pintu rumahnya sendiri dan
menyapaku dengan keramahan yang luar biasa.'” (Halaman 8).
- Rumah Tua : “'Rumah itu adalah sebuah bangunan tua dalam
kondisi yang sangat menyedihkan.'” (Halaman 8).
- Stasiun : “Ketika kereta keluar aku mengikutinya ke stasiun”
(Halaman 37).
- Atas Kapal : “'Mendengar akan adanya penyerangan terhadap
dirinya, ia diam-diam mengangkut seluruh harta karunnya ke atas
kapal yang diawaki oleh penganut setianya.'” (Halaman 39).
9

- Istana Kosong : “'Keesokan harinya para pemberontak menyerbu


istana yang sudah kosong tersebut.'” (Halaman 39).
- Gudang rumah : “'Ada sebuah gudang kecil di belakang rumah.
Untuk menuju kesana, mereka harus melewati sebuah taman sempit.'”
(Halaman 54).
- Stasiun : “'Mayatnya terlentang di sebelah kiri rel jika seseorang
menuju arah timur, di suatu titik dekat stasiun, dimana jalur rel
muncul dari terowongan.'” (Halaman 98).
- Ruang Tamu : “'Kami diantar memasuki sebuah ruang tamu
bercahaya remang remang di mana kami disambut oleh seorang pria
berjenggot tipis berusia sekitar lima puluh tahun.'” (Halaman 110).
- Pertanian : “Tetapi kamu telah pensiun, Holmes. Kami mendengar
kamu telah menjalani kehidupan pertapa di antara lebah-lebahmu dan
buku-bukumu di sebuah pertanian kecil di South Downs.”
(Halaman 238).

2). Latar Waktu : Siang Hari, Pagi Hari, Malam Hari, Sore Hari
Bukti :
 Siang Hari : “Bagus sekali!. Kapan ia akan mendapat makan
siang” (Halaman 87).
 Pagi Hari : “'Tetapi ketika untuk hari keempat, setelah selesai
makan pagi kami melihat kabut coklat pekat melayang melewati
rumah kami dan berkondensasi menempel seperti minyak pada
kaca jendela.'” (Halaman 93).
 Malam Hari : “'Terakhir terlihat oleh tunangannya, Miss. Violet
Westbury, yang ia tinggalkan tiba-tiba di hari berkabut pada pukul
7.30 malam itu.'” (Halaman 97).
 Sore Hari : “'Ia berbaring di tempat tidur pada Rabu sore dan tidak
pernah bergerak sejak itu.'” (Halaman 136).

3). Latar Suasana : Senang, Menangis, Gelisah, Membenci, Jijik, Marah,


Waspada
Bukti :
 Senang : “Aku senang Anda menemukan catatan itu, karena
catatan itu menguatkan ceritaku” kata Mr. Eccles (Halaman 13).
 Menangis : “'tidak ada kedamaian dalam kehidupan dalam
kehidupan saat para korbannya masih menangis untuk membalas
dendam.'” (Halaman 40).
10

 Gelisah : “'Ia mondar-mandir gelisah mengelilingi ruangan


dengan energi tertekan.'” (Halaman 93).
 Membenci : “'Nah, sejak saat itu Sarah membenciku
dengan seluruh hati dan jiwanya dan ia adalah seorang
perempuan yang bisa membenci juga.'” (Halaman 72).
 Jijik : “'Ia mempunyai sejumlah alasan untuk jijik padaku
sekarang.'” (Halaman 72).
 Marah : “'Pria ini menunjukkan kemarahannya dan
menerjangku seperti Harimau.'” (Halaman 165).

6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan novel ini adalah majas Metafora
yaitu gaya bahasa yang memakai kata-kata yang bukan makna
sebenernya melainkan sebagai persamaan atau perbandingan antara
kedua hal tersebut. Pada novel ini banyak sekali istilah yang memiliki
makna tersendiri seperti : tertangkap basah, sayap bangunan, berjalan
dalam tidur dan lain sebagainya.
Bukti :
 “'Ia seperti orang yang berjalan dalam tidur.'” (Halaman 37).
 “'Rumah besar High Gable ini memiliki dua sayap bangunan, dan
para pelayan tinggal di satu sayap bangunan dan keluarga tinggal di
sayap bangunan yang lainnya.'” (Halaman 34).
 “'Pertama-tama, mereka mempunyai pikiran untuk membiarkan
Garcia masuk ke rumah dan membunuhnya sebagai seorang pencuri
yang tertangkap basah.'” (Halaman 42).

