Anda di halaman 1dari 13

Judul Novel : LASKAR PELANGI

Pengarang : Andrea Hirata

Sumber : Penerbitan bentang Anggota IKAPI (PT.Bentang Pustaka)

Edisi/Cetakan : Cetakan pertama, September 2005

Jumlah halaman : 534 halaman

Ukuran Kertas : 20,2 x 13 cm

Tema Novel : Pendidikan dan Perjuangan Hidup

SINOPSIS NOVEL :

LASKAR PELANGI

Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan
oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10
anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah
Muhammadiyah di Belitong yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:

1. Ikal : Andrea Hirata


2. Lintang : Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
3. Sahara : N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani
Fadillah
4. Mahar : Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5. A Kiong : Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6. Syahdan : Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
7. Kucai : Mukharam Kucai Khairani
8. Borek : Aka Samson
9. Trapani : Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10. Harun : Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 1
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai
kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-
bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang
bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat
mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan
sesuatu yang lebih baik.

Cerita terjadi di desa Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika sekolah


Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak
mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri
upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah,
hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan
diri di sekolah kecil itu.

Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di
mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru
mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua
kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa
Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang
mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.

Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan


kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah
dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu
dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang
membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar
biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya
PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat.

Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis


bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 2
memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan
dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di
luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan
kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan
semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.

TOKOH :

Yang termasuk Tokoh Utama adalah :


1. Ikal ( Andrea Hirata ) 7. Trapani ( Trapani Ihsa Jamari )
2. Lintang ( Lintang Samudra Basara ) 8. Borek ( Samson )
3. Mahar ( Mahar Ahlan ) 9. Kucai (Muharam Kucai Khairani)
4. Harun ( Harun Ardli Ramadhan ) 10.A Kiong ( M.J.G. Nur Zaman)
5. Sahara ( N.A. Sahara Aulia Fadillah )
6. Syahdan ( Syahdan Noor Aziz )

Yang termasuk Tokoh Sampingan adalah :


1. Bu Mus ( N.A Muslimah Hafsari Hamid )
2. Pak Harfan ( K.A Harfan Efendy Noor )
3. A Ling
4. A Miauw
5. Pak Zulfikar ( Drs. Zulfikar )
6. Tuk Bayan Tula

Karakter / watak tokoh dalam novel :


 Ikal : Tidak mempunyai pendirian yang kuat, pintar, sabar.
Bukti : Hal 3
“ Barangkali sebaiknya aku pulang saja, melupakan
keinginan sekolah, dan mengikuti jejak beberapa abang
dan sepupu-sepupuku, menjadi kuli.....”

 Lintang : Pintar, baik hati, tidak mudah putus asa, bertanggung


jawab.
Bukti : Hal 371

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 3
“ Pertanyaan ketiga : Hitunglah luas dalam jarak integral
3 dan 0 untuk sebuah fungsi 6 plus 5x minus x pangkat 2
minus 4x.” Lintang memejamkan matanya sebentar, ia tak
membuat catatan apapun, semua orang
memandangnyadengan tegang, lalu kurang dari 7 detik
kembal ia melolong. “ Tiga belas setengah.”

 Mahar : Pendiam, pandai berseni, baik hati, dan pantang


menyerah.
Bukti : Hal 137
“ Seketika kami tersentak dalam pesona, itulah lagu
Tennesse Waltz yang sangat terkenal karya Anne Muray,
dan lagu itu dibawakan Mahar dengan teknik menyanyi
seindah Patti Page……”

 Harun : Polos, mempunyai keterbelakangan mental, bak hati,


pendiam, jenaka.
Bukti : Hal 77
“ Harun sama sekali tidak bisa menangkap pelajaran
membaca atau menulis. Jka Bu Mus menjelaskan
pelajaran, ia duduk tenang dan terus menerus tersenyum
……”

 Sahara : Pintar, perhatian, keras kepala, baik hati, jujur.


Bukti : Hal 75
“ Sahara memang sangat tempramental, tetapi ia pintar.
Peringkatnya bersaing ketat dengan Trapani. Sifat lain
Sahara yang amat menonjol adalah kejujurannya yang luar
biasa ….”

 Syahdan : Jail, jenaka, baik hati.


Bukti : Hal 174

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 4
“ Kami benar-benar panik, namun dalam kegentingan
yang memuncak, tiba-tiba di gumpalan bulat kepala
keriting yang kupeluk kulihat deretan gigi-gigi hitam
keropos dan runcing-runcing seperti di makan kutu
meringis ke arahku. Ha! Rupanya co-pilot ku ini hanya
berpura-pura tewas…..”

