Anda di halaman 1dari 4

“PERJODOHAN AZZAM DAN JASMINE”

I. Identifikasi Buku
a. Judul buku : AZZAMINE
b. Penulis : SOPHIE AULIA
c. Penerbit : @ BUKUNE
d. Tempat terbit : JAKARTA
e. Jumlah Halaman : 356 + viii
f. Harga Buku : Rp. 99.000.-
g. Sampul : Didominasi oleh warna biru dan hijau

II. Ulasan dan Komentar Buku


a. Keadaan Fisik Novel
Keadaan fisik novel yang berjudul “AZZUMINE” kurang baik karena kertas yang
digunakan untuk mencetak novel adalah kertas kacang sehingga nilai nove ini menjadi
kurang berkualitas. Penulisan dalam novel ini juga ada beberapa kesalahan huruf dan
penyebutan nama tokoh.
Untuk halaman dalam novel tertata dengan lengkap dari halaman ke halaman
berdasarkan urutan halaman novel, tidak terjadi kekosongan dan kegandaan halaman.
Ilustrasi kover dalam novel juga sangat sesuai dengan gambar laki-laki dan perempuan
yang menceritakan perjodohan Azzam dan Jasmine.
Penataan komponen – komponen novel yaitu, halaman judul dalam, halaman izin
penerbitan, halaman pengantar penerbit dan halaman novel itu sendiri sudah ditata
sedemikian rupa oleh penerbit. Hanya saja dalam novel, kertas yang digunakan kurang
berkualitas dan terdapat kesalahan dalam penulisan hurufnya.
b. Kedalaman Isi Novel
1. Sekilas Tentang Penulis
Sophie Aulia yang lebih dikenal dengan nama penanya jupi alias Jupitas Lee
adalah seorang gadis yang lahir di bulan Kemerdekaan Republik Indonesia,
tepatnya pada tahun 2005. Memiliki cita-cita untuk membanggakan orang tua
walaupun dalam sehari-hari lebih banyak rebagan.
Saat ini sedang menempuh pendidikan di SMK Master Indonesia.
Sophie mulai tertarik dalam dunia kepenulisan sejak menduduki bangku
SMP, saat itu awalnya coba-coba, tapi lama-lama jadi suka. Azzamine ini adalah
buku pertamanya berharap nanti akan terus berkarya dan tidak berhenti sampai
disini saja.
Kalau ingin berkenalan dengan Sophie lebih lanjut silahkan kunjungi semua
akun media sosialnya dengan username @jupiww.
2. Penggarapan Unsur Instruksi dan Ekstrensik
Unsur intrinsik Novel Azzamine
Tema Cerita : tema dalam novel Azzamine mengkisahkan tentang
kebimbangan rasa cinta, hal tersebut terlihat dari cerita cinta segitigas antara
Jasmine dengan Dua Laki-laki yaitu Azzam dan Deka.
Tokoh-tokoh : disini tokoh azzam sangat mewakili dari segi namanya yaitu :
Azzam memiliki karakter pria yang baik hati, soleh dan penyabar sehingga orang
yang mengenalnyapun akan meras kagum. Dan haura Jasmine yang
mempunyaikarakter yang kurang sopan dan tomboy, tetapi memiliki hati yah naik
hati. Serta tokoh-tokoh lain yang dihadirkan dalam novel ini yaitu : deka kekasih
jasmine sebelum ia dijodohkan dan bersama dengan Azzam, orang tua azzam dan
orang tua jasmine.
Alur Cerita : ALur dalam novel ini menggunakan alur maju dan mundur,
menggunakan alur ini karena penulis bercerita dengan peristiwa yang dimulai dari
awal hingga akhir dan pada alur mundur penulis mengawali kisah dengan konflik,
lalu penyelesaiannya dan memperlihatkan masa lalu disebut dengan kilas balik.
“ Saya suka sama kamu dari kamu masih sekolah “
“ Hah?” Jasmine menutup mulutnya dengan telapak tangan
“Kok Bisa”
“Kamu nggak ingat sama saya sedikitpun?”
Jasmine menggeleng kikuh “Nggak”
“ Waktu itu saya sempet sakit usus buntu dan saya harus pulang dari mesir buat
operasi, kondisinya bulan Ramadhan mendekati lebaran. Saya lagi jalan sore buat
cari takjil, saya ngelewatin kumpulan anak-anak remaja yang dimana itu kamu
sama temen-temen kamu. Kamupernah ditawarin buat bocor puasa kan?” setelah
jasmin mengganguk Azzam melanjutkan Ceritanya “Kamu tahu? Saya tertegun
waktu kamu menolak ajakan buruk mereka dengan alasan, Ayah sama Bunda
emang gak lihat, tapi Allah maha melihat, jujur saya langsung berhenti disitu, saya