7. Amanat
Amanat yang bisa kita petik dari novel ini jangan pernah bosan
untuk berbuat baik, menolong orang dan dapat diandalkan orang lain.
Detektif mengajarkan kita untuk terus membantu orang yang perlu
pertolongan kita. Karena mungkin pertolongan kita dapat membantu
masalah yang mereka hadapi. Oleh karena itu kita harus selalu membantu
orang yang membutuhkan pertolongan kita...
D. Unsur Ekstrinsik

1. Latar Belakang Pengarang

Conan Doyle merupakan penulis yang terkenal akan karya novelnya yaitu
detektif Sherlock Holmes. Lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 22 Mei 1859
dengan nama lenglap Sir Arthur Ignatius Conan Doyle. Conan Doyle
menempuh pendidikan selama tujuh tahun di Jesuit di Lancashire, Inggris pada
tahun 1868.

Setelah satu tahun tambahan bersekolah di Feldkirch, Austria, Conan


Doyle kembali ke Edinburgh. Dia menerima kualifikasi Sarjana Kedokteran
dan Magister Bedah dari Edinburgh pada 1881 dan gelar M.D. pada 1885
setelah menyelesaikan tesisnya, "Sebuah Esai tentang Perubahan Vasomotor di
Tabes Dorsalis." Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, Conan Doyle sangat
terkesan dengan keterampilan profesornya, Dr. Joseph Bell, dalam mengamati
detail mengenai kondisi pasien. Master deduksi diagnostik itu menjadi model
untuk penciptaan sastra Conan Doyle, Sherlock Holmes--pertama kali muncul
dalam A Study in Scarlet yang diterbitkan dalam Beeton's Christmas Annual of
1887.

Didorong oleh desakan publik, Conan Doyle terus menulis petualangan


Sherlock Holmes hingga tahun 1926. Cerita pendeknya dikumpulkan dalam
beberapa volume, dan ia juga menulis novel seperti The Hound of the
Baskervilles (1901–02) yang menampilkan Holmes dan asistennya, Watson. Ia
juga membuat kisah ksatria abad ke-14 yang tertuang dalam The White
Company (1891). Conan Doyle dianugerahi gelar bangsawan (Sir) pada tahun
1902 atas karyanya, disertai dengan lapangan rumah sakit di Bloemfontein,
Afrika Selatan dan layanan lainnya selama Perang Afrika Selatan.

Di 1903, Doyle kembali menulis cerita pendek berjudul The Adventure of


the Empty House, dan mengisahkan bahwa hanya Moriarty yang tewas. Hingga
1927, total Doyle sudah menulis 56 cerita pendek dan empat novel yang
mengisahkan tentang petualangan Holmes. Selain Holmes, awalnya Doyle
menulis The Mystery of Cloomber yang merupakan novel pertamanya, dan
terbit pada 1888. Kemudian dia juga menulis pengalamannya ketika masih
menjadi dokter kapal dalam cerita pendek berjudul The Captain of the Pole-Star
dan J Habakuk Jephson's Statement. Sepanjang 1888-1906, Doyle menulis
tujuh novel historis. Salah satunya adalah The Lost World, kisah petualangan di
lembah Amazon yang dihuni makhluk pra-sejarah.

11
12

2. Latar Belakang Masyarakat

His Last Bow atau Salam Perpisahan seri kronologis terakhir dari
buku The Case Book of Sherlock Holmes, yang ditulis empat tahun
kemudian. Pertama kali diterbitkan tahun 1917 dalam sudut pandang
orang ketiga bukannya orang pertama sebagaimana yang dikisahkan oleh
Dr Watson.

Latar belakang penulisan novel ini adalah tentang politik. Buku ini
berbeda dengan kebanyakan buku detektif lainnya. Karena mengisahkan
secara gamblang mata-mata Jerman dan Inggris, penerbitan buku ini
terasa heroik karena bertepatan dengan Perang Dunia Pertama dan
dianggap sebagai alat propaganda untuk membangkitkan semangat dan
moralitas pembaca Inggris.

3. Nilai-Nilai Kehidupan

1). Nilai Politis

Nilai politik yang terkandung dalam novel ini adalah pada saat
seorang Miss Burnet mengkritik mengenai keadilan di negeri sendiri
yaitu negeri Inggris.