 Trapani : Pendiam, pandai, rapi.


Bukti : Hal 74
“ Ia tak bicara jika tak perlu, dan jika angkat bicara, ia
akan menggunakan kata-kata yang dipilih dengan baik.
Trapani agak pendiam, otaknya lumayan, dan selalu
menduduki peringkat ketiga…”

 Borek : Nakal, jail, suka memaksakan kehendak.


Bukti : Hal 81
“ Samson tak peduli, ia tetap menekan belahan bola tenis
itu tanpa perasaan. Aku terperangkap seperti ikan kepuyu
di dalam bubu.”

 Kucai : Selalu optimis, pantang menyerah.


Bukti : Hal 69
“ Kucai adalah orang yang paling optimis yang pernah aku
jumpai. Kekurangannya secara fisik tak sedkitpun
membuatnya minder……”

 A Kiong : Ramah, suka menolong, baik hati.


Bukti : Hal 68
“ Dunia baginya hitam putih dan hidup adalah sekeping
jembatan papan lurus yang harus dititi. Namun, meskipun
wajahnya horor, hatinya baik luar biasa. Ia penolong yang
ramah …..”

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 5
 Bu Mus : Baik hati, sabar, pantang menyerah, bercita-cita tinggi.
Bukti : Hal 77
“ Ibunda Guru, kapan kita akan libur lebabaran ? Sebentar
lagi anakku, sebentar lagi…..” jawab Bu Mus sabar.

 P. Harfan : Gigih, sabar, baik hati, pantang menyerah.


Bukti : Hal 21
“ Pak Harfan telah puluhan tahun mengabdi di sekolah
Muhammadiyah nyaris tanpa imbalan apa pun demi motif
syiar Islam.”

SETTING :

1.) Setting Tempat


 SD Muhammadiyah di Desa Gantong,Belitong
Bukti : Hal 4
“ Adapun sekolah ini, SD Muhammadiyah , juga sekolah
kampung yang paling miskin di Belitong.”
 Di bawah pohon Filicium
Bukti : Hal 425
“ Kami berdebat hebat di bawah pohon Filicium.”
 Toko Sinar Harapan
Bukti : Hal 195
“ Toko Sinar Harapan, pemasok kapur asatu-satunya di
Belitong Timur, amat jauh letaknya….”
 Masjid Al Hikmah
Bukti : Hal 285
“ Malam minggu ini kami menginap di Masjid Al Hikmah
karena setelah shalat shubuh nanti kami punyaacara seru,
yaitu naik gunung!”
 Gunung Selumar
Bukti : Hal 285
“ Di sepanjang tanjakan dan turunan menyusuri bahu kiri
Gunung Selumar berderet-deret rumah-rumah penduduk
Selinsing dan Selumar.”
 Tanjong Kelumpang
Bukti : Hal 291

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 6
“ ….ditelan muara-muara di sepanjang Pantai Manggar
sampai ke Tanjong Kelumpang.”
 Pulau Lanun
Bukti : Hal 312
“ ……tapi beliau tinggal jauh di sebuah Pulau Lanun yang
terpencil. Ia bernama Tuk Bayan Tula.”

 Bioskop MPB ( Markas Pertemuan Buruh )


Bukti : Hal 425
“ Kami menonton film yang diputar sehabis maghrib itu di
bioskop MPB….”

2.) Setting Waktu


 Pagi hari
Bukti :
 Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku panjang di
depan kelas.
 Sepanjang pagi, tempat itu riuh rendah oleh suara kumbang dan
lebah madu.
 Senin pagi yang cerah.Sepucuk puisi di bungkus kertas ungu
bemotif kembang api.
 Setelah pukul 7 pagi,rumah orang Melayu Belitong hanya dihuni
oleh kaum wanita.
 Setiap subuh para istri meniup siong untuk menghidupkan kayu
bakar.

 Siang hari
Bukti :
 Pukul 2 siang sirine berdengung lagi memenggil mereka
bekerja.
 Masih ada lima menit sebelum azan dzuhur.
 Dan, di siang hari yang menggelegak ini, ketika pelajaranm seni
suara, di salah satu sudut perguruan Muhammadaiyah, kami
menjadi saksi bagaimana nasib menemukan bakat Mahar.