kaget sekaligus kagum sama kamu, lebih kaget lagi ketika saya tahu usia kami
masih terbilang baru remaja”
Jasmine tidak mampu merespon apapun, sebab ia terkejut bukan main.
“Terus waktu Shola tied, saya ketemu kamu lagi, saya jadi perhatiin kamu terus
sejak itu. Bahkan saya ingat pas kamu dikasih uang lebaran sama Bundamu, kamu
justru masukin uang itu kedalam kotak amal, kamu juga punya sikap yang ramah,
sopan dan semua yang kamu lakuin benar-benar kelihatan natural tanpa kamu
buat-buat”
“Terus gimana bisa kakak ketemu aku lagi?”
“ Saat itu kamu masih terlalu muda, saya juga masih harus lanjut studi, jadi saya
selalu berdoa buat ketemu kamu lagi. Kayak yang malik bilang, saya selalu
ceritain kamu waktu diasrama. Bahkan malik juga nggak percaya kalau saya jatuh
cinta sama seorang haura Jasmine sangking saya nggak pernah ngebahas
perempuan manapun “
Penggalan bagian novel “Azzamine” seperti kutipan diatas adalah menyorot
kembali masa lalu, tokoh pertama yang berperan sebagai Azzam yang bercerita
tentang kisah cerita dengan seorang yang bernama Haura Jasmine yang berawal
dari pertemuan awal dan Azzam yang merasa kagum pada sosok Jasmine.
Latar : yang dimunculkan dalam novel ini berada dirumah Jasmine, Rumah
Azzam, Tempat makan, dan Pingir Jalan raya.
Gaya Bahasa : yang digunakan oleh penulis dalam novel ini yaitu
menggunakan Bahasa sehari-hari, sehingga cukup mudah untuk dipahami oleh
pembacanya, lebih tepatnya Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
remaja jaman sekarang.
Sedangkan Sudut Pandang yang digunakan penulis untuk merangkai
ceritanya adalah Sudut pandang orang ketiga atau menggunakan nama-nama
tokoh. Dimana penulis seolah-olah berada diluar cerita yang mengisahkan cerita
tokoh utama kepada pembacanya.
Setelah menghabiskan Buburnya beberapa menit yang lalu, Jasmine tiba-tiba
merasakan kantuk yang luar biasa, terlebih lagi karena ia ikut Fatimah menonton
Youtube. Perlahan kesadaran gadis itu memudar dan tertidur dengan pulas. Perlu
kalian tahu, Jasmine adalah tipikal orang yang kalau tidur tak akan angun
meskipun ada kebakaran, jadi walau jalan yang dilaluinya penuh bebatuan,
bbahkan jika harus melewati gunung dan lembah, kalai ia sudah pulas maka tidak
akan mudah dibangunkan.
Beberapa jam setelah tiba di Bandung, Farhan langsung membuka pintu
belakang dan membangunkan anak gadisnya
“Jasmine susah dibangunin ya om?”
“Gitu dah Zam, Harus banyak sabar kalo bangunin dia tuh”
“Kasian, Pulas banet tidurnya”
3. Sinopsis Novel
Novel yang berjudul “Azzamine” mengkisahkan tentang seorang gadis yang
bersama Haura Jasmine yang dijodohkan dengan Azzam Al-Baihaqi yaitu sosok
yang hampir mendekati kata sempurna.
Sinopsis Novel AZZAMINE
“Jika saya sudah merasa saying sama kamu, angka-angka yang besar tidak akan
bisa menggambarkan rasa saying saya ke Kamu, Jasmine”
“Lalu, digambarkan pake apa?”
“Sepertiga”
“Hanya sepertiga?”
“Iya, saya akan selalu menyebut namamu disepertiga malam saya Jasmine”
Raden Azzam Al-Baihaqi tiba-tiba saja datang dihidup Haura Jasmine
melalui sebuah perjodohan. Raden Azzam Al-baihaqi merupakan sosok pria yang
hapir mendekati kata sempurna. Bagaimana tidak, pria yang akrab dipanggil
Azzam ini merupakan lulusan pesantren, juga lulusan dari Universitas Islam tertua
di Dunia yaitu Al-Azhar.
Azzam hafal hafiz 30 juz, ia juga memiliki pengetahuan yang mumpuni
dalam Bahasa arab, Azzam merupakan sosok yang sholeh, baik hati, penyabar dan
mampu membuat semua orang yang melihatnya mearasa kagum akan dirinya.
Terlepas dari sosoknya yang dinilai hampir sempurna Azzam memiliki
ketertarikan pada seorang gadis yang memiliki kepribadian, yang dapat dikatakan