Bukti : “Aku terlibat masalah di dalamnya karena tidak ada cara lain di
dunia ini dengannya keadilan bisa ditegakkan. Apa hukum Inggris
peduli dengan darah yang ditumpahkan beberapa tahun lalu di San
Pedro, atau peduli dengan muatan harta karun yang dicuri orang ini ?
Bagi Anda tindakan mereka seperti kejahatan lainnya di muka bumi ini.
Tetapi kami tahu kami telah mempelajari kebenaran dan kesedihan dan
penderitaan. Bagi kami tidak ada iblis di neraka seperti Juan Murillo
dan tidak ada kedamaian dalam kehidupan saat para korbannya masih
menangis untuk membalas dendam.” (Halaman 40).

2). Nilai Moral

Terdapat beberapa nilai moral yang ada pada novel ini, yaitu ketika
Mrs Hudson mengungkapkan bagaimana sikap seorang Holmes
terhadap wanita yang membuat Mrs Hudson kagum dan menyukai
Holmes.

Bukti : “'Mrs. Hudson sangat menyukai Holmes juga karena Holmes


memiliki kesopanan dan kelembutan luar biasa dalam berurusan dengan
wanita.'” (Halaman 135).
13

3). Nilai Sosial

Pada episode “Petualangan Detektif Sekarat” mengandung sebuah nilai


sosial, dimana seorang Mrs. Hudson sangat peduli kepada Holmes seorang
detektif yang sedang sekarat selain itu Mrs. Hudson juga selalu merawat
Holmes di rumahnya walaupun Holmes selalu membuat Hudson kerepotan
dan telah menguji kesabarannya.

Bukti : “'Aku merasa sangat kuatir karena aku tidak mendengar apa-apa
tentang penyakitnya. Aku segera bergegas mengambil mantel dan topiku.
Saat kami berada di atas taksi aku meminta beberapa keterangan.'”
(Halaman 136).

4). Nilai Hukum

Setiap hukum di negara sangat berbeda, begitu juga pada negara Sterndale
berada. Di Negaranya Inggris, pria tidak dapat bercerai apabila dia
ditinggalkan seorang istrinya selama bertahun-tahun.

Bukti : “Aku tidak bisa menikahinya karena aku mempunyai seorang istri
yang telah meninggalkanku selama bertahun-tahun dan menurut hukum
Inggris yang menyedihkan itu aku tidak bisa bercerai” (Halaman 215).

5). Nilai Agama / Religi

Terdapat kepercayaan jika sesorang yang telah tiada merupakan malaikat


yang ada di atas bumi ini. Begitulah yang diyakini Holmes.

Bukti : “Pendeta tahu, Ia adalah kepercayaan kami. Ia akan mengatakan


padamu bahwa Brenda adalah malaikat yang ada di atas bumi”
(Halaman 215).
E. Kritik

1. Kelebihan

Novel ini adalah novel detektif terbaik yang pernah saya baca.
Karena berbeda dari kebanyakan novel lainnya, novel ini memiliki
latar belakang politik, yaitu pada zaman perang dunia pertama. Selain
itu novel ini juga memiliki plot twist atau ending yang tidak terduga.

Cerita-cerita yang disediakan di novel ini sangat menarik dan penuh


misteri hingga membuat kita penasaran ingin membaca ceritanya
terus-menerus dan juga cerita-cerita tersebut dapat membawa kita
terhanyut kedalam dunia detektif yang menegangkan namun
mengasyikkan.

2. Kekurangan

Di Setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan didalam nya. Begitu


juga buku karya Conan Doyle ini. Kata-kata dalam buku ini sangat
sulit untuk dipahami karena buku ini termasuk novel terjemahan
sehingga masih banyak terjemahan yang susah untuk dimengerti
pembaca.

Kemudian alur di buku ini juga sangat sulit dipahami. Karena


dalam buku ini berisi banyak kasus beragam yang membuat pembaca
bingung memahami urutan kasus-kasus ini dan ini sangat menyulitkan
bagi yang belum terbiasa membacanya.

F. Saran

Sedikit saran yang bisa saya sampaikan, yang pertama saran saya
untuk novel ini adalah mengenai alur. Karena di novel ini
menggunakan alur maju, maka cerita ini akan seterusnya berbicara
mengenai kejadian selanjutnya, mungkin sebaiknya bisa
menggunakan alur maju-mundur agar pembaca bisa mengingat
tentang kejadian yang sebelumnya terjadi. Lalu kedua untuk pembaca.
Jika kalian ingin menikmati novel ini, saya menyarankan untuk
membaca prequel dari novel ini. Mulai bacalah novel Sherlock
Holmes yang berjudul “A Study in Scarlet”. Karena cerita itu berisi
tentang pertemuan pertama Dr. Watson dengan Holmes yang menjadi
awalan dari semua series novel Sherlock Holmes.

14

Anda mungkin juga menyukai