 Sore hari

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 7
Bukti :
 Para kuli ini kembali ke peraduan setelah tersengar sirine
panjang tepat pukul 5 sore.
 Sayangnya sore ini, pemendagan seperti butiran cat warna-warni
yang di hamburkan dari langit itu serentak bubar.
 Sore ini, setelah hujan lebat sepanjang hari, terbentang pelangi
yang sempurna, setengah lingkaran penuh,terang benderang
dengan enam lapis warna.
 Asap itu, diiringi suara adzan Maghrib, merayap menembus
celah-celah atap daun.
 Sampai senja, Flo masih belum ditemukan.

 Malam hari
Bukti :
 Malam minggu ini kami menginap di Masjid Al Hikmah.
 Kami menonton film yang diputar sehabis maghrib di boskop
MPB.
 Aku tak bisa tidur sepanjang malam.

3.) Setting Suasana


 Menyenangkan
Bukti :
“ Tapi lebih dari itu, yang palin seru adalah permainan
tanpa nama yang melibatkan pelepah pohon pinang
hantu.”

 Menegangkan
Bukti :
“ Suasana hari pertama di SD Muhammadiyah penuh
dengan kerisauan, dan yang paling risau adalah Bu Mus.”

 Menyedihkan
Bukti :
“ Aku tak sanggup menatap wajahnya yang pilu da
kesedihanku yang mengharu biru telah menghancurkan

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 8
habis airmataku, tak dapat kutahan-tahan sekeras apapun
aku berusaha.”

ALUR / PLOT :

1. Tahap Pengenalan ( tahap di mulainya cerita )

Sekolah Dasar Muhammadiyah telah mendapat target murid yang


mereka tentukan yakni 10 orang murid. Nampaknya, salah seorang murid
yang bernama Harun telah menolong Sekolah Dasar Muhammadiyah yang
hendak di tutup jika mempunyai murid kurang dari 10 orang. Sekolah Dasar
Muhammadiyah ini memang sekolah kampung yang paling miskin di
Belitong. Namun, keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa,
tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang
lebih baik.

2. Tahap Penampilan Masalah ( tahap di mulainya masalah )

Hal itu terbukti ketika tiga orang murid SD Muhammadiyah


mengikuti Lomba Kecerdasan disekolah PN. Mereka adalah Lintang , Ikal,
dan Sahara. Di tengah-tengah perlombaan, Drs.Zulfikar selaku guru Fisika
mencoba untuk memanipulasi perlombaan dan menjegal Tim SD
Muhammadiyah.

3. Tahap Klimaks ( tahap ketegangan memuncak )

Drs. Zulfikar menyangkal jawaban Lintang yang sudah betul,


Drs.Zulfikar menyangka bahwa mereka bertiga hanya menebak-nebak
jawaban saja. Apalagi, dia juga menyebut-nyebut nama SD Muhammadiyah
sebagai sasarannya. Sebenarnya, Drs. Zulfikar hanya takut reputasinya
sebagai guru Fisika yang terkenal itu kalah dengan seorang anak miskin
yang bernama Lintang. Hal itu membuat Lintang merasa sudah tak sabar
ingin menjelaskan dengan sejelas – jelasnya kepada guru Fisika yang

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 9
sombong itu. Pada saat kesabaran Lintang sudah habis mendengar ocehan
Drs. Zulfikar, Lintang langsung melontarkan jawaban – jawaban indahnya.

4. Tahap Penurunan masalah ( tahap ketegangan menurun )

Sebenarnya Drs.Zulfikar tahu bahwa jawaban Lintang itu betul.


Namun, Drs. Zulfikar tetap saja bersikeras menentang jawaban Lintang.
Melihat hal itu, Lintang semakin memperjelas jawabannya di depan semua
orang. Sehingga, Drs. Zulfikar yang tadinya merasa berhasil memanipulasi
perlombaan, sekarang wajahnya menjadi merah karena malu.

5. Tahap Peleraian

Lintang, yang hatinya sudah di bakar oleh kemarahan, semakin


menjadi jadi dengan mejelaskan jawabannya dengan argumentasi yang
sejelas – jelasnya. Drs. Merasa sangat malu sekali karena telah gagal
megelabui seorang anak yang amat genius ini. Akhirnya Drs. Zulfikar
mengaku bahwa sebenarnya di telah memanipulasi perlombaan.