bertolak belakang dengan kepribadiannya, gadis itu dikenal sebagai sosok yang
cukup tomboy dan kurang sopan.
Tidak banyak yang mengetahui alasan Azzam yang menjatuhkan hatinya
pada seorang gadis yang dikenal dengan nama Haura Jasmine, sebab, orang yang
melihat kedua orang itu sangat kontras, bagai langit dan bumi. Namun, Azzam
memiliki alasannya sendiri, mengapa ia bisa jatuh hati pada sosok Jasmine.
Jasmin merasa tidak siap dengan perjodohan ini, Jasmin pun meminta Azzam
untuk mundur. Alasan jasmin meyuruh Azzam mundur saja bukan karena tidak
suka, melainkan Jasmine yang pemaloas itu merasa tidak pantas jika dibandingkan
dengan Azzam yang selalu membawa keteduhan disetiap tingkah laku dan tutur
katanya.
Jasmine terus menghindar dari Azzam, tetapi Azzam tak patah semangat
dengan perilaku dan tutur katanya yang lembut. Azzam selalu membuat Jasmine
luluh semakin ia menjauh, sosok Azzam justru semakin sering muncul didalam
pikiran Jasmine, disisi lain, jasmin masih memiliki hubungan dengan seseorang
lelaki bernama Deka.
4. Sistematika Penulisan Novel
Dalam penulisan novel ini tidak menggunakan sistematikan atau format yang
baku, karena novel merupakan sebuah karya sastra dan bersifat imajinatif.
Sistematika atau format dalam penulisan novel semata-mata merupakan imajikasi
dan kreasi dari seorang penulis.
c. Tinjauan kelogisan penulisan
Untuk kelogisan, cerita ini cenderung tidak memaksakan alur, alur waktunya
dijelaskan se-detail mungkin. Cerita ini benar-benar menggambarkan latar dua tokoh
utamanya dengan baik, dengan kehidupan mereka yang sangat berbeda, kita bisa ,elihat
insa yang sedang jatuh cinta seperti takdir, mengalir begitu saja.
Sophie Aulia? Dikenal sebagai penulis yang menyampaikan cerita dengan jelas,
tidak berbelit-belit, serta alurnya yang terlihat klasik namun dibuat menarik olehnya.
d. Hal-hal yang menarik dalam novel
Hal-hal yang menarik daro novel Azzamine ini adalah ketika seorang gadis yang
tiba-tiba dijodohkan oleh orangtuanya dengan soerang pria yang memilki kepribadian
dan sikap jauh berbeda dengannya. Namun disisi lain ia juga memiliki kekasih yang
sudah bersamanya selama 4 tahun, memnuat cerita ini menarik karena memainkan
emosi anatara ketiganya.
e. Perbedaan dengan novel lain yang sejenis (kalau ada)
Jika dibedakan dengan novel lain yang sejenis, mungkin secara garis besar alurnya
bisa saja sama, namun semua penulis memiliki gaya penulisan dan gagasan ide yang
berbeda dalam menceritakannya, sehingga membuat cerita atau novel memiliki ciri khas
tersendiri.
f. Keuntungan dan kerugian pembaca setelah membaca novel tersebut
Banyak sekali keuntungan yang didapat setelah membaca novel ini, salah satunya
adalah kita secara tidak langsung diajarkan kaidah-kaidah tentang agama islam.

III. Penutup
a. Kesimpulan
Novel yang berjudul “Azzamine” cocok untuk dijadikan referensi bacaan disaat
senggang ataupun hanya sekedar melepas penat. Karena alur ceritanya yang ringan dan
alurnya yang santi bisa membuat kita nyaman dalam membacanya. Tingkah kasmaran
tokoh utama dan tingkah laku kocak para pemeran pendukung mampu membuat
pembaca hanyut kedalamnya.
b. Saran
Kita harus yakin bahwa jodoh, takdir dan maut ada ditangan tuhan, jadi kita tidak
perlu cemas untuk memikirkannya, karena tuhan tidak akan salah dalam memilih. Maka
dari itu kita haurs terus beroda dan ikhtiar agar diberikan yang terbaik menurutnya.
Untuk para penulis novel, teruslah berkarya dan menulis novel yang memiliki nilai
Moral dan Motivasi dan juga pembelajaran supaya pembaca juga bisa mempelajari hal
lain terlepas dari apa yang diceritakan dalam novel tersebut.
(Sarannya Azzam jangan dijadiin sempurna banget karena keliatan fiksinya hehe)

Anda mungkin juga menyukai