Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bilqis Desty wiyanty

No : 09
Kelas : XI-D

Novel Romansa Dikta & Hukum

Identitas Buku
Judul Buku : Dikta & Hukum
Pengarang : Dhia’an Farah
Penerbit : Asoka Aksara x Loveable Redaksi
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Tanggal Terbit : April 2021
Tebal Buku : 388 Halaman

Pendahuluan
Dhia’an Farah, atau yang biasa dikenal sebagai Teh Ara adalah seorang penulis AU (Alternative
Universe) di Twitter. Tidak hanya Dikta dan Hukum, dia juga menulis berbagai AU seperti
Jeffrey, Disa, dan Persib Bandung, Kating Gede, dan juga Elegi Haekal. Ara adalah seorang
mahasiswa hukum di sebuah perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat.
Dikta dan Hukum adalah sebuah cerita yang awalnya berbentuk AU atau Alternative Universe
di Twitter. Cerita ini memiliki ciri khas tersendiri sehingga banyak pembaca yang menyukainya
sehingga beberapa penerbit tertarik untuk menerbitkan Dikta dan Hukum dalam bentuk novel.
Tetapi, Ara akhirnya memilih Asoka Aksara × Loveable Redaksi sebagai penerbit.

Isi
Kisah ini menceritakan tentang seorang mahasiswa hukum tingkat akhir bernama Dikta yang
dijodohkan dengan seorang siswi SMA yang bernama Nadhira. Alasan orang tua mereka
menjodohkan mereka yaitu karena mereka sudah berteman sedari kecil. Dalam novel ini, sosok
Dikta digambarkan sebagai tokoh sempurna yang menjadi idaman para wanita. Memiliki
kepribadian yang baik, sopan, berpendidikan luas, pintar, dan tentunya tampan. Visualisasi
sosok Dikta digambarkan oleh anggota boyband terkenal dari Korea Selatan, yaitu Doyoung
NCT. Sedangkan Nadhira sendiri, digambarkan sebagai siswi SMA kelas 12 yang tidak rajin. Ia
malas untuk belajar, berbanding terbalik dengan Dikta. Nadhira juga memiliki sifat mudah
mengeluh dan keras kepala.
Seperti yang di pikirkan, Dikta dan Nadhira sama-sama menolak perjodohan tersebut karena
beberapa alasan. Salah satunya adalah Nadhira yang memiliki kekasih bernama Jeno. Tetapi,
mau tidak mau mereka harus tetap berpura-pura menerima perjodohan tersebut untuk
menjaga perasaan orang tua mereka. Dikta terkadang membantu Nadhira mengerjakan tugas-
tugas sekolahnya dan terus memotivasi agar semangat belajar untuk masuk ke perguruan
tinggi. Walaupun memiliki sifat yang cuek, Dikta sebenarnya memiliki perhatian untuk Nadhira.
Tetapi, ia tidak pintar untuk menyampaikannya. Bahkan, terkadang ia dibantu oleh teman-
temannya, Jeffrey, Theo, Atuy, dan Johnny.
Perasaan seseorang memang tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat dipahami. Lama
kelamaan, Dikta dan Nadhira saling jatuh cinta dan mengharuskan Nadhira putus dari
kekasihnya. Hubungan tarik ulur, dan beberapa masalah lain mulai menjadi ujian lika-liku dalam
hubungan mereka. Seperti berbagai rahasia besar yang mulai terungkap dan hubungan mereka
yang tidak direstui oleh Tuhan dan alam semesta.
Kelebihan
Menurut saya, kelebihan dari novel Dikta dan Hukum ini cukup banyak.
Pertama, yaitu cover buku yang sangat indah. Pemilihan gradasi warna yang tepat membuat
cover buku menjadi enak dipandang dan bagi saya sendiri, saya sudah dapat bisa merasakan
bagaimana sedihnya kisah yang terdapat di dalam buku tersebut.
Kedua, penggambaran karakter yang tepat sehingga karakter fiksi yang ada terasa hidup dan
nyata. Seorang laki-laki kuat bernama Dikta yang akhirnya terlihat lemah, menangis, dan
menceritakan rasa sakitnya. Siswi SMA kelas 12 yang pemalas dan masih labil, dan berbagai
penggambaran tokoh lainnya.
Ketiga, persahabatan Dikta dan teman-temannya. Sebenarnya, hal ini bisa dibilang bukan
kelebihan, tetapi saya akan memasukkannya sebagai kelebihan karena saya sangat menyukai
persahabatan mereka. Bagaimana mereka saling mendukung dan saling menyayangi.
Keempat, kehadiran tokoh Sena. Seperti poin ketiga, sebenarnya poin keempat ini juga dapat
dibilang bukanlah suatu kelebihan. Tetapi, dengan kehadiran sosok Sen aini, cukup
berpengaruh pada cerita. Bisa dibilang, jika tidak ada tokoh Sen aini, maka Dikta tidak akan
membuat ‘Things to Do’ yang akan dia lakukan Bersama Nadhira. Kelima atau poin terakhir,
yaitu pemilihan ending yang tepat. Menurut saya, penulis sudah memilih ending yang tepat.
Selain itu juga berakhirnya kisah ini diceritakan sangat jelas sehingga pembaca tidak merasa
kebingungan dan merasa digantung oleh ending cerita.

Kekurangan
Setelah menjabarkan banyak kelebihan pada paragraf atas, tentunya suatu novel memiliki
kekurangannya tersendiri. Pertama, penggambaran tokoh yang terlalu sempurna. Menurut saya
sendiri, sosok Dikta dan Jeno digambarkan terlalu sempurna. Sifat Dikta yang memiliki banyak
kelebihan, good attitude, dan sifat yang baik. Selain itu juga sifat Jeno yang terlalu sabar dan
selalu berbuat manis kepada Nadhira.
Kedua, adegan yang berlebihan dan memiliki kesan cheesy. Adegan yang dimaksud yaitu
adegan bus dan ketika Dikta meminta maaf kepada Nadhira dari balik pintu. Menurut saya,
adegan itu terlalu berlebihan dan terkesan seperti ‘drama’.
Ketiga atau poin terakhir, alur cerita yang mudah ditebak. Sepertinya para pembaca sudah
menangkap apa yang saya maksud. Alur cerita ini sangatlah mudah ditebak dan kejadian apa
yang akan terjadi di adegan selanjutnya juga mudah ditebak.

Rekomendasi
Buku ini sangat cocok untuk di baca anak remaja milenial seperti sekarang ini. Bagi kalian yang
ingin membaca kisah Dikta dan Nadhira, buku ini sudah terdapat di Gramedia seluruh
Indonesia. Selain itu, kalian juga bisa membeli di situs perbelanjaan online seperti shopee milik
Loveable Redaksi.

Anda mungkin juga menyukai