6. Tahap penyelesaian

Kini, tiada lagi yang dapat memanipulasi perlombaan. Selanjutnya,


mekanisme perlombaan menjadi monoton. Dan sampai pertanyaan terakhir,
Lintang selalu menjawabnya denga benar. Akhirnya Lintang, Ikal, dan
Sahara merebut trofi kejuaraan yang selama ini mereka impi-impikan.
Sekarang mereka telah membuktikan bahwa meskipun SD Muhammadiyah
menjadi sekolah termiskin di Belitong, akan tetapi SD Muhammadiyah
mampu mengalahkan sekolah mana pun dengan juara tanpa banding.

GAYA BAHASA :

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 10
Bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa yang mengikuti
perkembangan zaman sekarang (modern) atau sesuai dengan kondisi masyarakat
sehingga novelnya mudah dimengerti oleh pembaca.
Bukti : Hal 13
“ Umumnya Bu Mus mengelempokkan tempat duduk kami berdasarkan
kemiripan. Aku dan Lintang sebangku karena kami sama-sama berambut
ikal. Trapani duduk dengan Mahar karena mereka berdua paling tampan.”
Bukti : Hal 69
“Kucai sedikit tak beruntung. Kekurangan gizi yang parah ketika kecil
mungkin menyebabkan ia menderita myopia alias rabun jauh. Selain itu,
pandangan matanya tidak focus, melenceng sekitar 20 derajat.”

SUDUT PANDANG :

Dalam novel ini, mayoritas kebanyakan menggunakan sudut pandang


orang pertama pelaku utama, karena menggunakan acuan aku di dalamnya.
Sehingga pengarang masuk di dalam cerita sebagai pelaku utama.
Bukti : Hal 1
“ Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku panjang di depan
sebuah kelas. Sebatang pohon Fillicium tua yang rindang meneduhiku.
Ayahku duduk di sampingku, memeluk pundakku dengan kedua
lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk pada setiap orang tua dan
anak-anaknya yang duduk berderet-deret di bangku panjang lain di depan
kami. Hari itu adalah hari yang agak penting : Hari pertama masuk SD.”

PEMBAYARAN PERISTIWA YANG TERJADI DI DALAM NOVEL


TERSEBUT ADALAH :

 Ketika obsesi Mahar terhadap hal-hal yang berbau mistik telah melampaui
batasnya.
Bukti : Hal 350

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 11
“ Artinya, Ananda tidak punya sebuah rencana yang positif, tak
pernah lagi mau membaca buku dan mengerjakan PR karena
menghabiskan waktu hanya untuk kegiatan perdukunan yang
membelakangi ayat – ayat Allah.”

 Ketika Drs. Zulfikar memanipulasi perlombaan dengan menyangkal


sekaligus menghina jawaban Lintang yang sudah jelas – jelas betul.
Bukti : Hal 377
“ Atau barangkali anak – anak SMP Muhammadiyah ini atau
dewan juri bisa menguraikan pendekata optik Descartes untuk
menjelaskan fenomena warna ?” Keterlaluan ! Seluruh hadirin
tentu megerti bahwa sesungguhnya Pak Zulfikar hanya ingin
menghina sekaligus melumpuhkan mental kami dan dewan juri
…..”

Hal hal yang menarik :

 Ketika Mahar membalas teman temannya dengan buah aren yang


digunakan sebagai properti karnaval. Mahar membalas sekaligus
merebut penghargaan terbaik.
Alasan :
“ Saya menganggap cuplikan novel tersebut merupakan hal
hal yang menarik, karena pembalasan Mahar kepada teman-
temannya itu sangat tersamarkan. Sehingga, teman-temannya
mengira bahwa buah aren tadi ia gunakan sebagai properti, namun
Mahar menyimpan maksud lain yaitu membalas perbuatan teman
temannya sekaligus merebut penghargaan terbaik.”

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 12
 Ketika Mahar dan Flo meminta bantuan kepada Tuk Baya Tula agar
mereka berdua bisa mengikuti ujian dan tidak jadi di keluarkan dari
kelas, namun pesan Tuk Bayan Tula hanya berisi tulisan yang
berbunyi : KALIA BERDUA, JIKA INGIN LULUS UJIAN, BUKA
BUKU BELAJAR.

Alasan :
“ Saya mengaggap bahwa cuplikan novel itu merupakan hal-
hal yang menarik, karena setelah Mahar dan Flo bersusah payah
menemui Tuk Bayan Tula, yang mereka dapat hanyalah tulisan yang
menyuruh mereka berdua agar mereka belajar.

Analisis Novel “ LASKAR PELANGI ” oleh : M.Muzakki.GF (25) TGB II


Page 13

Anda mungkin juga menyukai